1,031 research outputs found
Pengaruh Variasi Pemakaian Larutan Gula Pasir Terhadap Ikatan Awal Semen Dan Kuat Tekan Beton
Dalam dunia konstruksi, beton sangat banyak dipakai sebagai salah satu bahan bangunan. Beberapa permasalahan yang terjadi di lapangan seputar penggunaan beton antara lain berhubungan dengan tingkat kemudahan pengerjaan beton (workability) atau tingkat kelecakan atau nilai slump dari adukan beton segar, serta faktor air semen (fas). Selain itu,juga masalah dengan waktu reaksi ikatan beton (setting time), yaitu ada beberapa pekerjaan yang memerlukan waktu dipercepat, tetapi beberapa pekerjaan lain menuntut diperlambat.Apabila terjadi jarak antar tempat pengadukan dan tempat penuangannya yang sulit dicapai dalam waktu singkat, maupun pada pekerjaan besar yang waktu antara mulai pencampuran hingga penuangan dan dipadatkan sulit dicapai sebelum satu jam, maka diperlukan bahan tambah (admixture) yang dapat memperlambat waktu reaksi beton. Tujuan penggunaan larutan gula pasir diharapkan dapat memberikan alternative bahan tambah yang relatif mudah didapatkan. Penambahan gula pasir pada campuran beton dengan dilarutkan pada air yang digunakan sebagai bahan tambahan sehingga larutnya lebih merata dibandingkan dengan mencampur langsung pada semen ataupun kerikil. Berdasarkan penelitian didapatkan kesimpulan hasil pengujian Vicat aparatus waktu ikatan awal semen adalah 1,5 jam namun penambahan larutan gula pasir 0,10% memundurkan ikatan awal hingga jam ke 10. Dan pada larutan gula 0,20% hingga lebih dari 24 jam. Metode penelitian yang digunakan untuk perencanaan campuran adukan beton dengan metode SK.SNI.T-15-1990-03, dengan menggunakan fas 0,35 dan 0,45 masing â masing 30 sampel sehingga total sampel adalah 60 buah menggunakan variasi gula pasir 0,1%, 0,15%, 0,20%, 0,25%, 0,30% dari berat semen yang digunakan. Penigkatan kuat tekan rata â rata terbesar didapatkan pada gula 0,20% sebesar 33,68% fas 0,35 dan 27,01% pada fas 0,45. Penggunaan gula pasir juga dapat meningkatkan workability beton pada larutan gula dibawah 0,2 %, untuk larutan gula pasir di atas 0,2 % nilai slump yang sudah melampaui slump yang di syaratkan antara 25 cm hingga 10,16 cm . Hasil ini membuktikan pengunaan gula pasir dapat meningkatkan kuat tekan beton dan menambah workability beton sehingga dapat mempermudah pengerjaan
Kebutuhan Material Pada Perencanaan Portal Tiga Lantai Dengan Sistem Daktail Penuh Di Wilayah Gempa Lima
Tujuan perencanaan ini adalah untuk mengetahui dimensi struktur portal
gedung yang kokoh dan aman di wilayah gempa 5 dengan sistem daktail penuh,
dan mengetahui jumlah kebutuhan material (bersih) beton dan baja tulangan yang
dibutuhkan pada perencanaan struktur portal gedung dengan sistem daktail
penuh.. Perencanaan portal dengan sistem daktail penuh mempunyai faktor
reduksi gempa R = 8,5 dan faktor daktilitas Ό = 5,3. Perhitungan perencanaan ini
dibantu dengan menggunakan program SAP 2000 v.8 nonlinear, Microsft Excel
2007, dan AutoCAD 2007. Dari perhitungan perencanaan ini diperoleh hasil,
struktur portal beton bertulang, meliputi: Balok Lantai Atap dengan dimensi
250/450 mm, Lantai 3 dengan dimensi 250/500 mm, dan Lantai 2 dengan dimensi
300/500 mm. Pada Balok digunakan tulangan pokok D22 dan tulangan geser 2Ă6
dan 2Ă8. Kolom Lantai 3 dengan dimensi 600/600 mm, Lantai 2 dengan dimensi
750/750 mm, dan Lantai 1 dengan dimensi 900/900 mm. Pada Kolom digunakan
tulangan D36, tulangan geser joint 4 Ă13, dan tulangan geser 2Ă10. Struktur
fondasi menggunakan fondasi telapak menerus, meliputi : Pelat fondasi dengan
ukuran B = 3,10 m setebal 40 cm, menggunakan tulangan pokok D12-65 mm dan
tulangan bagi D8-60 mm. Sloof dengan dimensi 750/950 mm, menggunakan
tulangan pokok D22, tulangan geser 2Ă10 dan Ă12, dan tulangan geser 4Ă10.
