4 research outputs found

    Pengolahan Minyak Jarak Pagar Menjadi Epoksi Sebagai Bahan Baku Minyak Pelumas

    Full text link
    Kandungan minyak dalam jarak pagar (Jatropha curcas L.) cukup tinggi, tetapi di dalamnya terkandung racun, sehingga tidak dapat digunakan sebagai minyak makan. Di dalam minyak jarak pagar terkandung ikatan rangkap yang mengakibatkan minyak menjadi tidak stabil sehingga kurang sesuai untuk dibuat biodiesel. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mencari alternatif penggunaan lain dari minyak tersebut yang lebih sesuai dengan karakteristik sifatnya. Salah satu alternatif produk yang akan diteliti adalah untuk pembuatan epoksi yaitu bahan baku untuk pembuatan pelumas dasar (pelumas mesin otomotif). Selama ini minyak pelumas dasar banyak dibuat menggunakan minyak bumi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik minyak jarak pagar dihubungkan dengan penggunaannya sebagai minyak pelumas serta untuk mendapatkan kondisi optimum pada proses pembuatan minyak epoksi sebagai produk antara pada pembuatan minyak pelumas dari minyak jarak pagar.Metode penelitian yang dilakukan adalah: 1). Ekstraksi minyak jarak pagar untuk mengetahui rendemen minyak jarak pagar asal Kebumen, NTB dan Lampung; 2). Penelitian karakteristik minyak jarak pagar. Penelitian ini meliputi sifat fisika dan kimia yaitu: indeks viskositas, flash point, pour point, bilangan asam, bilangan penyabunan dan bilangan iod; 3). Reaksi epoksidasi minyak jarak yaitu dengan variabel kondisi proses: a). Suhu: 700C dan b). Waktu : 0; 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 3,5; 4,0; 4,5; 5,0 dan 5,5 jam. Konsentrasi katalis H2SO4 1% (v/v), Perbandingan konsentrasi hidrogen peroksida dengan asam asetat adalah 1 : 0,07 ; 1 : 0,15 ; 1 : 0,22 dan 1 : 0,30. Parameter yang diteliti yaitu bilangan oksiran. Hasil penelitian menunjukkan :1. Sifat fisik dan kimia minyak jarak pagar, memenuhi persyaratan sebagai pelumas dasar kecuali pada persyaratan bilangan penyabunan dan pour point.2. Hasil analisa pengujian FTIR dan GC menunjukkan perbaikan sifat fisik dan kimia minyak jarak pagar. Beberapa contoh modifikasi yang dapat dilakukan adalah interesterifikasi dengan minyak nabati lain, blending dengan ester sintestis lain, mengurangi ketidakjenuhan sehingga minyak menjadi lebih stabil.3. Perbedaan penambahan konsentrasi asam asetat dengan hidrogen peroksida berpengaruh terhadap bilangan oksiran pada senyawa epoksi yang dihasilkan.4. Kondisi terbaik dicapai pada 3 jam operasi dengan suhu 600C dan perbandingan konsentrasi hidrogen peroksida dengan asam asetat 1 : 0,07 mol dengan besarnya bilangan oksiran 4,26.5. Masih diperlukan penelitian lanjutan khususnya mengenai teknologi pengolahan epoksi menjadi minyak pelumas (poliol)

    Hubungan antara Karakteristik Ibu dan Keluarga dengan Praktik Keluarga Sehat di Wilayah Kerja Puskesmas Lasem Kabupaten Rembang

