490 research outputs found

    Paradigma Kurikulum Program Studi Umum Pada Perguruan Tinggi Agama Islam

    Full text link
    The in cease in science and technology department in the Islamic higher education (IHE) is one of the impact of criterion of a success madrasah and school which evaluated and measured with the achievement of score on the lessons of National Examination (NE) and the motivation of the student to choose the science and technology department that relevant to field of work. This will impact negative in the future if the curriculum of program in the science and technology department in the Islamic higher education is not developed based on the historical foundation and body of knowledge of IHE. One of the curriculum model is an integrated curriculum model that implemented through integrated learning model

    Supervisi Pembelajaran Kepala Madrasah Dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013 Dengan Multiple Intellegences Dan Emotional Intelligence Pada Madrasah Ibtidaiyah

    Full text link
    One of the principal's responsibility as an instructional supervition toward the teachers at Islamic Secondary School (Madrasah Ibtidaiyah) is to improve teacher's competencies in implementing thematic-scientifi approach in teaching learning process. Supervisor must held supervition well.Generally the principals of Madrasah as supervisor had not implemented the principles of supervitin yet in implementing an instructional supervition. Beside that he/she didnot also used persuasive approach. Therefore toimprove the quality of persuasive, the supervisor should to understand about multiple intellegences dan belong to hight Emotional Intelligence becouse the activities of supervition were related to the oportunity of the teachers and students to develop the interest, talent and social interaction beetwen supervisor and teachers of islamic secondary school. This article is to describe about the principal instructional supervition of islamic secondary school (ISS) in implementing the curriculum 2013 with using multiple intellegences and emotional intelligence at ISS. ThePrincipal of Islamic Secondary School who had understood the multiple intellegences well and belong to the hight emotional Intelligence more success in implementing instructional supervition and be able to develop the interpersonal, intrapersonal intellegences and can also develop selfmotivation and the teachers of ISS to implement thematic-scientifi approach well

    Inovasi Kurikulum Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan Perguruan Tinggi Agama Islam

    Full text link
    The Minister of national education and The Minister of religious affair have decreed that the teacher must have a certain academic qualification and competencies, and teacher certification if he/she wants to become a professional teacher. Beside that, the academic competencies of teacher and its certification have to appropriate with the competencies standard of curriculum in the school. So, the institution of educational manpower education in the Islamic higher education (IHE) has to be able to realize the policies by conducting the curriculum innovation based on the policies of education and the needs of stake holders and the religious character of IHE. There are seven model of innovation can be used (i) incremental, (ii) radical, (iii) modular, (iv) architectural, (v) top-down model, (vi) bottom-up model, and (vii) model of N-3; niteni, niroake and nambahake. The process of innovation include; (i) recognizing a problem or need, (ii) research, (iii) development, (iv) commercialization, (v) deffusion and adoption, dan (vi) conceguences. The approaches of curriculum innovation are (i) produktive, (ii) humanistic, (iii) democration, (iv) clasic, (v) romantic, and (vi) modern. The strategies in curriculum innovation are the rational-Empirical Strategy, the normal-Reeducative Strategy, and the Power-Coercive Strategy

    Pembangunan Sistem Pencarian Lokasi dengan Geolocation Berdasarkan GPS Berbasis Mobile Web (Studi Kasus Pencarian Lokasi Hotel di YOGYAKARTA)

    Full text link
    Yogyakarta memiliki banyak tempat wisata yang mengundang banyak wisatawan domestik maupun mancanegara, yang juga memicu pertumbuhan hotel di Yogyakarta. Dengan semakin banyaknya hotel yang ada di Yogyakarta, wisatawan sering kebingungan saat mencari lokasi hotel terdekat yang sesuai dengan selera, apalagi di daerah yang belum dikenal. Informasi hotel di internet sebenarnya sudah banyak, tapi informasi tersebut berupa review dan alamat hotel yang tidak banyak membantu saat berada di daerah tak dikenal. Saat ini smart phone sudah populer digunakan, smart phone memiliki fitur-fitur yang dapat dimanfaatkan untuk membantu penggunanya dalam mencari lokasi hotel terdekat, seperti GPS dan mobile browser yang telah mendukung geolocation. Dua fitur tersebut memungkinkan sebuah sistem dapat mengetahui koordinat pengguna smart phone secara otomatis melalui sebuah mobile web.Tahapan penelitian dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan studi pustaka baik dengan menggunakan buku, jurnal ataupun website serta metode uji kelayakan. Tahapan analisis dilakukan untuk menentukan spesifikasi sistem pencarian lokasi hotel agar sesuai kebutuhan. Perancangan sistem menggunakan UML dan Mockingup untuk merancangan antarmuka. Implementasi sistem memanfaatkan CodeIgniter framework, Google Maps API, dan JavaScript. Sistem yang dihasilkan diuji dengan dua metode, yaitu Black Box Test dan Alpha Test.Hasil dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi sistem pencarian lokasi hotel berbasis mobile web dengan memanfaatkan GPS dan geolocation yang dapat mendeteksi koordinat pengguna smart phone dan dapat menampilkan jarak, rute jalan, penunjuk arah jalan, informasi tentang fasilitas umum disekitar hotel, dan pencarian informasi kamar hotel dengan cepat. Hasil pengujian sistem menunjukkan bahwa sistem pencarian lokasi sudah memenuhi standard average page load yaitu selama 0,898328107 detik dan layak untuk dipergunakan

