Skripsi. Pemetaan Populasi Kepiting Biola (Uca sp) di Kelurahan Mangunharjo, Kota Probolinggo Propinsi Jawa Timur

Kepiting Biola (Uca sp) adalah kepiting yang terdiri dari bebagai spesies dan warna Menurut Mars (2009) ada kurang lebih 97 spesies kepiting biola di seluruh dunia dan di Indonesia ditemukan kurang lebih 19 spesies, morfologi pada kepiting jantan memiliki capit besar sebelah sedangkan kepiting betinanya mempunyai sepasang capit kecil yang sama.Informasi tersebut dapat di masukan dalam Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memetakan kondisi dan peristiwa yang terjadi di muka bumi dan dapat juga dipakai untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi geografi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan Populasi kepiting Biola (Uca sp) dengan informasi habitat kepiting biola dan lokasinya berdasarkan geografisnya yang terletak di kawasan mangrove Kelurahan Mangunharjo, Kota Probolinggo, Propinsi Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode supervised, yaitu melakukan pengambilan data dilapang lalu dibandingkan dengan yang ada di Citra dengan demikian hasil yang diperoleh Kepiting biola yang ditemukan di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Propinsi Jawa Timur, adalah 5 spesies kepiting biola. Antara lain uca (thalassuca) tetragonon, uca crasipies, uca annulipes, uca (thalassuca) vocans danuca(deltuca) dussumieri dengan kepadatan kepiting biola dari semua stasiun dan kawasn menurut jenis spesies berturut-turut adalah uca annulipes yaitu 27,33 ind/m2 dengan kepadatan relatif 47,39 %;uca vocans 10,5 ind/m2dengan kepadatan relatif 25,23 %;uca tetragonon 0,61 ind/m2dengan kepadatan relatif 1,47 %; uca crasipies yaitu 0,05 ind/m2 dengan kepadatan relatif 0,14 % dan uca dussumieri 10,72ind/m2 dengan kepadatan relatif 25,77 %. Hasil indeks morilitas kepiting Biola (Uca sp) di kelurahan Mangunharjo di setiap kawasan memiliki nilai indeks morilitas sebagai berikut, Uca annulipes memiliki nilai 4,025, Uca vocans memiliki nilai 1,143, Uca Dussumieri memiliki nilai 1,172, Uca tetragonon memiliki nilai -0,02 dan untuk Uca crassipies memiliki nilai -0,02

Reforestation Opportunities in Indonesia: Mitigating Climate Change and Achieving Sustainable Development Goals

Reforestation in the tropics is highlighted as an important intervention to mitigate climate change globally because of its potential for high CO2 removal rates, ranging from 4.5 to 40.7 t CO2e ha−1 yr−1 during the first 20 years of tree growth. Reforestation is critical to meeting emissions’ targets of the Paris Climate Agreement, as well as achieving Indonesia’s Nationally Determined Contribution (NDC) targets. Increasing carbon stocks through forest and land rehabilitation activities (RHL) is one of the Ministry of Environment and Forestry (MoEF) five main strategies for reducing greenhouse gas (GHG) emissions from the land sector. This study focuses on reforestation opportunities to support Indonesia’s NDC in reducing GHG emissions by 2030. We identified unproductive areas of land (shrub, open land) with highly degraded conditions as potential areas for reforestation. Based on Indonesian data of land cover change, we found that reforestation activities during 2019–2030 (11 years) under a realistic, ambitious and very ambitious scenario may remove carbon up to −0.25 GtCO2e (equal to −23 MtCO2e yr−1), −1.3 GtCO2e (equal to −124 MtCO2e yr−1) and −2.7 GtCO2e (equal to −247 MtCO2e yr−1), respectively. Based on international data of land cover change (Hansen et al. 2013), reforestation activities during 2019–2030, under a realistic, ambitious, and very ambitious scenario, have the opportunities to remove −17 MtCO2e yr−1, −118 MtCO2e yr−1, and −241 MtCO2e yr−1, respectively. This study demonstrates that ambitious and very ambitious scenarios of reforestation activities can significantly contribute to Indonesia’s forestry-related NDC in 2030 by reducing the Indonesia Business As Usual (BAU) emissions up to 17% and 35%