2 research outputs found
Analisis Pengaruh Oxygen Absorber Dan Moisture Absorber Pada Penyimpanan Berbagai Kemasan Terhadap Karakteristik Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)
Jamur tiram putih menjadi salah satu produk holtikultura yang prospektif untuk
dikembangkan karena memiliki bentuk yang menarik dan kandungan nutrisi yang baik untuk
kesehatan sehingga permintaan pasar akan jamur ini setiap tahunnya mengalami
peningkatan. Umur simpan yang pendek dan kondisi fisik yang berubah menjadi masalah
pada penyediaan jamur tiram putih dengan kondisi yang masih segar. Penurunan mutu
jamur ini diakibatkan dari tingginya laju respirasi selama penyimpanan karena pengaruh
konsentrasi oksigen di udara sehingga diperlukan kemasan aktif. Kemasan aktif mampu
memperlambat penurunan kualitas dan memperpanjang umur simpan. Dalam penggunaan
kemasan aktif juga harus disesuaikan dengan plastik kemasan yang juga baik untuk bahan.
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan menganalisis pengaruh penyimpanan
menggunakan kemasan aktif terhadap susut bobot, kadar air, perubahan tekstur,
perubahan warna dan perubahan organoleptik pada jamur tiram putih dan menghitung dan
menganalisis efektivitas penggunaan kemasan aktif untuk penyimpanan jamur tiram putih.
Penelitian ini menggunakan perlakuan tanpa pengemas (kontrol), wrapping plastik, dan
plastik polipropilene. Absorber yang digunakan untuk kemasan aktif ini adalah asam
askorbat dan silika gel dengan berat absorber dihitung berdasarkan laju respirasi jamur
tiram putih. Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis sidik ragam ANOVA, diperoleh
bahwa F hitung lebih besar dari F tabel. Dimana umur simpan menunjukan beda nyata.
Kemasan memberikan pengaruh yang nyata terhadap lama umur simpan jamur tiram putih.
Pada variasi kemasan umur simpan jamur tiram putih kemasan aktif polipropilene lebih
lama dibandingkan dengan kemasan wrapping dan kontrol. Kemasan aktif polipropilene
menunjukan hasil susut bobot terendah sebesar 3,78%, dengan kadar air 94,93%, nilai
kekerasan sebesar 1,31, nilai L sebesar 57,78, nilai a sebesar 2,58, dan nilai b sebesar
18,17. Uji organoleptic menghasilkan bahwa kemasan aktif polipropilene dapat
mempertahankan umur simpan jamur tiram putih hingga hari ke-5, kemasan aktif wrapping
hingga hari ke-4, dan tanpa pengemasan (kontrol) hingga hari ke-2. Kemasan polipropilene
sebagai kemasan aktif lebih efektif dalam mempertahankan mutu, memperpanjang umur
simpan jamur tiram dan lebih ekonomis dibandingkan dengan kemasan aktif wrapping
plasti
Anilisis Pengaruh Oxygen Absorber dan Moisture Absorber pada Penyimpanan Berbagai Kemasan terhadap Karakteristik Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)
Jamur tiram putih menjadi salah satu produk holtikultura yang prospektif untuk dikembangkan karena memiliki bentuk yang menarik dan kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan sehingga permintaan pasar akan jamur ini setiap tahunnya mengalami peningkatan. Umur simpan yang pendek dan kondisi fisik yang berubah menjadi masalah pada penyediaan jamur tiram putih dengan kondisi yang masih segar. Penurunan mutu jamur ini diakibatkan dari tingginya laju respirasi selama penyimpanan karena pengaruh konsentrasi oksigen di udara sehingga diperlukan kemasan aktif. Kemasan aktif mampu memperlambat penurunan kualitas dan memperpanjang umur simpan. Dalam penggunaan kemasan aktif juga harus disesuaikan dengan plastik kemasan yang juga baik untuk bahan. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan menganalisis pengaruh penyimpanan menggunakan kemasan aktif terhadap susut bobot, kadar air, perubahan tekstur, perubahan warna dan perubahan organoleptik pada jamur tiram putih dan menghitung dan menganalisis efektivitas penggunaan kemasan aktif untuk penyimpanan jamur tiram putih. Penelitian ini menggunakan perlakuan tanpa pengemas (kontrol), wrapping plastik, dan plastik polipropilene. Absorber yang digunakan untuk kemasan aktif ini adalah asam askorbat dan silika gel dengan berat absorber dihitung berdasarkan laju respirasi jamur tiram putih. Hasil penelitian menunjukan bahwa analisis sidik ragam ANOVA, diperoleh bahwa F hitung lebih besar dari F tabel. Dimana umur simpan menunjukan beda nyata. Kemasan memberikan pengaruh yang nyata terhadap lama umur simpan jamur tiram putih. Pada variasi kemasan umur simpan jamur tiram putih kemasan aktif polipropilene lebih lama dibandingkan dengan kemasan wrapping dan kontrol. Kemasan aktif polipropilene menunjukan hasil susut bobot terendah sebesar 3,78%, dengan kadar air 94,93%, nilai kekerasan sebesar 1,31, nilai L sebesar 57,78, nilai a sebesar 2,58, dan nilai b sebesar 18,17. Uji organoleptic menghasilkan bahwa kemasan aktif polipropilene dapat mempertahankan umur simpan jamur tiram putih hingga hari ke-5, kemasan aktif wrapping hingga hari ke-4, dan tanpa pengemasan (kontrol) hingga hari ke-2. Kemasan polipropilene sebagai kemasan aktif lebih efektif dalam mempertahankan mutu, memperpanjang umur simpan jamur tiram dan lebih ekonomis dibandingkan dengan kemasan aktif wrapping plastik