30 research outputs found

    ANALISIS PENGENDALIAN PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE DAN EARNED SCHEDULE, SERTA MANAJEMEN MATERIAL

    Get PDF
    Dalam pelaksanaannya suatu proyek konstruksi memerlukan manajemen waktu dan biaya untuk mengendalikan proyek agar tercapainya pelaksanaan proyek yang memiliki nilai efisiensi, kinerja, dan yang lebih baik. Metode pengendalian pda penelitian ini ialah Metode Earned Value dan Earned Schedule. Metode Earned Value dapat memberikan peramalan durasi akhir proyek menggunakan ruang lingkup biaya dan waktu, sedangkan Metode Earned Schedule memiliki unsur utama dalam analisisnya menggunakan jadwal proyek sebagai alat ukur efisiensi kinerja proyek yang berbasis waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab Proyek Rancang Bangun Rumah Susun Stasiun Tanjung Barat mengalami keterlambatan, menganalisa pencapaian kinerja pelaksanaan proyek dengan peramalan durasi akhir proyek dapat terselesaikan dengan perbandingan dari dua metode pengendalian, dan penerapan manajemen material proyek. Hasil wawancara bersama dengan Manager Engineer dapat disimpulkan bahwa dari total 43 variabel faktor penyebab keterlambatan proyek ditemukan 31 variabel berpengaruh terhadap kinerja waktu proyek. Berdasarkan hasil perhitungan pada Metode Earned Value estimasi  durasi akhir pelaksanaan proyek pada perhitungan EAC(t) di minggu ke-312 selesai  di minggu ke-342 dimana sesuai dengan perencanaan. Sedangkan pada Metode Earned Schedule estimasi durasi akhir pelaksanaan proyek pada perhitungan IEAC(t) di minggu ke-312 selesai di minggu ke-340 dengan 2 minggu lebih cepat dari perencanaan. Tren grafik perhitungan SV dan SV(t) menghasilkan nilai positif menunjukkan durasi akhir pelaksanaan lebih cepat dari perencanaan, sedangkan tren grafik perhitungan SPI dan SPI(t) menghasilkan >1 menunjukkan durasi akhir pelaksanaan pada minggu kontrol lebih cepat dari perencanaannya. Sehingga Metode Earned Schedule dinilai lebih akurat dalam memberikan penilaian kinerja terhadat estimasi durasi Proyek

    ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK DALAM PROSES KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE

    Get PDF
    Proyek Proyek Rancang Bangun Rumah Susun Stasiun Pondok Cina dijadwalkan harus selesai dalam kurun waktu 172 minggu dengan nilai kontrak Rp. 434.000.000.000,-. Dengan adanya batasan waktu dan biaya diperlukan pengendalian yang baik dan matang. Akan tetapi sebelum dilakukan pengendalian perlu diketahui terlebih dahulu kinerja proyek yang telah berlangsung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Hasil pengukuran kinerja pada pelaksanaan proyek serta faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan atau kemajuan proyek. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Earned Value yang didalamnya memadukan unsur biaya dan waktu serta prestasi fisik pekerjaan. Data yang didapat dari proyek antara lain Time Schedule proyek, Rencana Anggaran Biaya (RAB), laporan mingguan proyek dan biaya aktual, kemudian dilakukan analisa biaya, jadwal, varians dan indeks performansi dengan memaparkan masalah-masalah yang muncul pada saat penelitian. Dari hasil analisa diketahui bahwa biaya yang dikeluarkan sesuai dari biaya yang dianggarkan ditunjukkan dengan nilai CPI = 1 dan waktu pelaksanaan lebih lambat dari jadwal rencana ditunjukkan dengan nilai SPI = 0,4650 . Hasil perhitungan perkiraan biaya akhir proyek sebesar Rp.434.000.026.765 menunjukkan bahwa proyek mengalami keterlambatan lebih dari 172 minggu yang direncanakan

