3 research outputs found

    Analisis implementasi kecakapan abad 21 dalam pembelajaran IPA di MTs pada materi bioteknologi

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan era abad 21 yang perlu diimbangi dengan kecakapan abad 21, peserta didik tidak hanya membutuhkan pengetahuan konseptual, melainkan juga kecakapan yang berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Selain itu peserta didik jenjang sekolah menengah masih lemah dalam kemampuan berpikir kritis juga kreatif dalam memecahkan masalah, hal tersebut dilihat dari data hasil pencapaian PISA peringkat 70, TIMSS peringkat 40 dan UNBK memiliki nilai 53,18 dari 100. Paradigma pendidikan abad 21 menekankan pada peserta didik untuk memiliki kemampuan kecakapan abad 21 yang meliputi kolaborasi, berpikir kritis, kreatif serta komunikasi. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan deskriptif analitik. Tujuan dari penelitian ini, untuk menganalisis implementasi kecakapan abad 21 dalam pembelajaran IPA di MTs pada materi bioteknologi. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah implementasi kecakapan abad 21 yang meliputi, RPP, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri 2 Sidoarjo dan MTs Negeri 3 Sidoarjo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) pendidik telah menuangkan semua aspek kecakapan abad 21 4C pada RPP, hasil bahwa RPP yang digunakan pada materi bioteknologi tertuang aspek kecakapan abad 21 terkait komunikasi, berpikir kritis,kolaborasi 100% dan terkait kreativitas 66,7%. 2) pendidik telah mengimplementasikan kecakapan 4C pada saat pelaksanaan pembelajaran hasil yang teramati aspek kolaborasi 85,9%, kreativitas 43,7%, berfikir kritis 78% dan komunikasi 100%. 3) pada penilaian hasil belajar, penilaian sikap kecakapan abad 21 yang yang teramati adalah kecakapan kolaborasi dan komunikasi 100%, pada penilaian pengetahuan yang teramati hanya kecakapan berpikir kritis 75% dan pada penilaian keterampilan teramati semua aspek kecakapan abad 21 dilaksanakan, terkait berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi 100% dan kreativitas 66,7%. Implementasi kecakapan abad 21 sudah diterapkan di mata pelajaran IPA pada materi bioteknologi. Kecakapan abad 21 sudah dituangkan pada RPP, pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Implementasi ini memberikan dampak positif bagi pendidik maupun peserta didik yang terlibat saat implementasi kecakapan abad 21

    RESPONS PESERTA DIDIK TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN HYBRID LEARNING DI MTs NEGERI 2 SIDOARJO

    Get PDF
    The Covid-19 pandemic has affected education and work systems around the world, causing schools and public places to be closed or limiting the number of users. Hybrid Learning is learning that combines two activities or learning models, namely combining online learning and face-to-face learning at the same time. Various kinds of perceptions of students who address the learning model. The focus of the study in this research is divided into three things, namely online learning, face-to-face learning, and hybrid learning. The purpose of this study was to determine how the perceptions of students at MTs Negeri 2 Sidoarjo on hybrid learning. This study uses descriptive quantitative methods with research instruments using interviews and an online questionnaire via Google Forms. Respondents in this study were students of MTs Negeri 2 Sidoarjo. The results of this study can be concluded that students like hybrid learning that is applied in schools. Because students prefer face-to-face learning because they can understand the material clearly and can interact directly with other students

    Studi Eksplorasi Pembelajaran Pendidikan IPA Saat Masa Pandemi COVID-19 Di UIN Sunan Ampel Surabaya

    Get PDF
    Pandemi COVID-19 telah merubah tatanan hidup sebagian besar penduduk dunia, termasuk dalam dunia Pendidikan. Problematika pun muncul satu persatu sejalan dengan peralihan metode pembelajaran Universitas secara offline/tatap muka ke online/melalui jaringan internet. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam juga memiliki masalah yang rumit saat materi yang seharusnya disampaikan dengan penuh perhatian pada pemodelan dan praktikum, harus di switch dengan metode tanpa tatap muka. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi apa saja yang dirasakan mahasiswa selama pembelajaran daring ini dilakukan. Penelitian deskriptif kualitatif dilakukan pada 40 responden mahasiswa Pendidikan IPA Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya. Hasil menunjukkan bahwa pada aspek Kelancaran Pelaksanaan Pembelajaran 52,5% mahasiswa berpendapat Jumlah Pertemuan dan Kesesuaian Materi dengan Silabus Baik, sesuai dengan yang diharapkan. 37,5% Sistem Perkuliahan yang menggunakan Platform Daring atau Online berjalan baik namun 30% berpendapat tidak sesuai dengan yang diharapkan. Cara Penyampaian Dosen cukup sesuai dengan yang diharapkan berkaitan dengan penguasaan materi dan penguasaan penggunaan Platform Online oleh dosen, aspek ini mendapatkan penilaian 52,5% dari mahasiswa. Penugasan selama pembelajaran online ini dilakukan dirasa cukup memberatkan mahasiswa terbukti pada 30% mahasiwa menyatakan aspek ini tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sementara aspek paling memberatkan dilakukan pembelajaran online salama pandemi COVID-19 ini adalah masalah jaringan yang berkaitan dengan Sinyal dan Kuota Paket Data. 40% mahasiswa meyatakan bahwa aspek ini dirasa tidak sesuai dengan yang diharapkan dan memberatkan. Whats App Group adalah Platform Online yang paling diminati mahasiswa, sementara Zoom bukan menjadi pilihan prioritas
    corecore