17 research outputs found

    Peramalan Throughput Kendaraan Melalui Terminal Kendaraan Tanjung Priok

    Get PDF
    Tingginya jumlah kendaraan ekspor dan impor melalui Tanjung Priok menuntut pihak Terminal Kendaraan Tanjung Priok sebagai satu-satunya terminal kendaraan untuk terus mengevaluasi kecukupan fasilitas. Untuk mengevaluasinya, diperlukan perhitungan throughput kendaraan di masa mendatang untuk menghitung kebutuhan fasilitas. Analisis peramalan menggunakan analisis peramalan kuantitatif, diujicobakan pada beberapa model regresi melalui software SPSS v.14 dan Microsoft Excel 2007 untuk dipilih model yang terbaik dengan nilai R square tertinggi dan standard error terendah. Dalam penghitungan peramalan, variabel lain yang mempengaruhi throughput kendaraan dianggap stabil dari tahun ke tahun.  Melalui persamaan Y = 11.470,3e0,189x, diperoleh rata-rata peningkatan throughput kendaraan impor dari tahun 2016 – 2020 sebesar 20,8%. Sementara itu, untuk peramalan throughput kendaraan ekspor, model yang paling sesuai yaitu model power dengan persamaan Y = 42.782,78x0,458. Hasil peramalan throughput kendaraan ekspor mengalami peningkatan di tahun 2016 – 2020 sebesar 2,26% - 2,82%. Untuk mengantisipasi peningkatan throughput, Terminal Kendaraan Tanjung Priok dapat melakukan perluasan dan penambahan fasilitas dengan memanfaatkan ketersediaan lahan di sekitar terminal

    Evaluasi Pelabuhan Mesuji Untuk Masuk Dalam Trayek Tol Laut

    Get PDF
    Rencana pembangunan Pelabuhan Mesuji di Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung bertujuan untuk mendukung kelancaran distribusi barang dari Pulau Sumatera menuju Jakarta melalui Pelabuhan Sunda Kelapa, atau sebaliknya. Dengan keberadaan Pelabuhan Mesuji, waktu tempuh Kabupaten Mesuji – Jakarta hanya 5 jam, lebih cepat 10 jam dibandingkan dengan moda transportasi darat melalui Pelabuhan Bakauheni. Pelabuhan Mesuji diusulkan untuk masuk ke dalam trayek tol laut. Untuk menjadikan Pelabuhan Mesuji layak disinggahi kapal tol laut, perlu dilakukan analisis kelayakan yang meliputi analisis prediksi demand, analisis prediksi supply, analisis kinerja pelayanan transportasi saat ini dan analisis kebutuhan fasilitas pelabuhan di masa mendatang. Berdasarkan hasil pengolahan data, potensi bongkar dan muat di Pelabuhan Mesuji diperkirakan dapat mencapai 37.428 ton pada tahun 2017 dan sekitar 76.466 ton pada tahun 2028. Ukuran kapal maksimal yang dapat dilayani Pelabuhan Mesuji yaitu berat kotor 1,000 DWT dan panjang kapal 58 meter. Berdasarkan hasil pengolahan data, Pelabuhan Mesuji lebih tepat dimasukkan ke dalam trayek kapal perintis daripada trayek tol laut.

    Evaluasi Penurunan Dwelling Time Menjadi Empat Hari Di Pelabuhan Tanjung Priok

    Get PDF
    Tingginya arus petikemas dan keterbatasan luas lapangan penumpukan pada terminal petikemas di Tanjung Priok mengharuskan terminal petikemas untuk menekan dwelling time petikemas. Selain dampak inefisiensi terminal petikemas, dwelling time dapat menyebabkan tingginya biaya logistik yang berpengaruh kepada harga komoditi. Terkait masalah tersebut, pemerintah menargetkan lamanya penumpukan petikemas di Tanjung Priok hanya 4 hari. Kajian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pencapaian penurunan dwelling time di PT. JICT setelah adanya kebijakan target tersebut. Analisis yang digunakan yaitu deskriptif untuk menghitung dwelling time petikemas. Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa capaian petikemas impor dengan dwelling time kurang atau sama dengan empat hari sejak Januari hingga November 2014 yaitu sebanyak 335.081 boks atau 49,6% dari throughput petikemas impor di PT. JICT. Jumlah petikemas tersebut meningkat jika dibandingkan periode sebelumnya yang memiliki rata-rata dwelling time per tahun selama 7 – 8 hari. Permasalahan yang menyebabkan tingginya dwelling time di Tanjung Priok yaitu adanya permasalahan pada proses custom clearance dan pada proses post clearance. Kata kunci: dwelling time, petikemas, impor dan Tanjung Priok

