4 research outputs found

    Topographic Position Indeks Analisys untuk Interpretasi Landform Pulau Lombok Berdasarkan Digital Elevation Model (DEM)

    Get PDF
    Penelitian ini dirancang untuk dapat memberikan interpretasi landform dengan melakukan penilaian berdasarkan indek posisi topografi (Topographic Position Indeks) berdasarkan data DEM, slope serta data elevasi  dengan tujuan untuk mengetahui nilai indek posisis topografi suatu wilayah khususnya di Pulau Lombok serta menginterpretasikan profil landform dengan memperhatikan sisi visibilitas profil yang dapat menjelaskan struktur dan kondisi objek. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis indeks posisi topografi dengan sistem klasifikasi menggunakan metode quintile classification. Sedangkan untuk pemodelan analisis TPI menggunakan Model Builder. Berdasarkan hasil perhitungan nilai TPI, diketahui Pulau Lombok memiliki indeks posisi topografi positif dengan nilai standar deviasi mencapai 56,9 dan nilai mean berada pada nilai -0,73. Hal ini menunjukkan bahwa Pulau Lombok memiliki nilai visisbilitas kenampakan landform yang beragam dan masuk kategori daerah yang didominasi oleh landform berupa plains, slope/lereng dan ridges. Hasil analisis menunjukkan berdasarkan indeks topografinya Pulau Lombok memiliki sepuluh satuan kenampakan landform antara lain: -47,5 (Canyons, deeply incised streams), -20 (Midslope drainages, shallow valleys), -10,8 (Upland drainages, headwaters), -6,19 (U-shape valleys), -1,61 (Plains), 2,98 (Open slopes), 12,2 (Upper slopes, mesas local), 30,5 (Ridges/hills in valleys), 71,8 (Midslope ridges, small hills in plains) dan 71,8 (Mt tops, high ridges).

    ANALISIS TAPAK EKOLOGI UNTUK ARAHAN PEMANFAATAN RUANG PULAU LOMBOK

    Get PDF
    This study aims to 1) Calculate the ecological footprint in Lombok Island through Supply and Demand approach by GFN (Global Footprint Network), Land Suitability and Spatial Planning, 2) Evaluate and assess the three approaches to calculate the value of the ecological footprint, 3) Formulate the direction of spatial use based on the calculation of the ecological footprint. Based on the calculation of the ecological footprint and biocapasity by three approaches found that the results showed Lombok Island was categorized into three categories deficit ecological area: surplus territory (based GFN approach), surplus territory (based on land suitability approach), and deficit area (based on Spatial Planning approach). Of the three approaches of ecological footprint used, Spatial Planning approach was the most realistic to describe the condition of the ecological footprint in Lombok Island. As for the direction of spatial use based on the ecological footprint in Lombok Island was as follows: 1) Agricultural land needs an additional area of 121,305 ha, 2) Farm land area is reduced by 181,031 ha, 3) Fishery land needs an additional area of 248,429 ha, 4) Forest land needs an additional area of 151,439 ha, 5) Developed land needs an additional area of 159,132 ha, and 6) Land which serve as an sequestration needs an additional area of 14,024 h

    Analisis Tapak Ekologi Kategori Lahan Terbangun untuk Penentuan Daya Dukung Lingkungan di Kabupaten Lombok Timur

    Get PDF
    Peningkatan jumlah penduduk Kabupaten Lombok Timur memicu terjadinya perubahan penggunaan lahan (land use change) yang semula merupakan lahan pertanian menjadi lahan terbangun. Hal ini memicu bertambahnya kebutuhan lahan untuk pemukiman dan berpengaruh kepada ketersediaan supply-demand sumberdaya Kabupaten Lombok Timur. Oleh karena itu, sangat penting dilakukan sebuah pendugaan berbagai kebutuhan sumber daya agar dapat mewujudkan pemanfaatan ruang yang berhasil dan berdaya guna. Salah alat pendugaan yang dapat digunakan adalah dengan pendekatan Tapak Ekologi (Ecological Footprint). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif berbasis Sistem Informasi Geografi yang bertujuan untuk: 1) mengetahui nilai Tapak Ekologi (Ecological Footprint) kategori lahan terbangun di Kabupaten Lombok Timur, 2) mengetahui nilai Biokapasitas (Biocapacity) kategori lahan terbangun di Kabupaten Lombok Timur, 3) mengetahui nilai Defisit Ekologi kategori lahan terbangun di Kabupaten Lombok Timur. Hasil penelitian menunjukkan nilai tapak ekologi total Kabupaten Lombok Timur sebesar -117,25338 gha dan nilai biokapasitas total sebesar 0,02665 gha. Sedangkan nilai defisit ekologi sebesar -117,28 gha. Secara keseluruhan, Kabupaten Lombok Timur memiliki nilai defisit ekologi sebesar -117,28 gha, yang menunjukkan bahwa Kabupaten Lombok Timur termasuk wilayah dengan kategori cadangan karna masih surplus sumberdaya lahan. Artinya, Kabupaten Lombok Timur memiliki daya dukung lingkungan yang belum terlampaui

    Analisis Sistem Informasi Geografis untuk Penentuan Lokasi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah di Kabupaten Lombok Timur

    No full text
    Peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Lombok Timur berpengaruh terhadap peningkatan volume sampah, sedangkan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) yang ada tidak mampu lagi menampung volume sampah yang terus meningkat. Pemerintah juga belum mendapatkan rekomendasi lokasi yang sesuai untuk pembangunan TPAS yang baru, oleh karena itu sangat penting dilakukan sebuah analisis kesesuain untuk pendirian TPAS baru di Kabupaten Lombok Timur guna menanggulangi tingginya volume sampah di TPAS yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi yang sesuai untuk pembangunan TPAS. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif berbasis sistem informasi geografis (SIG). Penentuan parameter untuk analisis kesesuaian lokasi TPAS menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 03-3241-1994. Teknik analsis data menggunakan overlay atau tumpang susun beberapa peta menggunakan aplikasi ArcGIS versi 10.1. Proses analisis terbagi dalam tiga tahap yaitu: 1) tahap regional, merupakan tahap seleksi awal untuk mengetahui kelas kesesuaian lahan; 2) tahap penyisih, pada tahap ini dilakukan penyisihan kembali dari hasil pada tahap pertama dengan menggunakan nilai dan bobot dari parameter umum dan parameter fisik; 3) tahap rekomendasi lokasi yang sesuai. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa lokasi yang sesuai untuk dijadikan TPAS di Kabupaten Lombok Timur adalah Kecamatan Pringgabaya dengan skor nilai 164
    corecore