11 research outputs found

    Analisis Fatigue Pada Slewing Tower Level Luffing Crane Berbasis Metode Elemen Hingga

    Full text link
    Retak sepanjang 1,5 meter terjadi pada bagian tower Slewing Tower Level Luffing Crane produksi PT. Lelangon yang telah beroperasi selama 4 tahun di Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah. Analisis dilakukan dengan pembebanan vertikal dan horizontal pada bagian tower berbasis metode elemen hingga. Analisis beban statis juga dilakukan terlebih dahulu untuk verifikasi beban desain dan memperoleh pembebanan yang akan digunakan pada tahap simulasi sebagai load condition. Dengan software berbasis Finite Element Method (FEM), simulasi static structural kemudian dilakukan pada bagian tower. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa pada pembebanan secara vertikal dan horizontal, fatigue life jauh melebihi service life saat munculnya keretakan yaitu 3 tahun dan juga designed life 15 tahun. Hal ini diikuti dengan fatigue damage dan safety factor yang menunjukkan bahwa konstruksi crane aman dengan kondisi pembebanan tersebut. Hasil ini menjadi bukti bahwa kegagalan akibat fatigue secara vertikal maupun horizontal tidak akan terjadi hingga melebihi designed life. Sehingga, kegagalan berupa crack yang terjadi bukan disebabkan oleh fatigue

    Analisis Kekuatan Body terhadap Impact pada Mobil Flood Rescue Vehicle dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga

    Full text link
    Flood rescue vehicle (FRV), sebagai salah satu kendaraan untuk mengevakuasi korban banjir haruslah memiliki struktur body yang kuat agar tidak mudah rusak dan juga mampu melindungi penumpang. Oleh sebab itu diperlukan suatu pengujian untuk membuktikan kekuatan struktur mobil tersebut. Dalam tugas akhir ini dilakukan pengujian tabrak samping atau side crash test pada struktur body secara simulasi menggunakan software ANSYS. Body mobil FRV dimodelkan menggunakan software Solidwork dengan dimensi yang disesuaikan dengan ukuran asli dari mobil FRV. Simulasi pada software ANSYS diawali dengan memasukkan material body FRV dan mengatur kondisi batas yang digunakan, dilanjutkan dengan proses meshing dan uji konvergensi untuk menentukan konvergensi dari hasil proses mesh. Dilanjutkan dengan mengatur initial condition yang disesuaikan dengan pengujian standar FMVSS 214 side pole dan IIHS moving deformable barier. Setelah dilakukan simulasi, diamati hasil deformasi dan energy serapan yang terjadi akibat beban impact sehingga dapat diamati kesesuaian desain struktur body dengan standar produksi yang berlaku. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa desain body mobil FRV lolos standar IIHS, namun memiliki hasil kurang baik pada pengujian tabrak dengan kendaraan bermassa sama dan pada side pole dengan kecepatan maksimal, yang memiliki nilai deformasi sebesar 37,98 cm dan 37,152 cm. Adapun perbedaan hasil simulasi impact dipengaruhi oleh massa dan kecepatan pada kondisi batas simulasi

    Analisa Numerik Optimasi Topologi pada Rib UAV Fixed Wing MALE (Medium Altitude Long Endurance)

    Full text link
    Unmanned Aerial Vehicle (UAV) adalah pesawat tanpa awak yang dapat dikendalikan dari jarak jauh atau oleh dirinya sendiri melalui program yang diberikan dalam pesawat tersebut. Susahnya menentukan dan mendesain struktur dari sayap pesawat ini menjadi permasalahan yang serius, karena jika konstruksi sayap berat akan menyebabkan flight time menurun. Sehingga perlu dilakukan optimasi pada sayap supaya mendapat hasil konstruksi yang lebih baik. Metodologi yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan membuat model geometri sayap pesawat lalu dilakukan simulasi static structure pada sayap pesawat untuk kemudian dilakukannya optimasi topologi pada ribs tersebut untuk mendapatkan konstruksi struktur sayap yang paling optimal. Tahapan awal dari proses ini adalah dengan memodelkan geometri sayap dengan menggunakan software inventor, lalu penginputan geometri pada software ANSYS, kemudian dilakukan optimasi topologi untuk mengetahui pengaruh pengurangan massa terhadap tegangan yang terjadi dengan melakukan berbagai variasi massa retain yaitu 50%, 60%, 70%, dan 80 sehingga dapat tercapai pemilihan desain terbaik dari kedua metode tersebut. Hasil dari penelitian ini diantaranya tegangan pada sayap UAV tanpa adanya optimasi topologi sebesar 8.02 Mpa, dan deformasi total sebesar 29.186 mm, dengan menggunakan optimasi topologi 60% maka akan menghasilkan pengurangan massa dari 170.6144 gram menjadi 55.642 gram, tegangan maksimum pada sayap sebesar 10.881 Mpa dan deformasi total sebesar 40.252 mm
    corecore