2 research outputs found

    Pengembangan Program Komunikasi Pemasaran Telkomsel Flash dengan Konsep Integrated Marketing Communication (IMC) pada PT. Telkomsel Region Bandung

    Get PDF
    Kebutuhan akan internet bagi aktivitas manusia saat ini tidak dapat dipungkiri lagi fungsinya. Akses di mana saja, kapan saja serta dengan kecepatan tinggi menjadi kebutuhan konsumen yang dilihat sebagai pasar potensial oleh Telkomsel dengan produknya Telkomsel Flash. Pasar yang begitu potensial ini belum dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh Telkomsel dan perusahaan telekomunikasi lainnya yang dibuktikan dengan rendahnya penetrasi pasar Internet Broadband di Indonesia di bandingkan negara lainnya di kawasan Asia.Iklan memiliki peran penting dalam mengkomunikasikan serta menarik perhatian konsumen dalam menggunakan Telkomsel Flash, perlu mendapat perhatian lebih agar dapat menarik lebih banyak konsumen menggunakan Telkomsel Flash. Untuk itu perlu dilihat bagaimana efektivitas program komunikasi pemasaran yang telah dijalankan dan pengembangan program tersebut agar lebih baik dengan menggunakan konsep Integrated Marketing Communication (IMC). Konsep (IMC) sendiri memadukan saluran-saluran media iklan agar terciptanya koordinasi antar bauran komunikasi pemasaran dan bauran pemasaran lainnya.Penelitian menggunakan kuisoner untuk melihat bagaimana efektivitas program komunikasi pemasaran dengan menggunakan model Consumer Decision Model dengan analisis jalur bagaimana pengaruh iklan terhadap niat beli dari konsumen. Didapatkan hasil bahwa program komunikasi pemasaran eksisting dari Telkomsel Flash belum cukup efektif karena hanya dapat mempengaruhi 0,07 persen dari setiap kenaikan 1% dari efek iklan.Selanjutnya penelitian dilanjutkan untuk pengembangan program komunikasi pemasaran eksisting dengan konsep Integrated Marketing Communication. Analisis Citra serta benefit konsumen digunakan untuk mengidentifikasi audiens sasaran yang merupakan tahap pertama dari IMC. Hirarchy of Effect model serta data demografi audiens menjadi acuan dalam penentuan tujuan dari program pemasaran sebagai langkah kedua IMC. Analisis media digunakan untuk memilih proporsi dari setiap media yang digunakan dan diakhiri dengan keputusan bauran program komunikasi pemasaran yang dijadikan usulan. Integrated Marketing Communication, Telkomsel, Consumer Decision Model, Efektivitas ikla

    STUDY VALUASI SMELTER PENGOLAHAN NIKEL MELALUI PENDEKATAN ANALISA BIAYA MANFAAT (STUDI KASUS: PERUSAHAAN TAMBANG NIKEL DI SULAWESI SELATAN)

    Get PDF
    Abstrak: Dalam industri pertambangan mineral, smelter merupakan bagian dari proses produksi, mineral yang ditambang dari alam biasanya masih tercampur dengan material lainnya sehingga membutuhkan pengolahan lebih lanjut. Studi kasus yang diangkat dalam penelitian ini adalah salah satu perusahan pertambangan nikel di Sulawesi Selatan yang mempunyai fasilitas pengolahan smelter terpadu untuk memproduksi nikel matte memberikan banyak dampak bagi para stakeholder terutama untuk lingkungan. Dampak tersebut adalah emisi berupa debu/abu dan gas NOx, CO dan SOx sehingga memerlukan alat pengendalian emisi. Perusahaan telah melengkapi setiap prosesnya dengan berbagai alat pengendalian emisi terutama dengan jenis pengendalian partikulat dan gas. Analisis biaya manfaat digunakan untuk menghitung relevansi biaya dan manfaat yang dihasilkan oleh aktivitas smelter pengolahan nikel terhadap para stakeholder yaitu Perusahaan, pemerintah, masyarakat serta lingkungan sekitar. Hasil valuasi ekonomi lingkungan terhadap daerah dampak smelter yaitu Kecamatan Nuha dan Danau Matano bernilai Rp 690,981,051,000.00 yang menjadi komponen manfaat eksternal dalam perhitungan rasio biaya manfaat. Didapatkan nilai manfaat total sebesar Rp 1,113,186,993,242.54 dan nilai biaya total Rp 1,040,441,890,033.89 dengan nilai rasio manfaat biaya sebesar 1.07 yang berarti smelter nikel Perusahaan tersebut mempunyai manfaat dan layak untuk diusahakan. Kata kunci: analisis biaya manfaat, smelter nikel, ekonomi lingkungan, valuasi ekonomi lingkungan.  Abstract: In the mineral mining industry, the smelter is part of the production process, a mineral mined from nature usually is mixed with other materials that require further processing. Case Study for the research is a nickel mining company in South Sulawesi which has an integrated smelter processing facility to produce nickel matte, leave much impact for stakeholders, especially to the environment. These impacts are emissions of dust/ash and gas NOx, CO and SOx that require emission control equipment. PT. Vale Indonesia has equipped each process with various emission control equipment, especially with the kind of control particulates and gas.Cost benefit analysis used to calculate the relevance of the costs and benefits generated by the activity of smelter processing of nickel to the stakeholders, namely the company itself, the government, society and the surrounding environment. The results of the economic valuation of the environmental impact of the smelter area the District Nuha and Lake Matano worth Rp 690,981,051,000.00 that are components of external benefits in the calculation of benefit cost ratio. Total benefit value obtained Rp 1,113,186,993,242.54 and value of the total cost of Rp 1,040,441,890,033.89 the cost benefit ratio of the value of 1.07, which means the nickel smelter of the company has benefits and worth to be efforted. Keywords: cost benefit analysis, nickel smelter, enviromental economic, enviromental economic valuation
    corecore