28 research outputs found

    PENERAPAN METODE BERNYANYI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK A DI RA ASSANUUSIYYAH

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimanaimplementasimetodebernyanyidalammeningkatkankemampuanberbicara pada anakusiadini di RA Assanuusiyyah, (2) Bagaimanarespon guru dan anak terhadapmetodebernyanyiuntukmeningkatkankemampuanberbicara pada anakusiadinidi RA Assanuusiyyah, (3) Bagaimanadeskripsihasilimplementasipembelajarananakusiadinidenganmenggunakanmetodebernyanyiuntukmeningkatkankemampuanberbicara pada anakusiadini di RA Assanuusiyyah. Penelitian ini menggunakan  metode deskriptif kualitatif, yaitu sebuah penelitian dengan cara mengumpulkandata atauinformasi mengenai permasalahanyang ada di sekolah RA Assanuusiyyah. Data yang dibutuhkan berupa data primer maupun data sekunder. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berbicara anak kelompok A RA Assanuusiyyah Kota Cimahi dapat dikembangkan melalui metode bernyanyi. Penggunaan metode bernyanyi ini dapat meningkatkan kemampuan berbicara. Pada akhir penelitian terdapat 5 anak mulai berkemban (MB) dan 3 anak berkembang sesuai harapan (BSH) yang dapat mengulang kembali lirik lagu dua mata saya, 7 anak mulai berkembang (MB) dan 1 anak berkembang sesuai harapan (BSH) yang dapat melafalkan lirik lagu dua mata saya, 7 anak mulai berkembang (MB) dan 1 anak berkembang sesuai harapan (BSH) yang dapat menjawab pertanyaan sederhana seputar lirik lagu dua mata saya.This study aims to determine (1) how the implementation of the singing method in improving speaking skills in early childhood in RA Assanuusiyyah, (2) How teachers and children respond to the singing method to improve speaking skills in early childhood in RA Assanuusiyyah, (3) How is the description of the results of the implementation of early childhood learning using the singing method to improve speaking skills in early childhood in RA Assanuusiyyah. This study uses a qualitative descriptive method, which is a study by collecting data or information about the problems that exist in RA Assanuusiyyah school. The data needed is in the form of primary data and secondary data. The analysis used in this research is content analysis. The results showed that the speaking ability of group A children RA Assanuusiyyah Cimahi City could be developed through the singing method. The use of this singing method can improve speaking skills. At the end of the study 5 children were starting to develop and 3 children developing according to expectations who could repeat the lyrics of my two eyes song, 7 children began to develop and 1 child developed according to expectations who can pronounce the lyrics My two eyes song, 7 children began to develop and 1 child developed according to expectations who can answer simple questions about the lyrics of my two eyes song

    IMPLEMENTASI METODE BERMAIN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA DINI PADA KELOMPOK B

    Get PDF
    This research is motivated by the lack of attention to aspects of social development and the presence of some undeveloped indicators in children. The results of preliminary observations indicate that the social development of children is not well developed. According to Piaget (1965), children's social skills will increase when they interact with their friends. This study aims to determine the planning of the use of cooperative play methods in enhancing early childhood social development, the implementation of cooperative play in enhancing children's social development in RA Az-zahra, the results of using cooperative play methods in enhancing social development in children in RA Az-zahra. This research uses quantitative descriptive methods. The subjects in this study were group B children aged 5-6 years, totaling 10 children. Data collection techniques were obtained through observation, interviews, and documentation. The analysis used is descriptive statistical analysis. This descriptive statistical analysis technique uses the presentation of data in tabular and graphical form. The results showed that cooperative play can be seen with the increasing number of indicators shown by children after carrying out cooperative play activities including children already willing to cooperate, please help, respect others, be empathetic, and share.Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya perhatian pada aspek perkembangan sosial, dan adanya beberapa indikator yang belum berkembang pada anak. Hasil observasi awal menunjukkan perkembangan sosial anak belum berkembang dengan baik. Menurut Piaget (1965) keterampilan sosial anak-anak akan meningkat ketika mereka berinteraksi dengan teman-temannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan penggunaan metode bermain kooperatif dalam meningkatkan perkembangan sosial anak usia dini, pelaksanaan bermain kooperatif dalam meningkatkan perkembangan sosial anak di RA Az-zahra, hasil penggunaan metode bermain kooperatif dalam meningkatkan perkembangan sosial pada anak di RA Az-zahra. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini yaitu anak kelompok B yang berusia 5-6 tahun yang berjumlah 10 anak. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui  observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif. Teknik analisis statistik deskriptif ini menggunakan penyajian data dalam bentuk tabel,dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bermain kooperatif dapat dilihat dengan meningkatnya beberapa indikator yang ditunjukkan oleh anak setelah melaksanakan kegiatan bermain kooperatif antara lain anak sudah mau bekerjasama, tolong menolong, menghargai orang lain, bersikap empati, dan berbagi

