12 research outputs found

    CATUR GURU DALAM PEMAKNAAN HARI SUCI SARASWATI PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN HINDU

    Get PDF
    Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dari aspek yang berbeda terhadap hari suci Saraswati yakni mengenai nilai-nilai pendidikan dan catur guru dalam hari suci Saraswati. Nilai-nilai pendidikan Hindu yang terdapat dalam hari suci Saraswati secara garis besarnya atau pokok-pokoknya sesuai dengan tri kerangka dasar agama Hindu. Dalam pemaknaan hari suci Saraswati terdapat pula ajaran agama Hindu tentang guru yang terdiri atas Tuhan (Swadyaya), Pemerintah (Wisesa), Guru di sekolah (Pengajian) dan Orang Tua (rupaka) yang disebut dengan istilah catur guru

    Pola Pendidikan dalam Perspektif Pendidikan Hindu

    Get PDF
    Tujuan tulisan ini adalah untuk mengali dan memberikan deskripsi pola pendidikan yang telah diterapkan dalam pendidikan Hindu. Pola Pendidikan agama Hindu mengunakan ajaran dan konsep-konsep Hindu sebagai landasan dan inspirasi untuk mengembangkan pendidikan, baik dari visi, misi, tujuan, capaian pembelajaran (learning outcome), metode pengajaran, strategi pembelajaran serta metode evaluasi dalam pendidikan Hindu. Ajaran serta konsep-konsep pendidikan yang ideal sangat banyak dalam Hindu. Konsep-konsep pendidikan dalam Hindu sepatutnya yang dikembangkan oleh lembaga - lembaga pendidikan Hindu maupun guru-guru agama Hindu sehingga pendidikan agama Hindu benar - benar dapat mengwujudkan tujuan agama dan tujuan manusia dalam dunia ini

    Latar Belakang Pelaksanaan Tradisi Hapantan Dalam Upacara Tiwah Di Das (Daerah Aliran Sungai) Kahayan

    No full text
    Central Kalimantan is a very large area and rich in matural resources, flora and fauna, and olso rich in tradition, customs. These traditions are passed down from generation to generation by their ancestors. The existing traditions contain moral teachings that are still very relevant to today’s life. One of the traditions that still exsists today is the hapantan tradition. Which is a tradition of welcoming quests by the Dayak community, especially for the Hindu kaharingan community in the Kahayan watershed. The hapantan tradition is carried out in a tiwah ceremony. Hapantan is pasrt of a religion. This study discusses the tradition of welcoming quests (hapantan) seen from the religious concept proposed by Koentjaraningrat. This study uses a qualitative approach and the method used is interview, observation and literature study.  Result; the background of the implementation of hapantan, basically is that every human being has a desire to help which is born from a religious emotion that bring humans to always be sacred or in accordance with religious guidnc

    Kajian Fungsi Pola Asuh Orang Tua Dalam Membentuk Karakter Anak Pada Keluarga Hindu

    No full text
    Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi abad ke-21 atau penghujung abad ke-20 ditandai kecenderungan kehidupan yang kian dinamis mengarah pada kapitalisme. Perkembangan yang pesat mempengaruhi pola kehidupan anak dihadapkan pada tantangan-tantangan berat juga menjadi pemicu timbulnya permasalahan kehidupan lainnya di tengah kondisi masyarakat yang beragam, salah satunya dekadensi moral. Persoalan karakter dipicu kehidupan sosial yang semakin kompleks terhadap pembentukan karakter anak ke depannya. Membina seorang anak menekankan pemenuhan fungsi pengasuhan terkait pembentukan aspek moralitas agar kualitas anak lebih baik. Internalisasi nilai-nilai karakter ke dalam struktur sosial kehidupan keluarga sejak dini khususnya masyarakat Hindu. Gambaran pengasuhan yang melibatkan serangkaian kewajiban yang harus dipenuhi dan dilaksanakan orang tua sebagai bentuk hak anak sehingga dapat tumbuh dan berkembang sesuai periodisasi usia anak secara optimal. Memperhatikan hal tersebut, tercapainya fungsi pengasuhan sebagai tujuan yang diharapkan setiap orang tua pada keluarga Hindu. Penerapan pola asuh orang tua berkontribusi sebagai wahana memanusiakan manusia yang mendukung aspek penting kepribadian anak berkarakter, memiliki kecerdasan luar biasa dan prestasi yang gemilang secara akademik dan bermanfaat sebagai bagian dari masyarakat sosial yang ada di Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas

