12 research outputs found

    Optimalisasi Basis Untuk Formulasi Sediaan Lip Cream

    No full text
    Lip cream merupakan salah satu kosmetik jenis pewarna bibir yang saat ini banyak diminati konsumen. Kualitas lip cream salah satunya dipengaruhi oleh komponen-komponen penyusun basisnya, terutama wax sebagai thickener. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh formula optimal dari basis lip cream yang memenuhi persyaratan farmasetika. Penentuan formula basis optimal lip cream dilakukan melalui variasi jumlah thickener. Penelitian ini menggunakan carnauba wax dan microcrystaline wax sebagai thickener agent. Evaluasi karakteristik basis lip cream yang dilakukan meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, dan uji fisika kimia (daya sebar, daya lekat, viskositas dan pH), serta uji stabilitas basis lip cream menggunakan metode Freeze-Thaw selama 16 hari. Hasil penelitian diperoleh F7 (kombinasi carnauba wax dan microcrystaline wax dengan perbandingan 6% : 9 %) sebagai formula basis lip cream paling optimal. Formula F7 menghasilkan karakteristik organoleptis berwarna putih gading, berbau khas vanilin, berbentuk semipadat, dan homogen. Kemudian hasil uji karakteristik fisika dan kimia menunjukkan daya sebar 6,1 cm, daya lekat lebih dari 60 detik, nilai viskositas 18.000 cPs dan nilai pH 4,38. Formula F7 juga stabil terhadap pengaruh perubahan suhu selama 16 hari

    Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Rimpang Kunyit Hitam (Curcuma caesia ROXB.)

    No full text
    Rimpang kunyit hitam (Curcuma caesia Roxb.) secara empiris memiliki aktivitas sebagai antibakteri dalam pengobatan herbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas rimpang kunyit hitam sebagai antibakteri. Oleh karena itu, dilakukan uji pendahuluan aktivitas antibakteri dari ekstrak rimpang kunyit hitam (Curcuma caesia Roxb.). Pengujian antibakteri menggunakan metode difusi agar dengan konsentrasi 15% 30%, 40%, 45%, 60%, 75%, 80%, dan 100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rimpang kunyit hitam mempunyai daya hambat sebagai antibakteri pada konsentrasi 45% terhadap Staphylococcus aureus Staphylococcus epidermidis, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa menghasilkan diameter zona hambat sebesar 7,93 mm , 9,04 mm, 9,12 mm, dan 10,74 mm

    Potensi Ekstrak Daun Gedi (Abelmoschus manihot Linnaeus) Sebagai Tabir Surya

    No full text
    Tumbuhan Gedi (Abelmoschus manihot Linnaeus) merupakan tanaman tropis famili Malvacea dimana secara tradisional daun gedi merah dapat menyembuhkan beberapa penyakit. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji potensi tabir surya pada ekstrak daun gedi, fraksi n-heksan, dan fraksi etil asetat dengan menggunakan metode perhitungan %Te dan %Tp. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui profil tabir surya ekstrak daun gedi dalam berbagai variasi konsentrasi yang dikategorikan tabir surya. Aktivitas tabir surya diuji secara in vitro menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan panjang gelombang 292,5-372,5. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa aktivitas tabir surya ekstrak daun gedi termasuk pada kategori proteksi ekstra yaitu berdasarkan %Te dan kategori sunblock berdasarkan %Tp, aktivitas tabir surya fraksi n-heksan daun gedi termasuk pada kategori proteksi ekstra berdasarkan %Te dan kategori sunblock berdasarkan %Tp, dan aktivitas tabir surya fraksi etil asetat daun gedi termasuk pada kategori proteksi ekstra berdasarkan %Te dan kategori sunblock berdasarkan %Tp.&nbsp

    Sintesis 2’-Hidroksi-5’-Kloro-3,5-Dimetoksi-4-Hidroksikalkon

    No full text
    Chalcone are compounds that have 2 aromatic rings connected by 3 carbon atoms which are an ?, ? unsaturated carbonyl system that have various biological activities. 2'-hydroxy-5'-chloro-3,5-dimethoxy-4-hydroxicalcone was synthesized from 2'-hydroxy-5'-chloro acetophenone and syringaldehyde using a NaOH catalyst. This compound was purified using Column Chromatography by isocratic method using n-hexane:ethyl acetate (15:1) as eluent. This compound has a Rf 0.75 and 2.7% of yield

    Analisis Drug Related Problems (DRPs) pada Pasien Acute Coronary Syndrome Di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

    No full text
    Pemakaian obat yang cukup banyak atau disebut polifarmasi pada pasien acute coronary syndrome dapat menyebabkan terjadinya Drug Related Problems (DRPs). Analisis DRPs perlu dilakukan untuk mengoptimalkan terapi yang diberikan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui karakteristik dan jumlah kejadian DRPs pada pasien acute coronary syndrome. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional. Data diambil secara prospektif dengan mencatat rekam medik pasien dan dianalisis secara deskriptif. Kriteria inklusi adalah pasien acute coronary syndrome, dewasa, dan rawat inap di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dalam rentang periode Agustus-Oktober 2018. Hasil penelitian menunjukkan analisis DRP’s yang ditemukan yaitu indikasi tanpa obat (13,33%), overdose (3,33%), adverse drug reaction (20%) dan drug interactions (80%)

