2 research outputs found
Bioconversion of black soldier fly (Hermetia illucens) on agricultural waste: Potential source of protein and lipid, the application (A mini-review)
Hermetia illucens, well-known as black soldier fly (BSF), is an insect easily found in subtropical and tropical regions. It contains high protein and lipids. BSF is known as one of the biological agents consuming organic components, thus having a high potential to overcome organic waste problems. BSF has promising advantages due to its long development time in the larval stage (compared to other flies) and its ability to self-separate from organic waste. BSF with large protein and lipid content can substitute the commonly used protein source in aquaculture, poultry and livestock compound diet formulation, which can be an option to overcome limited sources of future food and feed insecurity. This review analyses the latest study of bioconversion using BSF from the viewpoint of nutrient composition, degradation rate and biomass results from different feed treatments. Various feed and growth mediums have been studied to obtain high protein and lipid biomass. Hopefully, the information will provide new research directions and solutions for converting agro-industrial waste using bioconversion with BSF
Optimasi Penggunaan Suhu dan Lama Waktu Pengeringan Larva Black Soldier Fly (Hermatia Illucens) Terhadap Potensi Bahan Baku Minyak Hewani
Larva black soldier fly merupakan serangga buah yang memiliki nama latin Hermetia illuciens L termasuk kedalam kerabat lalat (keluarga diptera). Siklus hidup pada BSF dibagi menjadi empat fase yaitu telur, larva, pupa dan dewasa. Kandungan lemak pada larva BSF mencapai 20-29% dan kandungan protein pada larva BSF sebesar 42%. Proses pengeringan dengan suhu yang terlalu tinggi pada larva BSF akan menyebabkan perubahan nilai nutrient yang menjadi utama yaitu protein karena mengalami denaturasi. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengeringan menggunakan oven dengan tujuan mengetahui kondisi optimum terhadap penggunaan suhu dan lama waktu agar dihasilkan rendemen, kadar lemak kasar dan kadar protein kasar yang baik.
Dalam penelitian ini digunakan metode Response Surface Methodology (RSM) dengan rancangan Central Composite Design (CCD). Penelitian ini menggunakan dua faktor yakni suhu pengeringan sebesar 600C 700C 800C dan lama waktu pengeringan sebesar 12 jam, 18 jam, dan 24 jam. Variabel respon yang diukur adalah kadar lemak kasar dan kadar protein kasar.
Hasil penelitian menunjukkan suhu dan lama waktu pengeringan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap rendemen larva BSF. Semakin tinggi suhu dan waktu pengeringan maka akan semakin rendah nilai rendemen larva BSF. Suhu pengeringan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kadar lemak kasar dan kadar protein kasar. Semakin tinggi suhu pengeringan yang digunakan maka kadar lemak kasar yang dihasilkan semakin besar dan sebaliknya kadar protein kasar semakin rendah.
Solusi optimal dihasilkan dari level perlakuan dengan lama pengeringan 720C dengan lama waktu 12 jam. Hasil prediksi solusi optimal respon rendemen sebesar 26,23%, kadar lemak kasar sebesar 32,25% dan kadar protein kasar sebesar 25,26%. Hasil aktual yang dihasilkan dari validasi data masing-masing respon sebesar 24,12%, 34,12% dan 24, 16%