    Faktor Pembentuakan Karakter Anak Dalam Keluarga Hindu Di Desa Sambi Kecamatan Arut Utara Kabupaten Kotawaringin Barat: Perspektif Pendidikan Hindu

    No full text
    Karakter adalah keunikan, temperamen, karakteristik atau budi pekerti membuat seseoranng berbeda dengan yang lain. Karakter anak dibangun dan dibentuk sejak masih usia dini oleh orang tua atau keluarga dan sekolah. Ketika berbicara mengenai pembdentukan karakter dari usia dini, kita menjadi memiliki banyak faktor dalam membentuk karakter anak dalam keluarga. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kulitatif. Dalam jurnal ini, penulis ingin membahas mengenai faktor pembentukan karakter anak dalam kelurga Hindu di Desa Sambi, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat. Berdasarkan hasil dari wawancara dan observasi, penulis menemukan bahwa faktor pembentukan karakter anak dalam keluarga Hindu diDesa Sambi, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, diawali dengan faktornya pendidikan orang tua yang lemah, selanjutnya faktor ekonomi orang tua yang tidak mencukupi, dan selanjutnya faktor dari masyarakat atau lingkungan. Tapi yang menjadi faktor utama dalam membentuk karakter anak dalam keluarga adalah ekonomi yang lemah

    Sistem Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SMAN Kuala Kapuas Kabupaten Kapuas

    No full text
    The learning system during the Covid-19 pandemic experienced many changes in the implementation of learning which became a problem in the world of education in schools, including high schools. The issue of education during the Covid-19 pandemic has become the focus of various studies. However, the system for implementing learning, especially Hindu religious education in high schools in Kapuas district, is not yet available. Thus, researchers are interested in studying the learning implementation system at SMA Negeri Kuala Kapuas with the focus on problems (1) How is the readiness to implement the implementation system of Hindu religious education during the Covid-19 pandemic at SMAN Kuala Kapuas, Kapuas Regency, (2) How is the system applied in implementation of Hindu religious education learning during the Covid-19 period at SMAN Kuala Kapuas, Kapuas Regency, and (3) What were the obstacles and solutions faced in the implementation of Hindu religious education learning systems during the Covid-19 pandemic at SMAN Kuala Kapuas, Kapuas Regency. The theory used to study and describe the formulation of the research problem is the theory of behaviorism, systems theory, and cognitive theory. The research method used is a qualitative research method. Data obtained from observations, in-depth interviews, and document studies. The results of the analysis of the learning implementation system show the following points. (1) readiness for the implementation of online learning, namely the readiness of teachers, students and supporting infrastructure for online learning, while limited PTM is the readiness of schedules and health protocols. (2) The system applied in the implementation of learning is full online learning, learning with assignments, and limited PTM with the application of health protocols. (3) The obstacles faced by schools are the knowledge of teachers and students regarding online learning is still diverse, lessons are difficult for students to understand in online learning, and the availability of facilities and infrastructure is not adequate. The solutions offered in the learning implementation system during the pandemic are increasing the creativity of teachers and students and implementing limited face-to-face learning to meet the needs of students in learning

    Kinerja Guru Pendidikan Agama Hindu Tingkat Sekolah Dasar Di Kecamatan Kahayan Hilir