    Kajian Biaya Penanganan Petikemas Melalui Terminal Petikemas Tanjung Priok

    Get PDF
    The tremendeous intensity of export/import activity using containers in Indonesia should be an opportunity to support economic development and improve public's welfare. In fact, it was hampered by the high logistics costs. This phenomenon's correctly proven by a periodic national logistics performance survey conducted by The World Bank, Logistics Performance Index (LPI). In 2010, World Bank ranked Indonesia in position 75 out of 155 countries, which is one of these performance considerations is the cost of shipping, that has put Indonesia at rank 80. Referring to the ESCAP model port tariff structure, the port tariff structure of Tg. Priok's divided into four sections. They are navigation, berth, cargo operations and other business. Compared to Port of Melbourne's tariff, Pelabuhan Tg. Priok even regulates a lower rate of tariff Based on interviews and observations, the detenninant factors causing high cost of logistics are: (i) illegal fees, mostly caused by inadequacy of infrastructure, red-tape bureaucracy, insufficient and less-regulated standard operating procedures, the absence of rotation mechanism and exclusive authority without supervision; (ii) the surcharge; and (iii) induced cost of unpredictability delivery process.Keywords : Handling costs, Tariff, Containe

    Evaluasi Tingkat Kepuasan Pelayanan Embarkasi Dan Debarkasi Penumpang Kapal Pelni di Pelabuhan Tenau Kupang

    Get PDF
    Kajian ini dilatarbelakangi dengan pentingnya menjaga dan meningkatkan kepuasan penumpang terhadappelayanan embarkasi dan debarkasi penumpang. Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi kepuasanpenumpang terhadap pelayanan embarkasi dan debarkasi penumpang kapal Pelni di Pelabuhan TenauKu pang. Dengan menggunakan metode CSI dan IP A, diketahui bahwa kinerja pelayanan embarkasipenumpang kapal masih harus mendapatkan perhatian khusus karena nilainya masih berada di bawahstandar pelayanan (74,60% ). Sedangkan kinerja pelayanan debarkasi penumpang kapal berada pada batasminimal standar pelayanan (79,54%). Terdapat beberapa aspek pelayanan yang perlu diperbaiki gunameningkatkan kepuasan pelayanan embarkasi dan debarkasi penumpang kapal Pelni di Pelabuhan TenauKu pang

    Evaluasi Penerapan Next Generation Terminal Management System (NGEN) Dalam Mendukung Kelancaran Penanganan Petikemas Pada PT. JICT di Pelabuhan Tg. Priok

    Get PDF
    The increasing throughput significantly in the Port of Tg. Priok should be well-balanced by terminal's efforts to improve facility, management, systems and information technology. Otherwise, it will bring a negative impact to the container handling performance which will influence the users' satisfaction value. Therefore, since 1 September 2009, PT. JICT has applied the Next Generation Tenninal Management System (nGen) in container handling process. The purpose of this study is to evaluate the effectiveness of the implementation of nGen in supporting the container handling process. The method used is a paired t test, to evaluate the container handling performance between pre-implementation and post implementation of nGen in PT. JICT. The advantages of nGen could bring a positive impact to the effectiveness of container handling. It doesn't only come to JICT's operator but also the users, such as Shipping Line, Freight Fonuarding, and EMKL. Tiw availability of real time data effectively improves the effectiveness of receiving and delivery process. Based on data analysis, there's a significant correlation (55,9%) for crane's average performances between pre-implementation and post implementation of nGen. 44J % is influenced by other factors such as : operator's competency, equipment's condition, ship's and yard's condition. The implementation of nGen could improve the crane's perfonnance around 0)41 to 2,059 moves. Meanwhile, there's no correlation for YOR average between pre-implementation and post implementation of nGen.Keywords : nGen, perfonnance, container termina