Kebutuhan material untuk beton dan baja tulangan pada portal, meliputi : Balok,
total volume beton yaitu : 5,32 m3, dan total berat tulangan 1115,79 kg. Kolom,
total volume beton yaitu: 26,48 m3, dan total berat tulangan 11589,84 kg. Fondasi,
total volume beton yaitu 17,50 m3, dan total berat tulangan 1105,00 kg. Sloof,
total volume beton yaitu 9,47 m3, dan total berat tulangan 2162,32 kg
Tinjauan Momen Lentur Pelat Lantai Precast Beton Ringan Menggunakan Bahan Campur Limbah Plastik Dan Pecahan Genteng Diperkuat Tulangan Wiremesh
Floor plates are one of the structural components of construction both in buildings and bridges and are usually constructed with reinforced concrete construction. In general, the manufacture of reinforced concrete slabs is done by casting in place, so it will require more power and time in the process. The precast floor plate itself is the unity of several blocks of concrete plates that can be arranged in such a way that it can make a better quality floor plate. The precast floor plate is also one of the precast concrete results. Materials used in the manufacture of precast floor plates are water, cement, tile shards, HDPE plastic waste (High density polyethyleneI), sand and reinforced with wiremesh reinforcement. The purpose of this study is to create new innovations from precast floor plates in order to be more efficient and practical, both in terms of economy and time of workmanship. Planning of this precast floor plate uses mortar with a fine aggregate ratio and 1: 5 cement, and f.a.s 0.5. Test specimens made in this study as many as 12 pieces of concrete cylinders with a diameter of 15 cm and a height of 30 cm. With details of 3 pieces of concrete cylinders test object without mixed waste material plastic and 9 pieces of concrete cylindrical test object with a mixture of plastic waste material. The precast floor plate is made with the size of 110 cm x 50 cm as many as 12 pieces. With details of 3 pieces of specimens without waste plastic mixtures and 9 pieces of specimens with a mixture of waste plastic materials. This precast floor plate study tests the compressive strength and flexural strength. The result of concrete strength test of concrete cylinder with mixture material of plastic waste 0%, 4%, 6%, 8% obtained result respectively 16,135 MPa, 4,133 MPa, 3,831MPa, 3,416 MPa. The precast floor plates with flexible strength testing with plastic waste mixed materials of 0%, 4%, 6%, 8% obtained respectively 1492604,17 N.mm, 1369375,00 N.mm, 1191979,17 N.mm, 1018125,00 N.mm
Kebutuhan Material Pada Perencanaan Portal Tiga Lantai Dengan Sistem Daktail Parsial Di Wilayah Gempa Empat
Tujuan perencanaan ini adalah untuk mengetahui dimensi struktur portal gedung tiga lantai yang kokoh dan aman di wilayah gempa 4 dengan sistem daktail parsial, dan mengetahui jumlah kebutuhan material (bersih) beton dan baja tulangan yang dibutuhkan pada perencanaan struktur portal gedung dengan sistem tersebut. Perencanaan portal ini menggunakan faktor reduksi gempa R = 4,8 dan faktor daktilitas ÎŒ = 3,0. Perhitungan perencanaan ini dibantu dengan menggunakan program SAP 2000 v.8 nonlinear, Microsoft Excel 2007, dan AutoCad 2007. Dari perhitungan perencanaan ini diperoleh hasil struktur