21 research outputs found

    PERBANDINGAN PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN KAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA 04/SE/Db/2017 DAN METODE AASHTO 1993

    Get PDF
    Jalan merupakan salah satu prasarana perhubungan darat yang mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia. Selain perencanaan geometrik jalan, perkerasan jalan merupakan bagian dari perencanaan jalan yang harus direncanakan secara efektif dan efisien, karena kebutuhan tingkat pelayanan jalan semakin tinggi. Jalan Perjuangan  merupakan salah satu bagian jalan di Jakarta barat yang jalannya sudah digunakan. Pekerjaan jalan ini menggunakan perkerasan kaku, agar perkerasan tahan sampai pada masa layannya, maka perlu metode desain yang tepat dalam perencanaannya. Terdapat banyak metode untuk mendesain tebal pelat beton ini, diantaranya metode Bina Marga 2017 dan AASHTO 1993. Tugas Akhir ini bertujuan untuk menganalisis alternatif desain tebal perkerasan mengkaji pada parameter perencanaan kedua metode, perencanaan tebal pelat beton, dan melakukan analisa perbandingan hasil kedua metode. Metode ini dimulai dengan pengumpulan data primer berupa data lalu lintas dan data tanah. Setelah itu pengumpulan data sekunder yang berupa data pertumbuhan lalu lintas dan data hidrologi, kemudian dilakukan perhitungan tebal pekerasan dengan menggunakan kedua metode, dan hasil perhitungannya lalu dilakukan perbandingan antara kedua metode tersebut. Dalam perencanaan perhitungan tebal pelat dibutuhkan parameter input untuk masing-masing metode. Parameter input perencanaan tebal perkerasan untuk metode Bina Marga 2017 adalah parameter lalu lintas, tanah dasar, pondasi bawah, pondasi bawah material berbutir, dan kekuatan beton. Parameter input perencanaan tebal perkerasan untuk metode AASHTO 1993 adalah parameter lalu lintas, modulus reaksi tanah dasar,  material konstruksi perkerasan,  realibility,  dan koefisien drainase.  Untuk  studi kasus yaitu pada jalan perjuangan grogol Jakarta barat, tebal pelat beton berdasarkan perhitungan metode Bina Marga 2017 adalah 28,5 cm, sedangkan berdasarkan metode AASHTO 1993 adalah 26 cm. Selisih yang didapat cukup kecil yaitu 2,5 cm. Hal ini dikarenakan perbedaan parameter input dari masing-masing metode dan data lalu lintas kendaraan yang melintasi jalan tersebut yang cukup kecil.Kata kunci : Tebal perkerasan kaku, Bina marga 2017, AASHTO 199

    PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) STUDI KASUS PROYEK IPAL PT.SUMBER MASANDA JAYA DI KABUPATEN BREBES PROFINSI JAWA TENGAH KAPASITAS 250 m2 / HARI

    Get PDF
    Masalah pencemaran lingkungan, khursusnya pencemaran air di kota-kota besar di Indonesia, telah menunjukan gejala yang cukup serius. Penyebab dari pencemaran ini tidak hanya berasal dari buangan industry, yang membuang begitu saja air limbahnya tanpa pengolahan lebih dahulu ke sungai atau ke laut, tetapi juga oleh air limbah domestik yang jumlahnya semakin besar sejalan dengan perkembangan penduduk maupun perkembangan kota. Teknologi pegolahan air limbah: teori dan aplikasi hadir sebagai buku yang membahas tentang teknologi pengolahan air limbah ditinjau dari sudut teori dan aplikasi praktis di lapangan

    PERENCANAAN DAN ANALISIS BANGUNAN GEDUNG ENAM LANTAI MENGGUNAKAN SHEAR WALL DENGAN ETABS V.9.7.4

    Get PDF
    Dalam perencanaan dan analisis dinding geser (Shear Wall) Beton Bertulang ini, peneliti merencanakan bangunan 6 lantai pada lokasi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, tanah sedang dan di analisis berdasarkan peraturan SNI 03-1726-2012. Analisis pada dinding geser beton bertulang menggunakan Etabs v9.7.4. Hasil analisis menunjukan bahwa model struktur dinding geser beton bertulang memiliki kinerja elastis. Salah satu jenis bangunan tahan gempa adalah gedung beton bertulang menggunakan sistem rangka struktur yang dikombinasikan dengan dinding geser. Kinerja gedung akan bertambah dan menjadi optimal jika pola penempatan dinding geser serta metode analisanya tepat. Dari pengertian shear wall itu sendiri adalah Bangunan beton bertulang, di dalam perilaku strukturnya, sangat didominasi oleh pelat, balok dan kolom, namun sering kali dilakukan satu tipe elemen yang lain yang serupa dengan pelat arah vertikal, dan elemen

