14 research outputs found
Pengembangan Modul Pembelajaran Grading berbasis Proyek
ABSTRAKāĀPenelitian ini adalah penelitian pengembangan Research and Development (R&D) dengan tujuan pelaksanaan penelitian yaitu untuk mengetahui: 1)Prosedur pengembangan modul pembelajaran grading berbasis proyek pada mata kuliah grading; 2) Kelayakan modul pembelajaran grading berbasis proyek pada mahasiswa prodi D3 tata busana jurusan pendidikan kesejahteraan keluarga; 3) Respon mahasiswa prodi D3 tata busana jurusan pendidikan kesejahteraan keluarga terhadap modul pembelajaran grading berbasis proyek. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang mengembangkan dan menghasilkan produk dengan model pengembangan oleh Thiagarajan (1974) yaitu 4D. Subjek penelitian adalah 15 orang mahasiswa prodi D3 angkatan 2019 Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar dengan teknik analisis data yang digunakan yaitu kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian ini yaitu 1) Prosedur pengembangan modul pembelajaran mengacu pada model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Disseminate). 2) Hasil uji validasi ahli materi 92,86%, Sedangkan ahli desain 85,53% dan uji kelayakan oleh mahasiswa terhadap modul pembelajaran sebesar 86% dengan kriteria Sangat Valid untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran sebagai sumber materi. 3) Respon mahasiswa terhadap modul pembelajaran grading berbasis proyek sangat baik dan secara keseluruhan penilaian dari 15 orang mahasiswa prodi D3 tata busana menunjukkan bahwa modul grading berbasis proyek bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran.Ā Kata kunci: Penelitian pengembangan, Modul, Grading, Berbasis proye
PEWARNAAN TUMBUHAN ALAMI KAIN SUTERA DENGAN MENGGUNAKAN FIKSATOR TAWAS, TUNJUNG DAN KAPUR TOHOR
Abstract. Staining Plants Natural Silk Fabrics Using Fiksator Tawas, Tunjung and Kapur Tohor. Research is a research experiment aimed. Describe the color produced on silk fabric dyeing with natural dyes of rambutans, mango, avocado, Noni and ketapan using alum fiksator, fiksator quicklime, fiksator lotus, and without the fixation process. Research is first performed is the extraction process is the process of making pigment natural dyes to perform the extraction process is to boil the ingredients stems and leaves with water solvent is then filtered and chilled extract solution is ready for use before dyed, do Mordanting process that is intended for the absorption of natural dyes on silk material increases, as well as flatness and sharpness to produce good color Dyeing with natural dyes usually done by repeatedly and difikzer to get the color desirable. Doing fixation (fikser) is to lock the color natural silk fabric. The locking process colors (fixation) done so that natural dyes absorbed on silk material has good fastness. There are 3 types of fixer solution used is lotus (FeSO4), alum, or lime (CaCO3) .Warna produced in five plant species are Rambutans Nephelium Playantha the Ketepang Terminalis Catappa Young Brown Brown Creamy Avocado Mango Yellow Roystonea regia Persian americanadah Easy Red Noni Morinda citrifolia redAbstrak. Pewarnaan Tumbuhan Alami Kain Sutera dengan Menggunakan Fiksator Tawas, Tunjung dan Kapur Tohor. Penelitian adalah penelitian Eksprimen yang bertujuan. Mendeskripsikan warna yang dihasilkan pada pencelupan kain sutera dengan zat