    ANALISIS BIAYA, MUTU, WAKTU PADA BEKISTING MULTIPLEKS DENGAN PHENOLIC UNTUK PEKERJAAN KOLOM DAN BALOK

    Get PDF
    Bekisting yang sering digunakan pada konstruksi di Indonesia adalah multipleks. Multipleks merupakan bekisting yang efisien karena mudah untuk diproduksi, harga terjangkau dan flexible. Namun dengan seiring perkembangan teknologi, saat ini telah muncul inovasi baru dalam material bekisting yaitu Phenolic/Phenofilm. Penelitian ini akan membahas analisis biaya, mutu dan waktu untuk pekerjaan pemasangan bekisting kolom dan balok. Untuk studi kasus yang akan dianalisis adalah proyek Rumah Kost Palmerah. Tujuan dilakukannya analisis ini adalah untuk dapat mengetahui material mana yang lebih layak digunakan dari segi biaya, mutu dan waktu, sehingga dari hasil tersebut nantinya dapat mengontrol dan menghemat biaya yang dikeluarkan untuk pekerjaan konstruksi yang akan datang. Metode yang digunakan dalam melakukan analisis ini adalah dengan melakukan perhitungan volume berdasarkan gambar rencana, menganalisis biaya, mutu, durasi waktu dan data-data lainnya seperti data primer dan data sekunder yang dibutuhkan. Dari hasil studi analisis yang telah dilakukan pada proyek Rumah Kost Palmerah, diperoleh bahwa material multipleks lebih baik digunakan dibandingkan dengan material phenolic. Hal tersebut dikarenakan biaya multipleks lebih murah, namun untuk kualitas permukaan beton tidak halus/rata, sehingga perlu dilakukan pekerjaan tambahan seperti pekerjaan plester/acian. Untuk waktu pelaksanaan tidak ada perbedaan antara material mutipleks dengan phenolic

    PERENCANAAN PENANGANAN KRISIS AIR BERSIH DI DESA SUKAGALIH, KECAMATAN JONGGOL

    Get PDF
    Kebutuhan akan air bersih menjadi salah satu permasalahan khususnya pada daerah-daerah yang memiliki frekuensi hujan relatif jarang terjadi dalam setiap tahunnya. Krisis air yang terjadi akan secara langsung berdampak pada aktivitas warga, karena hampir seluruh kegiatan sehari-hari tidak lepas dari penggunaan air bersih. Hal tersebut juga terjadi di Desa Sukagalih, Kecamatan Jonggol yang memiliki curah hujan tahunan dengan kategori menengah (100-300 mm/ tahun). Kampung Leuwijati yang merupakan salah satu kampung di Desa Sukagalih, kebutuhan air bersih bergantung dari mata air yang berjarak Β± 300 meter dari lokasi pemukiman warga. Di sisi lain, penggunaan selang air untuk mengalirkan air dari mata air menuju rumah warga juga turut serta menambah permasalahan distribusi air bersih tersebut akibat sering terjadinya kebocoran. Hasil pengumpulan data dan identifikasi permasalahan di lapangan kemudian dianalisa dan menghasilkan rekomendasi sebagai berikut. Untuk menanggulangi permasalahan krisis air bersih akan dilakukan penambahan tangki air di dekat mata air dan di dekat perumahan warga, serta mengganti selang air dengan pipa berukuran 2 inch. Dengan perencanaan ini, diharapkan akan mengurangi terjadinya kekurangan air bersih di kampung tersebut

    ANALISIS VALUE ENGINEERING PADA PENGEMBANGAN SISTEM BUS RAPID TRANSIT (BRT)

    Get PDF
    Sistem Bus Rapid Transit (BRT) dapat meningkatkan perkembangan prasarana dan sarana. Bus Rapid Transit (BRT) merupakan sistem transportasi berbasis bus yang berkapasitas dan berkecepatan tinggi, serta memiliki kualitas layanan yang baik dengan biaya yang relatif murah. Bus Rapid Transit (BRT) juga mengombinasikan beberapa elemen seperti jalur khusus bus yang pada umumnya berada pada median jalan, penarikan tarif off-board, level branding, prioritas bus pada persimpangan dan elemen kualitas layanan lainnya (seperti teknologi informasi serta beranding yang kuat). Pentingnya pengembangan sistem bus rapid transit (BRT) ditandai dengan nilai manfaat dan kegunaan yang dirasakan masyarakat diberbagai hal karena cukup beralasan jika meningkatkan pengembangan prasarana dan sarana dapat mempermudah aksesibilitas dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Dalam mencapai prasarana dan sarana tersebut teknik rekayasa nilai (Value Engineering) secara umum merupakan teknik perancangan sistem yang sistematis dengan menggunakan teknik-teknik untuk mengidentifikasi fungsi-fungsi yang diperlukan, merupakan nilai-nilai dan mengembangkan alternatif-alternatif sehingga tercapai keseimbangan fungsional terbaik antara biaya, keadaan dan performasi dari suatu sistem atau produk. Langkah selanjutnya setelah semua fungsi diidentifikasi maka fungsi-fungsi disusun di dalam FAST (Function Analysis System Technique) diagram. Analisis yang dilakukan, komponen variabel yang didapat diintegrasikan untuk meningkatkan nilai tambah pada pengembangan Sistem Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Bekasi, maka didapatkan variabel berikut: Ruang Iklan, Ruang Publik, Parkiran Sepeda, Jalur Sepeda, Substop Docking Bay Berganda, Integrasi Bike-Sharing, dan ATM

