Hydraulic and Groundwater Chemical Parameters of the Aquifer in Malakasari, Bandung

In order to reveal the physical condition of the aquifer, the pumping test using Cooper-Jacob (1946) principle has conducted at well SM5. The observation data of the test then processed to generate various value of hydraulic properties i.e. 3.241x10-4 cm2/sec for transmissivity (T), 8.103x10-6 cm/sec for conductivity (K), 0.05055 for storativity (S), and 3.852x10-3 ft-1 for specific storage (Ss). These data show that the aquifer composed of unconsolidated sedimentary rocks ranged from coarse sand to silt. In addition, also performed the feasibility test of groundwater by using Multimeter which produces chemical parameter data. The chemical parameter of eight well samples have average values of 6.62, 766.25 μs/cm and 376.25 mg/L for pH, electric conductivity (EC), and total dissolved solid (TDS) respectively, while physical observation shows no turbidity and odor

Hydraulic and Groundwater Chemical Parameters of the Aquifer in Malakasari, Bandung

In order to reveal the physical condition of the aquifer, the pumping test using Cooper-Jacob (1946) principle has conducted at well SM5. The observation data of the test then processed to generate various value of hydraulic properties i.e. 3.241x10-4 cm2/sec for transmissivity (T), 8.103x10-6 cm/sec for conductivity (K), 0.05055 for storativity (S), and 3.852x10-3 ft-1 for specific storage (Ss). These data show that the aquifer composed of unconsolidated sedimentary rocks ranged from coarse sand to silt. In addition, also performed the feasibility test of groundwater by using Multimeter which produces chemical parameter data. The chemical parameter of eight well samples have average values of 6.62, 766.25 μs/cm and 376.25 mg/L for pH, electric conductivity (EC), and total dissolved solid (TDS) respectively, while physical observation shows no turbidity and odor

FITUR-FITUR SEDIMEN ENDAPAN TURBIDIT SEPENJANG SUNGAI CILUTUNG, BANTARUJEG, JAWA BARAT

Penelitian ini dilakukan di sepanjang Sungai Cilutung yang termasuk dalam Formasi Bantarujeg, formasi ini merupakan formasi yang terkenal karena banyak memiliki fitur-fitur sedimen, seperti ditemukannya endapan turbidit dan struktur-struktur sedimen yang bervariasi yang sangat menarik untuk diteliti. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menggali informasi secara detail mengani fitur-fitur sedimen yang ada dan mengkaitkannya dengan geologi regional untuk menarik kesimpulan mengenai karakterisik arus dan lingkungan pengendapannya. Metode yang dilakukan adalah metode tape & compass traverse dengan menggunakan kompas geologi, pita ukur, dan GPS, selain itu, digunakan juga metode studio untuk membuat gambaran vertikal log litologi dari hasil pengukuran menggunakan softwere SedLog 3.1 dan Corel Draw X6. Dari hasil pengukuran measured section (MS) sepanjang 416,2 m didapat ketebalan 155,69 m, sepanjang daerah pengukuran tersebut satuan batuan dibagi menjadi dua, yaitu satuan batuserpih (lintasan 1-8) dan satuan batupasir (lintasan 9-11). Terdapat tiga unit Bouma sekuen tersingkap jelas di lintasan 10-11, unit Bouma sekuen 1 terletak di bawah yang tersusun dari divisi Ta-b dengan keadaan terbalik (reverse grading), unit Bouma sekuen yang kedua terletak di tengah yang tersusun dari divisi Ta-c, dan unit Bouma sekuen yang terakhir terlatak paling atas yang tersusun dari divisi Ta-b, dari ketiga unit Bouma sekuen ini bisa menjadi indikasi bahwa setidaknya terjadi tiga rangkaian arus yang terjadi dari lintasan 10-11. Selain itu, ditemukan struktur-struktur sedimentasi seperti pararel laminasi, cross laminasi, normal grading, reverse grading, lenticular, dan slump, dengan memperhatikan struktur-struktur tersebut dan adanya sifat karbonatan dari semua lapisan sepanjang lintasan disimpulkan bahwa daerah penelitian diendapkan di daerah laut