4 research outputs found

    Analisis Proses Cluster Formation Pada Cluster Based Simple Highway Mobility Model (Cbshwm) Di Jaringan 802.11p (Studi Kasus: Jaringan Yang Menggunakan Routing Protocol Aodv Dan Cblr)

    Full text link
    Vehicular Ad Hoc Network (VANET) adalah jaringan yang terdiri dari sekumpulan wireless mobile node yang saling berkomunikasi tanpa infrastruktur yang tetap. Pada VANET dikembangkan suatu teknologi wireless untuk sistem komunikasi Vehicle to Vehicle (V2V) dan Vehicle to Road Side Unit (V2R). Komunikasi V2V dapat menggunakan konsep cluster yang disebut CBSHWM. Pada VANET kepadatan vehicle dan kecepatan gerak dari vehicle dapat mempengaruhi performansi dari jaringan. Jika terjadi kepadatan vehicle akan menimbulkan delay pada saat pengiriman paket ke vehicle tujuan. Selain itu, jika vehicle melaju dengan kecepatan tinggi maka akan menyebabkan perpindahan vehicle yang dapat menyebabkan kendala pertukaran paket data di jaringan. Penelitian ini bertujuan menganalisis performansi dua buah cluster formation yaitu cluster formation weight-based dan cluster formation CBLR pada jaringan VANET. Pemodelan jalan tol digunakan untuk menguji skenario kepadatan node dan kecepatan node. Evaluasi kinerja cluster formation weight-based dan CBLR ditinjau dari parameter cluster overhead, normalized cluster load, packet delivery ratio, packet loss rate dan cluster convergence time. Setelah dilakukan analisis dapat diketahui bahwa cluster formation CBLR lebih baik untuk kondisi jaringan berkecepatan tinggi dan kepadatan nodenya tinggi. Pada skenario Perubahan kepadatan node untuk jumlah node 40 didapatkan bahwa nilai packet delivery ratio cluster formation CBLR 99,86 %, sedangkan packet delivery ratio cluster formation weight-based 83,12 %. Skenario pengaruh Perubahan kecepatan node pada kecepatan 100 km/jam didapatkan bahwa nilai packet delivery ratio cluster formation CBLR 75,06 %, sedangkan packet delivery ratio CWeight sebesar 57,96 %

    Aplikasi Pengolahan Data Daftar Pemilih Tetap (Dpt) dan Logistik pada Komisi Pemilihan Umum Daerah (Studi Kasus: Kpud Kabupaten Bandung)

    Full text link
    Aplikasi Pengolahan Data Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Logistik dibutuhkan untuk mendukung semua kegiatan pengolahan data pemilih dan kebutuhan logistik Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu). Sistem pengolahan data yang telah ada selama ini dilakukan secara manual dan kurang efisien sehingga masih sering terjadi kesalahan dalam pendataan pemilih yang menyebabkan ketidakakuratan data.Aplikasi Pengolahan Data DPT dan Logistik membahas tentang pendataan penduduk yang berpotensi sebagai pemilih dalam Pemilu berdasarkan syarat-syarat yang ditentukan, serta mengolah data kebutuhan logistik yang diperlukan untuk pelaksanaan Pemilu dan anggaran dalam penyediaan kebutuhan logistik. Sistem yang dibangun berupa aplikasi jaringan dengan menggunakan PHP sebagai antarmuka aplikasi dan MySQL sebagai basis datanya. Metode yang digunakan dalam membuat aplikasi ini adalah metode waterfall yang meliputi analisis kebutuhan perangkat lunak, desain, coding dan pengujian.Aplikasi yang telah dibangun dapat menangani masalah pengolahan data mencakup insert, update dan delete data pemilih dan data kebutuhan logistik, menangani penyimpanan data dalam jumlah besar dan penyusunan laporan

    Analisa Implementasi Algoritma Stream Cipher Sosemanuk dan Dicing dalam Proses Enkripsi Data

    Full text link
    Keamanan merupakan hal yang diutamakan dalam sistem informasi, khususnya dalam pertukaran data yang bersifat penting atau rahasia. Informasi yang akan diberikan kepada pihak yang berhak terhadap informasi tersebut harus benar-benar dijaga tingkat keamanannya, jangan sampai jatuh ke tangan pihak lain yang tidak punya hak akan informasi tersebut.Salah satu cara untuk menjaga keamanan informasi yang dipertukarkan dalan suatu sistem dapat dilakukan dengan menggunakan teknik kriptografi. Kriptografi merupakan seni dan ilmu untuk menyembunyikan informasi dari pihak ketiga. Dalam kriptografi seseorang yang memiliki kunci privat dapat mengubah data asli (plaintext) menjadi data yang bersifat unik dan tidak dapat dibaca (ciphertext) dan dapat mengubah kembali ciphertext yang ada ke dalam bentuk plaintext dengan menggunakan kunci privat yang dimilikinya.Dalam penelitian ini telah berhasil dibuat suatu sistem kriptografi menggunakan algoritma Sosemanuk dan Dicing dan diimplementasikan menggunakan Borland C++ Builder 6.0. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbandingan performansi antara algoritma Sosemanuk dan Dicing dalam hal kecepatan proses enkripsi dan dekripsi, memori yang dibutuhkan selama proses, dan nilai avalanche effect.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai Avalanche Effect (AV) algoritma Sosemanuk lebih besar daripada algoritma Dicing, sehingga algoritma Sosemanuk lebih handal daripada algoritma Dicing. Proses pada algoritma Sosemanuk lebih kompleks daripada algoritma Dicing, sehingga waktu yang diperlukan oleh algoritma Sosemanuk 4,77 % lebih lama dan memori yang diperlukan lebih besar daripada algoritma Dicing. Tipe file tidak berpengaruh terhadap lama waktu enkripsi ataupun dekripsi, karena file dibaca per byte

    Implementasi Advanced Encryption Standard (Aes) pada Sistem Kunci Elektronik Kendaraan Berbasis Sistem Operasi Android dan Mikrokontroler Arduino

    Full text link
    Selama ini untuk menghidupkan kendaraan seseorang harus menggunakan sebuah kunci, sehingga untuk mengakses banyak kendaraan harus digunakan banyak kunci yang berbeda. Namun jika handphone dijadikan kunci elektronik, tentunya semua kunci tersebut tidak dibutuhkan lagi, karena satu handphone dapat mewakili kunci tersebut. Pada penelitian ini, sistem kunci elektronik menggunakan handphone sebagai kunci, dan sebuah mikrokontroler Arduino pada kendaraan sebagai penerima kontrol. Komunikasi antara handphone dan mikrokontroler menggunakan bluetooth. Komunikasi dengan bluetooth tersebut belum didukung dengan keamanan yang kuat. Bahkan ada yang menyatakan bahwa dukungan keamanan pada bluetooth sudah berhasil dipecahkan dan diserang. Oleh karena itu, penelitian ini dibuat untuk melengkapi aspek keamanan kunci elektronik dengan mengimplementasikan Advanced Encryption Standard (AES) dengan panjang kunci 128 bit, 192 bit, dan 256 bit. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah meningkatnya dukungan aspek keamanan yang diperoleh dari implementasi AES. Setelah dilakukan pengujian, total waktu eksekusi maksimum sistem kunci elektronik kendaraan yang telah dibuat sebesar 385 ms pada jarak 20 m. Lama waktu tersebut masih lebih rendah dibanding batas Kenyamanan pengguna yaitu di bawah 1000 ms (Nielsen, 1993), sehingga sistem layak untuk diterapkan
    corecore