    Full text link
    Keluarga Sehat approach is a new program of Health Ministry that will be used to measure family health in 2017. Family health in work area of Puskesmas Lasem based on PHBS approach in 2015 is 34,1%, fewer than national target 80%. The aim of this research is to analyze the correlation between characteristic of housewife and family with practice of keluarga sehat in work area of Puskesmas Lasem. This analytic-survey research uses cross sectional study and combains quantitative method used quetionnair guide and qualitative method used in-depth interview. Population is 2.793 families that has toddler and sampel is 120 choosen propotional randomly. Bivariat analysis is counted by chi square test with 95% of significancy between characteristic of housewife and family with practice of keluarga sehat. The result showed that respondents are in healthy reproduction age (20-35 years old)(76,7%), elementary educated (75,8%), not employer (79,2%), having family member ≤4 (79,2%), and having revenue ≥ UMR (75,8%). Bivariat test showed that there is no correlation between housewife age, housewife education level, housewife occupation status, and total of family member with practice of keluarga sehat. There is correlation between family revenue with practice of keluarga sehat. It is recomended that Puskesmas Lasem analyze the need of resource that support Keluarga Sehat program and manage sosialization by associating with family characteristic

    PENGOLAHAN MINYAK JARAK PAGAR MENJADI EPOKSI SEBAGAI BAHAN BAKU MINYAK PELUMAS

    No full text
    Kandungan minyak dalam jarak pagar (Jatropha curcas L.) cukup tinggi, tetapi di dalamnya terkandung racun, sehingga tidak dapat digunakan sebagai minyak makan. Di dalam minyak jarak pagar terkandung ikatan rangkap yang mengakibatkan minyak menjadi tidak stabil sehingga kurang sesuai untuk dibuat biodiesel. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mencari alternatif penggunaan lain dari minyak tersebut yang lebih sesuai dengan karakteristik sifatnya. Salah satu alternatif produk yang akan diteliti adalah untuk pembuatan epoksi yaitu bahan baku untuk pembuatan pelumas dasar (pelumas mesin otomotif). Selama ini minyak pelumas dasar banyak dibuat menggunakan minyak bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik minyak jarak pagar dihubungkan dengan penggunaannya sebagai minyak pelumas serta untuk mendapatkan kondisi optimum pada proses pembuatan minyak epoksi sebagai produk antara pada pembuatan minyak pelumas dari minyak jarak pagar. Metode penelitian yang dilakukan adalah: 1). Ekstraksi minyak jarak pagar untuk mengetahui rendemen minyak jarak pagar asal Kebumen, NTB dan Lampung; 2). Penelitian karakteristik minyak jarak pagar. Penelitian ini meliputi sifat fisika dan kimia yaitu: indeks viskositas, flash point, pour point, bilangan asam, bilangan penyabunan dan bilangan iod; 3). Reaksi epoksidasi minyak jarak yaitu dengan variabel kondisi proses: a). Suhu: 700C dan b). Waktu : 0; 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 3,5; 4,0; 4,5; 5,0 dan 5,5 jam. Konsentrasi katalis H2SO4 1% (v/v), Perbandingan konsentrasi hidrogen peroksida dengan asam asetat adalah 1 : 0,07 ; 1 : 0,15 ; 1 : 0,22 dan 1 : 0,30. Parameter yang diteliti yaitu bilangan oksiran. Hasil penelitian menunjukkan : 1. Sifat fisik dan kimia minyak jarak pagar, memenuhi persyaratan sebagai pelumas dasar kecuali pada persyaratan bilangan penyabunan dan pour point. 2.   Hasil analisa pengujian FTIR dan GC menunjukkan perbaikan sifat fisik dan kimia minyak jarak pagar. Beberapa contoh modifikasi yang dapat dilakukan adalah interesterifikasi dengan minyak nabati lain, blending dengan ester sintestis lain, mengurangi ketidakjenuhan sehingga minyak menjadi lebih stabil. 3. Perbedaan penambahan konsentrasi asam asetat dengan hidrogen peroksida berpengaruh terhadap bilangan oksiran pada senyawa epoksi yang dihasilkan. 4. Kondisi terbaik dicapai pada 3 jam operasi dengan suhu 600C dan perbandingan konsentrasi hidrogen peroksida dengan asam asetat 1 : 0,07 mol dengan besarnya bilangan oksiran 4,26. 5.   Masih diperlukan penelitian lanjutan khususnya mengenai teknologi pengolahan epoksi menjadi minyak pelumas (poliol)
    corecore