    METODE BERMAIN KOOPERATIF DALAM MENINGKATKAN ANTUSIAS BELAJAR ANAK USIA DINI PADA MASA COVID-19

    Get PDF
    This community service activity is motivated by the large number of young children who are less enthusiastic about taking online learning at home. This is a challenge for PAUD teachers in improving their ability to provide creative and fun learning through cooperative play methods. This activity aims to 1) Provide an overview of cooperative play methods in increasing early childhood learning enthusiasm during the Covid-19 period. 2) provide information about the benefits of cooperative play methods in increasing early childhood learning enthusiasm during the Covid-19 period. To achieve this goal, activities in the form of counseling and conducting question and answer sessions with Webinar participants were carried out. The results of this activity show that participants / teachers are motivated to implement cooperative play methods in increasing early childhood learning enthusiasm during the Covid-19 period

    PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS MATEMATIS PADA ANAK USIA DINI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN LOTTO DI KELOMPOK B

    Get PDF
    This study aims to determine how much influence the ability of logical-mathematical thinking in early childhood. Because children's mathematical abilities have not yet developed optimally, during the learning process it can be seen that the teacher's role is to emphasize more teacher-centered teaching. Cognitive development is one of the branches to develop children's thinking abilities especially in mathematical logical thinking. Color, and shape lotto are learning media that have a function to develop children's concentration and observation power. Therefore, the researchers used a quasi-experimental study that aims to see the effect on learning in the classroom by providing certain treatments in the experimental class while the control class is not given treatment. With the Wilcoxon trial to find out the effect on learning. “Test Statistic†is known to ASMP value. SIG (2-tailed) is 0.001 smaller than <0. 05, it can be concluded that “Hypothesis is acceptedâ€, meaning there are differences between students' learning outcomes to improve the ability of logical-mathematical thinking for pretest and post-test. So, it can be concluded thus “there is an influence in increasing the ability of logical-mathematical thinking in early childhood with lotto learning media in Group B."Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa pengaruhnya kemampuan berpikir logis-matematis pada anak usia dini. Karena kemampuan matematika anak belum berkembang secara optimal, pada saat proses pembelajaran maka dapat dilihat bahwa peran guru lebih menekankan pengajaran yang langsung berpusat pada guru. perkembangan kognitif adalah salah satu cabang untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak apalagi dalam berpikir logis matematis. Lotto warna dan bentuk merupakan media pembelajaran yang memiliki fungsi untuk mengembangkan daya konsentrasi dan daya pengamatan anak. Maka dari itu peneliti menggunakan penelitian quasi eksperimen yang bertujuan untuk melihat pengaruh terhadap pembelajaran dikelas dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada kelas eksperimen sedangkan pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan. Dengan uji coba Wilcoxon untuk mengetahui pengaruh terhadap pembelajaran tersebut. “Test Statistic†diketahui nilai Asymp. Sig (2-tailed) bernilai 0.001 lebih kecil dari <0.05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima, artinya ada perbedaan antara hasil belajar peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir logis-matematis untuk pre-test dan post-test. Sehingga dapat disimpulkan demikian “ada pengaruh dalam meningkatkan kemampuan berpikir logis-matematis pada anak usia dini dengan media pembelajaran lotto di Kelompok Bâ€

    MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI SENI TARI

    Get PDF
    Physical motor development is one of the important aspects of early childhood development. The art of dance in early childhood is an effort to stimulate gross motor development. In this study, the objective of this research is to improve the gross motor development of children aged 4-5 years through learning the art of dance at PAUD Melati 04 Jalan Kebon Manggu Padasuka Cimahi. This type of research is classroom action research using Kemmis McTaggart's research model. This research was conducted in two cycles, the subjects in this study were children of group A, with a total of 10 children consisting of 5 boys and 5 girls. Data collection techniques use observation and documentation. The data analysis technique used descriptive qualitative and quantitative. The results showed that in the first cycle, which was categorized as developing according to the expectation, got a percentage of 25% as many as 2 children, and in the second cycle there was an increase of up to 55% as many as 7 children. With this, the gross motor skills of children aged 4-5 years through learning dance have succeeded in reaching the expected percentage.Perkembangan fisik motorik menjadi salah satu aspek penting bagi perkembangan anak usia dini. Seni gerak tari pada Anak Usia Dini merupakan salah satu upaya untuk menstimulus perkembangan motorik kasar. Dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun melalui pembelajaran seni tari di PAUD Melati 04 jalan kebon Manggu Padasuka Cimahi. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas menggunakan model penelitian kemmis McTaggart. Penelitian ini dilakukan dua siklus, subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok A, dengan jumlah 10 orang anak yang terdiri dari 5 anak laki- laki dan 5 anak perempuan. Teknik pengumpulan data meggunakan observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan deskriftif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I yang termasuk kategori berkembang sesuai harapan mendapatkan persentase  25% sebanyak 2 orang anak, dan pada siklus II mendapat peningkatan mencapai 55% sebanyak 7 orang anak. Dengan hal ini kemampuan motorik kasar anak usia 4-5 tahun melalui pembelajaran seni tari berhasil mencapai persentase yang diharapkan.Â

    MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF (BERPIKIR KREATIF) ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN BALOK STUDI QUASI PADA KELOMPOK B

    Get PDF
    This research is motivated by a problem that shows that the cognitive abilities of children of Group B Integrated Islamic Kindergarten (TKIT) in Cimahi city are still low, especially creative thinking. This is seen because cognitive abilities get less attention. Learning to stimulate cognitive abilities to children is not optimal. Learning the development of cognitive abilities in schools is only based on books or assignments, as well as less varied learning strategies. In connection with these problems, it is deemed necessary to improve the processes and outcomes of cognitive learning, especially creative thinking. One of the efforts that can be done is through beam learning media activities as an alternative to improve existing learning conditions. Based on the problems above, this study aims to determine the extent of children's success after the teacher uses the learning media beam. The subject is group B, amounting to 20 students. Which is divided into 2 classes, 10 people for the experimental class and 10 people for the control class. The results of the study of cognitive abilities especially creative thinking after conducting research using experimental methods, showed a change towards a better direction. This can be seen in the data that before the research (pretest) the experimental class barada was in the medium and low categories, whereas after using the beam learning media increased to the medium and high categories. The recommendations of this study are that teachers are expected to consider the beam learning media as an alternative learning strategy especially in improving the cognitive abilities (creative thinking) of children at TKIT Cimahi City.Penelitian ini dilatarbelakangi dari permasalahan yang menunjukkan bahwa kemampuan  kognitif  anak kelompok B Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) di kota Cimahi masih rendah, khususnya berpikir kreatif. Hal ini terlihat dikarenakan kemampuan kognitif kurang mendapat perhatian lebih. Pembelajaran untuk menstimulasi kemampuan kognitif kepada anak belum optimal. Pembelajaran pengembangan bidang kemampuan kognitif di sekolah hanya bersumber pada buku-buku atau lembaran tugas, serta strategi pembelajaran yang kurang bervariasi. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, dipandang perlu untuk memperbaiki proses dan hasil pembelajaran kognitif khususnya berpikir kreatif. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya adalah melalui kegiatan media pembelajaran balok sebagai alternatif untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang ada. Berdasarkan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan anak setelah guru menggunakan media pembelajaran balok. Subjeknya adalah kelompok B yang berjumlah 20 anak didik. Yang dibagi menjadi 2 kelas yaitu 10 orang untuk kelas eksperimen dan 10 orang untuk kelas kontrol. Hasil penelitian kemampuan kognitif ksususnya berpikir kreatif setelah melakukan penelitian menggunakan metode eksperimen, menunjukkan adanya perubahan kearah yang lebih baik. Hal ini terlihat dalam data bahwa sebelum penelitian (pretest) kelas eksperimen barada pada kategori sedang dan rendah, sedangkan setelah menggunakan media pembelajaran balok meningkat menjadi kategori sedang dan tinggi. Adapun rekomendasi dari penelitian ini adalah guru diharapkan dapat mempertimbangkan media pembelajaran balok sebagai strategi pembelajaran alternatif khususnya dalam meningkatkan kemampuan kognitif (berpikir kreatif) anak di TKIT Kota Cimahi