warna alami dari rambutan, mangga, alpukat, Mengkudu dan ketapang dengan menggunakan fiksator tawas, fiksator kapur tohor, fiksator tunjung, dan tanpa proses fiksasi. Hasil Penelitiam ini adalah Pertama yang dilakukan adalah proses ekstraksi yaitu proses pengambilan pigmen pewarna alami dengan melakukan proses ekstraksi yaitu dengan merebus bahan batang dan daun dengan pelarut air lalu disaring dan didnginkan larutan ekstrak ini siap digunakan sebelum dicelup, dilakukan proses Mordanting yaitu bertujuan agar penyerapan zat warna alam terhadap bahan sutera meningkat, serta menghasilkan kerataan dan ketajaman warna yang baik Pencelupan dengan zat warna alam biasanya dilakukan dengan berulang-ulang dan difikzer untuk mendapatkan warna yang diinginkan.Melakukan fiksasi (fikser) adalah untuk mengunci warna alam pada kain sutera.Ā Proses pengunci warna (fiksasi) dilakukan agar zat warna alam yang terserap pada bahan suteraĀ memiliki ketahanan luntur yang baik. Ada 3 jenis larutan fixer yangĀ digunakan yaitu tunjung (FeSO4), tawas, atau kapur tohor (CaCO3).Warna yang dihasilkan pada kelima jenis tumbuhan tersebut adalah Rambutan Nephelium Playantha Coklat Muda Ketepang Terminalis Catappa Coklat Krem Mangga Roystonea regia Kuning Alpukat Persia americanadah Merah Mudah Mengkudu Morinda citrifolia Merah.Kata Kunci: pewarna alam tumbuhan, sutera,Ā ektrak,Ā mordanting,Ā fiksas
Inovasi Efek Tiga Dimensi Bertekstur Gelembung Dengan Teknik Fabric Bubblyng Pada Pembuatan Busana Pesta Malam
Penelitian ini bertujuan, pertama, untuk mengetahui desain teknik fabric bubblyng pada pembuatan busana pesta malam. Kedua, proses pembuatan bubble dengan teknik fabric bubblyng pada bahan busana pesta. Ketiga, proses pembuatan busana pesta dengan teknik fabric bubblyng. Keempat, penilaian penelis terhadap teknik fabric bubblyng pada busana pesta. Penelitian ini merupakan penelitian rekayasa dengan lokasi penelitian dilaksanakan di Laboratorium Jurusan PKK FT Universitas Negeri Makassar. Penilaian panelis yaitu, 5 orang dosen PKK, 15 orang mahasiswa tata busana, 5 orang masyarakat umum. Berdasarkan hasil penelitian, pertama: desain teknik fabric bubblyng pada pembuatan busana pesta malam terinspirasi dari buih air laut, dimana rok yang berwarna biru melambangkan air laut, peplum melambangkan gelombang laut, serta bubblyng menandakan buih air laut, merupakan pengembangan dari teknik shibori yang mengubah tekstur pada tekstil menjadi gelembung, menggunakan kain organdi kulit jagung berwarna abu-abu, kain velvet berwarna silver, dan kain organza berwarna biru electric, dan berbentuk siluet L, meliputi membuat desain sajian, desain produksi I, desain produksi II, dan keterangan ukuran busana. Kedua: proses pembuatan bubble dengan teknik fabric bubblyng pada bahan busana, meliputi pengisian bahan dengan dakron yang dibentuk bulatan, perebusan bahan yang telah di isi, penjemuran bahan. Ketiga: proses pembuatan busana pesta dengan teknik fabric bubblyng, meliputi membuat desain, pengambilan ukuran model, membuat pola, merancang harga dan bahan, pembuatan bubblyng pada bahan busana, menjahit busana pesta malam, dan finishing. Keempat: Hasil presentasi uji skala sikap dari panelis dengan menggunakan rumus skala likert secara keseluruhan terhadap penerapan teknik fabric bubblyng pada pembuatan busana pesta malam mencapai 90,66% yang dinyatakan dalam kriteria sangat baik.
