14 research outputs found

    ANALISIS PASCA HUNIAN PADA BANGUNAN RUSUNAWA

    Full text link
    Provinsi Banten yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.930.224 jiwa pada tahun 2015 dan akan semakin bertambah dengan jumlah penduduk berpenghasilan rendah sekitar 690.67 jiwa (BPS Prov. Banten, 2016). Lebih lanjut lagi dijelaskan bahwa upah terendah di Provinsi Banten sebesar Rp. 1.965.000,- (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten, 2016), sedangkan harga rumah tinggal tipe 36 yang sederhana dapat mencapai RP.150 Juta- 200 Juta Rupiah. Sehingga dari hasil penelitian kepuasan yang menyebabkan masyarakat tidak berminat dan tidak nyaman pada rusun Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sesuai dengan Kuadran I Pada level unit hunian, dua faktor utama yang membutuhkan perbaikan segera adalah terkait fungsi ruang dapur dan fungsi ruang jemur. Keduanya dianggap tidak berfungsi optimal karena cenderung gelap dan kurang penghawaan sebagai akibat banyaknya ventilasi yang harus ditutup oleh fiber untuk menangkal asap pabrik. Pada level sarana. Selain itu juga ketidakkonsistenan pemerintah akan regulasi sehingga terjadi bentrokan dilapangan dan pelaksanaan konstruksi dengan adanya perubahan Permen No.5/Permen/M/2007 dan PP No.64 Tahun 2016 terjadi suatu dinamika perubahan masalah/kendala lokasi yang tadinya harus diperkotaan dan batasan minimal kemampuan angsuran/cicilan

    SURVEY INVESTIGASI DESAIN INFRASTRUKTUR KAWASAN PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN

    Full text link
    Kawasan strategis sebagaimana yang dijelaskan pada Peraturan Daerah Provinsi Banten No. 5 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Banten No. 2 Tahun 2011 tahun 2010-2030 merupakan wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup Daerah terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan. Dalam rangka mendukung pengembangan kawasan strategis provinsi maka diupayakan pembangunan infrastruktur yang merupakan motor penggerak suatu kawasan sebagai bagian terintegrasi antara pembangunan nasional dan roda pertumbuhan ekonomi. Dalam Peraturan Daerah Provinsi Banten No. 5 Tahun 2017 secara jelas telah dijelaskan mengenai kawasan strategis provinsi dimana telah ditetapkannya wilayah-wilayah yang secara yuridis berkedudukan sebagai KSP (Kawasan Strategis Provinsi) Banten yang didasarkan pada kepentingan-kepentingan terkait pengembangan wilayah Provinsi Banten secara keseluruhan. Adapun dasar penetapan wilayah strategis Provinsi Banten antara lain: a. Pertahanan dan Keamanan; b. Pertumbuhan Ekonomi; c. Sosial dan Budaya; d. Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan/ Teknologi Tinggi; dan e. Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup. Berdasarkan pada RTRW Provinsi Banten tahun 2010-2030, Kecamatan Sajira ditetapkan sebagai salah satu kawasan strategis berdasarkan kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi yang diarahkan pada wilayah pelayanan Bendungan Karian serta Kecamatan Sajira pun termasuk dalam penetapan wilayah kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan keamanan yang secara kedudukan merupakan wewenang pemerintah pusat serta ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional. Adapun jenis kegiatan pertahanan dan keamanan pada wilayah administrasi Kecamatan Sajira adalah kawasan TNI AD Komando Pendidikan Latihan Tempur. Diharapkan dengan ditetapkannya Kecamatan Sajira sebagai salah satu kawasan strategis provinsi yang ditetapkan sesuai RTRW Provinsi Banten Tahun 2010-2030 akan mampu mampu tumbuh pesat dan berakselerasi seperti wilayah lainnya yang jauh lebih berkembang, sehingga pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut tentunya secara langsung akan mampu mendorong kemajuannya

