3 research outputs found

    EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI LAYANAN JARINGAN KELAS XI TKJ DI SMK N 1 KINALI

    Get PDF
    SMK Negeri 1 Kinali terdapat beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran teknologi layanan jaringan. Guru kesulitan dalam memberikan materi tambahan untuk melihat kemampuan belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa dan siswa kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah hasil belajar yang menggunaan model blended learning lebih baik dari pada yang tidak menggunakan model blended learning mata pelajaran teknologi layanan jaringan kelas XI TKJ di SMK Negeri 1 Kinali. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat efektivitas blended learning terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Layanan Jaringan. Hal ini menunjukkan oleh uji t yakni pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh thitung sebesar 4,000 > ttabel sebesar 1,990. Rata-rata kelas eksperimen sebesar 84,56 dan kelas kontrol sebesar 82,64.Kata Kunci: Efektivitas, Blended learningAbstractAt SMK Negeri 1 Kinali there are several problems in the learning process of network service technology. Teachers have difficulty in providing additional material to see students' learning abilities. Low student learning outcomes and students do not understand the material presented by the teacher. The purpose of this study was to determine whether the learning outcomes using the blended learning model were better than those not using the blended learning model for network service technology subjects for class XI TKJ at SMK Negeri 1 Kinali. The research method used in this research is experimental research. The results of the research that have been carried out are the effectiveness of blended learning on student learning outcomes in the subject of Network Service Technology. This shows that the t-test at the significant level = 0.05 obtained tcount of 4,000 > ttable of 1,990. The average of the experimental class was 84.56 and the control class was 82.64

    Pemberdayaan Komunitas Ibu Rumah Tangga Desa Bantar melalui Workshop Pembuatan Susu Kedelai

    No full text
    ABSTRAK Kacang kedelai adalah sejenis kacang-kacangan yang tinggi minyak, vitamin, mineral, dan protein nabati. Kacang kedelai memiliki kandungan protein yang lebih tinggi, setara dengan susu skim yang kering. Dengan bantuan tenaga sukarela ini, masyarakat akan mendapat petunjuk tentang cara memanfaatkan dan memproduksi minuman sari kedelai. Latihan ini dilakukan dengan media workshop. Dilakukan pre-test sebelum pembukaan pelatihan. Pelatihan di lakukan dengan pemberian materi tentang susu kedelai dengan media leaflet, dilanjutkan demonstrasi tahapan pembuatan susu kedelai. Tiga fase, termasuk fase perencanaan, fase pelaksanaan, dan fase penilaian, terlibat dalam pemberdayaan masyarakat. Temuan Pre-test dan Post-test menyatakan bahwa pengetahuan setiap orang meningkat, hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman dapat berkembang selama pelatihan.Rata-rata pengetahuan peserta meningkat baik sebelum maupun sesudah mendapat penyuluhan dan pembuatan susu kedelai10 kriteria yang digunakan untuk mengukur pemahaman peserta tentang pemilahan dan pembuatan ekstrak kedelai, memberikan hasil baik sebelum dan sesudah tes 100% dan 93%. Rata-rata pengetahuan peserta meningkat baik sebelum maupun sesudah mendapat penyuluhan dan pembuatan susu kedelai. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan ekonomi lokal, dan diharapkan memiliki berbagai dampak positif. Dimaksudkan dengan penyajian informasi manufaktur dan pemasaran dapat membantu masyarakat kedepannya dalam berwirausaha. Kata Kunci: Susu Kedelai, Pemberdayaan, Produk Minuman  ABSTRACT Soybeans are a type of legume that is high in oil, vitamins, minerals and vegetable protein. Soybeans have a higher protein content, equivalent to dry skim milk. With the help of these volunteers, the community will receive instructions on how to use and produce soybean juice drinks. This exercise was carried out using workshop media. A pre-test was carried out before the opening of the training. The training was carried out by providing material about soy milk using leaflets, followed by a demonstration of the stages of making soy milk. Three phases, including the planning phase, implementation phase, and assessment phase, are involved in community empowerment. Pre-test and post-test findings stated that everyone's knowledge increased, this shows that knowledge and understanding can develop during the training. The average knowledge of participants increased both before and after receiving counseling and making soy milk. 10 criteria used to measure participants' understanding regarding sorting and making soybean extract, gave good results before and after the test of 100% and 93%. The average knowledge of participants increased both before and after receiving counseling and making soy milk. The aim of this activity is to improve the local economy, and is expected to have various positive impacts. It is intended that the presentation of manufacturing and marketing information can help people become entrepreneurs in the future. Keywords: Soy Milk, Epowerment, Beverage Product
    corecore