30 research outputs found

    Gambaran Kecukupan Mineral Makro pada Tenaga Pendidik dan Kependidikan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Selama Masa Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Minerali makro adalahi mineral yangi dibutuhkani tubuh dalami jumlahi lebih dari 100 mg isehari, yangi termasuk mineral makroi antarai lain natrium, klorida, ikalium, kalsium, ifosfor, imagnesium. Salahi satu cara untuki mencegah ipenularan Covid-19 yaitui dengan mengonsumsii gizi yangi seimbang sertai memperbanyaki konsumsii sayur dani buah, karena kandungani vitamin dan minerali di dalami sayur dan buahi dapat memperkuati sistem imuni tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuki mengetahuii gambarani kecukupan mineral makroi pada tenagai pendidik dan kependidikani Fakultas Kesehatani Masyarakat Universitasi Sam Ratulangii selama masai pandemii Covid-19. Penetian inii bersifati deskriptif, yangi dilaksanakani pada bulani Juli 2020 - Novemberi 2021, di Fakultasi Kesehatani Masyarakati Universitasi Sam Ratulangi dengani jumlah sampeli sebanyak 40 iresponden. Alat ukur penelitiani ini menggunakan kuesioner iformulir food record dalam 2x24 jam Analisis data yang dilakukan yaitu analisis univariat. Analisis univariat dilakukan tiap variabel dari hasil penelitian ini untuk menggambarkan karakteristik umum responden dan kecukupan mineral imakro tenagai pendidiki dan ikependidikan Fakultasi Kesehatani Masyarakati Universitasi Sami Ratulangi saat pembatasani sosial pandemii Covid-19. Hasil Penelitiani ini menunjukkani bahwai paling banyak respondeni memilikii asupani natrium ikurang yaitui sebanyaki 82%, kalium  90%, kalsium 87% dan magnesium 55%. Berbeda dengan fosfor paling banyak responden yang memiliki asupan fosfor yang lebih yaitu sebanyak 45,5%.  Kata Kunci : Kecukupan Mineral Makro, Tenaga Pendidik dan Kependidikan, COVID-19 ABSTRACKBawoleng, Astriani. Overview of Macro Mineral Adequacy in Educators and Educational  Personnel ofi thei Facultyi of Public Health, Sam Ratulangi University During the Covid-19 Pandemic Period. Essay. [Public Health of Sam Ratulangi University in 2021.Supervisor : (I) dr. Marsella.D.Amisi, M.Gizi, (II) Yulianty Sanggelorang, SKM, MPHMacro minerals are minerals that the body needs in amounts of more than 100 mg a day, which include macro minerals, including sodium, chloride, potassium, calcium, phosphorus, magnesium. One way to prevent the transmission of Covid-19 is to eat a balanced diet and increase the consumption of vegetables and fruit, because the vitamins and minerals in vegetables and fruit can strengthen the body's immune system. The purpose of this study was to describe the adequacy of macro minerals in educators and education at the Faculty of Public Health, Sam Ratulangi University during the Covid-19 pandemic. This research is descriptive in nature, which was carried out in July 2020 - November 2021, at the Faculty of Public Health, Sam Ratulangi University with a total sample of 40 respondents. The measuring instrument of this research used a food record form questionnaire in 2x24 hours. Data analysis was carried out, namely univariate analysis. Univariate analysis was carried out for each variable from the results of this study to describe the general characteristics of respondents and the adequacy of macro minerals for educators and education staff at the Faculty of Public Health, Sam Ratulangi University during the Covid-19 pandemic social restrictions. The results of this study indicate that the most respondents have a reduced intake of sodium as much as 82%, potassium 90%, calcium 87% and magnesium 55%. In contrast to phosphorus, most of the respondents had more phosphorus intake, which was 45.5%. Keywords: Macro Mineral Adequacy, Educators and Education Personnel, COVID-1