    2. Penerapan Bim untuk Sistem Penjadwalan Proyek dengan Model 4d dan Estimasi Biaya Model 5d

    Full text link
    4D BIM merupakan akronim untuk Pemodelan Informasi Bangunan 4D dan istilah yang banyak digunakan dalam industri CAD, juga untuk memahami intelligent linking komponen CAD 3D individual atau rakitan dengan informasi terkait waktu atau jadwal.5D BIM merupakan akronim untuk Pemodelan Informasi Bangunan 5D, adalah istilah yang digunakan dalam CAD dalam industri konstruksi. Komponen atau elemen 3D CAD dengan batasan jadwal (waktu - 4D BIM) dan kemudian dengan informasi biaya terkait. Melalui pemodelan 3D BIM terpadu, rincian pengukuran diambil langsung dari data perancang, jadi jika desainer membuat beberapa Perubahan, perkiraan dapat diperbarui secara otomatis (BIM 3D).Selanjutnya, penjadwalan pekerjaan dapat dilakukan dengan kesadaran yang lebih besar dari dinamika konstruktif yang terlibat, dengan membandingkan status pekerjaan dengan perkiraan waktu penyelesaian, dan untuk setiap aktivitas tunggal dan elemen konstruktif dari pekerjaan, untuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi (BIM 4D).Selain itu, analisis yang cermat terhadap biaya dan pemanfaatan sumber daya dapat mengarah pada pemeriksaan biaya yang harus ditanggung tepat waktu, dan margin laba (BIM 5D).Pada tahap pertama estimasi, jumlah take-off memungkinkan kita menentukan pengukuran yang tepat untuk setiap artikel metrik

    Penerapan Konsep Pengembangan Wilayah Pesisir dengan Memanfaatkan Potensi Sumber Daya Kelautan

    Full text link
    Wilayah pesisir yang merupakan sumber daya potensial di Indonesia adalah suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan. Sumber daya ini sangat besar yang didukung oleh adanya garis pantai sepajang sekitar 81.000 km (Dahuri et al. 2001). Garis pantai yang panjang ini menyimpan potensi kekayaan sumber alam yang besar. Potensi itu diantaranya potensi hayati dan non hayati. Potensi hayati misalnya: perikanan, hutan mangrove, dan terumbu karang, sedangkan potensi nonhayati misalnya: mineral dan bahan tambang serta pariwisata. Di daerah ini juga berdiam para nelayan yang sebagian besar masih prasejahtera. Keadaan pantai di Indonesia sangat bervariasi, yaitu mulai dari pantai pasir putih-berbatu, landai-terjal, bervegetasi-berlumpur, teduh, bergelombang yang semua ini sangat cocok dengan berbagai Peruntukannya, seperti perikanan pantai, budidaya perikanan, industri perhotelan, turisme, dan lain-lain.Pengelolaan berbasis masyarakat atau biasa disebut Community-Based Management (CBM) menurut Nikijuluw 1994 dalam Zamani dan Darmawan 2000, merupakan salah satu pendekatan pengelolaan sumber daya alam, misalnya perikanan, yang meletakkan pengetahuan dan kesadaran lingkungan masyarakat lokal sebagai dasar pengelolaannya

    Kajian Arsitektur pada Massa Bangunan Masjid Cipaganti

    Full text link
    Arsitektur Islam adalah sebuah karya arsitektur yang tercipta dari konsep pemikiran agama islam yang harus bersumber dari Al-Quran, Hadist,Sunnah nabi, Ilmu Fiqih dan para Cendikiawan Muslim (Ulama). Arsitektur Islam, menurut banyak pihak, sangat identik dengan tempat ibadah nya itu sendiri yaitu Masjid. Masjid sendiri memiliki konsep massa bangunan yang sangat khas terlihat dari bentuk bangunan,Fasad,dan ornamen -ornamen berupa kaligrafi. Oleh karena itu penelitian ini di tujukan untuk menjabarkan tentang penerapan Arsitektur Islam pada massa bangunan Masjid  Cipaganti , yang dimana Masjid  Cipaganti  adalah salah satu bangunan peninggalan sejarah yang di sebut dengan bangunan heritage di kota Bandung. Kajian terutama pada  masa bangunan Arsitektur Masjid Cipaganti , yaitu pada bagian atap Masjid,Ruang Solat,Ornamen,Serambi dan lain sebagai nya. Penelitan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, data diperoleh melalui observasi lapangan dengan mengamati secara langsung objek, studi dokumen/literatur dan artikel yang berkaitan dengan Arsitektur islam dan Masjid Cipaganti

    Batik Gallery and Workshop Design

    Full text link
    Since ancient times, Indonesia has been known to have various kinds of batik spread in each region. Various motifs of batik culture are widespread throughout Indonesia, one of which is West Java. This type of West Java batik is widely known as Priangan batik and is used for various batik types in the West Java region. There are 16 batik-producing regions in West Java, each with its batik style. The Batik Gallery and Workshop design is an alternative space for existence and learning space about batik. The design of the Gallery and Batik Workshop is planned in Cipadung because there is a link between building function activities related to cultural arts and the selection of Neo Vernacular Architecture themes to represent Locality Architecture in buildings. The application of the theme will be implemented in the building in terms of mass, facade, and material. The Design of Batik Galleries and Workshops uses descriptive qualitative methods by collecting field data and looking for literature/comparative studies that will be used as references in the design process. It is hoped that the results of this design can be helpful for learning and valuable for readers in the future
    corecore