Kata Kunci: Inovasi efek tiga dimensi, Teknik fabric bubblyng, Pembuatan busana pesta malam
Modifikasi baju bodo suku kajang dari kain organza dengan tope leāleng
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui desain modifikasi baju bodo suku kajang dari kain organza dengan tope leāleng, 2) mengetahui bagaimana proses pembuatan modifikasi baju bodo suku kajang dari kain organza dengan tope leāleng, 3) mengetahui bagaimana pendapat panelis terhadap busana modifikasi baju bodo dari kain organza dengan tope leāleng. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian rekayasa dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, dokumentasi, angket berupa lembaran kuesioner dengan jumlah responden 20 orang yaitu 5 orang dosen tata busana pendidikan kesejahtraan keluarga, 10 orang
mahasiswa pendidikan kesejahtraan keluarga, 5 orang masyarakat umum hasil penelitian menunjukkan bahwa modifikasi baju bodo suku kajang dari kain organza dengan tope leāleng mempunyai model baju bersegi empat dengan leher v pada desain rok yang berbentu rok sarung dengan tambahan draperi, 1) modifikasi baju bodo dari kain organza dengan tope leāleng yang mempunyai model baju
bersegi empat dengan leher v dengan tambahan brokat dan payet pada bagian depan yang berbentuk kembang. Pada bagian belakang yang diberi tempelan brokat. Pada desain rok yang berbentuk rok sarung dengan tambahan draperi
dengan hiasan payet bambu pada motif rok. 2) Mendesain, membuat pola, meletakkan pola diatas kain organza, meletakkan pola rok di atas kain tope
leāleng, menggunting kain organza, menjahit sisi, memasang res, member
garniture piringan pada baju, member payet bambu pada motif rok. 3) hasil dari modifikasi baju bodo suku kajang dari kain organza dengan tope leāleng menurut para responden dalam perhitungan skala likert secara keseluruhan mengatakan baik dengan persentasi 78,02%.
Kata kunci: modikasi, baju bodo suku kajang, tope leāleng Ulfa yanti,1428040010, 2018. Modifikasi baju bodo suku kajang dari kain organza dengan tope leāleng. Skripsi, Jurusan Pendidikan Kesejahtraan Keluarga,
Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar. Pembimbing: Kurniati dan Asiani
Abu.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui desain modifikasi baju bodo suku kajang dari kain organza dengan tope leāleng, 2) mengetahui bagaimana proses pembuatan modifikasi baju bodo suku kajang dari kain organza dengan tope leāleng, 3) mengetahui bagaimana pendapat panelis terhadap busana modifikasi baju bodo dari kain organza dengan tope leāleng. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian rekayasa dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, dokumentasi, angket berupa lembaran kuesioner dengan jumlah responden 20 orang yaitu 5 orang dosen tata busana pendidikan kesejahtraan keluarga, 10 orang
mahasiswa pendidikan kesejahtraan keluarga, 5 orang masyarakat umum hasil penelitian menunjukkan bahwa modifikasi baju bodo suku kajang dari kain
organza dengan tope leāleng mempunyai model baju bersegi empat dengan leher v pada desain rok yang berbentu rok sarung dengan tambahan draperi, 1) modifikasi
baju bodo dari kain organza dengan tope leāleng yang mempunyai model baju bersegi empat dengan leher v dengan tambahan brokat dan payet pada bagian depan yang berbentuk kembang. Pada bagian belakang yang diberi tempelan brokat. Pada desain rok yang berbentuk rok sarung dengan tambahan draperi dengan hiasan payet bambu pada motif rok. 2) Mendesain, membuat pola,
meletakkan pola diatas kain organza, meletakkan pola rok di atas kain tope leāleng, menggunting kain organza, menjahit sisi, memasang res, member garniture piringan pada baju, member payet bambu pada motif rok. 3) hasil dari modifikasi baju bodo suku kajang dari kain organza dengan tope leāleng menurut para responden dalam perhitungan skala likert secara keseluruhan mengatakan baik dengan persentasi 78,02%.