    GAMBARAN AKTIVITAS FISIK MAHASISWA SEMESTER IV FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNSRAT SAAT PEMBATASAN SOSIAL MASA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Generasi muda dalam hal ini mahasiswa di bidang kesehatan mempunyai peran penting dalam pembangunan bangsa Indonesia, mengingat secara demografis Indonesia akan mengalami bonus demografi atau masa emas pada rentang tahun 2020-2030. Tentunya terdapat prasyarat agar para generasi muda dapat memanfaatkan masa emas tersebut, dimana salah satu prasyaratnya ialah kondisi sehat. Kurangnya aktivitas fisik akan menjadi salah satu faktor risiko independen dalam suatu penyakit kronis yang bisa menyebabkan kematian secara global. Aktivitas fisik juga berpengaruh terhadap perubahan Indeks Massa Tubuh seseorang, kesehatan fisik mental dan spiritual seseorang, kecerdasan emosi seseorang dan kemampuan psikologis seseorang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran aktivitas fisik mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat UNSRAT semester IV saat pembatasan sosial masa pandemi Covid-19. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan survey deskriptif, dilaksanakan pada bulan Maret-Oktober 2020. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 113 mahasiswa. Instrumen penelitian International Physical Activity Questionare/IPAQ dan Formulir Recall 2x24 jam. Hasil penelitian ini yaitu paling banyak responden tergolong dalam kategori sedang yaitu sebanyak 54 orang atau 47,8% kemudian diikuti oleh kategori ringan yaitu sebanyak 33 orang atau 29,2% dan paling sedikit berjumlah 26 orang atau 23,0% dalam kategori berat. Kata Kunci: Aktivitas Fisik, Mahasiswa, COVID-19 ABSTRACTThe young generation, in this case, students in the health sector play an important role in the development of the Indonesian nation, considering that demographically Indonesia will experience a demographic bonus or golden period in the period 2020-2030. Of course there are prerequisites so that the younger generation can take advantage of this golden period, where one of the prerequisites is a healthy condition. Lack of physical activity will be an independent risk factor for a chronic disease that can cause death globally. Physical activity also affects changes in one's Body Mass Index, physical mental and spiritual health, emotional intelligence and psychological abilities. The purpose of this study was to describe the physical activity of the fourth semester students of the Faculty of Public Health UNSRAT during the social restrictions during the Covid-19 pandemic. Type of this research is a quantitative study with a descriptive survey held in March-October 2020. The sample in this study amounted to 113 students. This Research uses International Physical Activity Questionnaire/IPAQ and Recall Form 2x24 hours. This research obtained the following results, most of the respondents were in the moderate category, amounting to 54 people or 47.8%, then followed by the mild category, namely 33 people or 29.2% and the least in the heavy category amounting to 26 people or 23.0%. Keywords: Physical activity, College students, COVID-1

    GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO MAHASISWA SEMESTER IV FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI SAAT PEMBATASAN SOSIAL MASA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Konsumsi zat gizi makro yang melebihi kebutuhan akan menyebabkan seseorang mengalami kegemukan dan memberikan peluang bagi seseorang untuk terserang penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes melitus, dan stroke. Sedangkan konsumsi yang tidak memenuhi kebutuhan akan menyebabkan seseorang mengalami status gizi kurang. Di masa pandemi covid-19 ini konsumsi zat gizi makro sangat penting. Konsumsi makanan bergizi dan seimbang yang mengandung unsur zat gizi makro serta dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan yang berpedoman pada prinsip gizi seimbang, dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga menurunkan resiko terkena penyakit infeksi seperti infeksi virus covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Asupan Zat Gizi Makro Mahasiswa Semester IV Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Saat Pembatasan Sosial Masa Pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian survei deskriptif, yang dilaksanakan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi pada bulan Mei - November 2020. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester IV Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi dengan jumlah sampel sebanyak 94 mahasiswa. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif semester IV FKM UNSRAT yang terdaftar di bagian SIM FKM UNSRAT dan bersedia menjadi responden. Alat ukur penelitian ini menggunakan formulir food record 2 x 24 jam. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat asupan karbohidrat kurang yaitu sebanyak 69 orang (73,4%), tingkat asupan lemak kurang yaitu sebanyak 62 orang (66,0%), dan tingkat asupan protein kurang sebanyak 46 orang (48,9%). Kata Kunci: Asupan Zat Gizi Makro, Mahasiswa, Covid-19 ABSTRACTConsumption of macronutrients that exceed the need will cause a person to be overweight and provide an opportunity for a person to contract non-communicable diseases such as heart disease, hypertension, diabetes mellitus, and stroke. While consumption that does not meet the needs will cause a person to experience malnutrition status. During the covid-19 pandemic, the consumption of macronutrients is very important. Consumption of nutritious and balanced foods containing elements of macronutrients and consumed in accordance with the needs based on the principle of balanced nutrition, can improve the immune system thereby lowering the risk of developing infectious diseases such as covid-19 virus infection. The purpose of this study is to find out the Picture of Macro Nutrient Intake of Students Semester IV of the Faculty of Public Health, Sam Ratulangi University During social restrictions during the Covid-19 Pandemic. This research is a quantitative research with descriptive survey research design, which was conducted at the Faculty of Public Health, Sam Ratulangi University in May - November 2020. The subject of this study was a fourth semester student of the Faculty of Public Health, Sam Ratulangi University with a sample of 94 students. The inclusion criteria in this study are active students of semester IV of FKM UNSRAT who are registered in the driver's license section of FKM UNSRAT and willing to be respondents. Measuring instrument of this research using food record form 2 x 24 hours. Data analysis using univariate analysis. The results showed that most respondents had a less carbohydrate intake level of 69 people (73.4%), less fat intake level of 62 people (66.0%), and less protein intake as much as 46 people (48.9%). Keywords: Macro Nutrient Intake, Students, Covid-1

    GAMBARAN POLA MAKAN PADA REMAJA DI DESA SARANI MATANI KECAMATAN TOMBARIRI PADA MASA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Pola makan adalah kebiasaan makan seseorang yang mencakup jenis dan frekuensi konsumsi makanan. Masa remaja adalah masa tumbuh kembang secara cepat yang membutuhkan asupan makanan yang sehat dan bergizi. Asupan makanan yang tidak baik menyebabkan status kesehatan menurun dan menimbulkan masalah gizi remaja. Pola makan bergizi seimbang harus diterapkan untuk meningkatkan imunitas tubuh terlebih pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola makan pada remaja di Desa Sarani Matani Kecamatan Tombariri pada masa pandemi COVID-19. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang menggunakan data kuantitatif dengan jumlah sampel menggunakan total populasi sebanyak 51 orang. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara menggunakan formulir food frequency questionnaire (FFQ). Penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu jenis makanan yang memiliki frekuensi konsumsi tertinggi dari makanan pokok yaitu nasi, lauk hewani yaitu telur ayam dan ikan cakalang, lauk nabati yaitu tempe dan tahu, sayuran yaitu kangkung dan tomat, buah-buahan yaitu pisang sepatu, pisang goroho, dan apel, serta makanan cepat saji yaitu ayam goreng dan donat. Remaja diharapkan mengonsumsi aneka ragam bahan makanan setiap hari yang memerlukan peran orang tua dalam menyajikan makanan yang beraneka ragam dengan cara pengolahan yang berbeda-beda serta penggunaan bahan makanan yang disesuaikan dengan ketersediaan bahan pangan dan harga. Kata kunci: pola makan, remaja, COVID-19 ABSTRACTA dietary habits is a person’s eating habits that include the type and frequency consumption. Adolescence is a period of rapid growth and development that requires healthy and nutritious food intake. Unnecessary food intake may causes decline in health status and nutritional problems for adolescents. A balanced nutritious diet must be implemented to increase the body's immunity, especially during the COVID-19 pandemic. The study aims to determine the description of the eating habits of adolescents in Sarani Matani Village, Tombariri District during the COVID-19 pandemic. This type of research is descriptive research using quantitative data with total population as the sample which is 51 respondents. Data were collected by conducting interviews using a food frequency questionnaire (FFQ) form. This study uses univariate analysis. The results obtained in this research are the types of food that have the highest consumption frequency of staple foods is rice, animal-based side dishes such as chicken eggs and skipjack fish, vegetable-based side dishes namely tempe and tofu, also vegetables such as kale and tomatoes, fruits such as sepatu bananas, goroho bananas, and apples, as well as fast food namely fried chicken and donuts. Teenagers are expected to consume a variety of foodstuffs every day which requires the role of parents in serving diverse foods with different processing methods and the use of food ingredients that are adjusted to the availability of food ingredients and prices. Keywords: dietary habits, adolescent, COVID-1