beton portal bertulang, meliputi : balok Lantai Atap dengan dimensi 200/450 mm, Lantai 3 dengan dimensi 300/500 mm, dan Lantai 2 dengan dimensi 300/500. Pada balok digunakan tulangan pokok D22 dan tulangan geser Ă8. Kolom Lantai 3 dengan dimensi 480/480 mm, Lantai 2 dengan dimensi 520/520 mm, Lantai 1 dengan dimensi 610/610 mm. Pada kolom digunakan tulangan D28, dan tulangan geser Ă8. Struktur fondasi menggunakan fondasi telapak menerus, meliputi : pelat fondasi dengan ukuran lebar B = 1,10 m setebal 30 cm, menggunakan tulangan pokok D10-75 mm dan tulangan bagi D8-80 mm. Sloof dengan dimensi 610/850 mm, menggunakan tulangan pokok D22, tulangan geser Ă10 dan Ă12. Kebutuhan material untuk beton dan baja tulangan pada portal meliputi : Balok, total volume beton yaitu : 5,602 m3, dan total berat tulangan 1210 kg. Kolom, total volume beton yaitu : 13,314 m3, dan total berat tulangan 3929 kg. Fondasi, total volume beton yaitu : 2,442 m3, dan total berat tulangan 385 kg. Sloof, total volume beton yaitu : 8,612 m3, dan total berat tulangan 857 kg
Kebutuhan Material Pada Perencanaan Portal 3 Lantai Dengan Sistem Elastik Penuh Di Wilayah Gempa 3
Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk merencanakan portal 3 lantai
yang berfungsi sebagai gedung perkantoran dengan sistem elastik penuh di
wilayah gempa 3 dan dihitung secara aman terhadap beban mati, hidup dan
gempa, serta kebutuhan material yang dibutuhkan pada portal secara ekonomis.
Perencanaan portal dengan sistem elastik penuh mempunyai faktor reduksi gempa
R = 1,6 dan faktor daktilitas ÎŒ = 1,0. Peraturan â peraturan yang digunakan
sebagai acuan adalah Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 untuk
perhitungan momen plat. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan
Gedung, SNI 03-1727-1989 untuk analisis beban hidup. Standar Perencanaan
Ketehanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung, SNI-1726-2002 untuk
analisis beban gempa. SNI 03-2847-2002 untuk perhitungan struktur beton.
Perhitungan analisis gaya dalam menggunakan program âSAP 2000 v.8
nonlinearâ. Untuk mendapatkan hasil yang cepat dan akurat dalam hal
perhitungan matematis, maka digunakan program âMicrosft Excel 2007â.
Sedangkan untuk penggambaran menggunakan program âAutoCAD 2007â. Dari
perhitungan perencanaan yang dilakukan diperoleh hasil, struktur portal beton
bertulang, meliputi: Balok Lantai Atap dengan dimensi 300/550 mm, Lantai 3
dengan dimensi 350/550 mm, dan Lantai 2 dengan dimensi 350/600 mm. Pada
Balok digunakan tulangan pokok D25 dan tulangan geser 2dp8. Kolom Lantai 3
dengan dimensi 500/500 mm, Lantai 2 dengan dimensi 700/700 mm, dan Lantai 1
dengan dimensi 800/800 mm. Pada Kolom digunakan tulangan pokok D32 dan
tulangan gesrer 2dp10. Struktur fondasi menggunakan fondasi telapak menerus,
meliputi : Pelat fondasi dengan ukuran B = 1,10 m setebal 25 cm, menggunakan
tulangan pokok D10-95 mm dan tulangan bagi D8-95 mm. Sloof dengan dimensi
400/800 mm, menggunakan tulangan pokok D22 dan tulangan geser 2dp12.
Sedangkan untuk kebutuhan material beton dan baja tulangan pada portal,
meliputi : Balok, total volume beton yaitu : 7,925 m3, total berat tulangan 2361
kg. Kolom, total volume beton yaitu: 21,319 m3, total berat tulangan 8472 kg.
