19 research outputs found
Model Tindakan Guru Menanggapi Perilaku Siswa Dalam Pembelajaran
: A Model of Teachers\u27 Responses to Students\u27 Behavior in Teaching and Learning. This study examined the influences of factors suggested in the theoretical model of teachers\u27 manners regarding students\u27 behavior in teaching-learning processes. it involved 180 primary school teachers in the Municipality of Malang. Multistage cluster technique was employed for the selection of the sample. The data analysis was conducted using Structural Equation Modeling. The results indicate that structural model has some empirical supports, which suggests that educational perspectives bear impacts on the teachers\u27 appraisal of the students\u27 behavior in learning. The teachers\u27 appraisal and emotional beliefs have some influences on their emotional stability, and, in turn, the emotional stability bears effects on the quality of their educative manners
Work Value dalam Serat Wedhatama dan Implikasinya terhadap Bimbingan Karier Berbasis Budaya Jawa
This research aims to analyse and describe the work values of Serat Wedhatama. It used qualitative approach by hermeneutic design. The prime sourch of this study was Serat Wedhatama. The serat was interpreted and validated by interviewing cultural expert from Keraton Surakarta (Solo). Then it was analyze in accordance with the focus of the research. The result of the research stated that the work value in Serat Wedhatama consist of: religious, being cautious in acting and speaking, modesty, applying the good advice, forgiving, have responsibility, obeying the rule, having mercies to all people, sharpening and empowering of mind, choosing the work, wirya (power), arta (wealth), and winasis (knowledge). The research as inspiration in delivering material and method of the guidance. The inspirative method of the guidance in Serat Wedhatama is developed work value in Serat Wedhatama is through giving advice in literary form and kidung. The work values which were found in Serat Wedhatama and also their implications can be used to build the counseless character to have positive work ethic based on the culture integrated in the career guidance.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan nilai-nilai kerja (work value) dalam Serat Wedhatama. Pendekatan yang digunakan yaitu kualitatif dengan desain hermeneutik. Sumber primer penelitian ini yaitu Serat Wedhatama. Serat tersebut diinterpretasi lalu divalidasi melalui wawancara dengan ahli budaya dari Kraton Surakarta (Solo). Selanjutnya melakukan analisis untuk dikategorisasikan sesuai dengan fokus penelitian. Hasil penelitian menyebutkan bahwa work value dalam Serat Wedhatama, meliputi religius, berhati-hati dalam bertindak dan bertutur kata, rendah hati, menerapkan nasihat baik, memafkan sesama, memiliki tanggungjawab, patuh pada aturan negara, memiliki cinta kasih terhadap sesama, mengasah dan memberdayakan akal budi, pilihan pekerjaan, wirya (kekuasaan), arta (harta), dan winasis (pengetahuan). Implikasi penelitian ini terhadap bimbingan karier yaitu dapat dijadikan inspirasi dalam pemberian materi dan metode bimbingan. Inspirasi metode bimbingan dalam mengembangkan work value dalam Serat Wedhatama yaitu nasihat. Nasihat dalam Serat Wedhatama tertuang dalam bentuk karya sastra dan kidung. Work Value yang telah ditemukan dalam Serat Wedhatama beserta implikasinya tersebut dapat digunakan sebagai pembentukan karakter konseli untuk memiliki budaya kerja positif berbasis budaya yang terintegrasi dalam layanan bimbingan karier
Analisis Respon Emosi Marah Wanita Jawa dengan Algoritma K-Means Clustering
Dalam budaya jawa, wanita jawa memiliki ciri khas dalam sikap dan tingkah lakunya yang berbeda dengan suku lainnya. Kebanyakan wanita jawa diketahui memiliki semacam ‘kode etik' yang memaksa mereka untuk tidak menunjukkan kemarahannya didepan umum. Mereka seolah dapat menerima segala situasi dan terkenal paling lihai dalam menyembunyikan kemarahan. Oleh karena itu banyak yang tidak mengetahui kapan dan bagaimana wanita jawa tersebut marah. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui aspek apa saja yang menjadi pemicu wanita jawa tersebut marah berdasarkan kelompok tingkat kemarahan. Pengelompokkan tingkat kemarahan menggunakan clustering akan dibagi menjadi 3. Pendukung sistem yang dibuat adalah data yang yang diperoleh dari kuisioner yang disebarkan kepada responden dari beberapa daerah yaitu Blitar (27 orang), Sidoarjo (29 orang), Pasuruan (16 orang), Situbondo (21 orang) dan Gresik (14 orang) yang kemudian dikelompokkan menggunakan metode K-Means Clustering. Tingkat keakurasian yang didapatkan pada sisitem ini adalah 96.6%. Dari hasil uji keakurasian yang menghasilkan 3 cluster tersebut didapatkan presentase, cluster 1 sebesar 100%, cluster2 sebesar 100% dan cluster 3 sebesar 90%
