15 research outputs found

    Analisis Postur Kerja Dan Resiko Musculoskeletal Disorder (MSDs) Pada Operator Produksi Di Konveksi Syambia Collection

    Get PDF
    Operator produksi yang menjadi bagian penting dalam produksi dan melakukan aktivitas kerja paling tinggi akan adanya menyebabkan terjadi keluhan Musculoskeletal Disorder (MSDs). Menjelang lebaran idul fitri tahun 2022 konveksi ini mengalami kenaikan permintaan 50% dari bulan biasanya. Dengan peningkatan produksi ini maka kemungkinan operator produksi mengalami keluhan MSDs semakin meningkat. Perlu dilakukan analisis postur kerja dan resiko MSDs pada operator produksi menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan Nordic Body Map (NBM). Berdasarkan dari analisa data menggunakan metode REBA, diketahui bahwa keluhan MSDs dialami operator produksi pada bagian pekerjaan rajut dan linking dan keluhan tersebut paling banyak dialami pada bagian tubuh kaki dan tulang belakang dengan tingkat resiko yang tinggi, sedangkan pada metode NBM didapatkan keluhan MSDs dialami juga sama yaitu pada operator produksi rajut dan linking pada bagian tubuh leher atas, leher bawah, lengan bawah kanan dan pergelangan tangan kanan dengan tingkat resiko rendah. Dengan adanya keluhan MSDs tersebut, maka perlu adanya perbaikan dari alat penunjang kerja seperti kursi untuk bagian linking, melakukan peregangan otot sebelum dan setelah aktivitas bekerja dan memperbaiki tempat linkungan kerja yang kurang adanya cahaya dan sirkulasi udara yang masuk

    Analisis Beban Kerja Karyawan Di Perusahaan Konveksi Al-Hasri Garut

    Get PDF
    Perusahaan konveksi Al-Hasri Garut merupakan perusahaan yang bergerak dibidang konveksi kerudung dengan skala produksi yang cukup besar. Selama proses produksi berlangsung sering terjadi keadaan dimana waktu produksi menjadi lebih panjang dari yang sudah dijadwalkan. Sehingga untuk mengetahui beban kerja yang dirasakan oleh para operator jahit maka dilakukan pengukuran dengan menggunakan metode Cardiovascular Load (CVL) dan (National Aeronautics and Sapace Administration Task Load index) NASA-TLX. Metode Cardiovascular Load (CVL) merupakan metode yang digunakan untuk pengukuran denyut nadi sebelum dan sesudah bekerja sedangkan (National Aeronautics and Sapace Administration Task Load index) NASA-TLX merupakan metode yang digunakan dalam menganalisis beban kerja mental yang dirasakan pekerja sebagai efek dari pekerjaan.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada 30 operator jahit didapatkan hasil pengukuran beban kerja fisik dengan metode CVL terdapat sebagian operator yang mengalami kelelahan ringan sebanyak 10% dengan tingkat denyut nadi berada pada rentang 30% - ≤ 60%, dan untuk 90% operator dinyatakan tidak mengalami kelelahan, hal ini didasari dengan hasil perhitungan rata-rata CVL yaitu sebesar 20% yang kemudian dibandingkan dengan katogori beban kerja menurut pernyataan Suma’mur P.K (1996) dalam Tarwaka (2004), yang menyatakan bahwa persentase tersebut masuk kedalam rentang kategori 0-30% yang artinya operator tidak mengalami kelelahan secara fisik. Sedangkan dengan metode NASA-TLX didapatkan empat dari enam indikator pengukuran beban kerja dikategorikan sangat tinggi dan dua lainnya dikategorikan tinggi dengan hasil rata-rata pengukuran beban kerja mental sebesar 81,26 yang berarti terjadi kelelahan secara mental terhadap operator jahit. Adapun faktor yang menyebabkan timbulnya beban kerja adalah keterbatasan waktu penyelesaian, ketelitian operator serta banyaknya model kerudung yang dijahit.Kata kunci: Cardiovascular Load (CVL), National Aeronautics and Sapace Administration Task Load index( NASA-TLX)

    Tinjauan Ergonomi Display Rambu Lalu Lintas di Jalan Tol Padaleunyi Menggunakan Metode Ergonomic Checklist dan Cooper Harper Rating Scale