    No full text
    Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sangat penting untuk menumbuhkan daya dan minat belajar bagi peserta didik, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan peserta didik sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar lebih baik. Kinerja guru sangat menentukan kualitas pembelajaran yang baik bagi peserta didik di sekolah, yaitu kualitas peserta didik yang memiliki kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan dan akhlak mulia yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran Hindu. Guru pendidikan agama Hindu tingkat sekolah dasar di Kecamatan Kahayan Hilir saat ini masih memerlukan peningkatan kompetensi sebagai guru melalui pelatihan yang dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah. Penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui bagaimana kinerja gurupendidikan agama Hindutingkat sekolah dasar di Kecamatan Kahayan Hilir dengan tujuan untuk melihat dan mengetahui realitas kinerja guru pendidikan agama Hindu tersebut. Penelitian ini terdiri atas enam sampel, yaitu guru pendidikan agama Hindu SDN Mintin 1, guru pendidikan agama Hindu SDN Trisari 1, guru pendidikan agama Hindu SDN Mantaren 2, guru pendidikan agama Hindu SDN UPT Anjir Pulang Pisau, guru pendidikan agama Hindu SDN Kalawa 1, dan guru pendidikan agama Hindu SDN Buntoi 2. Jenis metode yang digunakan adalah metode campuran (Mixed Methods). Data diperoleh dari hasil observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dibagi menjadi dua, yaitu(1) pengolahan data dari informan: reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data, (2) pengolahan data dariangket: editing dan scoring. Hasil analisis dari wawancara guru pendidikan agama Hindu dan kepala sekolah serta angket setelah dianalisis dengan metode campuran (Mixed Methods), yaitu penyematan data kualitatif dalam desain penelitian kuantitatif (nestingqualitative data in quantitative designs), kemudian dikonsultasikan dengan Penilaian Acuan Patokan (PAP) kinerja guru pendidikan agama Hindu. Hasilnya, yaitu (1) guru pendidikan agama Hindu SDN Mintin 1 masuk dalam kategori baik, dengan persentase ketercapaian 79,61%;(2) guru pendidikan agama Hindu SDN Trisari 1 hasilnya masuk dalam kategori baik dengan persentase ketercapaian 87,07%; (3) guru pendidikan agama Hindu SDN Mantaren 2 hasilnya masuk dalam kategori baikdengan persentase ketercapaian 87,07%(3) guru pendidikan agama Hindu SDN UPT Anjir Pulang Pisau hasilnya masuk dalam kategori baik dengan persentase ketercapaian 73,21%;(4) guru pendidikan agama Hindu SDN Kalawa 1 hasilnya masuk dalam kategori baik dengan persentase ketercapaian 80,65%;(5) guru pendidikan agama Hindu SDN Buntoi 2 hasilnya masuk dalam kategori baik dengan persentase ketercapaian 82,44%

    Strategi Pembinaan Karakter Siswa Hindu di SMA Negeri 1 Basarang Kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas (Perspektif Pendidikan Agama Hindu

    No full text
    Strategi pembinaan karakter siswa Hindu yang berdasarkan pada ajaran agama Hindu saat ini sangatlah diperlukan untuk menghindari siswa Hindu berperilaku menyimpang. Ini  dilakukan sekali gus untuk sebuah kelestarian nilai-nilai etika dan susila dalam ajaran agama Hindu. Berdasarkan hal di atas, penelitan ini terfokus pada: 1) Strategi pembinaan karakter siswa Hindu di SMAN-1 Basarang Perspektif Pendidikan Agama Hindu, 2) Faktor penghambat pembinaan karakter siswa Hindu di SMAN-1 Basarang, 3) Upaya yang dilakukan dalam pembinaan karakter siswa Hindu di SMAN-1 Basarang. Adapun teori yang digunakan menganalisis permasalahan tersebut adalah teori fungsionalisme, teori pembelajaran, teori tingkah laku. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, studi dokumen. Berdasarkan analisis ditemukan bahwa: Pertama,  strategi pembinaan karakter siswa Hindu di SMAN-1 Basarang  yaitu; 1) Dharma agama; Praktek keagamaan seperti mejejaitan, mekidung, pembacaan sloka weda, tiga jenis berperilaku seperti asih, punia dan bhakti. 2) Dharma Negara; dapat dilaku dengan menanamkan siskap kepatuhan dan tunduk kepada Negara baik terhadap tugas, hak, kewajiban, sebagai siswa atau pun sebagai warga Negara termasuk dalam pengertian seluas-luasnya. 3) Sad dharma; seperti dharmawacana, dharmagita, dharmatula, dharmayatra, dharmasadhana, dharmasanti. Kedua, faktor penghambat pembinaan karakter siswa Hindu di SMAN-1 Basarang yaitu; 1) faktor diri siswa, seperti adanya tekanan dari dalam diri seperti intelegensi, perhatian, minat belajar yang kurang, sikap terhadap belajar, motivasi diri, dan kurang percaya diri. 2) faktor dari tenaga pendidik, seperti, sistem komunikasi pendidik yang kurang baik, dan beban psikologis, kepercayaan emosi keagamaan, kurang memberikan perhatian pada proses pembinaan, tidak memiliki bakat dan kematangan dan ketidak siapan pendidik. (3) faktor dari orang tua, seperti; faktor relasi yang tidak baik antara orang tua dengan anak, Suasana rumah yang tegang, ribut dan sering terjadi cekcok, orang tua bermasalah. Ketiga, upaya yang dapat dilakukan seperti: 1) Upaya siswa; meningkatkan intelegensi, minat,  perhatian, rajin belajar, mengasah kemampaun, dan kecerdasan intelektual. 2) Upaya tenaga pendidik; memperhatikan sistem pembinaan, isi materinya, kesediaan media atau sumber dan penilian. 3) Upaya orang tua siswa; motivator, fasilatator, mediator, dan memperhatikan pendidikan anaknya. (4) Upaya lembaga; mengorganisasikan lingkungan sekolah, menyiapkan program pembinaan, bahan pelajaran, model pembinaan, sarana dan prasarana pembinaan, pencegahan tradisi kekerasan