    Aktivitas Penurunan Gula Darah Kombinasi Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus) dan Ekstrak Daun Insulin (Tithonia diversivolia) terhadap Mencit (Mus musculus)

    No full text
    Tanaman Kumis Kucing dan Insulin merupakan tanaman yang secara tradisional digunakan secara tunggal sebagai antihiperglikemik. Kandungan polifenol dan flavonoid pada kedua tanaman tersebut diduga mampu memberikan aktivitas sebagai antihiperglikemik. Untuk itu dilakukan penelitian secara ilmiah dengan menguji aktivitas penurunan gula darah dengan mengkombinasikan ektrak daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus) dan ekstrak daun insulin (Tithonia diversifolia) terhadap mencit (Mus musculus). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui aktivitas penurunan gula darah Mencit (Mus musculus) Ekstrak Etanol Daun Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus) dan Ekstrak Etanol Daun Insulin (Tithonia diversivolia). Uji penurunan gula darah dilakukan dengan metode toleransi glukosa oral dan diukur dengan glukometer. Mencit dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kontrol negatif, pembanding glibenklamid, kelompok uji ekstrak kombinasi perbandingan Ekstrak daun insulin (300 mg/kgBB):Ekstrak daun Kumis kucing (750 mg/kg) dengan perbandingan masing-masing 1:1, 2:1 dan 1:2. Data diperoleh dari pemeriksaan kadar glukosa darah pada menit ke 15, 30, 60, 90, 120, 150, 180 dan 210 menit. Pemberian sediaan uji dilakukan setelah diberikan pembebanan sukrosa 5 g/kgBB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak dengan perbandingan 1:1, 1:2 dan 2:1 memiliki aktifitas dalam menurunkan gula darah dengan dosis 2:1 dapat menurunkan kadar gula darah secara optimum dan efek yang dihasilkan berbeda dengan Glibenklamid

    Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Batang Kersen (Muntingia calabura L.)

    No full text
    Seduhan kulit batang Tumbuhan Kersen (Muntingia calabura L.) sering digunakan sebagai obat tradisional. Hasil Skrining fitokimia ekstrak dan fraksi kulit batang kersen menunjukkan Adanya kandungan alkaloid, flavonoid, tannin, saponin dan terpenoid. Nilai IC50 ekstrak dan fraksi kulit batang kersen dengan menggunakan metode DPPH untuk ekstrak etanol, fraksi n-heksana,  fraksi etil asetat, dan fraksi tidak larut dari kulit batang Tumbuhan Kersen berturut-turut adalah sebesar 19,63 ppm, 34,38 ppm, 10,65 ppm, dan 18,70 ppm, sedangkan IC50 kontrol positif (vitamin C) adalah 14,77 ppm. Ekstrak kulit batang kersen berpotensi sebagai antioksidan

    Kajian In Silico Senyawa Turunan Klorokalkon sebagai Antikanker

    No full text
    Perancangan obat baru dapat dilakukan dengan metode in silico melalui modifikasi struktur dengan mengubah gugus tersubstitusi yang dapat menyebabkan perubahan aktivitas suatu senyawa. Kalkon sebagai metabolit sekunder memiliki berbagai aktivitas biologis seperti antioksida, antikanker, antibakteri, dan antivirus. Senyawa kalkon dioptimasi menggunakan Hyperchem 8.0 dan dilakukan docking menggunakan program MOE Chemical Computing Group terhadap enzim target SIRT1 dengan kode pdb.4I5I. Aktivitas sitotoksik senyawa kalkon hasil modifikasi pada protein target ditunjukkan melalui interaksi arene-cation dan ikatan hidrogen

    Formulasi dan Evaluasi Nutrasetikal Gummy Candy dari Perasan Daun Kelakai (Stenochlaena Palustris (Burm.F.) Bedd): Formulation and Evaluation Nutraceutical Gummy Candy from Kelakai Leaf Juice (Stenochlaena Palustris (Burm.F.) Bedd)

    No full text
    Kelakai leaf (Stenochlaena palustris (Burm.F.) Bedd) is a typical plant of East Kalimantan with high iron content which can overcome anemia. The juice of anchovies was formulated into a nutraceutical gummy candy preparation using the Simplex Lattice Design (SLD) method. The results showed that the juice of anise leaves could be used as a gummy candy preparation with an evaluation results that meet the standard with a juice concentration of 9%, pH 5.4, chewy texture, elastic, strawberry essence aroma, sour taste, and brownish yellow color, 11.52% water content, and 2.30% ash content

    Amino-Acid-Conjugated Natural Compounds: Aims, Designs and Results

    No full text
    Protein is one of the essential macronutrients required by all living things. The breakdown of protein produces monomers known as amino acids. The concept of conjugating natural compounds with amino acids for therapeutic applications emerged from the fact that amino acids are important building blocks of life and are abundantly available; thus, a greater shift can result in structural modification, since amino acids contain a variety of sidechains. This review discusses the data available on amino acid–natural compound conjugates that were reported with respect to their backgrounds, the synthetic approach and their bioactivity. Several amino acid–natural compound conjugates have shown enhanced pharmacokinetic characteristics, including absorption and distribution properties, reduced toxicity and increased physiological effects. This approach could offer a potentially effective system of drug discovery that can enable the development of pharmacologically active and pharmacokinetically acceptable molecules
    corecore