Kata kunci: modikasi, baju bodo suku kajang, tope leālen
Pemanfaatan Limbah Bulu Ayam Sebagai Garniture Pada Pembuatan Busana Panggung Anak Dengan Sumber Ide Ubur-Ubur
Penelitian ini merupakan penelitian rekayasa yang bertujuan untuk: Pertama, mengetahui proses pengolahan limbah bulu ayam sebagai bahan garniture. Kedua, mengetahui proses pembuatan garniture dengan menggunakan bulu ayam. Ketiga, mengetahui proses pembuatan busana panggung anak dengan sumber ide ubur-ubur. Keempat, penilaian panelis terhadap pemanfaatan limbah bulu ayam sebagai garniture pada pembuatan busana panggung anak dengan sumber ide ubur-ubur. Jumlah subjek penelitian atau panelis sebanyak 20 orang yang diantaranya 5 orang dosen PKK Tata Busana, 10 orang mahasiswa Tata Busana, dan 5 orang masyarakat umum. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan perhitungan presentase dan alat yang digunakan untuk memperoleh data yaitu Focus Group Discussion (FGD), angket, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Proses pengolahan limbah bulu ayam sebagai bahan garniture terdiri dari proses pembersihan, penghilangan bau, pengeringan tahap I, pewarnaan dan proses pengeringan tahap II. (2) Proses pembuatan garniture dengan menggunakan bulu ayam yaitu dengan cara bahan tile digunting membulat sesuai pola dan bulu ayam dirangkai satu persatu, setelah itu bahan tile yang telah digunting disatukan dengan bulu yang telah dirangkai, kemudian diberi permata. (3) Proses pembuatan busana panggung anak dengan sumber ide ubur-ubur terdiri dari proses mendesain, proses membuat pola, proses menggunting bahan, proses memberi tanda jahit, proses menjahit, proses pemasangan garniture, dan proses finishing. (4) Hasil penilaian panelis terhadap pemanfaatan limbah bulu ayam sebagai garniture pada pembuatan busana panggung anak dengan sumber ide ubur-ubur, mendapatkan hasil yang sangat baik. Penilaian panelis menggunakan teknik Focus Group Discussion (FGD) dengan nilai persentase tertinggi yaitu sebesar 96,25%.
Kata Kunci : Busana Panggung Anak, Garniture, Bulu Aya
Rancang bangun busana Busana Cocktail Anak Teknik Lekapan Tali Sumber Ide Motif Megamendung.
Penelitian ini merupakan penelitian rekayasa bertujuan untuk; 1) Mengetahui desain rancang
bangun busana busana cocktail anak dengan lekapan tali sumber ide motif megamendung. 2)
Mengetahui proses pembuatan busana cocktail anak. 3) Mengetahui proses pembuatan lekapan
tali sumber ide motif megamendung. 4) Mengetahui tanggapan panelis rancang bangun busana
busana cocktail anak lekapan tali sumber ide motif megamendung. Data diperoleh dengan teknik
pengumpulan data Focus Group Discussion (FGD), observasi dan dokumentasi dari jumlah
responden 5 penelis ahli (dosen tata busana), 10 panelis terlatih (mahasiswa semester V keatas),
dan 5 penelis semi terlatih (semester IV kebawah). Secara keseluruhan penilaian responden
terhadap rancang bangun busana busana cocktail anak teknik lekapan tali sumber ide motif
megamendung mulai dari 1) Pemilihan disain 83%, 2) Identifikasi bahan 85%, 3) Teknik
penyelesaian 73%, 4) Ukuran lekapan tali pada badan 82%, 5) Ukuran lekapan tali pada rok
86%, 6) Warna lekapan tali 80%, 7) Pengaplikasian lekapan tali pada busana dilihat dari siluet
83%, 8) Keserasian lekapan tali dengan busana cocktail anak 81%, kesan keseluruhan (total
look) terhadap Rancang bangun busana cocktail anak teknik lekapan tali sumber ide motif
megamendung 78%. Dengan rata-rata skor yang diperoleh adalah 81,22%. Hal ini membuktikan
bahwa tanggapan responden secara keseluruhan terletak pada kategori sangat baik sekali.
