686 research outputs found

    PENGARUH ORGANISASI DALAM MENCIPTAKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG PRODUKTIF DI LINGKUNGAN SEKOLAH

    Get PDF
    Produktivitas pegawai juga ditentukan oleh keberhasilan budaya organisasi yang diterapkan dalam suatu organisasi. Budaya organisasi membantu mengarahkan sumber daya manusia pada pencapaian visi, misi, dan tujuan organisasi. Disamping itu akan meningkatkan kekompakan tim antar berbagai departemen, divisi atau unit dalam organisasi, sehingga mampu menjadi perekat yang mengikat orang dalam organisasi bersama-sama. Budaya organisasi dimaknai sebagai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis. Budaya organisasi mendorong sumber daya manusia untuk selalu mencapai prestasi kerja atau produktivitas yang lebih baik. Lawyer dan Porter dalam Munandar menyatakan bahwa mengharapkan produktivitas yang tinggi meyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja. Manajemen sumber daya manusia yang berkualitas tidak hanya mengutamakan kepentingan organisasi, namun juga harus memberi kepuasan bagi seluruh pegawai yang ada pada organisasi tersebut. Kepuasan kerja merupakan masalah penting yang diperhatikan dalam hubungannya dengan produktivitas kerja pegawai dan ketidakpuasan sering dikaitkan dengan tingkat tuntutan dan keluhan pekerjaan yang tinggi.  Dengan adanya kepuasan kerja bagi pegawai diharapkan akan semakin meningkatkan kinerja dan berimbas pada peningkatan produktivitas suatu organisasi secara menyeluruh. Kata Kunci : Organisasi, SDM, Produkti

    MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN

    Get PDF
    Ada hubungan antara proses dan pendidikan yang bermutu. Agar proses tersebut tidak salah arah, mutu atau dalam arti hasil output harus dirumuskan oleh sekolah terlebih dahulu, dan memiliki tujuan jelas yang ingin dicapai setiap tahun dalam jangka waktu tertentu. Berbagai input dan proses selalu mengacu pada mutu hasil output yang ingin dicapai. Sekolah harus mampu menerima nilai-nilai politik, budaya, moral, adat, ajaran agama,  ataupun nilai-nilai lainnya yang dikehendaki. Proses perebutan pengaruh tersebut dapat dilakukakan melalui lembaga-lembaga sosial masyarakat, termasuk lembaga pendidikan melalui proses pendidikan dan pembelajaran sebagai inti bisnisnya. Pada proses pendidikan dan  pembelajaran  itulah  terjadi  aktivitas  kemanusiaan  dan  pemanusiaan  sejati.  Sekolah hanyalah  salah  satu  dari  subsistem  pendidikan  lembaga  pendidikan  itu  sesungguhnya identik dengan jaringan-jaringan kemasyarakatan. Kata kunci: Manajemen, Mutu, Pendidika

    ANALISIS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 55 TAHUN 2007 DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN

    Get PDF
    Ada dua makna esensial Pendidikan Agama Islam yaitu “Pendidikan” dan “Agama Islam”.Intelektual maupun moral berkembang dengan cara menemukan kebenaran sejati,moral, dan pendidik menempati posisi p enting dalam memotivasi dan menciptakan lingkunganya. Dalam etiknya Aristoteles, Pendidikan  diartikan  mendidik  manusia untuk  memiliki sikap  yang  pantas dalam  segala  perbuatan Untuk melengkapkan wawasan kita, perlu kiranya menelisik pengertian PAI  dalam  regulasi di Indonesia.  Menurut  Peraturan  Pemerintah  Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Bab 1 Pasal 1 dan 2 ditegaskan, “ Pendidikan agama dan keagamaan  itu  merupakan  Pendidikan  dilaksanakan  melalui mata pelajaran atau kuliah pada semua jenjang Pendidikan yang bertujuan untuk memberikan penegetahuan serta membentuk sikap, kepribadian manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, juga keterampilan dan kemampuan peserta  didik  menjadi manusia yang  dapat  menjalankan  dan  mengamalkan ajaran agamanya Kata kunci: Peraturan Pemerintah dan Pendidikan Agama Isla

