2 research outputs found
Estimasi Suhu Permukaan Tanah Menggunakan Metode Algoritma Mono Window di Kabupaten Lamongan
Perubahan alih fungsi lahan merupakan salah satu fenomena yang banyak terjadi pada
kabupaten yang berpotensi untuk pengembangan wilayah tersebut, salah satu area yang
berpotensi untuk menjadi Kawasan Ekonomi Kreatif adalah Kabupaten Lamongan. Penelitian
ini bertujuan untuk estimasi perubahan suhu permukaan tanah di Kabupaten Lamongan dengan
memanfaatkan citra satelit Landsat 9. Citra satelit Landsat 9 diolah berdasarkan algoritma suhu
untuk estimasi perhitungan suhu. Satelit Landsat 9 diluncurkan pada tahun 2021 dan
merupakan satelit pengganti dari satelit Landsat 8. Satelit Landsat 9 memiliki 9 (Sembilan)
band spectral dan 2 (dua) band termal. Pengolahan estimasi suhu permukaan tanah
menggunakan band 4, band 5, dan band 10. Algoritma suhu permukaan tanah yang digunakan
adaalah algoritma mono window. Dilakukan proses mosaic pada path 118 raw 65 dan path 119
raw 65. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah Kabupaten Lamongan memiliki tingkat
kehijauan dengan rentang nilai -0,611 sampai 0,5 yang didominasi oleh tingkat kerapatan
sedang. Hasil estimasi suhu permukaan tanah di Kabupaten Lamongan didominasi oleh suhu
dengan rentang 23°C – 26°C dengan suhu tertinggi 29°C – 33°C.
Kata kunci: Citra, Landsat 9, Suhu permukaan tana
Identifikasi Kekeringan Lahan Berdasarkan Citra Satelit
Kekeringan lahan merupakan salah satu permasalahan masyarakat pada musim kemarau. Menurut Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksi bahwa 58% wilayah zona musim (ZOM) Indonesia akan terlampat memasuki musim kemarau tahun 2021. Salah satu kabupaten yang mengalami kekeringan adalah Kabupaten Lamongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi area kekeringan di Kabupaten Lamongan agar dampak kekeringan dampak diminimalisir. Metode identifikasi yang digunakan berdasarkan pengolahan data penginderaan jauh, yaitu memanfaatkan citra satelit Landsat 8. Citra Landsat 8 diolah berdasarkan algoritma kekeringan untuk mengidentifikasi area kekeringan. Luaran yang ditargetkan dalam penelitian ini adalah produk berupa peta kekeringan lahan dan materi sebagai bahan ajar pendukung perkuliahan. Adapun Tingkat Kematangan Teknologi (TKT) yang terdapat dalam penelitian ini terletak pada tingkat TKT 3, yaitu pembuktian konsep (proof of concept) dari algoritma yang telah ada dan diaplikasika pada studi kasus.
Kata kunci: Identifikasi, Kekeringa