    ANALISIS PERBANDINGAN VOLUME DAN BIAYA PADA PEKERJAAN ARSITEKTUR

    Get PDF
    Pembangunan sebuah proyek diperlukan perencanaan yang baik dengan mempertimbangkan waktu yang efisien, biaya yang efisien dan mutu yang berkualitas sehingga didapat suatu proyek konstruksi yang ekonomis, serta dapat diperhitungkan untuk melakukan sebuah pembangunan proyek agar tidak terjadi adanya perselisihan nilai estimasi yang signifikan dari anggaran yang disusun. Estimator dituntuti mempunyaii keahliani dalam perhitungani volume pekerjaan, penilaiani proyek konstruksi, dan keahliani spesifiki lainnya yang tidak lepas dari bantuan software yang berhubungan dengan perhitungan, pengolahan, dan penyajian data. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis perbandingan perhitungan volume dan total biaya pada pekerjaan arsitektur menggunakan Software Autocad dengan Software Planswift dan menganalisis pemilihan metode yang lebih efisien antara Software Autocad  atau Software Planswift dari segi waktu,biaya dan user. Metode penelitian dengan melakukan perhitungan quantity pekerjaan pada software autocad dan software planswift pada studi kasus proyek Apartement The Spring Residences Ciputat ini berlokasi di Jl. Otista Raya No.23, Kecamatan Ciputat Kota  Tanggerang Selatan, Banten 15311. Proyek ini terdiri dari 24 lantai sedangkan perhitungan sebanyak 10 lantai. Selisih hasil perhitungan volume antara software autocad dan software planswift sebesar 546,21 m2 atau 1,16% untuk pekerjaan dinding dan lantai sebesar 274,61 m2 atau 8,26 %, dan pekerjaan plafond 23,83 m2 atau 0,35%. Total selisih biaya pekerjaan arsitektur sebesar Rp.168.677.357 dimana biaya ini lebih besar software autocad dibandingkan software planswift

    ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA MUTU DAN WAKTU ANTARA METODE PRECAST DAN CAST IN SITU PADA PEKERJAAN SALURAN

    Get PDF
    Drainase merupakan hal yang penting pada suatu bangunan konstruksi karena berfungsi untuk mengalirkan air permukaan ke badan air dan atau bangunan resapan sehingga tidak terjadi genangan pada bangunan konstruksi. Pada pekerjaan saluran terdapat dua metode yang biasa digunakan pada proyek konstruksi yaitu metode precast dan cast in situ. Proyek konstruksi sudah terbiasa dengan metode precast karena keuntungan yang diberikan berupa waktu pekerjaannya tidak lama. Beberapa proyek konstruksi menggunakan metode cast in situ pada pekerjaan saluran karena biaya yang di keluarkan cukup murah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan metode precast dan cast in situ pada pekerjaan saluran dari segi biaya waktu dan mutu serta memberikan saran metode yang efektif untuk diterapkan pada pekerjaan saluran. Data primer berupa informasi dari pekerja di proyek dan data sekunder berupa denah saluran serta schedule proyek. Dari data tersebut dilakukan analisis untuk mendapatkan jumlah biaya, durasi pekerjaan serta pengendalian mutu terhadap dua metode tersebut. Dari hasil analisis didapatkan bahwa pekerjaan saluran menggunakan metode cast in situ biaya yang dikeluarkan adalah Rp. 392.035.000 dengan durasi pekerjaan 480 hari dan perlunya pengawasan lebih dalam pengendalian mutu karena proses setiap pekerjaan dilakukan di proyek. Sedangkan hasil analisis pekerjaan saluran menggunakan metode precast biaya yang dikeluarkan Rp. 796.152.000 dengan durasi pekerjaan 140 hari dan pengendalian mutu yang lebih sederhana karena proses fabrikasi dilakukan di pabrik

    PERBANDINGAN EFISIENSI ENERGI SOLAR WATER HEATER (SWH) DAN ELECTRIC WATER HEATER (EWH) DALAM SKALA RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN LIFE CYCLE COST (LCC)

    Get PDF
    Paper ini membahas perbandingan efisiensi energi antara Solar Water Heater (SWH) dan Electric Water Heater (EWH) dalam skala rumah tangga menggunakan metode Life Cycle Cost (LCC). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur efisiensi energi dan biaya yang dikeluarkan oleh kedua jenis pemanas air tersebut dalam kurun waktu 15 tahun. Metode yang digunakan meliputi observasi dan analisis data, serta pengukuran efisiensi energi dan biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SWH lebih efisien secara energi dan ekonomis dibandingkan dengan EWH. Biaya instalasi yang lebih tinggi pada SWH terbayar dalam waktu yang lebih cepat karena biaya operasional yang lebih rendah dan umur layanan yang lebih panjang. Oleh karena itu, SWH merupakan pilihan yang lebih baik dalam jangka panjang untuk rumah tangga yang ingin menghemat biaya dan energi dalam penggunaan pemanas air