    ETOS KERJA, BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI

    Get PDF
    Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi dasar dan keyakinan yang dianut oleh anggota-anggota organisasi, kemudian dikembangkan dan diwariskan guna mengatasi masalah-masalah adaptasi eksternal dan masalah integrasi internal. Budaya organisasi dimaknai sebagai petunjuk pelaksanaan dan petunjjuk teknis. Budaya organisasi dapat mendorong sumber daya manusia untk mencapai prestasi dan produktivitas kerja lebih baik. Budaya organisasi mendorong sumber daya manusia untuk selalu mencapai prestasi kerja atau Efektifitas yang lebih baik. Lawyer dan Porter dalam Munandar menyatakan bahwa mengharapkan Efektifitas yang tinggi meyebabkan peningkatan dari kepuasan kerja. Manajemen sumber daya manusia yang berkualitas tidak hanya mengutamakan kepentingan organisasi, namun juga harus memberi kepuasan bagi seluruh pegawai yang ada pada organisasi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Etos Kerja, Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja Pegawai Jenis penelitian ini merupjkan penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesuoner kepada 84 pegawai. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel etos kerja dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap variabel produktivitas kerja , sedangkan variabel kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap variabel produktivitas kerja. Secara simultan variabel etos kerja, budaya organisasi dan kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap variabel produktivita

    Developing Listening Materials for the Tenth Graders of Islamic Senior High School

    Get PDF
    This study is intended to develop listening materials. The research problem was “What is the appropriate listening material for the tenth graders of Islamic Senior High School of MA Ma’arif 7 Banjarwati. The study was designed in the form of Research and Development (R & D). The steps were need analysis, developing listening materials, expert and teachers’ validation, revision, try out, and final product. In collecting the data, several instruments were used. They are try-out, questionnaire, observation, and field notes. After the materials have been developed and validated by the expert and teacher, then it is tried out. Ten students were involved the try out. After the try out, the students stated their opinion. For the attractiveness, clarity of the recording, speed of delivery, vocabulary usage, and difficulty. Most the students stated that the materials were very good. For the result of the try out, the students made the most mistakes on ticking true or false activities. The steps of the research are need analysis, developing materials, expert and teachers’ validation, revision, try out and the final product. The product of this study is teacher’s book, student’s worksheet, and the listening materials. The materials are compiled in the form of CD. They are the language, length, content, style, and speed of delivery, the style of delivery and the quality of the recording. The materials are suitable with the students’ need, interest, and level of students’ ability in English. Listening activities can motivate students’ interest in learning English. Listening materials can give teachers a lot of input to be better in preparing listening activitie

    English Diphthong Pronunciation Problems Encountered by the Fourth Semester Students of English Language Education Program at Qomaruddin University

    Get PDF
    Pronunciation is the production of speech sounds for communication. Many Indonesian students found difficulties in pronouncing English words correctly. This study aims at investigating the students’ pronunciation of English diphthong of the fourth semester students of English Language Education Program at Qomaruddin University. A descriptive qualitative design is applied in this study. 31 respondents are the main source in collecting the data. To collect the data, two instruments used. They are test and interview. The respondents are asked to read a certain text and read some vocabulary while the writer is examining them once. As the result, the writer found 512 errors in reading text. The most source of errors was in pronouncing English diphthong /əʊ/ 207 errors or 40,43%. There were 221 errors in reading vocabularies. The most source of errors was in pronouncing English diphthong /eɪ/90 errors or 40,72%. This study also found the substitution, insertion and omission as the error types of pronunciation. In reading text was found 329 errors or 64,76% of substitution, and 160 errors or 31.50% of omission. Meanwhile, in reading vocabularies there were 111 errors or 51,39%  of substitution and 104 errors or 48,15% of omission. However, the result of the interview had found difficulties in pronouncing English diphthong such as difficulties to memorize diphthong sounds and influenced of their mother tongue. Meanwhile, as the students, the most important thing is to know about knowledge and practice. It means that they have to know the phonetic transcription and practice more and more to have good pronunciation

    KOMITMEN DALAM BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

    Get PDF
    Komitmen organisasi adalah kekuatan terhadap pengidentifikasian individu secara relatif dengan keterlibatan dalam sebuah organisasi tertentu yang diterapkan oleh Koprasi. Pentingnya faktor komitmen dalam organisasi telah mendapat banyak perhatian para ahli  SDI memfokuskan secara spesik.tampaknya tingkat rendah komitmen adalah disfungsional yang lebih besar bagi individu dan organisasi ; pegembangan karir individu bisa terlambat lebih lama , sementara organisasi bisa menderita ketidaksatabilan Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : 1) Bagaimana Komitmen dalam budaya Organisasi? 2) Konsekuensi Komitmen yang tinggi bagi individu dan organisasi?, 3). Apa saja elemen dalam Organisasi

    Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI MIA SMAN 2 Makassar (Studi Pada Materi Pokok Laju Reaksi)