    Studi Model Hubungan Volume–kecepatan–kepadatan Pada Jalan Perkotaan Tipe 2 Lajur Dan 4 Lajur Tak Terbagi (2ud Dan 4ud)

    Full text link
    Pada beberapa lokasi prasarana jalan tipe 2 arah tak terbagi baik untuk tipe 2 lajur (2/2UD) maupun tipe 4 lajur (4/2UD) pada kota-kota besar di Indonesia, permasalahan kemacetan dan tundaan arus lalulintas sudah sering terjadi. Untuk mencari solusi manajemen lalulintas pada penanganan prasarana jalan tersebut, maka terlebih dahulu diperlukan studi mengenai karakteristik arus lalulintas secara umum dan model hubungan antar karakteristik arus lalulintas tersebut secara khusus. Dalam konteks tersebut, studi ini bertujuan menganalisis model hubungan antar karakteristik volume (V), kecepatan (S) dan kepadatan (D) arus lalulintas, untuk selanjutnya mengevaluasi model hubungan V-S-D yang sesuai dengan kondisi arus lalulintas yang ada.Survai data pada ruas jalan tipe 2/2 UD dilakukan pada 3 ruas jalan, yaitu Jl. Abd. Dg. Sirua, Jl. Yos Sudarso, dan Jl. Lanto Dg. Pasewang di Kota Makasaar. Untuk jalan tipe 4/2UD survai dibatasi pada ruas Jl. Perintis Kemerdekaan dan Jl. St. Alauddin. Pengambilan data studi meliputi data volume lalulintas, kecepatan lalulintas, kondisi geometrik jalan, dan data faktor-faktor penyesuaian kondisi jalan dan wilayah studi. Metode pengambilan data volume dan kecepatan lalulintas dilakukan dengan metode manual count, untuk data geometrik jalan dan beberapa data faktor penyesuaian jalan, dilakukan dengan observasi langsung pada ruas jalan tersebut di atas. Sedangkan data faktor penyesuaian lainnya, diperoleh dengan cara survai sekunder pada instansi terkait. Pengambilan data dilakukan selama 1 minggu, yaitu Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu, dengan periode waktu survai dilakukan pada periode jam puncak, yaitu pukul 07.00‑09.00, 12.00-14.00, dan 16.00-18.00 WITA. Analisis data karakteristik lalulintas didasarkan pada metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Sedangkan studi model matematis yang dilakukan meliputi analisis model Greenshield, model Greenberg, dan model Underwood. Untuk evaluasi model yang sesuai, dilakukan analisis nilai koefisien korelasi (r) dari setiap model yang ada.Dari hasil analisis dan evaluasi model terlihat bahwa untuk ruas jalan tipe 2/2UD, model hubungan V-S-D yang sesuai untuk Jl. Abd. Dg. Sirua adalah model Greenberg, untuk Jl. Yos Sudarso mengikuti model Greenshield, sedangkan untuk ruas Jl. Lanto Dg. Pasewang lebih mengikuti model Underwood. Adapun untuk ruas jalan tipe 4/2UD, model hubungan V-S-D yang sesuai untuk ruas Jl. Perintis Kemerdekaan adalah mengikuti model Greenberg, sedangkan untuk ruas Jl. Sultan Alauddin, mengikuti model Greenshield.Kata

    Pengembangan Model Matematika Jaringan Supply Chain dengan Mempertimbangkan Emisi pada Industri Daur Ulang Kertas

    Full text link
    Recycling is part of the green supply chain management which is developed base on the concept of environmentally friendly industry to respond the various issues regarding the environmental problems of the world. Distribution of recycled products starts from consumers and ends to manufacturing. The objective is to limit the waste in order to save energy and prevent the dumping of hazardous materials into the environment. However there are complexities in the supply chain because of some uncertainties such as the return of recycled product and the environmental impact resulting from the operation of supply chain. In this research, linear programming optimization method is proposed to overcome that problem with maximizing profit is set as the objective function. Emissions resulting from the recycling process are considered in the model. These results indicate that the mathematical model provides profit of Rp. 37.909.659, with 1.137.760 grams of CO2 emissions from the production process, 38.473,4 grams of CO and 5.884,9 grams HC + NOX of transport. While the proposed strategy is use the right vehicles and select the most efficient route according to the paper collected from consumers and sold to manufacturing. For the production process, it is required to add 3 pressing machines and 1 chopped machine, so the capacity of the working hours of 384 hours per month can be increased to 960 hours per month