    PENERAPAN METODE READ ALOUD DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA PADA KELOMPOK A DI PAUD AL-MUTHAHHIR

    Get PDF
    This study aims to arouse children's reading interest because there has not been a penchant for reading and there are not many teachers who are literate about children's reading interests and are too focused on children's reading results because of the demands of parents who also want their children to be able to read without knowing the child is happy. or forced. So that they get used to reading books with pleasure without any element of coercion. Researchers tried to examine children's reading interests by using the Read Aloud method or reading books aloud by the teacher by selecting the right books according to their age. This study used a qualitative descriptive study, namely the data collected in the form of words or narratives and not in the form of numbers (Sudarwan, 2002). In collecting this data, the researcher made direct observations using interview, observation, and documentation study methods. The object of this research was 8 children. The data analysis used includes data reduction, data presentation, conclusion/verification. The results of this study will describe how the Read Aloud method is applied to the reading interest of group A children in Kober Al-Muthahhir.Penelitian ini bertujuan untuk membangkitkan minat membacadikarenakan belum munculnya kegemaran akan membaca dan belum banyak pengajar yang melek akan minat membaca anak, dan terlalu fokus pada hasil membaca anak karena tuntutan orang tua juga yang ingin anak-anaknya bisa membaca tanpa mengetahui anak tersebut merasa senang atau terpaksa.Agar mereka terbiasa membaca buku dengan rasa senang tanpa ada unsur paksaan. Peneliti mencoba meneliti minat baca anak dengan menggunakan metode Read Aloud atau membacakan buku secara nyaring oleh guru dengan pemilihan buku yang tepat sesuai usia mereka. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatifyaitudata yang dikumpulkannya berupa kata-kata atau narasi dan bukan dalam bentuk angka-angka (Sudarwan, 2002). Dalam pengumpulan data ini, peneliti melakukan pengamatan langsung dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Objek penelitian ini berjumlah 8 anak. Analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, kesimpulan / verifikasi. Hasil dari penelitian ini akan dideskripsikan bagaimana penerapan metode Read Aloudtersebut pada minat baca anakkelompok A di Kober Al-Muthahhir

    KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM PEMECAHAN MASALAH MELALUI MEDIA MONOPOLI

    Get PDF
    Cognitive abilities are thinking skills that have the knowledge, intelligence and relationships of students with their environment. Effective learning for early childhood education, needs to be supported by a conducive learning environment and atmosphere, through play activities. To accustom children to think critically and creatively in solving a problem, researchers used a monopoly game media to develop cognitive abilities in problem solving in children aged 5-6 years in group B of Elektrika Kindergarten. The study was conducted by quasi-pretest and posttest experimental methods in the experimental and control groups. The results showed that the experimental class was 34,167% while the control was 20,875%. This increase was also seen from the results of the percentage value in the N-gain test with a value of 29.142% in the experiments and controls of 20.571%. This shows that the problem solving ability of groups whose learning uses media monopoly is better than groups that use ordinary learning