    Pengaruh Sektor Transportasi Dan Perekonomian Provinsi Lampung

    Get PDF
    Transportasi merupakan salah satu sektor lapangan usaha yang menjadi faktor pendukung kelancaran perekonomian Provinsi Lampung. Kajian ini bermaksud untuk mengetahui seberapa besar kontribusi transportasi terhadap kemajuan perekonomian Provinsi Lampung. Data yang dibutuhkan dalam kajian ini yaitu PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) di sektor transportasi dan komunikasi; dan PDRB Propinsi Lampung. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara sektor transportasidan perekonomian Propinsi Lampung yaitu regresi linier.Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha, sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami pertumbuhan tertinggi hingga mencapai 13,63%.Sedangkan kontribusi sektor pengangkutan dan komunikasi terhadap PDRBsebesar 8,27%. Angkutan jalan merupakan angkutan dominan yang memiliki persentase sebesar 63,96% dari total PDRB di sektor pengangkutan. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan PDRB Atas Dasar Harga Konstan, disimpulkan adanya hubungan yang kuat antara sektor transportasi dan perekonomian Propinsi Lampung. Setiap adanya kenaikan Rp 1 di sektor transportasi, maka akan meningkatkan perekonomian Propinsi Lampung sampai dengan 13,09 kali. Selama tiga tahun terakhir struktur lapangan usaha masih didominasi oleh tiga sektor utama yaitu sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor industri pengolahan. Keseluruhan sektor tersebut sangat bergantung kepada transportasi. Ketersediaan transportasi yang baik dapat meningkatkan kemajuan ekonomi di sembilan sektor lapangan usaha

    Pola Distribusi Cpo Di Provins! Jambi

    Get PDF
    Focus of palm oil distribution is not only based on the amount of capacity but also the the total cost of distribution to transportation outlets. By using liniear programming, this. study tried to find the most efficient pattern of CPO distribution to several outlets in Jambi province. By using North West Corner and Least Cost methods, the minimum total distribution cost of CPO to Talang Duku and Muara Sabak ports is around Rp 297.863.755,00. The distribution of CPO to port of Muara Sabak only came from Tanjung Jabung Barat, around 1.075 tonnes. Distribution of CPO to Port of Talang Duku came from Batanghari (1.050 tonnes), Muara jambi (2.870 tonnes), Bungo (700 tonnes), Tebo (735 tonnes), Merangin (2.100 tonnes), Sarolangun (420 tonnes), and Tanjung Jabung Barat (1.025 tonnes). Government should develop facilities in Port of Muara Sabak in order to facilitate the distribution of CPO in Jambi Province.Key words: distribution, outlet and crude palm oil. Fokus perhatian dari pendistribusian minyak kelapa sawit tidak hanya bertumpu pada besaran kapasitas alat angkutnya saja melainkan juga biaya transportasi menuju outlet transportasi. Dengan menggunakan linear programming, kajian ini mencoba untuk menemukan pola distribusi CPO paling efisiensi menuju beberapa outlet di Provinsi Jambi. Melalui metode North West Corner dan Least Cost, jumlah biaya distribusi CPO menuju Pelabuhan Talang Duku dan Muara Sabak berkisar Rp 297.863.755,00. Distribusi CPO ke Pelabuhan Muara Sabak hanya berasal dari Tanjung Jabung Barat yaitu sekitar 1.075 ton. Distribusi CPO menuju Pelabuhan Talang Duku berasal dari Batanghari (1.050 ton), Muara Jambi (2.870 ton), Bungo (700 ton), Tebo (735 ton), Merangin (2.100 ton), Sarolangun (420 ton), dan Tanjung Jabung Barat (1.025 ton). Untuk kelancaran distribusi CPO di Provinsi Jambi, pemerintah daerah perlu mengembangkan fasilitas di Pelabuhan Muara Sabak. Kata kunci : distribusi, outlet, dan minyak sawit

    Evaluasi Pelayanan Transportasi Laut Dalam Rangka Mendukung Pariwisata Di Wilayah Nusa Tenggara Barat