Fondasi, total volume beton yaitu 2,870 m3, total berat tulangan 216 kg. Sloof,
total volume beton yaitu 5,248 m3, total berat tulangan 875 kg
Kebutuhan Material Pada Perencanaan Portal Beton Bertulang Dengan Sistem Daktail Penuh Di Wilayah Gempa Tiga
Perencanaan ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar jumlah kebutuhan material pada perencanaan portal beton bertulang dengan sistem daktail penuh di wilayah gempa 3 untuk bangunan gedung bertingkat 3 dan berfungsi sebagai gedung perkantoran. Perencanaan ini mengacu pada
Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 , Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-1727-1989), Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI-1726-2002), dan menggunakan bantuan program SAP 2000 v.8 nonlinear, Mirosoft excel 2007, serta Autocad 2007. Hasil yang diperoleh pada
perencanaan ini adalah sebagai berikut: 1). Dimensi kolom dan balok pada portal :
a). Balok lantai atap dingan dimensi 250/450, lantai 3 dan lantai 2 dengan dimensi 300/500, dengan tulangan pokok D22 serta tulangan begel 2Ă6 dan 2Ă8.
b). Kolom lantai 1 dengan dimensi 880/880, lantai 2 dengan dimensi 660/660, dan lantai 3 dengan dimensi 440/440, menggunakan tulangan pokok D28 dan tulangan begel 2Ă10.
c). Ukuran joint sudah cukup, yakni sesuai dengan besarnya dimensi kolom dan menggunakan tulangan Ă13.
2). Fondasi menggunakan fondasi telapak menerus dengan B = 2,8 m setebal 35 cm, menggunakan tulangan pokok D12-60 mm dan tulangan bagi Ă8-70 mm. Sloof dengan dimensi 650/950 menggunakan tulangan pokok D22.
3). Kebutuhan volume beton = 49 m3 dan kebutuhan berat baja tulangan = 10166 kg = 10,166 ton
Perencanaan Gedung Rumah Sakit Empat Lantai (+ 1 Basement) Dengan Sistem Daktail Parsial Di Karanganyar
Perencanaan ini dimaksudkan untuk merencanakan gedung rumah sakit empat lantai (+ 1 basement) di daerah Karanganyar (wilayah gempa 3) yang berdiri di atas tanah lunak dan berdasarkan pada SNI 03-1726-2002 dengan nilai faktor daktalitas (ÎŒ) = 2,5 dan R = 4,0 sehingga termasuk pada daktail parsial. Perencanaan struktur beton bertulang digunakan mutu bahan yang digunakan meliputi mutu beton fâc = 25 MPa, mutu baja tulangan fyl = 350 MPa dan mutu begel fys : 300 MPa. Peraturan-peraturan yang digunakan sebagai acuan meliputi PPIUG-1983, untuk penentu besarnya beban suatu material terhadap gedung. SNI-03-1729-2000, untuk pembebanan pada rangka atap baja. PPBBI-1984, untuk perhitungan rangka atap baja. PBI-1971, untuk perhitungan plat dan tangga. SNI-1726-2002, untuk mencari besar gaya geser akibat gempa pada gedung. SNI-03-2847-2002, untuk pembebanan pada struktur gedung. SNI-03-2847-2002, untuk perhitungan beton bertulang struktur gedung. Analisis mekanika struktur untuk mencari gaya-gaya dalam yang terjadi pada portal struktur gedung menggunakan program âSAP 2000â 8 non linear. Perhitungan matematis agar mendapat hasil yang cepat dan akurat menggunakan program âMicrosoft Excel 2007â. Sedangkan penggambaran menggunakan program âAutoCAD 2008â. Hasil yang diperoleh dari perencanaan Tugas Akhir ini yaitu struktur atap menggunakan kuda-kuda rangka baja profil 40.50.4.. Ketebalan plat atap 10 cm, plat lantai 12 cm, bordes 12 cm, dan badan tangga 12 cm. Balok dengan dimensi 450/650 dan kolom dengan dimensi 650/650. Pondasi menggunakan pondasi tiang pancang dengan dimensi poer dengan ukuran (4 x 4) m2 dengan tebal 1 m, dan sedangkan sloof berdimensi (0,45 x 0,65 ) m2
Kontrol Ulang Perencanaan Portal As-7 Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Dengan Prinsip Daktail Penuh
