46 research outputs found

    Perbandingan Efisiensi Jenis Media Polyurethane Sponge dan Kaldness (K5) Terhadap Pengolahan Limbah Cair Tempe Menggunakan Ecological Floating Bed (EFB)

    Get PDF
    Air limbah yang berasal dari kegiatan home industry industri tempe bersumber dari aktivitas perendaman dan perebusan kedelai, air limbah cenderung langsung dibuang ke lingkungan tanpa proses pengolahan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Perihal ini akan membahayakan suatu lingkungan karena nilai BOD, COD serta TSS sudah melebihi baku mutu berdasarkan PerMenLHK No. 5 Tahun 2014 terkait Baku Mutu Air Limbah untuk Kegiatan/Usaha Pengolahan Kedelai, dengan nilai yakni 2.748 mg/L, 12.430 mg/L dan 2.944 mg/L. Air limbah industri tempe mencakup pada limbah yang biodegradable yakni limbah ataupun bahan buangan yang bisa dilakukan penghancuran oleh mikroorganisme, sehingga dapat dilakukan pengolahan menggunakan metode EFB (Ecological Floating Bed). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai efisiensi penurunan, dan pengaruh media terhadap hasil penurunan dari pengolahan air limbah industri tempe menggunakan metode EFB (Ecological Floating Bed) dengan media kaldness (K5). Penurunan dengen efisiensi penurunan paling baik pada setiap parameter yaitu BOD, COD, dan TSS berturut-turut 17,6%, 20,6% dan 40,7%. Berdasarkan uji statistik One Way ANOVA memperlihatkan tidak ada perbedaan nyata antara media untuk menurunkan parameter pencemar

    Pemanfaatan Sampah Organik dan Serbuk Kayu Menjadi Biobriket sebagai Energi Alternatif

    Get PDF
    The rapid economic and population growth of Pontianak City has triggered an increase in domestic waste. The composition of Pontianak City waste in 2020 is dominated by organic waste (91.8%). The wood processing industry will produce 50% of its waste, as sawdust. One of the efforts to reduce the generation of organic waste and sawdust is to use it as fuel in the form of environmentally friendly bio-briquettes. This paper studies the chemical characteristics of calorific value, moisture content, and ash content as they variations in the composition of the resulting bio-briquettes. The research methods include drying, curing, sieving at 40 mesh, mixing charcoal with 15% starch adhesive, and compaction. The composition variations in this study were sawdust (SG): organic waste (SO) (85%:15%, 75%:25%, and 65%:35%). The results showed that the highest calorific value was found in the composition variation of sawdust (SG) at 85%:15% organic waste (SO) of 49 cal/gr, while the highest water content was 20.52% and the highest ash content was 14.57% in the variation of the composition of sawdust (SG) 65%:35% organic waste (SO). The results of the chemical characteristics of calorific value, moisture content, and ash content of bio-briquettes did not meet the requirements of SNI 01-6235-2000. Keywords: bio-briquettes, alternative energy, organic waste, sawdust  ABSTRAK Pesatnya pertumbuhan ekonomi dan penduduk Kota Pontianak memicu peningkatan sampah domestik. Komposisi sampah Kota Pontianak tahun 2020 didominasi oleh sampah organik (91,8%). Industri pengolahan kayu akan menghasilkan 50% limbahnya berupa serbuk gergaji. Salah satu upaya untuk mengurangi timbulan sampah organik dan serbuk gergaji adalah dengan memanfaatkannya sebagai bahan bakar berupa biobriket ramah lingkungan. Makalah ini mempelajari karakteristik kimia nilai kalor, kadar air, dan kadar abu sebagai variasi komposisi biobriket yang dihasilkan. Metode penelitian meliputi pengeringan, pemeraman, pengayakan pada ukuran 40 mesh, pencampuran arang dengan perekat kanji 15%, dan pemadatan. Variasi komposisi pada penelitian ini adalah serbuk gergaji (SG): sampah organik (SO) (85% : 15%, 75% : 25%, dan 65% : 35%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kalor tertinggi terdapat pada variasi komposisi serbuk gergaji (SG) 85% : 15% sampah organik (SO) sebesar 49kal/gr, sedangkan kadar air tertinggi 20,52% dan kadar abu tertinggi 14,57% pada variasi komposisi serbuk gergaji (SG) 65% : 35% sampah organik (SO). Hasil karakteristik kimia nilai kalor, kadar air dan kadar abu biobriket tidak memenuhi persyaratan SNI 01-6235-2000. Kata kunci: biobriket, energi alternatif, sampah organik, serbuk gergaji     

    Analisis Tingkat Pencemaran Terhadap Kualitas Air Sumur Penduduk Desa Sungai Limau, Kecamatan Sungai Kunyit

    Get PDF
    Sungai Limau Village is a coastal area that is prone to groundwater pollution. The raw water source used by residents comes from groundwater by digging wells of poor quality. This research aims to determine whether there has been contamination of residents' well water in Sungai Limau Village based on testing Biological Oxygen Demand (BOD) and Total Suspended Solid (TSS) parameters as well as providing information to residents regarding the appropriate location of wells to be used as a source of raw water. The groundwater sampling method refers to SNI 6989.58:2008 and is taken by Grab Sampling. BOD parameter testing is tested ex-situ in the laboratory in accordance with SNI 6989.72:2009. TSS parameters were tested ex-situ in the laboratory in accordance with SNI 06-6989.3-2004. Then the results of the well water quality test are mapped to the distribution of each parameter. Based on the results of the well water quality test, a value was obtained that exceeded the quality standard according to PP No.22 of 2021 Class 1 for raw water, the Biological Oxygen Demand (BOD) parameter with a value of 123,279 mg/L. So the well water of the residents of Sungai Limau Village is not suitable for use as a source of raw water because it has been polluted by organic materials

