140 research outputs found

    Implementasi Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 terhadap Perlindungan Hukum Bagi Para Pengrajin di Bidang Kerajinan Perak di Daerah Istimewa YOGYAKARTA (DIY)

    Full text link
    Kotagede mempunyai potensi budaya yang cukup banyak antara lain potensi kerajinan, potensi peninggalan sejarah dan potensi makanan tradisional dan di Kotagede juga terdapat pengrajin perak yang memproduksi kerajinan perak dalam berbagai jenis antara lain perak cetak, perak buatan mesin dan filigree. Potensi industri yang terdapat di DIY yaitu kerajinan batik, kulit, perak, kayu, gerabah dan anyaman dan sosialisasi hki yang dilakukan oleh pemerintah daerah antara lain melalui pelatihan dan kesepakatan pembentukan klaster IKM perhiasan perak di DIY. UUHC 2002 sudah memberikan perlindungan terhadap karya cipta kerajinan perak, hambatan yang dihadapi dalam mengimplementasikan UUHC 2002 karena masyarakat khususnya pengrajin perak di DIY belum mengetahui secara jelas tentang HKI dan pengrajin perak tersebut tidak keberatan apabila hasil ciptaan mereka di tiru oleh pengrajin lai

    Effect of Cloud Accounting as Income Statement on Accountant Performance

    Full text link
    A simple and secure security accounting system is a system needed by various large and small companies where of course the company is never separated from accounting in order to process financial expenditures and revenues owned by companies that have a purpose to make a profit. Efforts to achieve success in a company can be seen from financial management which can be monitored and can be managed properly so that finance can be controlled well too, for that accuracy is an important role so with the company's cloud accounting it can be easier to monitor and also manage financial well, so it will be easier to make income / loss statements. cloud accounting provides a user friendly look that can certainly facilitate users. The purpose of this study is so that companies can pay more attention to monitoring and managing finances well so that it can facilitate the making of income statement . In this study took place used observational research methods and field library studies so that the system made can meet the existing needs of the company

    Fenomena Kekerasan di Sekolah (School Bullying) pada Remaja di Kabupaten Pati

    Full text link
    ENGLISHThe increase of child abuse in Pati Regency quite alarming. The aims of this study were to describe of bullying activity on student and describes form of bullying in junior high school (SMP) students in Pati Regency from the perspective of victims and bullies. The research method is a descriptive quantitative. The population are SMP students in Pati Regency in total 31,012 students. The number of respondent (sampling size) is 395 students from 21 SMP. The sampling method uses proportional area random sampling. This study was conducted from June to October 2015. Data are analyzed by descriptive. The results showed that 58.2% of the total respondents had experienced bullying. Students who experience bullying are grouped into three categories: 1) Bullies; 2) The victim; and 3) The bullies and victim. The last category has a dominant percentage (53.8%) compared to other categories. From the victim's viewpoint, the most widely form of bullying was verbal bullying (29.3%). However, 43.4% of victims feel that bullying was common. The majority of bullies was classmate (58.6%) and the bullying activity was mostly occured in classroom (84.3%). From bullies's viewpoint, the most practiced form of bullying was verbal bullying 44.2%. Most bullies fell guilty (37.3%) while most of their victims were classmates (77.5%). Furthermore, the main reason to bully was fun (58.7%) and it was done in classroom (87.5%). INDONESIAPeningkatan angka kekerasan anak di Kabupaten Pati cukup memprihatinkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan perilaku bullying pada siswa SMP dan menjelaskan bentuk-bentuk bullying pada siswa SMP di Kabupaten Pati dari sudut pandang korban maupun pelaku. Metode penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pati yang berjumlah 31.012. Sampel penelitian terdiri atas 395 siswa dari 21 SMP yang bersedia menjadi responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional area random sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Oktober 2015. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 58,2% dari total responden pernah mengalami perilaku bullying. Siswa yang mengalami bullying terbagi dalam 3 peran yaitu pelaku, korban dan pelaku sekaligus korban dengan persentase yang mendominasi yaitu 52,8%. Berdasarkan sudut pandang korban, bentuk bullying paling banyak dialami adalah bullying verbal 29,3%. Korban menganggap bullying yang diterima adalah hal yang biasa (43,4%), namun banyak juga yang merasa sedih (30,3%). Pelaku paling dominan adalah teman seangkatan sebanyak 58,6%. Tempat terjadinya bullying sebagian besar adalah di kelas (84,3%). Berdasarkan sudut pandang pelaku, bentuk paling banyak dilakukan kepada korban adalah bullying verbal 44,2%. Sebagian pelaku bullying merasa menyesal (37,3%), sasaran paling banyak adalah teman seangkatan (77,5%). 58,7% pelaku bullying mengungkapkan alasan perilaku adalah iseng, bullying sebagian besar dilakukan di kelas (87,5%)

    Perilaku Mengakses Pornografi Elektronik pada Remaja (Studi di SMP N di Kabupaten Pati)

    Full text link
    ENGLISHAdolescent are the largest population of the target pornography. The purpose of this study were to describe the behavior of junior high school students in accessing pornography. The research method is descriptive quantitative research. The population are Junior High School (SMP) students in Pati regency in total 31.012.The sampel size is 395 students from 19 SMP. Teknik sampling using proportional random sampling area. This research was conducted in June to October 2015 . Data retrived by questionnaires in the form of closed questions. Data analyzed with descriptive analysis using SPSS 16. The results showed that 29.11% of respondents indicated behavioral accessing pornography, 67% of respondents who accessed porn is male 77% and 33% female, most respondents grade 9 had been accessing pornography 62%, the age of first accessing pornography mostly at the age of 12 (27%) and 13tahun (27%) , media sources such as smartphone and VCD from friends (37% ) and the internet (35%), where access to pornography is in the house as much as 48.7%, while accessing pornography majority partner is a friend as much as 60.9%, the response time of viewing pornography is largely disgusted as much as 41.7%, reasons to access mostly for fun as much as 39.1%. INDONESIARemaja merupakan populasi terbesar yang menjadi sasaran pornografi. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran secara kuantitatif tentang perilaku siswa SMP dalam mengakses materi pornografi.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian adalah siswa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Pati yang berjumlah 31.012.Sampel penelitian ini terdiri atas 395 siswa dari 19 SMP N yang bersedia menjadi responden penelitian.Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsional area random sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Oktober 2015.Pengambilan data penelitian dengan menggunakan angket berupa pertanyaan tertutup.Data dianalisis dengan analisis deskriptif dengan menggunakan bantuan SPSS 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 29,11% responden menunjukkan perilaku mengakses meteri pornografi,67% responden pengakses porno berjenis kelamin laki-laki 77% dan 33% perempuan, sebagian besar responden kelas 9 sudah pernah mengakses materi porno yaitu 62%, usia pertama kali mengakses pornografi sebagian besar pada usia 12&13tahun yaitu 54%, Sumber media berupa Hp dan VCD dari teman (37%) dan internet (35%), tempat mengakses materi pornografi adalah di rumah sebanyak 48,7%, partner saat mengakses pornografi sebagian besar adalah teman sebanyak 60,9%, respon saat melihat materi pornografi sebagian besar adalah jijik sebanyak 41,7%, Alasan mengakses sebagian besar karena iseng/coba-coba sebanyak 39,1%
    • …
    corecore