13 research outputs found

    Faktor Yang Berhubungan Dengan Permintan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Barombong Kota Makassar

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan permintan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar 2015. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Jumlah populasi dalam penelitan ini sebanyak 525 dengan jumlah sampel sebanyak 81 responden, dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan antara pengetahuan dengan permintaan masyarakat terhadap pelayan kesehatan dengan nilai p = 0,020 < α = 0,05, tidak ada hubungan fasilitas dengan permintaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dengan nilai p = 0,138 > α = 0,05, ada hubungan antara jarak dengan permintaan masyarakat terhadap pelayan kesehatan dengan nilai p = 0,003 < α = 0,05, dan tidak ada hubungan antara asuransi kesdehatan dengan permintaan masyrakat terhadap pelayanan kesehatan dengan nilai p = 1,000 > α = 0,0

    Penerapan Sistem Informasi Kesehatan Berbasis Komputer di Puskesmas Jongaya Kota Makassar

    Get PDF
    Sistem informasi pelayanan kesehatan sebaiknya mengikuti kemajuan teknologi dengan menggunakan SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas), dalam penerapannya di butuhkan review untuk mengetahui masalah yang ada. Berdasarkan observasi awal penggunaan SIMPUS di puskesmas Jongaya masih kekurangan SDM kualifikasi pendidikan teknologi informasi dan  jaringan yang tidak stabil. Tujuan Penelitian untuk mengeksplorasi secara mendalam penerapan sistem informasi kesehatan berbasis komputer dari segi perangkat keras, perangkat lunak, basis data dan sumber daya manusia. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan di tentukan dengan teknik purposive Sampling dengan jumlah 7 informan. Pengumpulan dilakukan melalui teknik indepth interview (wawancara mendalam), observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian ada 15 unit komputer di setiap unit pelayanan, terdapat 7 aplikasi yang digunakan yakni PRIMARY CARE, SISFOMAS, ESISMAL, DHIS, SIHA, SIMBAKDA, dan SIADINDA, aplikasi SISFOMAS dan P-CARE digunakan secara manual dan komputerisasi. Sumber Daya Manusia untuk operator SIMPUS belum sesuai dengan kualifikasi pendidikan. Kesimpulan kuantitas dan kualitas perangkat keras Komputer (Hardware) sudah cukup baik dan memadai, menggunakan Software (Perangkat Lunak) dengan 7 program aplikasi, penyimpanan data pasien menggunkan aplikasi SISFOMAS dan P-CARE dengan  cara manual dan komputerisasi, untuk penyimpanan data program dengan 2 cara manual dan aplikasi

    Implementasi Fungsi Manajemen Pelayanan Kesehatan Pada Program Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan Akut

    Get PDF
    Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar masyarakat yang penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi fungsi manajemen pelayanan kesehatan program pengendalian penyakit ISPA pada balita dengan di Puskesmas Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. subjek penelitian diperoleh menggunakan Teknik proposive sampling, serta pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Fungsi manajemen pelayanan kesehatan program P2 ISPA sudah ada, yaitu adanya POA pelaksana program P2 ISPA. Namun pada fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan, belum dapat meminimalisir jumlah penderita ISPA pada balita. Kepala Puskesmas seharusnya membuat kebijakan terkait perencanaan program yang sesuai prosedur dan meningkatkan sumber daya manusia atau tenaga kesehatan terkait pelaksanaan program P2 (pengendalian penyakit) ISPA pada balita sehingga ada tolak ukur yang dapat dilihat untuk melakukan pengendalian ISPA pada balita

    Ability To Pay (ATP) And Willingness To Pay (WTP) The Premium of BPJS Kesehatan Mandiri in The Working Area Of Cendrawasih Health Center, Makassar City

    Get PDF
    Data BPJS Kesehatan menunjukkan bahwa dari 261 juta penduduk Indonesia, 70 hingga 80 juta penduduk Indonesia belum memiliki jaminan kesehatan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan dan kemauan masyarakat membayar iuran BPJS Kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan kemauan membayar iuran BPJS Kesehatan peserta mandiri di wilayah kerja Puskesmas Cendrawasih Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan populasi penelitian yaitu peserta BPJS Kesehatan Mandiri yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Cendrawasih Kota Makassar dan jumlah sampel sebanyak 98 responden berdasarkan perhitungan rumus Slovin. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul, diolah dengan perhitungan ATP dan WTP dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membayar atau Ability to Pay (ATP) di Puskesmas Cendrawasih Kota Makassar tahun 2020 yaitu sebanyak 74,5% kategori mampu. kemauan membayar atau Willingness to Pay (WTP) di Puskesmas Cendrawasih Kota Makassar tahun 2020 yaitu sebanyak 61,2% kategori mau. Perlunya mempertimbangkan ulang tarif iuran BPJS kesehatan berdasarkan kemampuan dan kemauan membayar masyarakat

