2 research outputs found
KONTESTASI IDENTITAS BUDAYA ISLAM DI BALI PASCA REFORMASI
Tesis ini membahas Penguatan identitas ke Islaman Pasca reformasi di Bali. Pada
masa itu, relasi antara Hindu dengan Islam mengalami pasang surut. Puncaknya
timbul wacana Ajeg Bali sebagai rekonstruksi pemikiran masyarakat Hindu-Bali
tentang kesadaran dan penguatan kebudayaan yang berlandaskan ajaran Hindu
sebagai identitas tunggal Bali. Ajeg Bali yang pada awalnya berupa wacana berubah
menjadi Gerakan, pasca terjadinya Bom Bali pada 2002 yang substansinya
berkembang keberbagai kegiatan termasuk aksi-aksi perlawanan terhadap Islam.
Berpijak dari kasus tersebut, maka tesis ini berjudul: “Kontestasi Identitas Budaya
Islam di Bali Pasca Reformasi.” peneliti hendak mengkaji kontestasi terhadap
identitas budaya Muslim di Kabupaten Buleleng terutama di Desa Pegayaman serta
model-model pemertahanan budaya.
Jenis penelitian ini adalah studi analisis, yang berusaha mencari penjelasan
tentang apa saja gesekan yang mengarah pada konflik antar agama di Buleleng, serta
bagaimana dampaknya terhadap perkembangan Budaya Muslim di Buleleng Bali.
Adapun metode penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan pendekatan
konflik sebagai pisau analisis dalam menjawab kontestasi budaya Muslim Buleleng
serta Modal sosial untuk menganalisa model-model pemertahanan Budaya. Untuk
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tekhnik wawancara sebagai
sumber data utama yang bersumber dari para tokoh budaya di desa Pegayaman.
Hasil dari wawancara dan analisa tersebut, didapati kesimpulan sebagai berikut:
Pertama, di Pegayaman sendiri tantangan yang dihadapi terkait kontestasi Budaya
adalah: banyaknya anak-anak desa Pegayaman yang bersekolah/kuliah diluar desa
atau Bali dan membawa pulang aliran keagamaan seperti Salafi dan yang selalu
mengkritik bahkan menentang beberapa tradisi Pegayaman seperti:Muludan,
Medelokan, dan lain-lain. Kedua, model-model pemertahanan budaya di Desa
Pegayaman melibatkan peran Keluarga, yang mana mereka menghidup bahasa Bali
sebagai bahasa Ibu dan juga perkawinan sebagai pelestari budaya itu berlangsung
Selain itu para orang tua juga memposisikan diri sebagai contoh, serta menanamkan
budaya toleransi malalui tradisi Ngejot dimana dalam prakteknya tradisi ini
menciptakan praktik sosial yang mengakui dan mendukung keberadaan identitas
masing-masing. Peran Pemerintah Desa adalah dengan memberlakukan sistem
pemrintahan adat atau ke-penghuluan sebagai wadah intelektual Muslim, dan
membagun relasi yang harmonis terhadap Masyarakat Hindu dengan jalan Megibung
dan Ngayah. Peran Lembaga Sekolah yang menjadikan Soko Taloh dan Soko Base
sebagai media Pendidikan Karakter, menjadikan Pencak Silat Blebet sebagai kegiatan
ekstrakulikuler
RELATIONSHIP OF INDIVIDUAL ASSIGNMENT WITH SPIRIT SMP LEARNS IN ALL GRADE VII STUDENTS STATE 1 SONGGONT FOR 2014/2015 ACADEMIC YEAR
Individuals emphasize investigations into the special realities of life and how they affect human life. Individuals do not mean humans as a whole that cannot be divided, but as a finite unity, namely as individual humans (2008: 23). Because education is a control of children's activities, especially in a school environment, children's involvement in their lives has a grace period that is not too long compared to children when they are at home. So that the entire school community in it must be able to create a harmonious atmosphere in order to create the spirit of children in studying good.
Keywords: individual task, stud