7 research outputs found

    BKD-genap-2022-2023

    Get PDF

    ANALISA INTERFERENSI LONG TERM EVOLUTION TERHADAP WIFI PADA FREKUENSI UNLICENSED

    Get PDF
    Long term evolution (LTE) merupakan bagian teknologi nirkabel dengan rentang frekuensi 2300-2400 MHz pada E-UTRA yang beroperasi di band 40 dengan mode transmisi time division duplex (TDD). Salah satu perangkat wireless yang frekuensi kerjanya mendekati sistem tersebut adalah WLAN (Wifi) dengan standar IEEE 802.11 b/g di frekuensi 2400 MHz. Interferensi dapat terjadi apabila pita frekuensi pada 2 sistem perangkat wireless yang berbeda mempunyai frekuensi yang sama atau berdekatan. Untuk melindungi Wifi dari interferensi yang disebabkan oleh perangkat LTE, perlu dilakukan kajian yang menganalisis interferensi LTE terhadap wifi 802.11 b/g. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis interferensi dari pengirim LTE band 40 terhadap penerima wi-fi 802.11 b/g menggunakan Spectrum Engineering Advanced Monte-Carlo Analysis Tool (SEAMCAT), yaitu model simulasi statistik yang menggunakan metode analisis yang disebut monte carlo dengan propagasi outdoor-indoor dengan melihat faktor jarak yang bervariasi antara pengirim pengganggu LTE terhadap penerima terganggu wi-fi. Dari hasil simulasi didapatkan desired Received Signal Strength (dRSS) menurun seiring jarak wanted transmitter (AP wifi) ke victim receiver (MS wifi) dijauhkan dengan jarak IT-VR minimum 50 meter, dRSS memiliki nilai sebesar -82.15 dBm dimana nilai ini dibawah nilai sensitivitas penerima yang ditetapkan. Sisi lain nilai C/I pada jarak IT-VR minimum 50 meter dengan jarak WT-VR maksimum 30 meter sebesar 13.01 dB mendekati nilai C/I yang ditetapkan dan probabilitas interferensi sebesar 16.79 %. Dengan mengetahui pengaruh interferensi LTE band 40 terhadap wifi 802.11 b/g pada band unlicensed dapat dilihat dari nilai C/I yang dihasilkan. Semakin dekat jarak pengganggu LTE maka semakin besar probabilitas interferensi yang dialami penerima wifi 802.11 b/g, sementara nilai C/I nya semakin kecil

    Purwarupa GPS (Global Positioning System) Tracker Online

    Get PDF
    One of the safeguards for motorized vehicles is using a GPS tracker. In this research, the authors have been designed an online GPS tracker that can see the position of a moving vehicle through the Blynk application without having to send commands via the Blynk application. The hardware used in this online GPS tracker is a TTGO T-CALL ESP32 SIM800L, a GPS u-Blox NEO 7-M module, and a lithium battery. The software used is the Arduino IDE application and the Blynk application. Measuring the level of accuracy is done by measuring the point of the vehicle stopping with the point provided by the Blynk application. The accuracy of commercial GPS data varies, which is about 20 meters. This research was conducted in 2 places, namely on the main road and residential areas. The accuracy value obtained on the roads around the FT UHAMKA campus using the Blynk application is 6.1 meters, while the accuracy value using the Live Satellite View GPS Map application is 7.065 meters. Then for the accuracy value obtained in densely populated settlements using the Blynk application is 7,837 meters, and the accuracy value using the Live Satellite View GPS Map application is 12.57 meters.Abstrak – Kendaraan bermotor merupakan salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan masyarakat, baik untuk kebutuhan umum atau kebutuhan pribadi. Semakin banyaknya kendaraan bermotor yang ada dijalanan, semakin tinggi juga akan pencuriannya. Salah satu usaha yang dilakukan dalam pengamanan kendaraan bermotor yaitu menggunakan GPS tracker. Pada penelitian sebelumnya, GPS tracker yang di desain untuk mengirimkan sebuah perintah berupa SMS, dimana dialamnya terdapat titik koordinat dari posisi kendaraan tersebut. Dipenelitian kali ini, penulis merancang sebuah GPS tracker online yang dapat melihat posisi kendaraan berjalan melalui Aplikasi Blynk tanpa harus mengirimkan perintah. Perangkat keras yang digunakan dalam GPS tracker online ini yaitu TTGO T-CALL ESP32 SIM800L, modul GPS u-Blox NEO 7-M, dan baterai lithium. Untuk perangkat lunak yang digunakan yaitu aplikasi Arduino IDE dan aplikasi Blynk. Penulis mengimplementasikan sebuah GPS tracker online dengan memantau setiap pergerakan kendaraan melalui aplikasi Blynk. Pengukuran tingkat akurasi dilakukan dengan mengukur titik kendaraan berhenti dengan titik yang diberikan oleh aplikasi Blynk. Pada penelitian ini juga dilakukan sebuah perbandingan dengan aplikasi Live Satellite View GPS Map, dimana sebagai perbandingan bahwa alat yang sudah dirancang juga baik untuk digunakan. Penelitian kali ini dilakukan di 3 tempat, yaitu dijalan raya, pemukiman pada penduduk dan dilapangan sepak bola. Hasil dari penelitian mengggunakan aplikasi Blynk dijalan raya didapatkan hasil keakuratan yaitu 1,5 meter sampai dengan 7 meter, dan menggunakan aplikasi Live Satellite View GPS Map didapatkan hasil keakuratan 2,2 meter sampai dengan 14,2 meter. Kemudian hasil dari penelitian mengggunakan aplikasi Blynk dipemukiman padat penduduk didapatkan hasil keakuratan yaitu 6,3 meter sampai dengan 9,5 meter, dan menggunakan aplikasi Live Satellite View GPS Map didapatkan hasil keakuratan 6,35 meter sampai dengan 14,7 meter. Sedangkan untuk pengukuran dilapangan sepak bola dilakukan pada empat arah mata angin sampai dengan jarak tiap satu meter sampai dengan jarak maksimal sepulih meter. Kata kunci: Kendaraan bermotor, GPS tracker online, ESP32, u-Blox Neo 7-M, Blynk, akuras

    SK Mengajar, Daftar Hadir, BAP dan Daftar Nilai Pemodelan dan simulasi 7E

    Get PDF

    Data BKD Gasal 2022-2023 endy

    Get PDF

    SK, BAP, Daftar Hadir, Nilai Mata Kuliah Pemodelan dan SImulasi 7E

    Get PDF

    Data security and privacy assurance for cloud computing in education based on a third party auditor

    Get PDF
    A guarantee of data security and privacy is an important issue in cloud computing within education, since educational institutions have vital and sensitive data that should be protected in terms of its integrity, privacy and confidentiality. Recently, encryption technology has experienced significant progress. The combination of encryption technology with a third party auditor scheme (TPA) can provide tough data security and privacy. This security guarantee is expected to be able to improve the trust of education institutions in the acceptance of cloud based technology
    corecore