Tugas akhir ini dimaksudkan untuk mengontrol ulang perencanaan portal as-7 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta. Kontrol ulang ini bertujuan untuk mengetahui dimensi dari balok, kolom, sloof, dan fondasi serta mengetahui luas tulangan dari balok, kolom, sloof, dan fondasi yang kemudian hasil dari kontrol ulang dibandingkan dengan yang terpasang dilapangan. Perhitungan kontrol ulang ini menggunakan sistem daktail penuh. Peraturan yang digunakan meliputi SPKGUSBG (SNIâ1726-2002), PPKGURG (SKBI- 1.3.53.1987), TPSBUBG (SNI-03-2847-2002). Mutu bahan yang digunakan untuk struktur gedung fâc = 25 MPa, fyl = 350 MPa, dan fyv = 240 MPa. Analisis
perhitungan struktur gedung menggunakan bantuan program SAP 2000 versi 14, Microsoft excel 2007, dan Autocad 2007 digunakan untuk menggambar dalam proses menghitung dan hasil kontrol ulang. Hasil yang diperoleh berupa hasil
dimensi dan tulangan serta nilai banding dari hasil kontrol ulang dengan yang terpasang di lapangan sebagai berikut. Dimensi balok yang digunakan berukuran 400x750 mm, 400x700 mm, 400x650 mm, 300x450 mm, 300x400 mm, dan 250x350 mm. Tulangan memanjang balok yang digunakan adalah D25, D10 dan
tulangan geser menggunakan 210. Dimensi kolom yang digunakan berukuran 540x540 mm, 500x500 mm, dan 450x450 mm. Tulangan memanjang kolom yang digunakan D28 dan tulangan geser menggunakan 210. Dimensi sloof yang digunakan 400x600 mm. Tulangan memanjang sloof yang digunakan D25, D10, dan tulangan geser yang digunakan 210. Dimensi dari fondasi tiang pancang adalah 400x400x6000 mm, dan dimensi poer 3500x3500x1250 mm. Tulangan poer yang digunakan D30 dan D19. Hasil perbandingan keseluruhan dimensi antara portal asli dengan portal ulang pada Portal As-7 adalah 1 : 0,7645, sedangkan perbandingan keseluruhan luas tulangan, meliputi tulangan memanjang, tulangan geser, tulangan pokok, dan tulangan bagi pada Portal As-7 antara portal asli dengan portal ulang sebesar 1 : 1,0300
Kebutuhan Material Pada Perencanaan Portal Beton Bertulang Dengan Sistem Daktail Parsial Di Wilayah Gempa 2
Tugas akhir ini dimaksudkan untuk merencanakan secara aman dan ekonomis portal beton bertulang dengan sistem daktail parsial yang didesain sebagai gedung perkantoran 3 lantai serta menghitung kebutuhan material yang diperlukan pada portal. Perencanaan portal tersebut terletak di wilayah gempa 2, dengan faktor reduksi gempa R = 4,8 dan faktor daktailitas ÎŒ = 3,0. Peraturan-peraturan yang digunakan sebagai acuan adalah Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 untuk perhitungan momen plat. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-1727-1989) untuk analisis beban hidup. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI-1726-2002) untuk analisis beban gempa. SNI 03-2847-2002 untuk perhitungan struktur beton. Analisis gaya dalam menggunakan program âSAP 2000 v.8 nonlinearâ. Untuk mendapatkan hasil yang cepat dan akurat dalam perhitungan matematis digunakan program âMicrosoft Excel 2007â sedangkan untuk penggambaran menggunakan program âAutoCad 2007â.
Hasil yang diperoleh dari prhitungan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1). Struktur portal beton bertulang, meliputi :
a). Balok Lantai Atap dengan dimensi 200/400 mm, Lantai 3 dengan dimensi 250/500 mm, dan Lantai 2 dengan dimensi 300/500 mm, menggunakan tulangan pokok D22 dan tulangan geser Ï8.
b). Kolom Lantai 3 dengan dimensi 420/420 mm, Lantai 2 dengan dimensi 450/450 mm, dan Lantai 1 dengan dimensi 450/450 mm, menggunakan tulangan pokok D28 dan tulangan geser Ï10.
