15 research outputs found

    The Growth Response of Cocoa Seed (Theobroma Cacao L.) on Mulching and Watering

    Get PDF
    The research on growth response of cocoa seed (theobroma cacao l.) on mulching and watering has been done. This research uses Randomized Block Design consisting of 2 factors. The first factor is mulching (B) which consists of 3 levels and watering (W) which consists of 4 levels. Mulching showed a significant effect on the number of leaflets at 9 weeks of age and has no significant effect on plant height, leaf area, wet root weight and root dry weight. The highest number of leaves was found at B1 level (10.77 leaves) and the lowest was at B0 (9.56 leaves) without mulching. Watering gives no significant effect on all observed parameters of plant height, leaf number, leaf area, wet root weight and root dry weight. The highest number of leaves was found at W3 (10.55 leaves) and the lowest was at W1 (9.47 leaves) The interaction of mulching and watering have no significant effect on all observed parameters of plant height, leaf number, leaf area, wet root weight and root dry weight. Keywords: growth, response, cocoa seed, mulching, watering

    Keragaan Beberapa Tanaman Kacangan Penutup Tanah Karena Pemberiaan Bakteri Rhizobium

    Get PDF
    Penggunaan Leguminose Cover Crop (LCC) merupakan optimalisasi potensi lahan. LCC dapat memperbaiki kesuburan tanah. menekan pertumbuhan gulma. meningkatkan ketersediaan nitrogen dalam tanah. mengurangi laju erosi.   Penelitian ini dilakukan di bulan Juli sampai dengan November  2021. Alat dan bahan  yang digunakan : cangkul. ayakan. gembor. handsprayer. meteran. biji Mucuna bracteta. Pueraria javanica. dan Calopogonium caeruleum, tanah top soil, pasir, polibag hitam ukuran 14 x 21cm. terpal hitam 3 x 3m. bambu. pelepah kelapa sawit, insektisida Sevin 85 sp. Penelitian menggunakan RAK faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu; Jenis kacang-kacangan yang terdiri dari 3 jenis yaitu: K? = Mucuna bracteata. K? = Pueraria javanica. K3 = Calopogonium caeruleum. Faktor: Perlakuan Rhizobium yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu : R0= tanpa perlakuan Rhizobium. R? = perlakuan Rhizobium dosis 1 ml polibeg-1. R? = perlakuan Rhizobium dosis 2 ml polibeg-1 dengan ulangan 3. Hasil penelitian menunjukkan Pemberian Bakteri Rhizobium berpengaruh terhadap peningkatan jumlah bintil akar pada tanaman kacangan penutup tanah Mucuna bracteata. Pueraria javanica dan Calopogonium coeruleum. dan yang tertinggi terdapat pada Calopogonium caeruleum yang diberi Rhizobitum dosis 2m

    Pemanfaatan Limbah Solid Pabrik Kelapa Sawit Dan Konsentrasi Pupuk NPK (16-16-16) Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Di Prenursery

    Get PDF
    Pertumbuhan bibit kelapa sawit dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan limbah solid pabrik kelapa sawit   sebagai sumber hara dan pembenah tanah media tanam dipadukan dengan pembrian pupuk NPK yang mampu menyediakan hara secara cepat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan limbah solid pabrik kelapa sawit dan konsentrasi pupuk NPK 16-16-16 serta interaksinya terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di pre nurseri.  Penelitian  dilaksanakan di Gedung Johor, Medan pada bulan Februari sampai April 2021. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 faktor yang diteliti dan 3 ulangan dimana faktor pertama adalah limbah solid (S) yang terdiri dari 3 taraf yaitu  S0 = tanpa perlakuan (kontrol), S1 = 300 g solid kg-1  tanah, S2 = 450 g solid kg-1  tanah. Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk NPK 16-16-16 (N) terdiri dari 3 taraf yaitu N0 = tanpa perlakuan (kontrol), N1 = 0,2 g/100 ml air, N2 = 0,3 g/100 ml air. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun (cm2) diameter batang (mm) bobot basah tajuk (g), bobot kering tajuk (g), bobot basah akar (g) dan bobot kering akar (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian limbah solid berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, diameter batang, berat basah dan kering tajuk, dan berat basah dan kering akar. Pemberian konsentrasi pupuk NPK 16-16-16  berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, luas daun, diameter batang, berat basah tajuk, berat kering tajuk. Sedangkan interaksi pemberian limbah solid dan konsentrasi pupuk NPK 16-16-16 berpengaruh nyata pada tinggi tanaman dan berat kering taju

    Pembuatan Hand Sanitizer untuk mencegah/melindungi diri dari penyakit Covid-19

    Get PDF
    Telah dilaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat sebagai salah satu Dharma dari Tri Dharma Perguruan tinggi dengan judul Pembuatan Hand Sanitizer Untuk Mencegah/Melindungi Diri Dari Penyakit Covid-19, yang dilakukan di pesantren/pondok Tahfiz Jamiyah Sholawatan Ahbabun  Nabi, Jalan Pasar 1, kelurahan Tanjung Sari, kecamatan Medan Selayang, Kota Medan , kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari mulai tanggal 4 dan 5 September 2021, sasaan kegiatan pengabdian ini adalah para santri, sehingga nantinya akan menjadi ketrampilan bagi santtri untuk membuat Hand Sanitizer, mengingat kegiatan dan aktifitas para santri yang rawan terpapar covid-19 karena kurang nya menjaga Prokes terutama masalah kebersihan tangan, Dari kegiatan ini terlihat antusias dari para santri dan pengasuh nya, dan akhirnya hasil pelatihan diberikan kepada pomdo

    Pembuatan sabun cuci piring untuk rumah tanggga di lingkungan Sei Sikambing C, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara

    No full text
    Pelaksanaan kegiatan yang membuat masyarakat terbantu menghadapi salaha kehidupan sehari hari merupakan salah satu kontribusi seorang Dosen untuk pengembangan ilmu dan masyarakat, salah satu kewajiban seorang dosen dalam tridarma perguruan tinggi adalah pelaksanaan pengabdian ke masyarakat . Proses kimia ini disebut dengan saponifikasi. Fungsi utama sabun yang merupakan sebagai zat pencuci karena terkandung surfaktan. Tujuan kegiatan ini adalah (1) meningkatkan motivasi usaha, kesadaran, pengetahuan dan ketrampilan masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna untuk mengolah hal yang mudah didapat menjadi produk sabun cuci piring, (2) mengenalkan kepada masyarakat mengenai peluang dan analisis kelayakan usaha sabun cuci piring rumahan. Metode yang digunakan yaitu wawancara dan pendampingan langsung ke masyarakat dalam membuat sabun cair. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah terbantunya masyarakat dalam mengolah sumberdaya yang ada untuk dibuat sebagai sabun cair dan menjadi alternatif solusi untuk perekonomian masyarakat sehingga tidan lagi bersifat konsunti

    Keragaan Beberapa Tanaman Kacangan Penutup Tanah Karena Pemberiaan Bakteri Rhizobium

    No full text
    Penggunaan Leguminose Cover Crop (LCC) merupakan optimalisasi potensi lahan. LCC dapat memperbaiki kesuburan tanah. menekan pertumbuhan gulma. meningkatkan ketersediaan nitrogen dalam tanah. mengurangi laju erosi.   Penelitian ini dilakukan di bulan Juli sampai dengan November  2021. Alat dan bahan  yang digunakan : cangkul. ayakan. gembor. handsprayer. meteran. biji Mucuna bracteta. Pueraria javanica. dan Calopogonium caeruleum, tanah top soil, pasir, polibag hitam ukuran 14 x 21cm. terpal hitam 3 x 3m. bambu. pelepah kelapa sawit, insektisida Sevin 85 sp. Penelitian menggunakan RAK faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu; Jenis kacang-kacangan yang terdiri dari 3 jenis yaitu: K? = Mucuna bracteata. K? = Pueraria javanica. K3 = Calopogonium caeruleum. Faktor: Perlakuan Rhizobium yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu : R0= tanpa perlakuan Rhizobium. R? = perlakuan Rhizobium dosis 1 ml polibeg-1. R? = perlakuan Rhizobium dosis 2 ml polibeg-1 dengan ulangan 3. Hasil penelitian menunjukkan Pemberian Bakteri Rhizobium berpengaruh terhadap peningkatan jumlah bintil akar pada tanaman kacangan penutup tanah Mucuna bracteata. Pueraria javanica dan Calopogonium coeruleum. dan yang tertinggi terdapat pada Calopogonium caeruleum yang diberi Rhizobitum dosis 2m

    ENHANCES CONTROL OF ENVIRONMENTAL FEASIBILITY SECURITY IN MEDAN CITY DEVELOPMENT IN LIQUID WASTE BIODIGESTER TOFU FACTORY

    No full text
    The impact of processing the tofu industry is liquid waste which mainly causes problems. Tofu liquid waste can be used as biogas. For this reason, it is necessary to study a feasibility analysis for constructing a biodigester from a technical, economic, and environmental perspective. The engineering work process in technical analysis determines the type of digester and the appropriate and efficient placement obtained from operational costs, land area, and production capacity. The technical analysis survey found that the type of reactor installation was chosen was the modified Cover Lagoon Anaerobic Reactor (Colar) with a portable model with a capacity of 200 liters. The economic analysis study is used to determine the feasibility of developing a Biodigester in determining the budget details and obtaining the estimated cost of Rp. 2,301,000, - and investment in the next five years with parameters Net Present Value (NPV) = Rp. 7.512.000,- (positive value), Probability Index (PI) = 3.2 1 in the investment period, Internal Rate Of Return (IRR) at the generally accepted interest rate, the NPV is positive, and there is no IRR and Payback Period (PP) = 1.3 Years (≤ investment period of 5 years). Environmental feasibility analysis shows that the outer biodigester is safe and has a slightly pungent odor and reduced tofu factory liquid waste. Handling from the exterior involves a particular route to closed drainage or pipe to a final disposal site or a closed septic tank

    ENHANCED AS STRENGTHENING FEED FOR THE GROWTH OF MALES OF HAIR SHEEP CROSSES RELEASED TO COWS

    No full text
    A sheep required sufficient nutrients for growth. The purpose of this study was to determine the effect of sago pulp (A metro-xylone sago) in various levels of administration in rations of growth male cross hair sheep in weaning  for 8 weeks. This paper described using a completely randomized design (CRD) non factorial consisting of 4 treatments with 5 replications. The treatments were as follows: PO = 100% field grass, P1 = 30% field grass + 70% reinforcement feed (based sago pulp 30%), P2 = 30% Field grass + 70% reinforcement feed (based sago pulp 40%), P3 = 30% field grass + 70% reinforcement feed (based sago pulp 50%). Parameters measured were daily weight gain (PBBH) in (g/head/day), feed consumption (g/head/day) and feed conversion. The result showed that highest daily weight is (P1) with weight gain 46,78 (g/head/day) and significant effect to (P0) with lowest weight gain 37,14 (g/head/day). Highest feed consumption is (P1) with consumption 525,57 (g/head/day) while the lowest (P0) 379,46 (g/head/day) and highest feed conversion is (P2) 11,81 while the lowest (P0) 10,22 and effect no significan
    corecore