    KEGIATAN MENGGUNTING SEBAGAI KEGIATAN PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI

    Get PDF
    This study aims to describe and analyze scenarios and implementations, teacher and child responses as well as obstacles faced by teachers and children in improving fine motor skills in early childhood through the cutting method in group A at TKQ Hidayatul Mubtadiin. Descriptive research with a qualitative approach was chosen for this research method. The subjects of this study were 6 children in group A, namely 3 girls and 3 boys. Principals and teachers of group A as informants. Interviews, observations, and documentation studies were used as data collection tools. The results of the implementation of the opening, core, and closing stages in learning cutting activities for children in group A, the core activities for 6 meetings have been effective and children can master the material well. The results of the assessment and evaluation of children showed that the results of the achievement of fine motor development of the child developed and improved in these activities, of the 6 children studied 5 children developed according to expectations (BSH) in the three indicators studied while 1 child in the second indicator showed that they were starting to develop (MB) ), this has proven a positive response from teachers and children in cutting activities. The obstacle faced during learning through cutting activities is the lack of interest of children in the material being taught because some children are afraid of getting their hands hit by scissors.Penelitian ini bertujuanmendeskripsikan dan menganalisis skenario dan implementasi, respon guru dan anak serta kendala yang dihadapiguru dan anak dalam meningkatkan motorik halus anak usia dini melalui metode mengguntingpada kelompok A diTKQ Hidayatul Mubtadiin. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatifyang dipilih dalam metode penelitian ini. Subjek penelitian ini anak usia 4-5 tahunsebanyak 6 anak yaitu 3 anak perempuan dan 3 anak laki-laki. Kepala Sekolah serta guru kelompok A sebagai informan. Wawancara, observasi dan studi dokumentasi dijadikan sebagai alat pengumpulan data. Hasil implementasi tahap pembukaan, inti dan penutup dalam pembelajaran kegiatan menggunting pada anak usia 4-5 tahun, pada kegiatan inti selama 6 pertemuan sudah berjalan efektif dan anak mampu menguasai materi dengan baik. Hasilpenilaian dan evaluasi terhadap anak diperoleh hasil pencapaian perkembangan motorik halus anak tersebut berkembang dan meningkat dalam kegiatan tersebut, dari 6 anak yang diteliti 5 anak berkembang sesuai harapan (BSH) dalam tiga indikator yang diteliti sedangkan 1 anak dalam indikator kedua menunjukkan mulai berkembang (MB),hal ini sudah membuktikan adanya respon positif dari guru dan anak dalam kegiatan menggunting.Kendala yang dihadapi pada saat pembelajaran melalui kegiatan menggunting adalah kurangnya minat anak terhadap materi yang diajarkan, karena sebagian anak ada yang takut tangannya terkena gunting.Â

    Pengembangan Kemampuan Bahasa Reseptif Anak Usia Dini dalam Memperkenalkan Bahasa Inggris melalui Flash Card

    Get PDF
    Pemerolehan bahasa pada anak usia dini dimulai melalui pendengaran yang anak dengar di sekitarnya yang disebut dengan bahasa reseptif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui media pembelajaran yang dapat mengembangka bahasa reseptif anak dalam memperkenalkan bahasa Inggris sebab anak yang hidup di zaman 21 dituntut untu menjadi generasi yang siap bersaing secara internasional. Penelitian menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus di salah satu sekolah di Cimahi. Setelah dilakukan penelitian, peneliti memperoleh hasil bahwa sekolah tersebut menggunakan flashcardsebagai media pembelajaran dalam mengembangkan bahasa reseptif yaitu mendengar dan membaca sebab anak-anak memperhatikan kosakata dan mengucapkan kembali kosa kata tersebut dengan proses membaca gambar flashcard. Maka dari itu,flashcarddiperlukan guru dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak khususnya dalam mengembangkan bahasa reseptif dalam memperkenalkan bahasa Inggri
    corecore