    ANALISIS NILAI KERUSAKAN JALAN BERDASARKAN METODE BINA MARGA

    Get PDF
    Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat penggunaan kendaraan bermotor tertinggi di dunia, diperkirakan sekitar 85% setiap rumah tangga memiliki setidaknya kendaraan bermotor. Dengan kondisi jalan yang baik akan memudahkan masyarakat dalam mengadakan kegiatan sosial lainnya. Jalan Serpong-Parung ini merupakan jalan provinsi, jalan ini berada pada kabupaten bogor yang menghubungkan kabupaten bogor dengan kota tangerang selatan. Dengan jalan yang menghubungkan antar kota tersebut sebagai jalan penghubung masyarakat untuk melakukan aktivitas. Titik lokasi Ruko Wijaya – Masjid Al-Ittihad dengan sepanjang 1 km merupakan segmen jalan yang mengalami cukup banyak kerusakan. Tujuan dari penelitian ini mengetahui tingkat kerusakan jalan dan perbaikan jalan dengan metode yang digunakan yaitu metode Bina Marga. Metode Bina Marga adalah metode yang menggabungkan nilai yang diperoleh dari survei LHR (Lalu Lintas Harian Rata-Rata) serta survei visual yaitu jenis kerusakan jalan yang selanjutnya diperoleh nilai kodisi jalan. Berdasarkan hasil yang diteliti didapat hasil nilai Kelas LHR Jalan yaitu kategori 4, untuk nilai kerusakan pada ruas jalan yang diteliti sebesar 2,5. Didapat nilai urutan prioritas yaitu 10,5, maka Tindakan yang diambil untuk perbaikan jalan yaitu program pemeliharaan rutin. Metode perawatan dan perbaikan untuk kerusakan jalan seperti lubang, tambalan  dan retak kotak dilakukan dengan penambalan aspal dan pemadatan. Lalu untuk kerusakan retak dapat dilakukan pengisian celah retak (crack sealing) dan perbaikan tepi kerusakan. Adapun kerusakan kegemukan dilakukan dengan dipanaskan alat pemanas khusus ditabur material halus atau pasir atau dihanguskan kemudian pemadatan. Dikarenakan pada jalan ini tingkat kerusakannya sedikit maka hanya dilakukan perawatan dengan pengaspalan ulang, sehingga tidak mengganti jenis material perkerasan jalan

    ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN DAN PERBANDINGAN PEKERJAAN PEMASANGAN BEKISTING ALUMINIUM – BEKISTING KONVENSIONAL DITINJAU DARI SEGI WAKTU, BIAYA, DAN MUTU

    Get PDF
    Pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020 memberikan pengaruh yang sangat besar di segala aspek kehidupan masyarakat di indonesia, termasuk industri konstruksi. Hal ini memberikan dampak yang signifikan terhadap pekerjaan konstruksi. Pada kenyataannya di lapangan masih sering terjadi keterlambatan dan penyimpangan kualitas konstruksi pada tahap pelaksanaan proyek, hal ini bukan hanya disebabkan oleh faktor alam yaitu gangguan cuaca seperti curah hujan yang sangat tinggi yang mempengaruhi intensitas kerja, selain itu juga disebabkan oleh material yang tidak sesuai Dalam penelitian kali ini tujuan yang ingin dicapai yaitu:  Mengetahui faktor-faktor penyebab keterlambatan; Pemilihan metode bekisting yang tepat untuk Proyek Pembangunan Apartemen dan Hotel Oyama Plaza Sunter Jakarta Utara; Mengetahui perbandingan waktu, mutu dan biaya pekerjaan bekisting dengan metode alform dan metode konvensional. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif, dengan cara mengumpul data melalui kuisioer kemudian dilakukan perhitungan untuk mengetahui hubungan antara variabel yang di ujikan, serta untuk mengetahui perbandingan mutu waktu dan biaya. Terlalu banyak merebuah pesanan oleh owner menjadi penyebab utama keterlambatan, Lambat mengambil keptusan menjadi penyebab no. 2, sementara perubahan material dan spesifikasi selama konstruksi menjadi penyebab no. 3. Dalam hal watu pelaksanaan metode bekisting alumunium lebih cepat 33 hari dan harga yang lebih mahal Rp. 213.599.232,00 tetapi proyek bisa mengemat biaya-biaya lain seperti biaya umum, biaya alat, dan biaya lain-lain selama 1 bulan. Sedangkan dalam hal mutu bekisting alumunium lebih tinggi kualitasnya dan lebih bersi
    corecore