2). Struktur fondasi menggunakan fondasi telapak menerus, meliputi :
a). Pelat fondasi dengan ukuran B = 1,00 m setebal 30 cm, menggunakan tulangan pokok D12 â 100 mm dan tulangan bagi Ï8 â 100 mm.
b). Sloof dengan dimensi 450/900 mm, menggnakan tulangan pokok D22 dan tulangan geser sendi plastis Ï12 dan diluar sendi plastis Ï10.
3). Kebutuhan material untuk beton dan baja tulangan pada portal meliputi :
a). Balok, total volume beton yaitu 5,21 m3, total berat tulangan 1048,00 kg.
b). Kolom, total volume beton yaitu 8,70 m3, total berat tulangan 3578,00 kg.
c). Fondasi, total volume beton yaitu 2,81 m3, total berat tulangan 255,00 kg.
d). Sloof, total volume beton yaitu 6,66 m3, total berat tulangan 820,00 kg.
Kata kunci : Daktail parsial, perencanaan portal, kebutuhan materia
Kebutuhan Material Pada Perencanaan Portal Beton Bertulang Dengan Sistem Daktail Parsial Di Wilayah Gempa 3
Tugas akhir ini dimaksudkan untuk merencanakan secara aman struktur portal beton bertulang dengan sistem daktail parsial yang didesain sebagai gedung perkantoran 3 lantai serta menghitung kebutuhan material pada portal tersebut.
Perencanaan portal dengan sistem daktail parsial ini terletak di wilayah gempa 3, dengan faktor reduksi gempa R = 4,8 dan faktor daktilitas Ό = 3,0. Peraturan yang
digunakan sebagai acuan adalah Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 untuk perhitungan momen lentur plat. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung, SNI 03-1727-1989 untuk analisis beban hidup. Standar
Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung, SNI-1726- 2002 untuk analisis beban gempa. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, SNI 03-2847-2002 untuk perhitungan struktur beton. Analisis
gaya dalam menggunakan program âSAP 2000 v.8 nonlinearâ. Untuk perhitungan matematis digunakan program âMicrosoft Excel 2007â. Sedangkan penggambaran menggunakan program âAutoCAD 2007â. Hasil yang diperoleh dari perhitungan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1).Struktur portal beton bertulang meliputi :
a).Balok Lantai Atap dengan dimensi 250/400 mm, Lantai 3 dengan dimensi 350/500 mm, dan Lantai 2 dengan dimensi 350/500 mm, menggunakan tulangan pokok D22 dan tulangan geser 2 8.
b).Kolom Lantai 3 dengan dimensi 420/420 mm, Lantai 2 dengan dimensi 470/470 mm, dan Lantai 1 dengan dimensi 470/470 mm, menggunakan tulangan pokok D28 dan tulangan geser 2 10.
2).Digunakan struktur fondasi telapak menerus meliputi :
a). Pelat fondasi dengan ukuran B = 0,95 m setebal 25 cm, menggunakan tulangan pokok D10 â 95 mm dan tulangan bagi D8 â 100 mm.
b).Sloof dengan dimensi 440/880 mm, menggunakan tulangan pokok D22 dan tulangan geser 2 12.
3).Kebutuhan material untuk beton dan baja tulangan pada portal meliputi :
a). Total volume beton pada balok yaitu 6,581 m3, total berat tulangan longitudinal yaitu 1232,648 kg dan total berat tulangan begel yaitu 208,496 kg.
b).Total volume beton pada kolom yaitu 9,238 m3, total berat tulangan longitudinal yaitu 4449,937 kg dan total berat tulangan geser yaitu 226,381 kg.
c). Total volume beton pada fondasi yaitu 2,100 m3, total berat tulangan pokok yaitu 117,358 kg dan total berat tulangan bagi yaitu 36,810 kg.
d).Total volume beton pada sloof yaitu 6,366 m3, total berat tulangan longitudinal yaitu 731,569 kg dan total berat tulangan geser yaitu 138,580 kg.
4).Total kebutuhan volume beton yaitu 24,284 m3 dan total kebutuhan berat tulangan yaitu 7141,779 k
- âŠ