    Get PDF
    Kecelakaan Lalu Lintas masih terjadi pada ruas jalan di Indonesia termasuk Jalan Tol. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui seberapa ergonomis Display yang ada di Jalan Tol Padaleunyi dan memberikan rekomendasi atas tinjauan ergonomi yang dilakukan. Terdapat beberapa metode yang digunakan, yaitu dengan metode statistik uji Anova untuk mengetahui adanya perbedaan keergonomisan antara kondisi siang dan malam. Metode Ergonomic Checklist untuk mengetahui perbandingan kedua kondisi. Kuesioner pemahaman Display untuk mengetahui pemahaman responden dari masing-masing Display. Serta Cooper Harper Rating Scale untuk memberikan Rekomendasi terhadap Display yang sudah ada, dengan total responden sebanyak 32 orang meliputi Sopir kendaraan Pribadi, Sopir Truk, dan Sopir Travel. Hasil penelitian menunjukan, tingkat Ergonomis Display Rambu Lalu Lintas kondisi siang hari dan malam hari memiliki perbedaan yang signifikan. Perbandingan skor kondisi siang sebesar 3,48 sedangkan kondisi malam yaitu sebesar 3,17 artinya Display pada kondisi siang lebih ergonomis dari kondisi malam. Pada pemahaman Display didapatkan 4 hasil Display yang perlu diperbaiki, diantaranya ialah Display larangan berjalan terus sebelum membayar tarif Tol, Display Informasi data kecelakaan lalu lintas di jalan Tol tersebut. Display informasi tarif harga dari masing-masing tujuan, dan Display informasi adanya rest area.  Metode Cooper Harper Rating Scale menunjukan masalah yang terjadi saat Interpretasi Display dan analisis Informasi dari setiap kelompok Sopir. Maka diberikan rekomendasi atas tinjauan yang sudah dilakukan adalah memperbaiki Display yang kurang dipahami, kurang terlihat, dan kurang terbaca. Kemudian memberikan Display yang mudah dipahami bagi pengguna baru jalan agar mudah dipahami maksud dari Display.

    Penentuan Beban Kerja Operator Produksi Apron Medis di Perusahaan XYZ

    Get PDF
    Pada pertengahan tahun 2020 kasus Covid-19 di Indonesia meningkat sangat pesat, Perusahaan XYZ. Bangkit dan menjadikan adanya Covid-19 ini sebagai peluang dimana perusahaan melakukan jasa maklon Pakaian Alat Pelindung Diri (APD) hazmat dan Apron Medis. Adaptasi perusahaan dari memproduksi busana muslim dan seragam sekolah menjadi sebagian memproduksi APD dan Apron Medis, keterlambatan lini produksi Apron Medis terjadi karena belum adanya standar operasional. Tujuan penelitian ini untuk dapat melakukan penentuan waktu baku dalam pembuatan Apron Medis, untuk mengetahui beban kerja yang dialami oleh operator dalam pembuatan Apron Medis dan untuk menentukan jumlah oprator yang optimal dalam pembuatan Apron Perusahaan XYZ. Menggunaka time study dan work sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penentuan waktu baku tercepat dalam pengerjaannya ada pada operator proses gabung tali dengan waktu 15 detik atau 0,25 menit sedangkan waktu terlama terdapat pada proses pasang kerah dengan waktu 154 detik atau 2,57 menit, Beban kerja yang diproleh dari hasil pengelolaan data untuk pekerjaan yang tidak dapat mencapai target perusahaan pada perhitungan awal terdapat 63% sedangkan pada perhitungan usulan terdapat 38% Dan jumlah operator optimal proses produksi Apron Medis pada perhitungan awal terdapat 23 orang operator sedangkan pada perhitungan usulan adalah 20 orang operator pada setiap lini produksi

    PENYULUHAN DAN PELATIHAN PEMANFAATAN LIMBAH SAMPAH RUMAH TANGGA BERNILAI EKONOMIS DALAM MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG HIEGIENIS

    Get PDF
    Kecenderungan kerusakan lingkungan hidup semakin kompleks baik di pedesaan maupun perkotaan. Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi masalah crusial bagi bangsa Indonesia adalah mengenai pembuangan sampah. Kabupaten Bandung, berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI), rasio sampah dengan jumlah penduduk kabupaten Bandung yang berjumlah 3 juta 600 ribu jiwa, sampah yang dihasilkan per harinya mencapai 1.440 ton. Tentu saja masalah ini akan berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan polusi yang akan semakin meningkat. Kualitas lingkungan hidup sudah tentu akan terancam. Serta adanya kecenderungan masyarakat pedesaan terbiasa membuang sampah ke sungai atau membakarnya  yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan maupun perairan.Desa Rawabogo merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Ciwidey, kabupaten Bandung, provinsi Jawa Barat. Desa Rawabogo juga terkenal sebagai salah satu desa wisata dari 10 desa wisata di kabupaten Bandung. Mayoritas penduduk desa Rawabogo merupakan petani. buruh tani, peternak. Mereka masih belum memahami lingkungan yang sehat dan bersih serta pemanfaatan limbah sampah organik dan anorganik yang memiliki nilai manfaat/jual. Upaya memecahkan masalah-masalah tersebut melalui pelatihan, penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kesehatan lingkungan maupun pengelolaan limbah sampah organik dan anorgnik yang mempunyai nilai tambah/jual. Melalui pelatihan dan penyuluhan  tersebut diharapkan para warga Desa Rawabogo dapat meningkatkan kualitas hidup dalam  menjaga kesehatan lingkungan serta pemanfaatan limbah sampah yang bernilai tambah/jual.Untuk mencapai hasil yang diharapkan maka Metode yang dipergunakan dalam pelatihan dan penyuluhan diantaranya menggunakan metode (1) Ceramah/pengarahan, (2) Presentasi, (3) Diskusi/tanya jawab, (4) Pelatihan/Penyuluhan dan (5) Evaluasi