    Pelaksanaan Pengelolaan Obat Di Puskesmas Barombong Kota Makassar

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pelaksanaan pengelolaan obat pada tahap perencanaan, pengadaan, pendistribusian, penggunaan dan penghapusan obat di Puskesmas Barombong Kota Makassar 2017. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Fenomenologi. Informan di tentukan dengan secara teknik purposive Sampling dengan jumlah 5 informan. Pengumpulan dilakukan melalui teknik indep interview (wawancara mendalam) dan observasi langsung di Puskesmas Barombong Kota Makassar 2017. Dari hasil penelitian bahwa Perencanaan obat di Puskesmas Barombong sudah sesuai dengan pedoman pengelolaan obat, hal ini dapat dilihat bahwa obat yang sudah direncanakan berdasarkan kebutuhan di Puskesmas, Permintaan obat di Puskesmas Barombong sudah sesuai prosedur hal ini dapat dilihat dengan dilaksanakannya pengadaan/permintaan obat ke Dinas Kesehatan melalui LPLPO ke Gudang Farmasi Kabupaten (GFK). Pendistribusian obat di Puskesmas Barombong belum sesuai dengan pedoman pengelolaan obat hal ini dapat dilihat bahwa pendistribusian obat dari GFK tidak sesuai dengan kebutuhan di Puskesmas, disebabkan kurangnya anggaran dari APBD yang disalurkan melalui Dinas kesehatan Kota. Penggunaan Obat di Puskesmas Barombong sudah sesuai yaitu berdasarkan diagnosa yang tepat, peresepan yang rasional, efektif dan ekonomis dengan informasi yang jelas tentang pemakaian obat. Penghapusan obat di Puskesmas sudah sesuai hal ini dapat dilihat bahwa penghapusan obat dilakukan dengan membuat berita acara obat rusak

    Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran di Puskesmas Mamajang

    Get PDF
    Pelayanan kesehatan merupakan hak mendasar bagi masyarakat,oleh karena itu pelaksanaan program pelayanan kesehatan bagi peserta penerima bantuan iuranharusnya secara merata, karena dewasa ini masih kurangnya peserta penerima bantuan iuran merasakan program yang diberikan oleh pemerintah.Tujuan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan kesehatan pada peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Penerima Bantuan Iuran di Puskesmas Mamajang Kota Makassar.  Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif observasional dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah Peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran di Wilayah Kerja Puskesmas Mamajang dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling dengan kriteria, responden yang sering menggunakan kartu  Penerima Bantuan Iuran ketika berobat atau memeriksa kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif yang dituangkan dalam bentuk persentase.Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah kepesertaan dalam Pelayanan BPJS PBI yang sesuai sebanyak 66,0% responden dan Pelayanan Kesehatan secara Promotif yang sesuai sebanyak 77,0% responden,  Preventif yang sesuai sebanyak 100%, Kuratif yang sesuai sebanyak 100%, dan Pelayanan Kesehatan secara Rehabilitatif yang sesuai sebanyak 100%.Disarankan untuk  pemerintah khususnya lembaga penyelenggara jaminan sosial untuk meningkatkan  evaluasi serta sosialisasi agar pelaksanaan program BPJS PBI  lebih merata untuk masyarakat miskin

    Motivasi Kerja Tenaga Kesehatan di Puskesmas Panambungan Kota Makassar

    Get PDF
    Daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk menggerakkan kemampuan dalam membentuk keahlian dan keterampilan tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya. Berdasarkan observasi awal pada tenaga kesehatan di Puskesmas Panambungan Kecamatan Mariso Kota Makassar, Tujuan penelitian untuk mengetahui secara mendalam motivasi kerja tenaga kesehatan di Puskesmas Panambungan Kecamatan Mariso Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang sifatnya deskriptif. Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik wawancara mendalam dan observasi atau pengamatan. Penentuan subjek penelitian dengan purposive sampling dengan kriteria semua tenaga kesehatan di Puskesmas Panambungan Kecamatan Mariso Kota Makassar, tenaga kesehatan yang bersedia untuk diwawancarai di Puskesmas Panambungan Kecamatan Mariso Kota Makassar, dari 23 orang tenaga kesehatan di Puskesmas Panambungan Kecamatan Mariso Kota Makassar, minimal 5 orang yang menjadi informan. Hasil penelitian motivasi kerja tenaga kesehatan karena gaji yang cukup, lingkungan kerja yang bersih dan nyaman, adanya hubungan yang baik sesama rekan kerja, keselamatan kerja sesuai standar yang telah ditetapkan, terciptanya etika dalam bekerja. Diharapkan bagi puskesmas perlu adanya penambahan fasilitas, penambahan ruangan kerja, agar meningkatkan motivasi kerja bagi tenaga kesehatan di puskesmas panambunga