Bimbingan Kelompok Virtual Teknik Photovoice untuk Meningkatkan Empati Siswa Sekolah Menengah Pertama
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan empati siswa sekolah menengah pertama. Rancangan penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan satu kelompok eksperimen. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP, sebanyak delapan siswa dengan skor empati sedang yang diambil secara acak. Prosedur perlakuan pada penelitian ini dilakukan sebanyak enam kali pertemuan dengan rancangan desain yang terdiri dari kolaborasi antara tahapan bimbingan kelompok virtual dengan tahapan teknik photovoice. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan skor antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Melalui analisis data Wilcoxon diperoleh hasil asymp sig (2-tailed) sebesar 0.012. Hasil analisis tersebut menyatakan bahwa hipotesis yang disusun oleh peneliti diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok virtual dengan teknik photovoice terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan empati siswa sekolah menengah pertama. Saran untuk peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian ini dengan rancangan metode penelitian yang lain, seperti penelitian eksperimen murni dengan menambahkan kelompok kontrol agar hasil penelitian lebih berkembang
Hubungan Tingkat Stressed, Kematangan Emosi, dengan Jenis Perilaku Koping Orang Tua ABK di Kota Malang
Tingkat Stressed merupakan tinggi rendahnya keadaan tertekan atau reaksi individu terhadap suatu keadaan yang tidak menyenangkan. Kematangan emosi merupakan kemampuan individu mengendalikan emosi serta mengontrol diri secara sadar, menekankan pengekspresian emosi tidak meluap-luap, menilai situasi secara kritis dan memiliki reaksi emosional secara stabil terhadap sumber stres. Perilaku koping adalah respon tingkah laku atau pikiran untuk beradaptasi terhadap stressed, dengan menggunakan sumber dari dalam dirinya maupun lingkungan secara efektif. Penelitian ini bertujuan:1) Mengetahui tingkat stressed, kematangan emosi, dan perilaku koping pada orang tua ABK di kota Malang. 2) Mengetahui hubungan antara tingkat stressed dan kematangan emosi dengan jenis perilaku koping yang berfokus pada masalah atau berfokus pada emosi.Subjek penelitian 60 ibu yang memiliki ABK di kota Malang. Data penelitian diperoleh menggunakan tiga skala yaitu Skala Tingkat Stressed, Kematangan Emosi, dan Jenis Perilaku Koping. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Deskriptif dan Analisis Regresi.Hasil penelitian menunjukkan 1) Ibu yang memiliki ABK di kota malang memiliki tingkat stressed yang tergolong sangat bervariatif, memiliki kematangan emosi yang sangat bervariatif, memiliki kecenderungan menerapkan perilaku koping berganti-ganti tergantung pemaknaan suatu masalah. 2) Analisis regresi linear menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat stressed, kematangan emosi dengan jenis perilaku koping yang terpusat pada masalah maupun emosi. 3) Terdapat hubungan positif siginifikan antara tingkat stressed dengan jenis perilaku koping orang tua ABK. Selain itu terdapat hubungan yang negatif signifikan antara kematangan emosi dengan jenis perilaku koping orang tua ABK di kota MalangDengan penelitian ini, diharapkan nantinya orang tua dapat bersikap terbuka kepada guru atau konselor terkait kondisi perkembangan anak, Sedangkan guru dan konselor diharapkan dapat memberikan informasi yang efektif
Kontribusi Dukungan Sosial, Self-Esteem, dan Resiliensi terhadap Stres Akademik Siswa SMA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi dukungan sosial, self-esteem dan resiliensi terhadap stres akademik siswa SMA dengan metode analisis jalur dengan sampel 307 siswa yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian dikembangkan penulis dengan validitas butir >0.30 dan reliabilitas >0,70. Hasil penelitian menunjukkan kontribusi langsung dukungan sosial dan self-esteem terhadap resiliensi sebesar 0.242 dan 0,453 sig (0.000)., kontribusi langsung dukungan sosial, self-esteem, dan resiliensi terhadap stres akademik sebesar -0.153, -0.118, dan -0.583 sig (0.000). Kontribusi tidak langsung dukungan sosial dan self-esteem terhadap stres akademik melalui resiliensi sebesar -0.141 dan -0.264