PENERAPAN TEKNOLOGI ALAT DOWEL SHAFT ANAK PANAH PADA KOMUNITAS PANAHAN HORSEBOW TOPS (TLATAH OLAH PANAH SUNNAH)

Archery is a sport that is done by directing arrows using a bow in the direction of shooting according to the intended target with a certain distance. Arrows that are easily available are those made of wood, but these arrows are not durable because they can be attacked/eaten by termites if stored in a humid place. This type of wooden arrow is usually used for traditional and national numbers. Prices for wooden arrows made of bamboo range from Rp. 300,000., - Rp. 500,000. The expenditure on buying arrows for archery athletes is very high. The community service team in this community made a major contribution to solving problems experienced by the community, especially related to the process of providing and making children with dowel shafts. The service team activities carried out were by providing an understanding of technology and training in the use of tools that had been made during service. This tool will later be donated to the Horesbow TOPS Archery Community. The archery community can make their own arrows from good bamboo and are suitable for use in competitions

PENERAPAN TEKNOLOGI MESIN PENGOLAH LIMBAH IKAN MENJADI BAHAN DASAR PAKAN IKAN DI UPTD BALAI BENIH IKAN SIWARAK

Limbah ikan yang berada di pasar-pasar ikan yang biasanya hanya dibuang dipasar dalammenjadi limbah yang dapat menimbulkan bau yang tidak sedap di pasaran, limbah ikan inimempunyai nilai ekonomis yang rendah dan belum termanfaatkan dengan optimal. Untukmembantu masyarakat dalam meningkatkan nilai ekonomis dari hasil pemeliharaan ternakikan dengan mengolah limbah tulang ikan menjadi bahan dasar pakan ikan dan membantumasyarakat untuk membuka suatu usaha dengan memanfaatkan limbah ikan, makadirancanglah suatu perencanaan pembuatan mesin pengolah limbah tulang ikan menjadibahan dasar pakan ternak dengan mesin penggiling T-52 yang akan diterapkan di UPTDBalai Benih Ikan Siwarak Kabupaten Semarang Jawa Tenggah

PENERAPAN TEKNOLOGI ALAT PENYARING SARI PATI KEDELAI UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PRODUKSI TAHU

Tahu merupakan salah satu produk olahan kedelai yang mempunyai segmen pasar yang cukup luas. Diantara proses pembuatan tahu tersebut yang cukup menguras tenaga yaitu pada proses penyaringan saripati tahu karena masih menggunakan cara manual pekerja menuangkan bubur kedelai yang sudah di masak ke alat penyaring, kemudian diayun-ayunkan dengan lengan dalam posisi berdiri sehingga memakan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 4-5 menit untuk 14 kg sari pati tahu sebanyak 3 kali proses penyaringan. Salah satu solusi untuk meringankan beban pekerja dan mempercepat waktu penyaringan yaitu menggunakan alat penyaring sari pati tahu otomatis menggunakan motor listrik sebagai sumber daya pengayun dan tabung silinder sebagai penampung bubur kedelai serta pompa untuk mengalirkan bubur kedelai ke alat penyaringan. Pembuatan mesin penyaring sari pati kedelai ini dimulai dari indentifikasi pengembangan dari alat penyaring sari pati kedelai sebelumnya, kemudian membuat rancangan mesin, merumuskan bahan apa saja yang akan digunakan, evaluasi mesin, dan pembuatan mesin kemudian dilakukan pengujian. Dari hasil pengujian, mesin ini mampu menyaring sari pati kedelai sebanyak 20 kg dalam waktu 53 detik

Penerapan Elektro Pneumatik pada Alat Bantu Sekur Klep Menggunakan Gerak Linier Silinder Pneumatik yang diubah menjadi Gerak Rotasi

Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membuat alat bantu yang dapat digunakan pada proses mensekur klep pada blok mesin sepeda motor dengan menggunakan sistem pneumatik sebagai penjepit blok mesin dan sebagai penggerak  rack dan pinion sebagai fungsi pengganti gerakan tangan manusia sehingga dapat diatur dan dioperasikan secara semi otomatis dengan elektropneumatik supaya bisa menghemat waktu penyekuran, karena proses penyekuran secara manual yang biasa dilakukan dapat memakan waktu yang lama sekitar 90 sampai 120 menit. Dengan menggunakan alat bantu sekur klep waktu sekur klep lebih pendek menjadi 10 sampai 17,5 menit sebagai hasil penenelitian ini. Adapun metode penelitian ini antara lain mendesain, pembuatan komponen, perakitan hingga sampai proses pengujian dan pengambilan data. Hasil rancang bangun alat bantu sekur klep dengan sistem elektro pneumatik juga dapat digunakan untuk proses pembelajaran mahasiswa teknik mesin di laboratorium kontrol Fluida

