3 research outputs found

    STUDI KOMPARASI DESAIN MOTIF ROMPI MODIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DIGITAL PRINTING

    Get PDF
    ABSTRAK— Latar belakang kebutuhan masyarakat dalam bidang fashion saat ini tidak terbatas pada pakaian atasan dan bawahan saja. Rompi adalah salah satu pakaian penunjang, produk rompi inimemiliki beragam bentuk, corak dan motif, dan bahan sehingga banyak menarik minat masyarakat. Perwujudan penciptaan motif desain membuat rompi saat ini mulai terus berkembang, dengan dibuatnya motif baru ini bertujuan untuk menambah referensi baru para konsumen agar memiliki koleksi baru yang lebih out of the box. Tujuan penelitian ini yakni agar dapat diketahui perbedaan penilaian terhadap peletakan motif flora fauna dan abstrak pada rompi modifikasi dengan menggunakan teknik digital printing. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, teknik pengambilan data dengan teknik observasional dan instrument penelitian menggunakan angket, dengan pendekatan penilaian kuesioner dari responden. Responden penelitian berjumlah 30 orang terdiri dari 27 orang mahasiswa  yang menempuh jurusan tata busana dan telah menempu mata kuliah dasar desain dan 3 penelis ahli (dosen) Tata Busana. Metode pengumpulan data nya menggunakan uji independent sample t-tes dengan aplikasi SPSS  23. Hasil penelitian yang diperoleh yakni  terdapat perbedaan peletakan motif flora, fauna, abstrak pada rompi 1 dan rompi 2 baik secara aspek, penilaian  serta tingkat kesukaan. Rompi 2 lebih di minati oleh responden daripada rompi 1

    Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Obat Keluarga melalui Digital Marketing Guna Mewujudkan Produk Unggul Desa yang Berdaya Saing

    Get PDF
    Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Desa Ngunut merupakan kelompok yang bergerak di bidang budidaya dan pengolahan tanaman obat keluarga (toga). Kelompok ini beranggotakan para kader penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga berjumlah 20 orang. Kelompok UPPKS Desa Ngunut telah melakukan produksi olahan toga sejak tahun 2016, tetapi value proposition produk masih rendah karena belum ada usaha pengembangan lebih lanjut sehingga keberjalanan usaha selama ini masih berlangsung bergantung pada ketua kelompok. Kegiatan pemberdayaan ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan usaha tanaman obat keluarga melalui digital marketing sehingga jangkauan pemasaran produk dapat lebih luas. Metode pemberdayaan yang digunakan yaitu participatory rural appraisal dengan tahapan (1) identifikasi potensi masalah dan kebutuhan masyarakat, (2) penyelarasan dengan program Desa Ngunut, (3) penyusunan program bersama masyarakat (4) pelaksanaan program, dan (5) monitoring dan evaluasi program. Hasil pengabdian masyarakat untuk pengembangan usaha tanaman obat keluarga meliputi kegiatan diversifikasi produk, perbaikan kemasan, pendaftaran merek dan P-IRT, pelatihan digital marketing, penggunaan sosial media dan marketplace untuk pemasaran, dan scale up kelembagaan. Berbagai strategi ini digunakan untuk mewujudkan produk unggulan desa yang memiliki daya saing. Kegiatan pengembangan ini memberikan dampak terhadap (1) volume penjualan mengalami kenaikan dari 15 kg setiap minggu menjadi 30 kg setiap minggu, dan (2) peningkatan pendapatan masyarakat menjadi 2 kali lipat setiap minggu

    Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Obat Keluarga melalui Digital Marketing Guna Mewujudkan Produk Unggul Desa yang Berdaya Saing

    Get PDF
    Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Desa Ngunut merupakan kelompok yang bergerak di bidang budidaya dan pengolahan tanaman obat keluarga (toga). Kelompok ini beranggotakan para kader penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga berjumlah 20 orang. Kelompok UPPKS Desa Ngunut telah melakukan produksi olahan toga sejak tahun 2016, tetapi value proposition produk masih rendah karena belum ada usaha pengembangan lebih lanjut sehingga keberjalanan usaha selama ini masih berlangsung bergantung pada ketua kelompok. Kegiatan pemberdayaan ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan usaha tanaman obat keluarga melalui digital marketing sehingga jangkauan pemasaran produk dapat lebih luas. Metode pemberdayaan yang digunakan yaitu participatory rural appraisal dengan tahapan (1) identifikasi potensi masalah dan kebutuhan masyarakat, (2) penyelarasan dengan program Desa Ngunut, (3) penyusunan program bersama masyarakat (4) pelaksanaan program, dan (5) monitoring dan evaluasi program. Hasil pengabdian masyarakat untuk pengembangan usaha tanaman obat keluarga meliputi kegiatan diversifikasi produk, perbaikan kemasan, pendaftaran merek dan P-IRT, pelatihan digital marketing, penggunaan sosial media dan marketplace untuk pemasaran, dan scale up kelembagaan. Berbagai strategi ini digunakan untuk mewujudkan produk unggulan desa yang memiliki daya saing. Kegiatan pengembangan ini memberikan dampak terhadap (1) volume penjualan mengalami kenaikan dari 15 kg setiap minggu menjadi 30 kg setiap minggu, dan (2) peningkatan pendapatan masyarakat menjadi 2 kali lipat setiap minggu
    corecore