    Hubungan Antara Perilaku Orang Tua Tentang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Dengan Kekambuhan ISPA Pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Wukir

    Get PDF
    Kekambuhan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah dua episode ISPA yang terjadi dalam periode satu tahun atau lebih dari tiga episode ISPA dalam periode yang tidak ditentukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara perilaku orang tua tentang Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dengan kekambuhan ISPA pada balita di wilayah kerja UPTD puskesmas Wukir. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan case control. Sampel penelitian ini adalah balita yang didiagnosis ISPA yang kambuh dan tidak kambuh kembali dalam satu tahun terakhir yaitu 30 kasus dan 30 kontrol. Pengambilan sampel dengan purposive sampling. Hasil  penelitian  diperoleh ada  hubungan  antara  tingkat  pengetahuan  (p=0,019;OR=0,242),  sikap (p=0,055;OR=0,286), dan perilaku merokok (p=0,000;OR=18,308), dengan kekambuhan ISPA pada balita, sedangkan perilaku membersihkan rumah tidak terdapat hubungan karena nilai (p=0,068;OR=0,328). Kesimpulan penelitian ini ada hubungan antara perilaku orang tua tentang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dengan kekambuhan ISPA pada balita di UPTD Puskesmas Wukir. Disarankan kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan menerapkan perilaku, membersihkan rumah serta tidak merokok

    Strategi BNNP Sulsel Dalam Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Obat Psikotropika

    Get PDF
    Psikotropika adalah zat/obat, baik alamiah maupun sintesis yang bermanfaat dibidang pengobatan, disisi lain sangat merugikan apabila dipergunakan tanpa pengawasan. Berdasarkan hasil observasi langsung di Kelurahan Maccini Sombala, sekitar 31 orang remaja yang sering menggonsumsi obat psikotropika. Dalam menanggulangi penyalahgunaan obat psikotropika, strategi yang diperlukan meliputi advokasi, dukungan social atau kemitraan dan pemberdayaan masyarakat (empowerment). Tujuan pelaksanaan strategi untuk memaksimalkan penerapan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, agar masyarakat mampu secara bersama-sama dalam menanggulangi penyalahgunaan psikotropika. Tujuan penelitian untuk mengetahui strategi BNNP Sul-Sel dalam upaya penanggulangan penyalaguaan obat psikotropika di Kelurahan Maccini Sombala Kota Makasar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam. Jumlah informan sebanyak 5 orang, yang terdiri dari 3 laki-laki dan 2 perempuan. Strategi BNNP Sul-Sel dalam penanggulangan penyalagunaan obat psikotropika dilakukan dengan komunikasi secara langsung dan tidak langsung. Advokasi dengan melakukan koordinasi di instansi pemerintah dan swasta. Dukungan sosialisasi dari masyarakat dengan mengikuti komunitas penggiat anti narkoba. Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan pemberian pelatihan dan keterampilan. Dapat disimpulkan bahwa upaya BNNP dalam menanggulangan penyalagunaan obat psikotropika dengan melakukan komunikasi langsung dan tidak tidak langsung, advokasi, dukungan sosial dan pemberdayaan, sehingga diharapkan kepada pihak BNNP Sul-Sel agar lebih banyak lagi membentuk kelompok penggiat anti narkoba dikalangan masyaraka

    Sistem Rujukan Online Pasien Rawat Jalan Peserta BPJS Kesehatan di RSUD Syekh Yusuf Gowa

    Get PDF
    Pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Untuk memperoleh pelayanan kesehatan, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) wajib menerapkan sistem rujukan. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui secara mendalam sistem rujukan online rawat jalan peserta BPJS Kesehatan di RSUD Syekh Yusuf. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dan jumlah informan sebanyak 9 informan melalui metode purposive sampling dengan kriteria petugas kesehatan di wilayah kerja RSUD Syekh Yusuf. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara. Hasil Penelitian menunjukkan pada kategori input dalam pelaksanaan sistem rujukan online terdapat kemudahan bagi pasien dan petugas kesehatan sedangkan kendala terdiri dari kondisi jaringan, kekeliruan faskes pertama, kesalahan pasien, ketidak sesuaian tujuan poli dan diagnosa. Pada kategori proses terdapat hambatan yang terdiri dari komunikasi antara pasien dan petugas, komunikasi antara faskes. Serta pada kategori output terdapat pemecahan masalah yang terdiri dari peran penanggung jawab, catatan dan pelaporan
    corecore