    DIGITALISASI PEMASARAN HASIL PRODUKSI UMKM DESA

    Get PDF
    Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu pilar perekonomian bangsa menghadapi tantangan besar akibat pandemi Covid-19 dan kemajuan teknologi yang tak terelakkan. Desa Dayeuhmanggung di Kabupaten Garut sebagai salah satu sentra UMKM di Jawa Barat adalah salah satu pihak yang terkena dampak gelombang Covid-19 yang melanda dunia dan bermunculannya marketplace online. Pandemi memaksa pelaku UMKM memiliki keterbatasan dalam pemasaran produk-produknya karena adanya penutupan tempat-tempat wisata di Kabupaten Garut yang menjadi tempat pemasaran produk secara langsung. Keterbatasan pengetahuan tentang kemajuan teknologi juga membuat pelaku UMKM kesulitan untuk memperluas pangsa pasar. Dalam rangka mendorong UMKM Desa Dayeuhmanggung untuk bangkit, bertahan dan lebih maju, diperlukan terobosan dalam pemasaran produk-produk UMKM dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Digitalisasi pemasaran produk UMKM yang dilakukan melalui pengembangan website pemasaran desa adalah salah satu solusi yang dapat diambil pelaku UMKM. Website pemasaran akan dikelola oleh pelaku UMKM setelah rangkaian kegiatan PKM selesai dilaksanakan

    ANALISIS POSTUR KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NORDIC BODY MAP DAN NASA-TLX PADA KARYAWAN UKM UCONG TAYLOR BANDUNG

    Get PDF
    Ucong Taylor adalah UKM yang bergerak dalam bidang jasa, tepatnya industri fashion. Industri fashion merupakan industri yang sangat dinamis, dan cepat sekali perubahannya. Ucong taylor kini memiliki 5 orang karyawan. Pada setiap lini kegiatan dan aktivitas yang dilakukan pekerja di Ucong Taylor menggunakan tenaga Manusia dan Mesin. Dengan demikian, pekerja rentan terdampak gangguan atau bahkan cedera. Cedera tersebut dapat terjadi karena adanya keaslahan dalam postur kerja ataupun sikap kerja sebagaimana seharusnya. Postur kerja yang kurang baik dapat menyebakan kelelahan. Tujuan Penelitian ini adalah Mengetahui  postur kerja karyawan dengan menggunakan metode Nordic Body Map  dan NASA-TLX pada karyawan UKM Ucong Taylor Bandung. Hasil Penelitian dengan NASA TLX menemukan bahwa karyawan merasakan beban kerja paling tinggi pada Mental Demand dan Frustation Level. Secara merata, kondisi pengukuran dengan NBM mendapatkan pada sesudah bekerja meningkat dibandingkan sebelum bekerja dengan yang tertinggi adalah Punggung, pinggang dan pantat. Dilakukan uji korelasi untuk melihat korelasi hubungan antara  Masa Kerja dengan Hasil Keluhan dalam NBM dengan hasil  0,89, yang berarti bahwa masa kerja memiliki korelasi sangat kuat terhadap keluhan MSDs

    ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL, BEBAN KERJA FISIK DAN KANTUK PADA PETUGAS KEAMANAN PERGURUAN TINGGI “ABC” DENGAN MENGGUNAKAN NASA TLX DAN KSS

