7 research outputs found

    Disain Sistem Kendali Mesin Air Leak Test Menggunakan Sistem Kendali Plc Omron Cj2m di Hvac (Heating, Ventilating, And Air Conditioning) Line 6

    Full text link
    Pada proses produksi pembuatan komponen HVAC (Heating, Ventilating, and Air Conditioning) dari Perusahaan manufaktur di Indonesia, memerlukan proses pengecekan kebocoran pada bagian HVAC. Proses pengecekan ini dilakukan untuk memastikan tidak ada komponen HVAC yang bocor sebelum dikirim ke pihak pelanggan. Penelitian ini dilakukan untuk membuat system dan alat air leak test. Mesin air leak test ini menggunakan prinsip kerja differential pressure air leak test, yaitu metode yang membandingkan antara tekanan udara yang diberikan ke produk dan master produk. Pada penelitian ini, kami membuat disain mesin air leak test menggunakan sistem kendali berupa air leak tester, PLC, dan HMI. Berdasarkan kondisi dengan kapasitas produksi yang meningkat karena bertambahnya permintaan dari customer, dapat ditanggulangi dengan adanya share loading produksi dari HVAC line 4 ke line baru, yaitu HVAC line 6. Hasil yang didapat dari pengujian deteksi kebocoran produk,didapat nilai parameter kebocoran produk sebesar 2.23 ml/min

    Disain Otomatisasi Proses Bvc (Base Valve Complete) Assembly Press Berbasis Kendali Programmable Logic Controller

    Get PDF
    Salah satu komponen penting dalam shock absorber adalah BVC (Base Valve Complete) assembly yang merupakan komponen pengatur aliran fluida dalam shock absorber. Komponen BVC assembly ini terdiri dari 5 part berbeda yang dirakit kemudian dipress untuk menjadi satu BVC assembly. Proses press komponen BVC assembly ini dilakukan secara manual dengan menggunakan silinder pneumatik, dan tangan operator memegang BVC assembly saat proses press. Hal ini dianggap tidak safety terhadap operator, terutama mereka yang baru mengetahuinya. Untuk mengatasi hal ini, dibuatlah suatu mesin dengan menggunakan kendali PLC untuk melakukan proses press BVC assembly. Operator dibantu dengan penggunaan jig holder dalam mempersiapkan komponen BVC assembly untuk proses press. Semua pergerakan mesin dikendalikan oleh PLC Omron CPM2A secara otomatis sehingga operator hanya tinggal mempersiapkan komponen BVC assembly pada jig holder. Dengan demikian faktor safety operator dalam proses press BVC assembly dapat aman dan terkendali. Dan waktu operasional mesin press lebih stabil pada kisaran waktu 2 menit 36 detik untuk 50 kali proses press yang setiap proses press menghasilkan 2 BVC assembly

    Disain Sistem Kontrol Mesin Auto Washer Feeder Berbasis Kendali Plc Untuk Perakitan Bvc (Base Valve Complete) Pada Pembuatan Shock Absorber

    Get PDF
    Line sub assembly merupakan line di mana komponen bagian dalam dari shock absorber dirakit. Salah satu proses pada line sub assembly adalah proses perakitan Base Valve Complete (BVC). BVC merupakan salah satu komponen penting pada shock absorber yang berfungsi mengatur sirkulasi fluida pada saat shock absorber mengalami kompresi. BVC untuk model shock absorber ini terdiri dari guide, non-return spring, non-return valve, base valve case, leaf valve, shim, dan valve stopper. Leaf valve merupakan plat tipis berbentuk lingkaran dengan ketebalan 0.1-0.2 mm. Permasalahan pada proses perakitan BVC adalah operator kesulitan dalam memisahkan leaf valve sesuai dengan jumlah yang ditentukan. Kesalahan jumlah leaf valve yang dirakit akan menyebabkan BVC menjadi reject. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan dibuat mesin auto washer feeder. Mesin ini berfungsi untuk mengeluarkan leaf valve sesuai dengan jumlah yang ditentukan. Kontrol pada mesin auto washer feeder terdiri dari perangkat input, perangkat proses, dan perangkat output. Perangkat input terdiri dari push button, selector switch, toogle switch, emergency switch, photoelectric sensor, proximity sensor, reed switch. Perangkat proses menggunakan PLC Omron CJ1M-CPU11. Perangkat output yang digunakan adalah lampu indikator, silinder pneumatik, dan cool muscle ac servo motor. Hasil yang diperoleh dari pembuatan mesin ini adalah operator menjadi lebih mudah dalam melakukan perakitan leaf valve, berkurangnya waktu perakitan leaf valve dari 81 detik menjadi 50.6 detik, dan berkurangnya jumlah BVC yang reject dari 8 pcs per minggu menjadi 0 pcs per minggu

    Otomatisasi Sistem Kontrol Mesin Turning Head Ntvs-485 Berbasis Sistem Kendali Plc Omron Cs1g-cpu42h

    Get PDF
    Meningkatnya penjualan kendaraan berdampak pada meningkatnya permintaan produksi engine valve dari customer. Salah satu Perusahaan manufaktur produsen engine valve, melalui Maintenance Department melakukan rekondisi dan atau improvement terhadap beberapa mesin untuk memenuhi permintaan customer. Secara garis besar, proses pembuatan engine valve terdiri dari: forging, stellite welding, heat treatment, dan machining. Salah satu mesin pada proses machining adalah mesin turning head NTVS-485 yang dipakai untuk proses turning head di Seat Stellite Line. Sistem kontrol mesin berbasis relay akan diubah menjadi berbasis kendali PLC (Programmable Logic Controller). Kendali PLC yang akan digunakan adalah PLC Omron CS1G-CPU42H. Perubahan sistem kontrol meliputi: perancangan, pembuatan wiring komponen, dan pemrograman kendali PLC CS1G-CPU42H. Tujuan otomatisasi sistem kontrol ini adalah untuk memudahkan proses penyelesaian kerusakan pada sistem elektrikal sehingga mengurangi waktu downtime elektrikal. Waktu downtime elektrikal pada mesin turning head NTVS-485 rata-rata sepanjang bulan Juli-Desember 2013 adalah sebesar 159.5 menit/bulan, atau turun sebesar 81% menjadi 29 menit pada bulan Mei 2014 setelah dilakukan otomatisasi
    corecore