Rancang Bangun Mesin Pencacah Jerami Dengan Kapasitas 25 Kg/Jam

Proses pencacahan jerami selama ini masih dikerjakan secara manual, dengan menggunakan  tangan, sehingga waktu yang diperlukan lama. Tujuan membuat mesin pencacah jerami ini adalah dapat membantu meningkatkan kualitas, produktivitas serta efisiensi waktu dan tenaga dalam proses pencacahan khususnya jerami untuk pakan ternak. Langkah pertama yang dilakukan untuk pembuatan mesin ini adalah survey lapangan dan studi literatur. Hasil survey dan studi literatur tersebut menjadi dasar dalam pembuatan mekanisme mesin (komponen), daya motor, proses pengerjaan, waktu pemesinan dan biaya pembuatan mesin. Dari perbandingan desain menunjukan sistem pencacahan relatif sama namun dari segi pembuatan dan hasil, alternative yang terpilih adalah paling efisien. Adapun  spesifikasi dari mesin ini adalah dimensi yaitu,250 x 250 x 950 [mm]. Pada putaran pisau 500 rpm, didapatkan hasil cacahan terbaik pada kecepatan potong 73,2563 rad/sec. Mesin ini dapat menghasilkan kapasitas cacahan jerami sebesar 25 kg/jam dengan hasil cacahan jerami 3-5 cm. Untuk memutarkan poros pisau pencacah menggunakan motor bensin 5,5 [HP]. dan hasil rancangan tersebut sudah sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Namun dalam pembuatan mesin ini tentu tidak bisa sesempurna mungkin sehingga masih perlu dimodifikasi guna memenuhi kebutuhan baik kapasitas dan keselamatan. Selain beberapa hal penting diatas, agar mesin dapat bekerja maksimal, perawatan harus dilakukan secara kontinyu, sesuai dengan prosedur, penggantian-penggantian komponen yang sudah rusak sebaiknya memilih bahan yang sesuai dan standart.Kata kunci : “jerami”,”pisau pencacah”,dan ”motor bensin

RANCANG BANGUN MESIN PROFIL KAYU UNTUK PRODUKSI GITAR ELEKTRIK

Target penelitian ini akan tepat diaplikasikan pada UMKM. Metode yang digunakan dalam penelitian iniadalah Need Requirement yaitu pengumpulkan segala sesuatu yang diperlukan untuk menunjang prosespembuatan alat. Design dilakukan setelah pengamatan, diskusi, dan digambar sesuai tujuan yang akandicapai. Implementasi pelaksanaan terdiri atas manufacturing pembuatan komponen-komponenberdasarkan hasil perancangan yang sesuai. Assembly setelah semua komponen yang dibutuhkan untukmembuat mesin selesai dibuat. Prinsip kerja mesin ini menggunakan daya motor listrik 2 HP yangditransmisikan oleh belt dan pulley kemata potong berupa endmill Ø 12 mm yang berputar sejajardengan pin yang terdapat di meja kerja. Pin tersebut untuk mengatur jalannya mal agar gerakanpemotongan sesuai bentuk mal. Proses pemotongan benda kerja yakni dengan menentukan kedalamanpemakanan dan melakukan pemakanan terhadap benda kerja yang sudah dijepit pada mal. Materialuntuk meja kerja adalah akrilik yang memiliki sifat keras, tahan panas dan licin. Pemilihan mata potongmenggunakan endmill HSSM Ø 12 mm. Rangka yang dipilih sebagai penyangga mesin dibuat darimaterial besi hollow. Mesin profil kayu untuk produksi gitar elektrik hasil rancang bangun berfungsibaikKata kunci: rancang bangun, mesin profil, gitar elektrik, mesin router, endmil

RANCANG BANGUN MODIFIKASI DRAWBAR MESIN FREIS ACIERA TIPE F4 AGAR EFISIEN UNTUK MENDUKUNG PRAKTIKUM DI LABORATORIUM PEMESINAN

A milling machine is a machine tool that is in the process of cutting work by cutting the workpiece using a rotating multi-edged cutting tool. The drawbar is part of the milling machine which is useful for attaching a collet adapter or cutter arbor short to the spindle cone hole of the milling machine. The adapter collet can be attached to the milling machine spindle cone hole due to the bonding between the outer thread at the end of the drawbar and the inner thread in the adapter collet through the drawbar tightening resulting in a tensile force. If the procedure for removing the collet adapter is in a state where the threads are not bonded to each other, then wear often occurs starting from the end of the drawbar thread profile winding to the thread profile winding. If this happens then the drawbar replacement must be done, the drawbar available in the market has a complete design from the head to the end of the thread. The purpose of this research is to design and modify the drawbar design into two parts, where the methods used are design, manufacture, and testing. The results obtained are the drawbar by modifying the length with 2 parts, the drawbar can operate properly and the outer diameter of the thread does not suffer for 8 weeks or the equivalent of 448 hours

Perancangan Ulang Tata Letak Lini Perakian Head Lamp Tipe 2SJ Untuk Meningkatkan Kapasitas Produksi Di Industri Otomotif

Industri otomotif  umumnya  memproduksi perangkat penerangan pada sepeda motor dan mobil. Lamp Assembly/Lamp Assy Department merupakan salah satu departemen di perusahaan ini. Masalah yang timbul dalam studi kasus pada departemen yang dimiliki PT Idonesia Stanlay Electric adalah lini perakitan head lamp 2SJ tidak mampu mencapai target produksi sebanyak 570 pcs/hari. Produk yang dihasilkan lini ini rata-rata 520 pcs/hari. Perlunya perancangan ulang tata letak lini perakitan head lamp 2SJ adalah untuk memberikan alternatif tata letak baru yang mampu mencapai target produksi dan melakukan pengujian menggunakan simulasi Process Simulator 2016. Metode perancangannya yaitu dengan menyetimbangkan lini perakitan head lamp 2SJ dan membagi ulang beban kerja ke setiap stasiun sehingga kapasitas dapat meningkat. Membagi ulang beban kerja mengakibatkan laju aliran bahan berubah dan tata letaknya ikut berubah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada dua buah alternatif yang didapat dan memiliki kapasitas produksi lebih tinggi dari kondisi awal lini perakitan head lamp 2SJ. Simulasi yang dilakukan membuktikan analisis penelitian ini yaitu kapasitas dapat meningkat setelah menyetimbangkan lini perakitan kondisi awal. Kapasitas meningkat sebanyak 43 pcs hingga 76 pcs/hari