5 research outputs found

    Parity Early Stage of Marriage with Incidence of Postpartum Depression

    Get PDF
    Postpartum depression is a condition that may be experienced by women. If it is not addressed properly, it will have a negative impact. Determine the correlation between parity and the early stage of the marriage with the incidence of postpartum depression. This research used analytic observational method with cross sectional approach. The population in this research was postpartum mothers in Maternal Hospital Leonisa. The sampling was done using purposive sampling technique. The data analysis was done with univariate and bivariate analysis using Chi-square.The correlation between parity and the incidence of postpartum depression obtains the result of x2 count of 22.864 and p value of 0.000 with df2 and the significance level of (α) at 5% (0.05) x table at 5.591. Therefore, Ho is rejected and Ha is accepted. The correlation between the early stage of the marriage variable with the incidence of postpartum depression obtains a result of x2 count of 12.965 and p value of 0.000 with df 1, the significance level at 5% (0.05), x table at 3.481, therefore, Ho is rejected and Ha is accepted. There is a correlation between parity and the early stage of the marriage with the incidence of postpartum depressio

    Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Mencuci Tangan Menggunakan Sabun dan Air Mengalir sebagai Upaya untuk Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (Phbs) Sejak Dini

    Get PDF
    GERMAS merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Gerakan ini mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif. Salah satu hygiene seseorang adalah mencuci tangan. Kebiasaan mencuci tangan berpengaruh terhadap kesehatan anak. Permasalahan yang dihadapi adalah rendahnya perilaku orangtua untuk membiasakan anak mencuci tangan menggunakan sabun. Perilaku mencuci tangan  menggunakan sabun belum menjadi budaya yang dilakukan oleh orangtua dan siswa. Mencuci tangan dilakukan menggunakan air seadanya dan belum banyak yang menggunakan sabun untuk mencuci tangan. Berdasarkan permasalahan tersebut, solusi yang ditawarkan adalah melakukan gerakan masyarakat hidup sehat dengan mempromosikan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Tujuan PkM ini untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku orangtua dan siswa tentang mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Metode yang digunakan penyuluhan dengan ceramah, diskusi, tanya jawab dan demostrasi. Adapun hasilnya dari 25 peserta di di PAUD Dusun Dukuh Desa Guwosari Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul. Jumlah peserta orangtua dan siswa yang mengikuti penyuluhan didapatkan nilai pretest sebesar 70% dan nilai posttest sebesar 85%. Terjadi Perubahan pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan dibandingkan dengan setelah diberikan penyuluhan sebesar 15%. Minat orangtua dan siswa untuk menerapkan mencuci tangan sangat besar, sehingga penyuluhan tersebut mudah diterima dan dapat menciptakan sikap yang positif terhadap pesan yang disampaikan yang mempengaruhi perilaku orangtua dan siswa

    Health Promotion Model to Increase Maternal Visit and Exclusive Breastfeeding in the Puerperium Period in Sleman, YOGYAKARTA

    Full text link
    Background: Exclusive breastfeeding in the puerperium period is beneficial for mother and infant. Breastfeeding stimulate oxytocin release that will increase uterine contraction. It in turn fastens uterine involution process and eventually prevents prolonged post partum bleeding. Breastfed infants are healthier, have better nutritional status, and less probability of dying. Therefore, there is a need to develop a health promotion model that empowers post partum mothers to visit maternity clinic for post partum examination. This study aimed to determine factors that affect maternal visits to maternity clinic for post partum examination.Subjects and Method: This was an analytical observational study with cross-sectional design. This study was conducted in Sleman, Yogyakarta. A total sample of 125 post partum mothers was selected for this study. The dependent variable was number of visits to maternity clinic for post partum examination. The independent variables were maternal knowledge, access to information, husband support, stakeholder role, and participation in maternal health promotion class. The data were collected by a set of questionnaire, and then were analyzed by Structural Equation Model (SEM).Results: The SEM showed Goodness of Fit, with indicators as follows: Chi Square 263.01, p= 0.055, RMSEA=0.025, GFI=0.98, NFI=0.92, and CFI 1.00. Maternal knowledge (b=0.15), access to information (b=0.42), husband support (b=0.52), stakeholder role (b=0.57), participation in maternal health promotion class (b=0.04).Conclusion: Maternal knowledge, access to information, husband support, stakeholder role, participation in maternal health promotion class, are important determinant of maternal visit to maternal clinic for post partum examination.Keywords: maternal visit, maternal clinic, health promotion class, puerperium.Correspondence: Eny Retna Ambarwati. Academyof Midwifery Yogyakarta, Yogyakarta,Indonesia. Email: [email protected] of Health Promotion and Behavior (2016), 1(3): 138-148https://doi.org/10.26911/thejhpb.2016.01.03.0

    Participatory Appraisal Rural: Asuhan Kebidanan Berkelanjutan sebagai Model Pendampingan Keluarga dalam Pelayanan Kebidanan

    Full text link
    Asuhan berkelanjutan dalam kebidanan menerapkan serangkaian kegiatan asuhan secara menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir, neonatus, serta pelayanan nifas. Tingginya angka kemtian ibu dan bayi di Indonesia menjadi salah satu prioritas utama untuk segera mendapatkan penanganan. Salah satu indicator SDG's (Sustainable Development Goals) dalam faktor kesehatan adalah dengan menguragi AKI. Permasalahan yang diangkat sebagai program adalah adanya pengalaman negatif pada perempuan karena kurangnya kualitas interaksi antara bidan dengan perempuan, masih banyak keluarga yang belum paham pentingnya mendampingi istri pada saat hamil sampai nifas. Solusi yang ditawarkan adalah pendampingan ibu melalui metode Participatory Action Research (PAR) dengan pendampingan keluarga selama 4 bulan. Tujuan pendampingan keluarga ini untuk mewujudkan derajat kesehatan ibu dan anak sebagai kampanye gerakan hidup sehat kepada keluarga. Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga dengan memberikan pelayanan secara komprehensif diantaranya dengan pemeriksaan kesehatan, penyuluhan, dukungan emosional dalam bentuk dorongan, pujian, kepastian, mendengarkan keluhan perempuan. Dari pendampingan keluarga dengan melakukan asuhan kebidanan berkelanjutan ini terjadi peningkatan keberdayaan keluarga rata rata sebanyak 80%, utamanya pada peningkatnya pengetahuan, keterampilan dari keluarga dalam memberikan asuhan sesuai dengan masa nya sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatannya
    corecore