    Get PDF
    Petugas Keamanan merupakan karyawan yang bertugas menjaga area kerja lapangan secara penuh. Kehadiran Petugas keamanan menjadi penting pada beberapa instansi, termasuk perguruan tinggi. Bekerja sebagai petugas keamanan menjadi sebuah tantangan bagi para pekerja terkait jam kerja dan karakteristik pekerjaan. Dalam bekerja, petugas keamanan menggunakan system shift. Sistem shift tentu saja berpengaruh pada ritme circadian manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban kerja mental, fisik, dan tingkat kantuk petugas keamanan perguruan tinggi berdasarkan waktu kerja(shift). Metode penelitian yang digunakan adalah NASA TLX dan KSS. NASA TLX merupakan instrumen yang digunakan dalam mengukur Beban Kerja Mental dan Fisik, sedangkan KSS merupakan instrumen dalam mengevaluasi tingkat kantuk dalam skala subjektif. Hasil penelitian berdasarkan NASA TLX menyatakan bahwa beban kerja yang dialami oleh petugas keamanan Universitas “ABC” pada shift pagi adalah 50% berada dalam kategori Sangat Tinggi, dengan Aspek tertinggi pada Effort.  Pada Shift malam, 80% menyatakan dalam kategori beban kerja yang Sangat Tinggi, dengan Aspek tertinggi pada Effort. Sementara berdasarkan tingkat kantuk dengan menggunakan KSS menunjukkan bahwa shift malam dengan  rata-rata 8.4 adalah tinggi

    ANALISIS TINGKAT KELELAHAN PEMBELAJARAN DARING DALAM MASA COVID-19 DARI ASPEK BEBAN KERJA MENTAL (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Sangga Buana)

    Get PDF
    Pandemi Covid-19 pada dewasa ini cukup berdampak pada duinia pendidikan, penyesuaian metode pembelajaran pada masa pandemi ini memicu keluhan dari peserta didik salah satunya adalah beban kerja yang diterima. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kelelahan dan seberapa besar tingkat kelelhana melalui karakteristik beban kerja pada mahasiswa Universitas Sangga Buana. Objek dalam penelitian ini yaitu Mahasiswa Teknik Industri kelas Reguler Pagi dan Reguler Sore Angkatan Tahun 2016 sampai 2019. Pengukuran beban kerja menggunakan kuesioner NASA-TLX, pengukuran tingkat kelelahan menggunakan kuesioner SOFI, dan pengukuran tingkat kantuk menggunakan kuesioner ESS. Uji statistik yang digunakan adalah Uji One Way ANOVA (Analysis of Variance) dan Uji Kruskal Wallis dengan nilai signifikansi (α) = 5% menggunakan software SPSS versi 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beban kerja yang diterima mahasiswa kelas reguler pagi, mahasiswa reguler sore, mahasiswa laki-laki, dan mahasiswa perempuan dalam kategori sedang, tingkat kelelahan mahasiswa kelas reguler pagi, mahasiswa reguler sore, mahasiswa laki-laki, dan mahasiswa perempuan dalam kategori sedang, dan tingkat kantuk mahasiswa kelas reguler pagi, mahasiswa reguler sore, mahasiswa laki-laki, dan mahasiswa perempuan berada pada kategori tingkat kantuk berlebih pada kegiatan sehari-hari

    ANALISIS BEBAN KERJA DAN KELELAHAN PADA MAHASISWA MENGGUNAKAN NASA-TLX DAN SOFI STUDI KASUS DI UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP BANDUNG

    Get PDF
    Tubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari. Dengan bekerja, berarti tubuh akan menerima beban dari luar tubuhnya. Beban tersebut dapat berupa beban fisik maupun beban mental. Adapun kelalahan adalah suatu mekanisme perlindungan agar tubuh terhindar dari kerusakan yang lebih lanjut, sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Tujuan dari  penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik beban kerja, tingkat kelelahan, serta hubungan antara keduanya pada mahasiswa Universitas Sangga Buana YPKP. Penelitian ini dilakukan di Universitas Sangga Buana YPKP Bandung pada bulan Mei 2018. Objek dalam penelitian ini yaitu Mahasiswa Teknik Sipil Tahun Angkatan 2015 dan 2016, dilihat dari jumlah SKS (Satuan Kredit Semester) yang lebih dari 20, serta beban praktik dan tugas besar yang lebih banyak dari angkatan lainnya. Uji statistik yang digunakan adalah Uji ANOVA (Analysis of Variance) dengan tingkat signifikansi (α) = 5% atau 0,05. H0 diterima jika Fhitung < Ftabel. Pengukuran beban kerja dilakukan dengan menggunakan kuesioner NASA-TLX, dan pengukuran tingkat kelelahan menggunakan SOFI. Penelitian ini menunjukkan bahwa beban kerja yang diterima oleh mahasiswa berada pada kategori sedang (68%), tingkat kelelahan yang dialami oleh mahasiswa sedang (rata-rata 1,23 pada rentang 0 – 6), serta terdapat hubungan positif antara beban kerja dengan tingkat kelelahan (Fhitung 0,593 < Ftabel 3,94) pada Mahasiswa Universitas Sangga Buana YPKP
    corecore