    PENERAPAN TEKNOLOGI BERSIH DAN MINIMASI LIMBAH PADA INDUSTRI RUMAHAN AMPLANG KOTA PONTIANAK

    Get PDF
    Industri amplang merupakan industri rumahan yang menghasilkan amplang dengan menggunakan bahan baku ikan tenggiri yang popular di Kota Samarinda, namun telah banyak industri amplang yang bermunculan di berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali di Kota Pontianak. Problematika yang sering dijumpai dari industri rumahan ini ialah kurangnya kesadaran serta minimnya pengetahuan dari para pengusaha   Penerapan teknologi bersih dan minimasi limbah merupakan konsep pengelolaan lingkungan yang dapat digunakan pada berbagai jenis industri dalam rangka pengelolaan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis alternatif penerapan produksi bersih dalam rangka mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan efisiensi produksi. Metode penelitian yang digunakan ialah analisis deskriptif untuk menentukan alternatif produksi besih yang dapat diterapkan pada industri amplang di Jalan Pak Benceng, Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak Kalimantan Barat, terhadap data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa ada beberapa langkah yang dapat dilakukan yaitu good housekeeping, penerapan teknologi, reuse, reduce dan recycle limbah yang di hasilkan dari proses produksi. Langkah-langkah ini akan membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan meningkatkan efisiensi produksi industri amplang di Jalan Pak Benceng, Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak Kalimantan Bara

    Analisis Kualitas Air Limbah Pasar Bahagia di Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya

    Get PDF
    Pasar Bahagia terletak di Gg. Debu, Jalan K.H. Abdurrahman Wahid, Desa Kuala Dua, Sungai Raya. Pasar Bahagia telah beroperasi selama 2 tahun. Kegiatan perdagangan di Pasar Bahagia menghasilkan limbah padat dan limbah cair. Limbah cair Pasar Bahagia berasal dari air bekas pencucian ikan,unggas, daging, sayur-sayuran, buah-buahan, hingga kebutuhan pokok lainnya. Air limbah dari hasil kegiatan Pasar Bahagia dalam sehari mencapai 3550 liter/ hari. Perlu dilakukan analisis kualitas air limbah Pasar Bahagia yang bertujuan untuk mengetahui apakah limbah cair yang dihasilkan sesuai baku mutu dan aman apabila dibuang ke perairan secara langsung. Analisis air limbah dilakukan dengan merujuk pada PerMenLHK Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Hasil analisis diketahui bahwa parameter total coliform, minyak dan lemak berada di bawah baku mutu, sedangkan parameter BOD, COD, TSS, dan Amonia berada di atas baku mutu. Parameter yang melebihi standar baku mutu dapat mencemari lingkungan sehingga memerlukan pengolahan sebelumdibuang ke perairan

    Analisis Produksi Bersih Industri Skala Kecil (Rumahan) di Kota Pontianak

    Get PDF
    Produksi bersih merupakan pendekatan inovatif dan terpadu terhadap pengelolaan lingkungan yang dapat diterapkan di seluruh siklus produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tahapan proses produksi, mengetahui output yang dihasilkan baik berupa produk setengah jadi maupun limbah dan rancangan penerapan produksi bersih yang akan mengurangi limbah yang dihasilkan untuk industri perumahan pempek. Penelitian ini dilaksanakan di industri pempek skala kecil (rumahan) yang terletak di Komplek Asabri Permai No.14, Jl. Sungai Raya Dalam, Kec. Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya dengan titik koordinat 0° 5'16.10"S dan 109°21'14.12"E. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data  yang diperoleh dari survey lapangan berupa wawancara dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis dari literatur ilmiah seperti jurnal, penelitian terdahulu, studi literatur terkait industri pempek skala kecil (rumahan). Produksi bersih yang diterapkan di sektor pempek skala kecil rumahan diharapkan dapat meningkatkan keuntungan dan efisiensi dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan

    Pemetaan Kondisi Sanitasi Lingkungan Dasar Pada Sekolah Dasar Di Kelurahan Sungai Jawi Luar Kota Pontianak

    Get PDF
    Informasi tentang kondisi dan penyakit sanitasi dasar di Sekolah Dasar sangat diperlukan untuk memastikan bahwa lingkungan di sekolah aman dan sehat bagi siswa dan staf. Informasi ini membantu dalam memantau kebersihan dan kesehatan di lingkungan sekolah dan memperbaiki masalah sanitasi yang ada jika ditemukan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memetakan kondisi baik atau kurang baiknya kondisi sanitasi lingkungan dasar menurut Kemendikbud tentang Pedoman Pengembangan Sanitasi Sekolah Dasar pada SD di Kelurahan Sungai Jawi Luar Kota Pontianak. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis spasial menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (GIS). Data akan disajikan dalam bentuk peta tematik. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa pemetaan ini merincikan beberapa informasi mengenai kriteria komponen sanitasi dasar, yang meliputi air bersih, jamban, CTPS, limbah cair, dan sampah. Informasi kondisi sanitasi ditandai dengan simbol warna, di mana hijau menunjukkan kondisi sangat baik, kuning menunjukkan kondisi baik, dan jingga (oranye) menunjukkan kondisi cukup. Kondisi sanitasi dasar di 6 (enam) SD Kelurahan Sungai Jawi luar dalam lima komponen sanitasi dasar secara rata-rata tergolong “Sangat Baik” untuk air bersih, “Sangat Baik” untuk jamban sekolah, “Sangat Baik” untuk CTPS, “Baik” untuk limbah cair, dan “Baik” untuk sampah
    corecore