    Karakteristik Korban Kecelakaan Lalulintas Di Kota Makassar

    Full text link
    Traffic accident is a serious problem in the city of Makassar. This study tries to describe the characteristics of traffic accident in that city. Samples were collected and surveys were conducted using interview and questionnaire techniques. The results show that the traffic accident victims in Makassar are dominated by students, with the age ranging from 16 years to 21 years. The largest portion of the victims in this city used motor cycles when involved in traffic accidents

    Studi Kinerja Simpang Tak Bersinyal Yang Tidak Sebidang Di Kota Makassar: Studi Kasus Simpang Jalan Urip Sumoharjo-jalan Leimena

    Full text link
    Pada simpang tak bersinyal, khususnya simpang tak sebidang sering dijumpai titik-titik konflik arus lalu lintas yang mengakibatkan kemacetan arus lalu lintas, sebagai contoh kasus di kota Makassar yang terjadi pada persimpangan Jln. Urip Sumoharjo-Jln. Leimena. Timbulnya Kemacetan arus lalu lintas pada simpang ini, dominan dipengaruhi oleh banyaknya kendaraan bermotor seperti motor dan angkutan umum yang diparkir pada sekitar persimpangan dan adanya pengemudi yang melanggar rambu lalu lintas yang ada. Dalam konteks pemecahan masalah tersebut, maka terlebih dahulu perlu diketahui karakteristik dan kinerja lalu lintas pada persimpangan tersebut. Untuk itu, studi bertujuan menganalisis kinerja simpang tak bersinyal yang tidak sebidang tersebut.Pengumpulan data studi meliputi volume lalulintas, data geometrik, dan data faktor-faktor penyesuaian jalan. Metode pengambilan data arus lalu lintas dilakukan secara manual selama empat hari yaitu hari Senin, Kamis, Jumat dan Minggu, yang dimulai dari pukul 07.00 WITA sampai dengan pukul 18.00 WITA untuk setiap hari survei. Analisis data didasarkan pada MKJI (1997), dengan fokus parameter kinerja adalah volume (Q), kapasitas (C) dan derajat kejenuhan (DS).Hasil analisis dan evaluasi data selama empat hari survei memperlihatkan volume rata-rata lalu lintas (Q) yang terjadi sebesar 6.589,76 smp/jam dengan kapasitas rata-rata maksimum (C) persimpangan terjadi pada saat periode jam puncak siang sebesar 3.318,31 smp/jam. Adapun nilai rata-rata derajat kejenuhan (DS) lebih besar dari 0,75 (DS > 0,75), yang berarti bahwa simpang tak sebidang tersebut memiliki kinerja yang jelek.Kata

    Efek Proteksi Kombinasi Minyak Wijen (Sesame Oil) Dengan α-Tocopherol Terhadap Steatosis Melalui Penghambatan Stres Oksidatif Pada Tikus Hiperkolesterolemia

    Full text link
    Minyak wijen (MW) yang banyak mengandung polyunsaturated fatty acid (PUFA) berfungsi menurunkan kadar lipid serum melalui induksi β oksidasi di mitokondria. Proses ini menghasilkan produk sampingan berupa radikal bebas. Vitamin E (α-tocopherol) diketahui menghambat aktifitas radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek sinergisme MW dan α-tocopherol dalam menghambat steatosis yang diakibatkan keadaan hiperkolesterol. Hasil penelitian menunjukan bahwa diperoleh perbedaan bermakna (p<0,05) terutama dosis MW 1,2 ml pada semua parameter antara kelompok hiperkolesterol, MW dan MW+α-tocopherol. Kadar kolesterol kelompok hiperkolesterol (140,925±10,5) mg/dl; kelompok MW (93,845±4,37) mg/dl dan kelompok MW+α-tocopherol (92,90±8,5) mg/dl. Kadar trigliserida kelompok hiperkolesterol (154,78±11,09) mg/dl; kelompok MW (184,64±3,87) mg/dl dan kelompok MW+α-tochopherol (66,89 ± 6,03) mg/dl. Pada kelompok MW kadar MDA (0,257±0,013) nmol/mg protein, kelompok hiperkolesterol (0,847±0,036) nmol/mg protein dan kelompok kombinasi MW dengan α-tocopherol (0,092±0,006) nmol/mg protein. Kadar SOD pada kelompok kombinasi MW dengan α-tocopherol (253,82±16,63) U/mg protein, kelompok MW (208,7±11,27) U/mg protein, kelompok hiperkolesterol (139,7±2,82) U/mg protein. Dari gambaran histologis steatosis lebih banyak didapatkan pada kelompok hiperkolesterol yang disertai dengan keradangan, sedangkan pada kelompok kombinasi minyak wijen dengan α-tochopherol memiliki gambaran histologis terendah mengalami steatosis
    corecore