1 research outputs found
PENGARUH HYPOXIC PRECONDITIONING TERHADAP EKSPRESI HEAT SHOCK PROTEIN (HSP) 27, HSP 70, DAN HSP 90 INTRASELULLAR PADA KULTUR ADIPOCYTE-DERIVED MESENCHYMAL STEM CELLS (AMSCs)
Harapan terbaru terapi infark miokard yakni memanfaatkan
kemampuan multipoten stem cells yang ditransplantasikan untuk reparasi dan
regenerasi jaringan miokard. Tantangan terbesar yang dihadapi yakni rendahnya
stem cell survival paska ditransplantasikan pada microenvironment pro-apoptotik
pada area paska infark. Heat shock protein (HSP) merupakan protein intraselullar
yang berfungsi sebagai chaperone serta dapat bersifat sitoproteksi, mengurangi
stress oksidatif dan mencegah apoptosis. Teknik hypoxic preconditioning pada
Adipocyte-derived Mesenchymal Stem Cells (AMSCs) diharapkan meningkatkan
potensi survival cell tersebut dengan cara menginduksi peningkatan Heat Shock
Protein (HSP). Oleh karena itu, peneliti ingin meninjau lebih lanjut peranan
paparan hypoxic preconditioning (konsentrasi O2 1%) selama 24 jam pada
AMSCs untuk meneliti ekspresi HSP 27 sebagai chaperone ATP independent,
serta HSP 70 dan HSP 90 sebagai chaperone ATP independent secara in vitro.
Tujuan : Untuk menganalisis ekspresi HSP 27, HSP 70 dan HSP 90 intraselullar
pada AMSCc yang diberi perlakuan HPC (O2 1%) dibandingkan dengan
normoxia (O2 21%) secara in vitro.
Metode : Penelitian ini merupakan true experimental randomized post-test design
study. Sel AMSCs diisolasi dari jaringan adiposa dan dikultur hingga pasase 4.
Sampel kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok hypoxia (O2 1%)
dan kelompok nomoxia (O2 21%). Karakteristik AMSCs dinilai secara
imunositokimia dan flowcytometry pada CD 90+, CD 105+ dan CD45-. Metode
immunocytofluoresence digunakan untuk melihat ekspresi HSP 27, HSP 70 dan
HSP 90. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji T 2 sampel bebas dan
tes Mann Whitney U.
Hasil : Immunocytofluoresence pada ekspresi HSP 27, HSP 70 dan HSP 90
menunjukkan peningkatan yang signifikan kelompok hypoxia dibandingkan
dengan normoxia (272,00 ± 92,225 vs 86,19 ± 26,362 p<0.0001; 130,88 ± 45,416
vs 120,75 ± 97,113 p<0.05; 165,75 ± 58,930 vs 96,81 ± 22,578). Ekspresi HSP 27
meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan HSP 70 dan HSP 90. Hal ini
diassumsikan oleh karena peran HSP 27 sebagai chaperone ATP independent
dibandingkan dengan HSP 70 dan 90 yang merupakan chaperone ATP dependent.
Pemeriksaan imunositokimia dan flowcytometry menunjukkan ekspresi positif CD
90+, CD 105+ dan ekspresi negtif CD45-.
Kesimpulan : Hypoxic preconditioning pada kultur AMSCs secara signifikan
meningkatkan ekspresi HSP 27, HSP 70 dan HSP 90