2 research outputs found

    ANALISIS DAMPAK MEKANISME PENERIMAAN SISWA BARU BERDASARKAN UMUR DI INDONESIA KHUSUSNYA DI JAKARTA

    Get PDF
    New Student Admission is a series of annual compulsory activities held by all schools in Indonesia in order to accept new students in the new academic year. The process of New Student Admission is based on school and government policies. In 2019, the Ministry of Education and Culture issued a regulation regarding the admission of new students as stipulated in the Regulation of the Minister of Education and Culture Number 44 of 2019. In this regulation, the age of students is used as one of the parameters that are put into consideration after the distance between residence. In its implementation, many schools in Jakarta use age as the main parameter instead of the distance of student residence so that it violates the provisions of Permendikbud 44 of 2019. The use of age as a main parameter can affect student achievement in school. To see this further, a literature study was conducted which discussed the effect of entry age and achievement in several countries and various levels of education. Based on the literature that has been done, it is unfortunate that the effect of student entry age on achievement at school has different results between each level of education. At the early education level (Kindergarten - Elementary School), the age at which students enter has an influence on their achievement at school, but this does not apply at the secondary level (Junior High School - Senior High School) where the age of students has no effect on achievement at school.

    Pengaruh Paritas Terhadap Litter Size, Bobot Lahir Dan Mortalitas (Pra-Sapih) Domba Ekor Tipis Compass Agrinak Di Balitnak Ciawi, Kabupaten Bogor

    No full text
    Penelitian ini dilakukan di Balai Penelitian Ternak (BALITNAK) Ciawi, Bogor. Menggunakan domba ekor tipis Compass Agrinak (DCA) pada bulan Mei 2021-Oktober 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui paritas berpengaruh terhadap litter size, bobot lahir dan mortalitas pra-sapih pada domba Compass Agrinak (DCA) di Balai Penelitian Ternak (BALITNAK) Ciawi, Bogor. Domba Compass Agrinak merupakan hasil persilangan dari domba lokal Sumatera dengan domba Barbados blackbelly dan domba St. Croix. Domba hasil persilangan ini menurunkan 50 persen sifat domba Sumatera, 25 persen domba Barbados blackbelly, dan 25 persen domba st. croix. Persilangan tersebut dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan (PUSLITBANGNAK) dan Pengembangan Pertanian Materi yang digunakan adalah 102 indukan produktif berbagai umur. Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan acuan dan evaluasi terhadap kemampuan domba Compass Agrinak (DCA) dalam bereproduksi dan menghasilkan keturunan yang unggul, menjadikan domba Compass Agrinak (DCA) sebagai plasma nutfah untuk dikembangkan kedepannya karena memiliki sifat prolifik. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode studi kasus dengan pengumpulan data primer. Data primer dari penelitian ini diperoleh dari hasil pengamatan langsung dilapang dan wawancara dengan petugas bagian teknologi reproduksi di Balai Penelitian Ternak (BALITNAK).diberikan pakan hijauan segar rumput gajah (Pennisetum purpureum) sebanyak 500 gram/ekor/hari dan konsentrat harian dengan kandungan protein 16 % yaitu sebesar 500 gram/ekor/hari yang diberikan secara rutin 2-3 kali sehari, diberikan asuapan air secara adlibitum. Paritas yang digunakan pada pengembangan bibit domba Compass Agrinak (DCA) adalah paritas 1 dan 2. Sistem perkawinan yang digunakan yaitu menggunakan sistem perkawinan alam karena dinilai lebih efektif dan tidak membutuhkan biaya dan tenaga yang besar. Perkawinan domba Compas Agrinak menggunakan kawin alam dengan perbandingan 1 jantan dan 6-7 betina. Kandang yang digunakan tipe kandang panggung dan model atap monitor. Sample yang diteliti dan diamati berupa jumlah kelahiran (Liiter Size), bobot lahir dan mortalitas (pra-sapih) apakah berpengaruh terhadap paritas setelah itu dilakukan perhitungan indeks peroduktivitas Induk (IPI) untuk melihat efektivitas dan efisiensi domba Compass Agrinak (DCA) yang dikawinakan secara alami.Pengambilan sampel sebanyak 102 ekor ternak yang bagi menjadi Paritas 1 (P1) 55 ekor dan Paritas 2 (P2) 47 ekor, Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Data yang telah diperoleh ditabulasi dan dikelompokan berdasarkan paritas kemudian dianalisis secara kuantitatif. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji non para metrik menggunakan Mann Whitney (U-test) untuk mengetahui pengaruh paritas domba Compass Agrinak (DCA) terhadap litter size, bobot lahir, dan mortalitas pra-sapih. Hasil penelitian menunjukan paritas berpengaruh nyata terhadap litter size dan mortalitas pra-sapih. Rataan litter size domba Compass Agrinak (DCA) 1,14 ekor dengan jumlah kelahiran tunggal 88,26% dan kembar 11,84%; rataan bobot lahir domba Compass Agrinak (DCA) 2,31 kg dan persentase mortalitas pra sapih domba Compass Agrinak (DCA) 5,87% .Dapat disimpulkan paritas induk berpengaruh terhadap litter size dan mortalitas, namun tidak memberikan pengaruh terhadap bobot lahir pada domba Compass Agrinak (DCA)
    corecore