4 research outputs found

    PENINGKATAN KUALITAS PROSES KARBURISING MENGGUNAKAN NaCO3 DAN BaCO3 DENGAN MEDIA ARANG POHON BAKAU PADA BAJA KARBON RENDAH

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan BaCO3 dan NaCO3 pada serbuk arang pohon bakau sebagai media karburasi untuk meningkatkan kualitas proses karburising terhadap baja karbon rendah dalam memperbaiki sifat fisis dan mekanis permukaannya. Baja lunak dengan komposisi kimia 98,43% Fe dan 0,156% C dipilih sebagai substrat dan dibuat benda uji berukuran (Ø20x10) mm3. Setelah batang pohon dibuat menjadi arang kemudian di haluskan dan diayak lolos mesh 30. NaCO3 dan BaCO3 ditambahkan masing-masing sebanyak 0, 15, 20, 25, dan 30% berat. Proses pack karburising dipilih menggunakan kotak karburising terbuat dari pipa baja diameter 2 inchi dan tebal 2 mm. Bagian bawahnya ditutup dengan plat baja setebal 2 mm dengan cara di las. Tutup terbuat dari plat baja setebal 2 mm dan ditutupkan pas masuk ke dalam pipa. Proses karburising dilakukan pada suhu 850 0C dengan lama proses 2, 3, dan 4 jam. Setelah itu, benda uji dipanaskan kembali pada suhu 850 0C dan ditahan 5 menit dan dicelup secara mendadak pada air bersuhu 28 0C. Perubahan sifat yang terjadi di eksaminasi melalui pengamatan struktur mikro, pengukuran case depth, dan pengujian kekerasan mikro Vickers pada permukaan,. Dari hasil eksaminasi menunjukkan bahwa BaCO3 lebih efektif dari pada NaCO3 jika ditambahkan pada serbuk arang pohon bakau. Pada proses karburising 2 jam, penambahan 30% BaCO3 membentuk lapisan case depth 350 µm, sedang penambahan 15 dan 20% NaCO3 terbentuk case depth setebal 300 µm. Kata kunci: arang pohon bakau, pack karburisng, natrium karbonat, barium karbonat FT, 2007 (PEND. TEK. MESIN

    PEMANFAATAN POHON BAKAU SEBAGAI MEDIA KARBURISING UNTUK MENINGKATKAN SIFAT MEKANIS BAJA KARBON RENDAH

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas arang pohon bakau jika digunakan sebagai media penambah karbon pada baja karbon rendah untuk meningkatkan sifat mekanis permukaannya. Baja lunak dengan komposisi kimia 98,27%Fe dan 0,157%C dipilih sebagai substrat dan dibuat benda uji berukuran 20x20x10 mm3. Pohon bakau dibagi jadi tiga bagian, atas, tengah, dan bawah, kemudian dibuat menjadi arang yang selanjutnya di haluskan. Serbuk arang bakau dan grafit diayak lolos mesh 45. Proses pack karburising dipilih dengan kotak karburising terbuat dari pipa baja diameter 3 inchi yang kemudian bagian atas dan bawahnya ditutup dengan campuran semen pasir. Proses karburising dilakukn pada suhu 850 0C dengan lama proses 2, 4, dan 6 jam. Setelah itu, benda uji dipanaskan kembali pada suhu 850 0C dan ditahan 15 menit dan dicelup secara mendadak pada air bersuhu 28 0C. Perubahan sifat yang terjadi di eksaminasi melalui pengujian kekerasan mikro Vickers pada permukaan, pengukuran case depth, dan pengamatan struktur mikro. Dari hasil eksaminasi diperoleh bahwa batang pohon bakau bagian atas, tengah, dan bawah tidak berpengaruh terhadap proses karburasi. Arang pohon bakau lebih efektif disbanding grafit ditandai dengan peningkatan kekerasan permukaan sekitar 160% pada proses karburasi 2 jam. Pada proses karburasi 6 jam dengan media arang bakau diperoleh case depth setebal 250 µm dan fasa martensit pada permukaan. Kata kunci: pohon bakau, grafit, karburisng, sifat mekanis. FT, 2006 (PEND. TEK. MESIN

    Implementasi Model Pembelajaran Competence Based Training (CBT) Berbasis Karakter Untuk Pembelajaran Praktik Proses Pemesinan

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: (1) mengetahui perbedaan sikap dan tingkah laku antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, (2) mengetahui peningkatan sikap dan tingkah laku mahasiswa setelah menerapkan model pembelajaran CBT berbasis Karakter, (3) mengetahui perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Metode implementasi menggunakan pendekatan quasi eksperimen. Lokasi untuk kegiatan penelitian ini adalah di industri manufaktur dan di jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, dokumentasi, evaluasi hasil belajar dan wawancara. Pada penelitian ini data dianalisis dengan cara kualitatif dan kuantitatif dan kemudian dipaparkan secara deskriptif. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan adalah: (1) ada perbedaan antara sikap dan tingkah laku mahasiswa dengan menerapkan model pembelajaran CBT berbasis karakter, dibandingkan dengan kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran CBT berbasis karakter; (2) sikap dan tingkah laku mahasiswa setelah menerapkan model pembelajaran CBT berbasis Karakter mengalami peningkatan sebesar 50%; (3) ada perbedaan antara prestasi belajar mahasiswa dengan menerapkan model pembelajaran CBT berbasis karakter, dibandingkan dengan kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran CBT berbasis karakter

    Implementasi Model Pembelajaran Competence Based Training (CBT) Berbasis Karakter Untuk Pembelajaran Praktik Proses Pemesinan

    No full text
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: (1) mengetahui perbedaan sikap dan tingkah laku antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, (2) mengetahui peningkatan sikap dan tingkah laku mahasiswa setelah menerapkan model pembelajaran CBT berbasis Karakter, (3) mengetahui perbedaan prestasi belajar mahasiswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Metode implementasi menggunakan pendekatan quasi eksperimen. Lokasi untuk kegiatan penelitian ini adalah di industri manufaktur dan di jurusan Pendidikan Teknik Mesin FT UNY. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, dokumentasi, evaluasi hasil belajar dan wawancara. Pada penelitian ini data dianalisis dengan cara kualitatif dan kuantitatif dan kemudian dipaparkan secara deskriptif. Hasil penelitian yang telah dilaksanakan adalah: (1) ada perbedaan antara sikap dan tingkah laku mahasiswa dengan menerapkan model pembelajaran CBT berbasis karakter, dibandingkan dengan kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran CBT berbasis karakter; (2) sikap dan tingkah laku mahasiswa setelah menerapkan model pembelajaran CBT berbasis Karakter mengalami peningkatan sebesar 50%; (3) ada perbedaan antara prestasi belajar mahasiswa dengan menerapkan model pembelajaran CBT berbasis karakter, dibandingkan dengan kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran CBT berbasis karakter
    corecore