Kolaborasi Otoritas Pajak Bersama Relawan Pajak Dalam Pemberian Layanan Perpajakan Di Kantor Pajak Pratama Jepara

Kolaborasi otoritas pajak bersama mahasiswa yang selanjutnya disebut sebagai Relawan Pajak ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Kegiatan Relawan Pajak merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang ditunjukkan melalui pelayanan, edukasi, dan sosialisasi perpajakan kepada Wajib Pajak yang datang ke KPP Pratama Jepara serta masyarakat umum dengan memanfaatkan teknologi informasi modern. Kegiatan Relawan Pajak ini juga bertujuan untuk mendukung penerimaan Surat Pemberitahuan Tahunan Wajib Pajak pada tahun 2020 serta meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. Pelayanan atau asistensi yang dilakukan Relawan Pajak diantaranya adalah mengarahkan wajib pajak yang datang sesuai dengan kebutuhan wajib pajak, membantu pengecekan nomor EFIN Wajib pajak, membantu Wajib Pajak mengisi laporan SPT serta mengedukasi Wajib Pajak proses pengisian SPT yang diharapkan agar pada tahun berikutnya Wajib Pajak dapat lapor mandiri tanpa perlu datang ke KPP Pratama Jepara.Kolaborasi otoritas pajak bersama mahasiswa yang selanjutnya disebut sebagai Relawan Pajak ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama. Kegiatan Relawan Pajak merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat yang ditunjukkan melalui pelayanan, edukasi, dan sosialisasi perpajakan kepada Wajib Pajak yang datang ke KPP Pratama Jepara serta masyarakat umum dengan memanfaatkan teknologi informasi modern. Kegiatan Relawan Pajak ini juga bertujuan untuk mendukung penerimaan Surat Pemberitahuan Tahunan Wajib Pajak pada tahun 2020 serta meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. Pelayanan atau asistensi yang dilakukan Relawan Pajak diantaranya adalah mengarahkan wajib pajak yang datang sesuai dengan kebutuhan wajib pajak, membantu pengecekan nomor EFIN Wajib pajak, membantu Wajib Pajak mengisi laporan SPT serta mengedukasi Wajib Pajak proses pengisian SPT yang diharapkan agar pada tahun berikutnya Wajib Pajak dapat lapor mandiri tanpa perlu datang ke KPP Pratama Jepara

Development of a prediction model for postoperative pneumonia A multicentre prospective observational study

BACKGROUND Postoperative pneumonia is associated with increased morbidity, mortality and costs. Prediction models of pneumonia that are currently available are based on retrospectively collected data and administrative coding systems. OBJECTIVE To identify independent variables associated with the occurrence of postoperative pneumonia. DESIGN A prospective observational study of a multicentre cohort (Prospective Evaluation of a RIsk Score for postoperative pulmonary COmPlications in Europe database). SETTING Sixty-three hospitals in Europe. PATIENTS Patients undergoing surgery under general and/or regional anaesthesia during a 7-day recruitment period. MAIN OUTCOME MEASURE The primary outcome was postoperative pneumonia. Definition: the need for treatment with antibiotics for a respiratory infection and at least one of the following criteria: new or changed sputum; new or changed lung opacities on a clinically indicated chest radiograph; temperature more than 38.3 degrees C; leucocyte count more than 12 000 mu l(-1). RESULTS Postoperative pneumonia occurred in 120 out of 5094 patients (2.4%). Eighty-two of the 120 (68.3%) patients with pneumonia required ICU admission, compared with 399 of the 4974 (8.0%) without pneumonia (P < 0.001). We identified five variables independently associated with postoperative pneumonia: functional status [odds ratio (OR) 2.28, 95% confidence interval (CI) 1.58 to 3.12], pre-operative SpO(2) values while breathing room air (OR 0.83, 95% CI 0.78 to 0.84), intra-operative colloid administration (OR 2.97, 95% CI 1.94 to 3.99), intra-operative blood transfusion (OR 2.19, 95% CI 1.41 to 4.71) and surgical site (open upper abdominal surgery OR 3.98, 95% CI 2.19 to 7.59). The model had good discrimination (c-statistic 0.89) and calibration (Hosmer-Lemeshow P = 0.572). CONCLUSION We identified five variables independently associated with postoperative pneumonia. The model performed well and after external validation may be used for risk stratification and management of patients at risk of postoperative pneumonia