1 research outputs found

    Analisis Peak to Average Power Ratio (Papr) Single Carrier Frequency Division Multiple Access (Sc-fdma) Pada Long Term Evolution (Lte)

    Full text link
    Single Carrier Frequency Division Multiple Access (SC-FDMA) merupakan bentuk modifikasi dari pendahulunya yaitu Orthogonal Frequency Division Multiple Access (OFDMA). SC-FDMA mewarisi kelebihan-kelebihan yang dimiliki OFDMA, namun SC-FDMA memiliki suatu kelebihan yang tidak dimiliki oleh OFDMA yaitu nilai Peak to Average Power Ratio (PAPR) yang lebih rendah. Peak to Average Power Ratio (PAPR) adalah suatu performansi yang digunakan untuk menentukan indikasi efisiensi daya dari suatu transmitter. Semakin rendah nilai PAPR maka efisiensi daya yang dihasilkan adalah semakin tinggi. Analisis yang dilakukan adalah perbandingan nilai PAPR pada sistem SC-FDMA, yang mana pada SC-FDMA terdapat tiga metode pemetaan subcarrier yaitu, Interleaved-FDMA, Distributed-FDMA, dan Localized-FDMA. Simulasi dilakukan pada ketiga jenis pemetaan subcarrier pada SC-FDMA. Dari hasil simulasi matematis didapatkan hasil bahwa pada Interleaved-FDMA memiliki nilai PAPR yang paling rendah jika dibandingkan dengan Localized-FDMA dan Distributed-FDMA. Jika dibandingkan dengan PAPR yang menggunakan pulse shaping, pada saat diaplikasikan raised cosine filter, niali PAPR IFDMA tanpa penggunaan pulse shaping adalah sebesar 0 dB untuk teknik modulasi QPSK, 3.718 dB untuk 16-QAM, dan 4.897 dB untuk 64-QAM. Sedangkan saat diaplikasikan root raised cosine filter, nilai PAPR IFDMA tanpa penggunaan pulse shaping adalah sebesar 0 dB untuk teknik modulasi QPSK, 3.792 dB untuk 16-QAM, dan 4.916 dB untuk 64-QAM.Kata Kunci - Distributed-FDMA, Interleaved-FDMA, Localized-FDMA, Peak to Average Power Ratio (PAPR), Single Carrier Frequency Division Multiple Access (SC-FDMA)
    corecore