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini adalah penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI MIA SMAN 2 Makassar pada materi pokok laju reaksi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model problem based learning dan model pembelajaran langsung. Variabel terikatnya hasil belajar peserta didik pada materi pokok laju reaksi. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIA SMAN 2 Makassar yang terdiri dari delapan kelas. Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling.  Sampel penelitian terdiri dari dua kelas yaitu kelas XI MIA 7 sebagai kelompok eksperimen dan kelas XI MIA 8 sebagai kelompok kontrol dengan jumlah peserta didik masing-masing sebanyak 34 orang. Hasil analisis deskriptif menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 83,21 dan kelas kontrol sebesar 78,28 dengan standar deviasi berturut-turut adalah  8,09 dan 7,42 dengan ketuntasan hasil belajar peserta didik sebesar 85,29% untuk kelas eksperimen dan 50,00% untuk kelas kontrol. Hasil pengujian hipotesis dengan uji-t pada taraf signifikan, α = 0,05 diperoleh nilai thitung (2,65) > ttabel (1,67) menunjukkan hipotesis diterima. Model problem based learning berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI MIA SMAN 2 Makassar pada materi pokok laju reaksi.Kata Kunci: model problem based learning, hasil belajar, laju reaksi  ABSTRACTThis research was a quasi-experimental that aimed to know the effect of problem based learning model toward student learning outcome in XI MIA class of SMAN 2 Makassar on subject matter of reaction rate. The independent variables are the problem based learning and direct learning model while the dependent variable was the student’s learning outcome on reaction rate subject matter. The population was XI MIA class of SMAN 2 Makassar consisted of two classes, namely XI MIA 7 class as an experiment group and XI MIA 8 class as a control group with 34 students in each classes. Sampling technique was a simple random sampling, that the results of descriptive analyzed showed that the average of experimental class is 83,21 and control class is 78,28 with standard deviation are 8,09 and 7,42 while completeness is 85,29% for experimental class and 50,00% for control class. The results of hypothesis testing using t-test at significance level of α = 0,05 obtained that tcalculated = 2,65 > ttable = 1,67, there is an effect of Problem Based Learning Model Toward Student Learning Outcomes in class XI MIA SMAN 2 Makassar with subject matter of reaction rate.Keyword: problem based learning model, student learning outcome, reaction rate

    Pengaruh Mind Mapping di Akhir Model Discovery Learning terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI IPA SMAN 3 Makassar (Studi pada Materi Pokok Larutan Penyangga)

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu bertujuan untuk mengetahui pengaruh mind mapping di akhir model discovery learning terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI IPA SMAN 3 Makassar. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah mind mapping di akhir pembelajaran menggunakan model discovery learning. Variabel terikatnya adalah hasil belajar peserta didik pada materi pokok larutan penyangga. Populasi penelitian ini adalah terdiri dari enam kelas XI IPA SMA Negeri 3 Makassar. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas yaitu kelas XI IPA3 sebagai kelompok eksperimen yang terdiri dari 36 peserta didik dan kelas XI IPA4 sebagai kelompok kontrol yang terdiri dari 36 peserta didik yang ditentukan dengan cara teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Data hasil penelitian diperoleh dengan memberikan tes hasil belajar pada materi pokok laju reaksi berupa post-test yang dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Pengujian hipotesis dengan uji Mann-Whitney menghasilkan Zhitung = 5,36, dan diperoleh Ztabel= 1,64 pada taraf signifikan α = 0.05. Oleh karena itu, Zhitung>Ztabel, maka hipotesisi pada penelitian ini diterima yang berarti terdapat pengaruh mind mapping di akhir model discovery learning terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 3 Makassar pada materi pokok larutan penyangga. Kata Kunci: Mind mapping, model discovery learning, hasil belajar ABSTRACT The research is a quasi-experimental that aimed to know the effect of mind mapping at the end of discovery learning toward student’s learning outcome in XI IPA class of SMA Negeri 3 Makassar on Buffer Solution Subject Matter. The independent variable in this experiment is mind mapping at the end of discovery learning. The dependent variable was the students’ learning outcome on the subject matter buffer solution. The population was XI IPA with six classes of SMA Negeri 3 Makassar and sample classes consisted of two group, namely XI IPA3 class as an experiment group with 36 students and XI IPA4 class as a control group with 36 students. Taking technique of sample was a simple random sampling. The research data was gathered by learning outcome test of reaction rate subject matter for post-test which was analyzed by using Mann-Whitney test. The result of hypothesis with Mann-Whitney test was Zcalculated = 5,36, Ztable = 1.64 at α = 0.05. Therefore, Zcalculated > Ztable, which the hypothesisi of this research was accepted so there is an effect positive of mind mapping at the end of discovery learning toward students’ learning outcome in XI IPA class of SMA Negeri 3 Makassar on buffer solution subject matter. Keywords: Mind mapping, discovery learning model, student’s learning outcom
    • …
    corecore