    GAMBARAN PENGETAHUAN GIZI MAHASISWA SEMESTER DUA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SAM RATULANGI SAAT PEMBATASAN SOSIAL MASA PANDEMI COVID-19

    Get PDF
    Status gizi merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal. Tingkat pengetahuan gizi seseorang akan mempengaruhi seseorang dalam pemilihan bahan makanan dan konsumsi pangan yang tepat, beragam, seimbang serta tidak menimbulkan penyakit. Dimasa pandemi Covid-19 saat ini pengetahuan gizi melalui perilaku gizi seimbang yang baik dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga tehindar dari virus Covid-19.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan gizi mahasiswa semester II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Jenis penelitian ini adalah Survei Deskriptif yang dilaksanakan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi pada bulan April-Oktober. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif semester II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Sampel pada penelitian ini adalah 130 mahasiswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh Alat ukur yang digunakan adalah Kuesioner tentang pengetahuan gizi secara online melalui google form. Data dianalisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran pengetahuan gizi mahasiswa semester II Fakultas Kesehatan Masyarakat saat pembatasan sosial pandemi Covid-19, memiliki tingkat pengetahuan gizi cukup sebanyak 46,9 %, dan yang memiliki tingkat pengetahuan gizi baik sebanyak 43,8% , serta tingkat pengetahuan gizi kurang sebanyak 9,3%.  Kata Kunci:  Pengetahuan Gizi, Mahasiswa, Covid-19 ABSTRACTNutritional Status is an important factor in achieving an optimum health degree. The level of knowledge of nutrition a person will affect a person in the selection of material food and food consumption that are appropriate, diverse, balanced and do not cause disease. In the pandemic Covid-19 current knowledge of nutrition through the behavior of balanced nutrition can improve the immune system so can spared from the Covid-19.This study aims to determine the knowledge of nutrition second semester students of the Faculty of Public Health Sam Ratulangi University. This research is a Descriptive Survey conducted in the Faculty of Public Health Sam Ratulangi University in April-October. The population in this research is all active second semester students of the Faculty of Public Health, Sam Ratulangi University with sampel size  of 130 students. Sampling technique using saturated sample measuring Instrument used is a questionnaire about nutrition knowledge online through a google form. Analyzed data using univariate analysis. The results of this study indicate that the knowledge of nutrition second semester students of the Faculty of Public Health when the social restrictions on pandemic Covid-19, 46.9%  have the fair level of  nutrition knowledge and 43,8%  have the  good level of nutrition knowledge, 9.3%.  Keywords: Nutrition Knowledge, Students, COVID-1

    Gambaran Pola Makan Penduduk Usia 18-30 Tahun Di Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