Kata Kunci : Busana Cocktail anak, Lekapan tali, Motif Megamendung
Pengembangan Video Tutorial Pembuatan Aksesoris pada Mata Kuliah Pelengkap Busana Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan lokasi waktu di laboratorium Jurusan
PKK FT UNM yang bertujuan (1) untuk mengetahui prosedur/tahap perencanaan media
pembelajaran berbasis video tutorial pada Mata Kuliah Pelengkap Busana. (2) untuk mengetahui
kelayakan media pembelajaran berbasis video tutorial pada Mata Kuliah Pelengkap Busana. (3)
untuk mengetahui bobot valid dan kepraktisan dari media pembelajaran berbasis video tutorial
pada Mata Kuliah Pelengkap Busana. Penelitian ini mengacu pada langkah-langkah model
pengembangan ADDIE yang digunakan untuk mengetahui prosedur pembuatan media yang
terdiri dari lima tahap yaitu analisis (Analysis) dimana peneliti melakukan observasi dengan
melakukan wawancara kepada dosen pengampuh, tahap desain (design) peneliti mulai
merancang media pembelajaran, tahap pengembangan (development) peneliti mulai
mengembangan video tutorial lalu di validasi oleh ahli materi dan ahli media, implementasi
(implementation) media pembelajaran video tutorial pembuatan aksesoris di uji cobakan ke
Mahasiswa sebanyak 10 orang Angkatan 2018, evaluasi (evaluation) setelah tahan implementasi
selanjutnya evaluasi (4) Kelayakan media pembelajaran video tutorial pembuatan aksesoris pada
mata kuliah pelengkap Busana berdasarkan skala likert mencapai kategori yang sangat layak
dalam presentase untuk masing-masing, dimana ahli media satu 91.25% dan ahli media dua
93,75%, ahli materi satu menghasilakan 98,18% dan ahli materi dua 89,09% sebagai skor
mereka. Sementara itu, hasil uji kelayakan pada mahasiswa dengan presentase 90,12% termasuk
dikategorikan sangat valid. Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk media
pembelajaran berbasis video tutorial berupa file digital yang dapat digunakan sebagai media
pembelajaran di kampus dan dapat digunakan secara mandiri.
Kata kunci: media pembelajaran, video tutorial, mata kuliah pelengkap busana
KAJIAN PROSES PEMBUATAN KAIN TENUN TORAJA MOTIF PARUKIā
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang kain tenun Toraja motif Parukiā; mengetahui alat dan bahan yang digunakan pada pembuatan kain tenun Toraja; dan mengetahui proses pembuatan kain tenun Toraja motif Parukiā. Jenis penelitiandeskriptif kualitatif ini dilakukan di Kelurahan Saādan Malimbong Kecamatan Saādan Kabupaten Toraja Utara dengan pemilihan responden dilakukan secara khusus yang dianggap memahami dan dapat memberikan informasi yang benar berkaitan dengan masalah peneliti. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kain tenun Parukiā memiliki motif dan warna yang menjadi ciri khas dari kain tenun itu sendiri. Warnanya menggambarkan kehidupan masyarakat Toraja yang diambil dari motif tongkonan, namun dengan perkembangan zaman beberapa motif yang dibuat dipadukan dengan motif-motif lainnya sehingga menjadi satu kesatuan yang indah. Proses pembuatannya juga masih menggunakan alat tradisional sehingga dalam membuat satu tenun motif Parukiā membutuhkan waktu berbulan-bulan dan harga jualnya tergolong mahal dari motif lainnya karena cara kerjanya sangat sulit yaitu corak dibuat berbolak-balik dan bahan yang digunakan diperoleh dari pabrik sehingga tidak memerlukan pewarnaan lagi.
Kata kunci: Proses pembuatan kain tenun, kain tenun, kain tenun Toraja Motif Parukiā