    Get PDF
    Besarnya dampak positif parwisata terhadap perekonomian nasional dan besarnya potensi alam yang dimiliki Provinsi Nusa Tenggara Barat layak menjadi pertimbangan pemerintah untuk mengembangkan sektor pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pengembangan pariwisata perlu didukung oleh ketersediaan transportasi yang nyaman sebagai untung penunjang. Peningkatan pelayanan transportasi laut di Provinsi NTB mampu menjadikan nilai tambah bagi Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai pilihan objek wisata para wisatawan mancanegara. Pentingnya peranan transportasi dalam keberhasilan sektor pariwisata tersebut melatarbelakangi disusunnya kajian ini. Tujuan dari kajian ini adalah menganalisis dan mengevaluasi pelayanan transportasi laut yang ada saat ini untuk menyusun rekomendasi peningkatan pelayanan transportasi laut dalam mendukung pengembangan pariwisata di wilayah Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan metode SWOT, terdapat beberapa aspek pelayanan yang menjadi perhatian pihak penyelenggara angkutan laut dalam rangka meningkatkan peran pelayanan transportasi laut di wilayah Nusa Tenggara Barat, yaitu ketepatan waktu keberangkatan/ kedatangan kapal, ketersediaan informasi trayek dan jadwal angkutan laut. Melalui diagram formulasi strategi SWOT, diperoleh pilihan Strategi Strength Opportunity (SO). Strategi tersebut mencakup (1) Peningkatan keselamatan penumpang dengan memperhatikan kelayakan sarana dan prasarana angkutan laut; (2) Peningkatan pelayanan angkutan laut dengan menambah jumlah rute/trayek angkutan laut di NTB; dan (3) Memperhatikan tingkat availability dan utility dari fasilitas pelabuhan berupa kolam pelabuhan, alur pelayaran, dermaga, fasilitas parkir, dan lain-lain

    OPTIMALISASI PEMANFAATAN FASILITAS PUBLIK PEJALAN KAKI MENCAPAI OBJEK WISATA KEBUN RAYA BOGOR

    Get PDF
    Kita dapat menyimpulkan bahwa PT KAI berhasil menjadikan Commuter line sebagai moda terbaik di Jabodetabek. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya jumlah penumpang CL pada tahun ini. Didukung dengan banyaknya objek wisata di sekitar Stasiun Bogor, bisa menjadikan commuter line sebagai pilihan moda yang tepat bagi pengunjung objek wisata di Kota Bogor. Pemilihan moda ini dirasakan dapat mengurangi macetan di Kota Bogor di saat akhir pekan. Setelah dilakukan pengamatan, pemanfaatan fasilitas pejalan kaki di sekitar Stasiun Bogor menuju tempat wisata khususnya Kebun Raya Bogor masih relative rendah. Dengan demikian, perlu dikaji permasalahan dari rendahnya minat pengunjung Kebun Raya Bogor menggunakan fasilitas pejalan kaki dari Stasiun Bogor menuju Kebun Raya Bogor dan sebaliknya. Tujuan studi ini yaitu untuk menyusun rekomendasi perbaikan fasilitas pejalan kaki dari Stasiun Bogor menuju Kebun Raya Bogor dalam rangka meningkatkan pemanfaatan fasilitas pejalan kaki dari Stasiun Bogor menuju Kebun Raya Bogor. Melalui permodelan pedestrian dengan menggunakan software VISWALK diharapkan dapat menemukan sebuah scenario pejalan kaki yang dapat menarik minat pengunjung Kebun Raya Bogor untuk memanfaatkan fasilitas pejalan kaki di sekitar Stasiun Bogor menuju Kebun Raya Bogor. Hasil analisis kondisi base model dibandingkan dengan kondisi skenario perbaikan yaitu untuk menarik minat perlu perbaikan dari pemangku kebijakan sesuai dengan kewenangan dari Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Kota Bogor dan PT. Kereta Api (Persero). Usaha perbaikan tersebut antara lain pengembalian fungsi fasilitas pejalan kaki, pelebaran jalur pejalan kaki (trotoar) di Jalan Kapten Muslihat, sekitar pintu keluar Stasiun Bogor, penambahan atau pengadaaan lampu penerangan, pengadaan pelindung atau peneduh pada fasilitas pejalan kaki, pengadaan fasilitas pejalan kaki untuk pengguna berkebutuhan khusus (diffabel), petunjuk informasi mengenai arah, jarak dan waktu tempuh menuju Kebun Raya Bogor serta pengadaaan fasilitas pendukung lainnya, seperti : tempat duduk, tempat sampah, dll. Dari hasil simulasi didapatkan waktu tempuh pejalan kaki dari Stasiun Bogor menuju Kebun Raya Bogor yaitu 1.212 detik atau 20 menit 12 detik, dengan kecepatan rata-rata pejalan kaki 0,78 km/jam
    corecore