1 research outputs found
SISTEM PENJUALAN PADA PETANI PRAPIKA NONGKOJAJAR (STUDY KASUS : DESA TLOGOSARI KECAMATAN TUTUR KABUATEN PASURUAN)
Pada tahun 2017 terjadi peningkatan permintaan cabai dari 439.998 ton pada tahun 2018 menjadi 545.304 ton di Kawasan Jawa Timur (BPS, 2019). Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan merupakan salah satu sentra produksi paprika yang perkembangan produksinya mengalami peningkatan yang pesat. Atas dasar itulah perlu diteliti dari aspek sistem penjualan dengan tujuan untuk mengetahui sistem penjualan dan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pada sistem penjualan pemasaran paprika yang dilakukan di Dusun Yitnan Desa Tlogosari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan penentuan sampel lokasi secara porposive dan sampel responden sebanyak 33 orang yang sampelnya diambil secara sensus. Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan 1) Sistem penjualan yang ada di Desa Tlogosari Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuran menggunakan sistem penjualan tunai dan kredit. Untuk jenis penjualannya menggunakan penjualan langsung karena penjualan dengan mengambil paprika dari petani atau pedagang dan langsung dikirim ke pihak pasar atau konsumen Pada sistem tunai dilakukan pada saluran yang ketiga (petani ® pasar). Sedangkan pada sistem penjualan kredit dilakukan pada saluran pertama (petani ® pengepul ® pedagang besar ® pasar) dan saluran kedua (petani ® pengepul ® pasar). 2) Kekuatan dari sistem penjualan tunai yaitu uang yang diterima lebih cepat dan keuntungan yang didapat lebih banyak dan tahu harga pasar. Sedangkan untuk kelemahan pada sistem tunai adalah pasar yang tidak jelas dalam penjualan paprika tersebut. Untuk sistem penjualan kredit memiliki kekuatan yaitu pasar jelas dalam penyebaran produk paprika, hubungan terstruktur antara petani dan pengepul