    Get PDF
    Pola makan yang sehat dan teratur serta konsumsi makanan yang bergizi merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola makan penduduk usia 18-30 tahun di Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado. Desain penelitian yaitu survey deskriptif . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemuda Jemaat GMIM Imanuel Bahu yaituberjumlah 329 orang. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi yang di teliti yaitu total 112 sampel. Pengambilan besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus lameshow. Teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara yaitu Probability Sampling dengan jenis Simple Random Sampling. Alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner FFQ. Hasil Penelitian yaituPola makan penduduk usia 18-30 tahun Kelurahan Bahu, Kecamatan Malalayang, Kota Manado memiliki frekuensi konsumsi dan jenis makanan yang berbeda-beda, dengan kecenderungan konsumsi makanan pokok yaitu nasi; lauk hewani yaitu daging ayam, daging babi, ikan tude dan ikan cakalang; lauk nabati yaitu tahu dan tempe; Sayuran yaitu kangkung, wortel dan kol; buah-buahan yaitu pisang dan papaya; makanan olahan yaitu tinutuan; makanan junk food yaitu mie instant.  Kata Kunci: Pola makan, Kesehatan, Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado ABSTRACTA healthy and regular diet and consumption of nutritious food is one of the important factors in supporting health. The purpose of this study was to describe the eating patterns of the population aged 18-30 years in Bahu Village, Malalayang District, Manado City. The research design is a descriptive survey. The population in this study were all GMIM Imanuel Bahu Youth Congregation, which opened 329 people. The samples taken in this study were part of the population that met the rigorous inclusion criteria, namely a total of 112 samples. The sample size in this study was determined by the lameshow formula. This sampling technique is carried out by means of Probability Sampling with the type of Simple Random Sampling. The measuring instrument in this research is the FFQ questionnaire. The results of the study are that the eating patterns of the population aged 18-30 years in Bahu Village, Malalayang District, Manado City have different consumption frequencies and types of food, with a tendency to consume staple foods, namely rice; animal side dishes, namely chicken, pork, tude fish and skipjack tuna; vegetable side dishes, namely tofu and tempeh; Vegetables are kale, carrots and cabbage; fruits namely bananas and papayas; processed foods, namely tinutuan; junk food, namely instant noodles.  Keywords: Diet, Health, Bahu Village, Malalayang District Manado CityÂ

    HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOTOLING TIMUR KABUPATEN MINAHASA SELATAN

    Get PDF
    Status gizi merupakan keseimbangan antara kebutuhan gizi seseorang dan asupan gizi yang diserap oleh tubuh, jika salah satu kebutuhan gizi tidak terpenuhi maka akan mempengaruhi status gizi seseorang.  Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran status gizi ibu berdasarkan IMT dan status gizi anak berdasarkan BB/U, TB/U, BB/TB dan IMT/U serta mengetahui hubungan antara status gizi ibu dengan status anak usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Motoling Timur kabupaten Minahasa Selatan. Desain penelitian yaitu Cross-Sectional dilakukan pada bulan November 2019 sampai April 2020. Sampel pada penelitian ini berjumlah 80 anak dan ibu dihitung menggunakan rumus Slovin. Status gizi ibu (IMT) terdapat 3,7% kurus, 5% gemuk, 5% obesitas dan 86,3% normal. Status gizi anak terdapat 1,3% gizi kurang dan 98,7% gizi baik berdasarkan BB/U. 2,5% sangat pendek, 13,7% pendek dan 83,8% normal berdasarkan TB/U. 2,5% kurus, 3,8% gemuk dan 93,7% normal berdasarkan BB/TB. 3,8% kurus, 3,8% gemuk dan 92,4% normal berdasarkan IMT/U. Berdasarkan hasil uji Spearman didapatkan p = 0,000 dan nilai r = 0,613. Kesimpulannya terdapat hubungan antara status gizi ibu (IMT) dengan status gizi anak usia 24-59 bulan (IMT/U) di Wilayah Kerja Puskesmas Motoling Timur Kabupaten Minahasa Selatan dengan nilai r=0,613. Disarankan ibu dapat menjaga asupan makan dan tetap mengawasi pemberian makan kepada anak dan rajin ke Pos Pelayanan Terpadu agar dapat memantau tumbuh kembang anak dengan bantuan kader kesehatan. Kata Kunci: Status Gizi, Anak, Ibu ABSTRACTNutritional status is a balance between a person's nutritional needs and nutritional intake absorbed by the body, if one nutritional requirement is not met it will affect one's nutritional status. The purpose of this study was to determine the description of the nutritional status of mothers based on BMI and nutritional status of children based on BB/U, TB/U, BB/TB and BMI/U as well as knowing the relationship between the nutritional status of mothers with the status of children aged 24-59 months in the Eastern Motoling Health Center working area of South Minahasa district. The research design is Cross-Sectional conducted in November 2019 until April 2020. The samples in this study were 80 children and mothers calculated using the Slovin formula. Maternal nutritional status (BMI) is 3.7% thin, 5% fat, 5% obese and 86.3% normal. The nutritional status of children is 1.3% undernourished and 98.7% good nutrition based on BB/U. 2.5% is very short, 13.7% is short and 83.8% is normal based on TB/U. 2.5% thin, 3.8% fat and 93.7% normal based on BB/TB. 3.8% thin, 3.8% are obese and 92.4% are normal based on BMI/U. Based on the Spearman test results obtained p = 0,000 and the value of r = 0.613. In conclusion there is a relationship between maternal nutritional status (BMI) and nutritional status of children aged 24-59 months (BMI / U) in the Motoling Timur Health Center working area of South Minahasa Regency with a value of r = 0.613. It is recommended that mothers can maintain their food intake and continue to oversee the feeding of children and diligently to the Integrated Service Post in order to monitor the child's growth and development with the help of health cadres. Keywords: Nutrition Status, Children, Mothe

