2 research outputs found

    LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMP NEGERI 1 MUNTILAN Jalan Pemuda No.161, Gunung Pring, Muntilan, Kab.Magelang

    Get PDF
    Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program kegiatan yang dilihat dari aspek manajemen dan waktu dengan tujuan mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru atau pendidik atau tenaga kependidikan dan dilaksanakan oleh mahasiswa program studi kependidikan. Standar kompetensi PPL dirumuskan dengan mengacu dalam konteks kehidupan guru sebagai anggota masyarakat yakni kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Muntilan. Sekolah ini berlokasi di Jl.Pemuda No. 161, Muntilan, Kabupaten Magelang. Program PPL di SMP Negeri 1 Muntilan, dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan 12 September 2015. Dalam kegiatan PPL, praktikan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan rutin 4S (sambut, senyum, sapa, salam), Pendampingan Program Caracter Building, praktek mengajar di kelas VIIA, VIIB, VIIC, VIID, dan VIIE, Matrikulasi UN kelas IX, Pendampingan Kegiatan OSIS, Pendampingan Kegiatan Perkemahan, Pendampingan Karnaval, dan lomba agustusan. Praktek mengajar diisi dengan materi apresiasi dan ekspresi. Selain praktik mengajar praktikan juga membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari: RPP/pertemuan, media pembelajaran, dan evaluasi. Selama melaksanakan PPL, kegiatan yang dilakukan yaitu: 1) Observasi, 2) Praktik mengejar terbimbing, 3) Praktik mengajar mandiri. Semua kegiatan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Muntilan dan mendapatkan umpan balik dari guru pembimbing. Mata pelajaran yang diajarkan yaitu Ilmu Pengetahuan Alam dan terbagi kedalam enam materi yaitu Pengukuran Bagian Dari Pengamatan; Besaran Pokok Dan Besaran Turunan; Tugan Proyek; Klasifikasi Makhlk Hidup; Klasifikasi Benda Berdasarkan Wujud Zat; dan Unsur,Senyawa, Dan campuran. Dalam kegiatan praktik mengajar di Sekolah, secara langsung praktikan dibimbing oleh guru pembimbing. Dengan adanya pengalaman tentang penyelenggaraan sekolah ini diharapkan praktikan mempunyai bekal untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional. Dalam pelaksanaan program PPL ini mahasiswa mendapat banyak pengalaman langsung dan pengetahuan dalam hal kependidikan yang akan dijadikan bekal dan beguna di kemudian hari. Selain itu, penulis lebih mengetahui masalahmasalah rill yang dihadapi di dalam kelas

    PENGEMBANGAN E-MODULE IPA BERPENDEKATAN AUTHENTIC INQUIRY LERNING UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII SMP

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kelayakan hasil pengembangan e-module IPA berpendekatan authentic inquiry learning menurut para ahli, (2) kepraktisane-module IPA berpendekatan authentic inquiry learning yang mengintegrasikan kemampuan problem solving dan kemandirian belajar peserta didik berdasarkan respon peserta didik, (3) efektivitas modul untuk mengembangkan kemampuan problem solving, dan (4) kemandirian belajar peserta didik kelas VII SMP Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) dengan model 4-D. Tahap-tahap penelitian ini meliputi tahap define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebarluasan). Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Muntilan. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar validasi untuk dosen dan guru IPA yang berfungsi untuk mengetahui kelayakan e-module IPA, angket respon peserta didik untuk mengetahui kepraktisan e-module IPA berpendekatan authentic inquiry learning berdasarkan respon peserta didik, lembar observasi problem solving dan soal pretest dan posttest untuk mengetahui keefektifane-module untuk mengembangkan kemapuan problem solving. Lembar observasi kemandirian belajar dan angket kemandirian belajar untuk mengamati keefektifan e-module untuk mengembangkan kemandirian belajar peserta didik. Hasil penelitian ini adalah (1) e-module IPA berpendekatan authentic inquiry learning yang dikembangkan layak digunakan menurut para ahli dengan mendapatkan nilai A dengan kategori sangat baik (2) Kepraktisan e-module IPA berpendekatan authentic inquiry learning yang mengintegrasikan kemampuan problem solving dan kemandirian belajar peserta didik berdasarkan respon peserta didik mendapatkan nilai B dengan kategori baik. (3) Keefektifan e-module IPA untuk mengembangkan kamampuan problem solving berdasarkan lembar observasi mengalami pengembangan sebesar 18,9%, sedangkan melalui soal pretest-posttest dengan perhitungan gain score menunjukkan angka 0,31 dengan kategori sedang. (4) Keefektifan e-module IPA untuk mengembangkan kemandirian belajar melalui lembar observasi yaitu mengalami pengembangan sebesar 5,3%, sedangkan melalui angket kemandirian memperoleh jumlah rerata skor 70,5 dari skor maksimal 96 dengan kategori sangat baik. Kata Kunci: E-module, Authentic Inquiry Learning, Problem solving, Kemandirian Belaja
    corecore