    Proses Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19 di IAHN-TP Palangka Raya Perspektif Pendidikan Hindu

    Get PDF
    The Covid-19 pandemic has had an impact on the world of education in Indonesia. The transformation of the face-to-face learning system in the classroom into an online learning system is a very important and urgent problem faced by the world of education. Since the beginning of the pandemic until now, the issue of learning online systems has been the focus of various studies. However, research on online learning at the Tampung Penyang State Hindu Institute (IAHN-TP) Palangka Raya is not yet available. Researchers are interested in studying online system learning at IAHN-TP Palangka Raya with a focus on problems how is the online system learning process during the Covid-19 pandemic at IAHN-TP Palangka Raya.The theory used to examine and describe the formulation of the research problem is the theory of phenomenology and the theory of the learning process. The research method used is a qualitative phenomenological research method with an emic approach. Data obtained from observations, interviews, and document studies. Furthermore, the data obtained are reduced, presented, and a conclusion is drawn.The data studied and analyzed using phenomenological theory and learning process theory show the following points, preparations made by lecturers in the online system learning process include the preparation of more detailed teaching materials, more interesting teaching techniques, the availability of learning tools, and the availability of internet networks. The implementation of learning is done virtual asynchronously and collaboratively synchronously by applying RQA and HOTS. Evaluation of learning outcomes is carried out online in the form of multiple choice of questions and self-analysis.Kata Kunci : learning process, online learning, learning during covid-19 pandemicPandemi Covid-19 berdampak pada dunia pendidikan di Indonesia. Transformasi sistem pembelajaran tatap muka di kelas menjadi pembelajaran sistem daring menjadi persoalan sangat penting dan mendesak yang dihadapi dunia pendidikan. Sejak awal pandemi sampai saat ini persoalan pembelajaran sistem daring telah menjadi fokus berbagai penelitian. Namun, penelitian tentang pembelajaran daring di Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP) Palangka Raya belum tersedia. Peneliti tertarik mengkaji pembelajaran sistem daring di IAHN-TP Palangka Raya dengan fokus masalah bagaimana proses pembelajaran sistem daring selama pandemi Covid-19 di IAHN-TP Palangka Raya.Teori yang digunakan untuk mengkaji dan mendeskripsikan rumusan masalah penelitian tersebut ialah teori fenomenologi dan teori proses pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian kualitatif fenomenologi pendekatan emik. Data diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan studi dokumen. Selanjutnya data yang diperoleh direduksi, disajikan, dan diambil suatu kesimpulan.Data yang dikaji dan dianalisis dengan teori fenomenologi dan teori proses pembelajaran menunjukkan beberapa hal, yakni persiapan yang dilakukan dosen pada proses pembelajaran sistem daring meliputi penyusunan bahan ajar yang lebih terperinci, teknik mengajar yang lebih menarik, ketersediaan perangkat pembelajaran, dan ketersediaan jaringan internet. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara virtual asynchronous dan collaborative synchronous dengan menerapkan RQA dan HOTS. Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan secara daring berupa soal pilihan ganda dan analisis mandiri
    corecore