    ANALISIS BEBAN GEMPA TERHADAP KEKUATAN STRUKTUR BANGUNAN MULTI DEGRRE OF FREEDOME

    Get PDF
    S t r u c t u r al a n aly sis is pla n n e d p h a s e s o f a b uildin g , e s p e cially t h e hig h b uildin g s . I n t h e a n aly sis o f t h e s t r u c t u r e r e q uir e d t o f a cilit a t e t h e m o d elin g c alc ula tio n s r e fle c t a c t u al c o n ditio n s in t h e field , b o t h in s t r u c t u r e a n d in t h e lo a d e d . B e c a u s e alm o s t all p a r t s o f I n d o n e sia , in clu din g t h e e a r t h q u a k e - pro ne areas is a challenge for civil engineering planning in order to design earthquake resistant buildings. Indonesia has many experienced tremendous earthquake W ritin g t his p r o p o s al is in t e n d e d t o b e a ble t o k n o w t h e s t r e n g t h a n d structure of the response S trength multi degree of freedome, on soft ground, located in Tangerang when worn earthquake lateral loads, analysis is done with the help of the SAP program in 2000 ver.15, to get the style - the style such as: the base shear force, lateral force level, ro lling moment and lateral deviation. D y n a mic a n aly sis w a s c o n d u c t e d u sin g t h e r e s p o n s e s p e c t r u m a n aly sis , mass modeling performed with a lump mass models, the sum of the response variance is reviewed with some combinations, such as: CQC, SRSs and  ABSSUM

    IMPLEMENTASI METODE REP - IBP DALAM ESTIMASI ERROR PADA PELAT LENTUR DENGAN ELEMEN DKMQ UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

    Get PDF
    Dalam tulisan ini akan dibahas penerapan metode pemulihan gaya dalam yaitu REP (Recovery By Equilibrium In Patches) yang diperkenalkan oleh Zienkiewicz-Zhu untuk problem pelat lentur dengan menggunakan elemen DKMQ (Discrete Kirchoff Mindlin Quadrilateral). Penulisan kali ini akan menggunakan metode Interfaced Base Patch sebagai cara untuk pembentukan patch.  Metode ini digunakan untuk memperoleh solusi gaya dalam yang lebih baik dengan memanfaatkan konsep titik superkonvergen. Untuk elemen quadrilateral titik superkonvergen ini berimpit dengan titik integrasi Gauss. Metode REP-Interfaced Based Patch ini kemudian memanfaatkan metode Least Square Fit terhadap titik superkonvergen tersebut untuk memperoleh peningkatan akurasi solusi gaya dalam. Dalam tulisan ini akan disertai pula uji numerik di mana penulis menggunakan tiga metode pemulihan gaya dalam lainnya yaitu metode rata-rata langsung, metode proyeksi dan REP- Interfeced Based Patch sebagai perbandingan.                                                                                                                                Penelitian akan dilanjutkan dengan menggunakan keempat metode pemulihan gaya dalam yang telah disebutkan di atas sebagai pembentuk estimator error Zienkiewicz-Zhu (Z2) untuk mengestimasi error solusi elemen hingga. Pada bagian ini dengan didukung hasil uji numerik kita akan mencoba membuktikan bahwa metode pemulihan gaya dalam REP- Interfaced Based Patch, akan selalu menunjukkan estimasi error yang asimtotik eksak pada contoh kasus yang memiliki solusi eksak maupun yang tidak. Dalam uji numerik tersebut proses modelisasi struktur dilakukan dengan penghalusan jaringan elemen (mesh) tipe-h secara seragam maupun adaptif.            Dalam penelitian ini penulis menggunakan program Finite Element Analysis Program (FEAP) v7.1 sebagai program utama untuk melakukan uji numerik. Dalam program tersebut telah disertai subrutin formulasi elemen DKMQ dan Error Estimator Z2 yang ditulis dalam bahasa FORTRAN yang penulis dapatkan dari hasil penelitian sebelumnya. Dalam hal ini penulis cukup menambahkan subrutin yang terkait dengan perhitungan metode REP

    PERENCANAAN STRUKTUR ATAS GEDUNG HUNIAN 12 LANTAI MENGGUNAKAN SRMPK

    Get PDF
     Letak  Indonesia yang berada diantara 4 sistem terletak pada zona tektonik aktif menyebabkan Indonesia memiliki tingkat resiko Getaran gempa yang cukup tinggi. Yang akan terjadiGempa , bangunan boleh mengalami kerusakan pada komponen non struktural maupun komponen strukturalnya, akan tetapi penghuni bangunan dapat menyelamatkan diri. Maka dari itu bangunan hunian perlu direncanakan untuk memiliki ketahanan terhadap gempa. Perencanaan bangunan tahan gempa pada umumnya didasarkan pada analisa elastik yang diberi faktor beban untuk simulasi kondisi ultimit (batas). Kenyataannya, perilaku runtuh struktur bangunan pada saat gempa adalah pada saat kondisi inelastis. Adapun daktil penuh dapat menjadi alternatif dalam perencanaan struktur tahan gempa.Tujuan dari studi ini adalah dapat memahami perencanaan bangunan gedung hunian 12 lantai yang tahan gempa dengan menggunakan (SRPMK) yang merupakan sistem struktur dengan faktor daktil yang tinggi. Dari hasil perencanaan didapat hasil dimensi dan penulangan struktur yang lebih efisien dan sederhana. Kata Kunci: SRPMK, Bangunan Gedung Tingkat Tinggi, Penulangan Struktur yang Efisie
    corecore