    Gambaran Pola Makan Pada Remaja di Desa Sarani Matani Kecamatan Tombariri pada Masa Pandemi Covid-19

    Get PDF
    Pola makan adalah kebiasaan makan seseorang yang mencakup jenis dan frekuensi konsumsi makanan. Masa remaja adalah masa tumbuh kembang secara cepat yang membutuhkan asupan makanan yang sehat dan bergizi. Asupan makanan yang tidak baik menyebabkan status kesehatan menurun dan menimbulkan masalah gizi remaja. Pola makan bergizi seimbang harus diterapkan untuk meningkatkan imunitas tubuh terlebih pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola makan pada remaja di Desa Sarani Matani Kecamatan Tombariri pada masa pandemi COVID-19. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang menggunakan data kuantitatif dengan jumlah sampel menggunakan total populasi sebanyak 51 orang. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara menggunakan formulir food frequency questionnaire (FFQ). Penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu jenis makanan yang memiliki frekuensi konsumsi tertinggi dari makanan pokok yaitu nasi, lauk hewani yaitu telur ayam dan ikan cakalang, lauk nabati yaitu tempe dan tahu, sayuran yaitu kangkung dan tomat, buah-buahan yaitu pisang sepatu, pisang goroho, dan apel, serta makanan cepat saji yaitu ayam goreng dan donat. Remaja diharapkan mengonsumsi aneka ragam bahan makanan setiap hari yang memerlukan peran orang tua dalam menyajikan makanan yang beraneka ragam dengan cara pengolahan yang berbeda-beda serta penggunaan bahan makanan yang disesuaikan dengan ketersediaan bahan pangan dan harga. Kata kunci: pola makan, remaja, COVID-19 ABSTRACTA dietary habits is a person’s eating habits that include the type and frequency consumption. Adolescence is a period of rapid growth and development that requires healthy and nutritious food intake. Unnecessary food intake may causes decline in health status and nutritional problems for adolescents. A balanced nutritious diet must be implemented to increase the body's immunity, especially during the COVID-19 pandemic. The study aims to determine the description of the eating habits of adolescents in Sarani Matani Village, Tombariri District during the COVID-19 pandemic. This type of research is descriptive research using quantitative data with total population as the sample which is 51 respondents. Data were collected by conducting interviews using a food frequency questionnaire (FFQ) form. This study uses univariate analysis. The results obtained in this research are the types of food that have the highest consumption frequency of staple foods is rice, animal-based side dishes such as chicken eggs and skipjack fish, vegetable-based side dishes namely tempe and tofu, also vegetables such as kale and tomatoes, fruits such as sepatu bananas, goroho bananas, and apples, as well as fast food namely fried chicken and donuts. Teenagers are expected to consume a variety of foodstuffs every day which requires the role of parents in serving diverse foods with different processing methods and the use of food ingredients that are adjusted to the availability of food ingredients and prices. Keywords: dietary habits, adolescent, COVID-19  

    HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 24-59 BULAN DI DESA TIWOHO KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA

    Get PDF
    Status gizi merupakan ekspresi atau wujud dari keadaan gizi dalam bentuk variabel tertentu. Penting untuk memastikan bahwa ibu yang mempertahankan status gizi yang baik, karena terkait dengan tumbuh kembang anak dan kemudian status gizi anak tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran status gizi ibu berdasarkan IMT dan status gizi anak berdasarkan BB/U, TB/U, BB/TB dan IMT/U serta menganalisis hubungan status gizi ibu dengan status gizi anak usia 24-59 bulan di Desa Tiwoho. Desain penelitian yaitu observasional analitik dengan pendekatan Cross-Sectional dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2019. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh jumlah populasi yaitu 59 anak dan ibu. Status gizi ibu (IMT) terdapat 11,9% kurus ringan, 30,5% gemuk ringan, 16,9% gemuk berat dan 40,7% normal. Status gizi anak terdapat 11,9% gizi kurang, 88,1% gizi baik beradasarkan BB/U. 3,4% sangat pendek, 8,5% pendek dan 88,1% normal berdasarkan TB/U. 15,3% kurus, 81,4% normal dan 3,4% gemuk berdasarkan BB/TB dan IMT/U. Berdasarkan hasil uji Rank Spearman didapatkan nilai p = 0,000 dan nilai r = 0,552.   Kesimpulannya terdapat hubungan antara status gizi ibu (IMT) dengan status gizi anak usia 24 – 59 bulan (IMT/U) di Desa Tiwoho Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Disarankan ibu rajin ke Pos Pelayanan Terpadu agar memantau tumbuh kembang anak dengan bantuan kader kesehatan dan mempraktekan sosialisasi tentang pedoman gizi seimbang. Kata Kunci: Status Gizi, Anak, Ibu ABSTRACTNutritional Status is an expression or form of a nutrient state in the form of certain variables. It is important to ensure that mothers maintain good nutritional status, because they are related to growth and development and then the child's nutritional status. The purpose of this research is to know the description of the nutritional status of mothers based on BMI and child nutrition status based on BB/U, TB/U, BB/TB and IMT/U as well as to analyze mother's nutritional status relationship with nutritional status of children aged 24-59 months in Tiwoho village. The research design of analytical observational with Cross-Sectional approach was conducted in June-August 2019. The samples in this research were the total population of 59 children and mothers. Maternal nutritional Status (BMI) is 11.9% mild thin, 30.5% mild fat, 16.9% heavy fat and 40.7% normal. The nutritional Status of children are 11.9% malnutrition, 88.1% good nutrition based on BB/U. 3.4% very short, 8.5% short and 88.1% normal based on TB/U. 15.3% skinny, 81.4% normal and 3.4% overweight based on BB/TB and IMT/U. Based on the results of Rank Spearman test obtained the value P = 0.000 and the value R = 0.552.   In conclusion, there is a relationship between maternal nutritional status (BMI) with nutritional status of children aged 24 – 59 months (IMT/U) in Tiwoho village, Wori sub-district North Minahasa Regency. Mothers recommended go to integrated Service post to monitor the children's growth with the help of health cadres and practice the socialization about balanced nutrition guidelines. Keywords: Nutrition Status, Children, Materna

    HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI DESA TIWOHO KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA

    Get PDF
    Status gizi menggambarkan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang diketahui melalui konsumsi dan penggunaan zat gizi dalam makanan di dalam tubuh, Salah satu faktor yang memengaruhi status gizi yaitu status sosial ekonomi dimulai dari tingkat pendidikan yang akan berpengaruh pada jenis pekerjaan. Kemudian jenis pekerjaan akan berpengaruh pada pendapatan. Pendapatan rendah merupakan kendala bagi keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi dengan status gizi pada anak usia 24-59 bulan di Desa Tiwoho Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Desain penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik dengan rancangan peneltian studi potong lintang, dilakukan pada bulan Juli-September tahun 2019 di Desa Tiwoho Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Populasi penelitian ini adalah anak yang berusia 24-59 bulan pada bulan juli 2019 dan sampel berjumlah 59 anak. Analisis data dengan uji Fisher Exact dan Korelasi Spearman. Hasil penelitian didapatkan yaitu ibu dengan pendidikan rendah berjumlah 64.4% dan ibu dengan pendidikan tinggi berjumlah 35,6%. Ayah dengan pendidikan rendah berjumlah 61.0% dan ayah dengan pendidikan tinggi berjumlah 39.0%. Ibu yang bekerja di dalam rumah berjumlah 96.6% dan yang bekerja luar rumah berjumlah 3.4%. Rata-rata pendapatan keluarga adalah Rp. 790.000,-bulan. Berdasarkan hasil uji fisher exact didapatkan pendidikan ibu IMT/U p=0.017, pendidikan ayah IMT/U p=0.055 dan pekerjaan ibu IMT/U p=1.000, berdasarkan hasil uji korelasi spearman pendapatan keluarga p=0.036 dengan nilai r=0,274. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara pendidikan ibu dan pendapatan keluarga dengan status gizi (IMT/U) dan tidak terdapat hubungan antara pendidkan ayah dan pekerjaan ibu dengan status gizi (IMT/U). Kata Kunci : Status Sosial Ekonomi, Status Gizi ABSTRACTNutritional status can describe a person's or group of people health and known through consumption, absorption and foods nutrients. Imbalance in food supply will be impacting  nutritional problem, commonly be known as under nutrition and over nutrition. One of the factor that influence nutritional status is socioeconomic status starting from the educational background which is affecting the working field. Then the type of work will affect income. Low income is an obstacle for families to be sufficient in nutritional needs, these about the quality and quantity for all family members. The purpose of this study is to determine the relationship between socioeconomic status and nutritional status of children 24-59 months in Tiwoho Village, Wori District, North Minahasa Regency. The research design that used in this study was an analytic observational research design with a cross sectional study design conducted in July-September 2019 in Tiwoho Village, Wori District, North Minahasa Regency. The study population was children 24-59 months in July 2019 and the sample in this study was the entire population of 59 children. Data analysis using Fisher Exacts test and Spearman correlation. The results showed that mothers who had low educational background  were 64.4% and those who had higher educational background were 35.6%. Fathers with low educational background were 61.0% and those who have  higher educational background were 39.0%. Mothers who worked in the house were 96.6% and those who worked outside the home were 3.4%. The average family income is Rp. 790.000 a month. Based on the fisher exacts test results obtained maternal education of BMI-for-age value of p = 0.017, education of father of BMI-for-age value of p = 0.055 and  work of mothers of BMI-for-age value of p = 1,000. Based on the Spearman correlation test family income value of p = 0.013 with the value of r=0,274. The conclusion of this study is: “There is a relationship between mother's educational background and family income with nutritional status (BMI-for-age) and There is no relationship between father's education and mother's occupation with nutritional status (BMI-for-age)”. Keywords : Socio-Economic Status, Nutritional Statu
    corecore