22 research outputs found

    SELF-CONFIDENCE OF NURSES TO TREAT SUDDEN DETERIORATION PATIENTS IN MEDICAL WARDS

    Get PDF
    Background: Sudden deterioration defined as a condition in which a progression over a complex illness. Progression of pain to the patient causing displacement status characterized by the vital signs of patients who experienced abnormality. Nurses in medical and surgical ward almost everytime facing with patients with acute deterioration conditions. Nurses should have confidence when giving proper treatmen for acute patents deterioration. Methods: This study utilize quantitative descriptive research conducted in the hospital ward illness Islam Sultan Agung Semarang. The number of respondents that used in this study were 98 nurses, utilized consecutive sampling technique. Results: The results showed that the average level of confidence gained nurses treating patients in the ward conditions of acute deterioration in the disease is expressed 3.03. It is mean that respondents have moderate level of confidence. Conclusions: The level of confidence of nurses in treating patients with acute exacerbation of conditions needs to be improved to provide excellent service qualityKeywords: nurse, self-confidence, sudden deterioratio

    IDENTIFICATION OF COMMUNICATION BETWEEN FAMILY AND PRESBYACUSIS PATIENT WHO STAYS IN ONE HOUSE

    Get PDF
    Presbyacusis hearing loss is common in elderly. Patients with presbyacusis may feel neglected by the family and the surrounding environment. It should be takes the right way to communicate with presbyacusis patients, so that communication can be done effectively. This study aims to identify the phenomenon of family communication with presbyacusis patients who stays in one house. Qualitiataive research design was used in this reserch with  phenomenologycal approach. In-depth interviews and observation was used as data collection method. The results of the research found that the family have an understanding about the meaning of communication which is talking alone and talking with others. Family barriers when communicating with presbyacusis patients are difficult to understand what is the family talking about, difficult to talk, disconnected, family feel annoyed and must be patient when communicating. The family communicates with presbyacusis patients using verbal (verbal) communication such as repetition of speech, non-verbal communication (gesture) that is by mouth movement, touching the shoulders, face-to-face when communicating, hand movements. As a conclusion of this research was obtained the understanding of communication, family barriers when communicating with presbiakusis patients, the way families communicate, family reasons using verbal communication (verbal) and non-verbal (cues).Keywords: family communication, presbyacusis, phenomen

    Gambaran Pengetahuan dan Peran Perawat dalam Perawatan Paliatif pada Pasien Kondisi Terminal Di RSI SA Semarang

    Get PDF
    Keberhasilan perawatan paliatif sangat didukung oleh pengetahuan dan peran seorang perawat. Pengetahuan dan peran perawat yang baik dan tepat tentang perawatan paliatif diperlukan untuk pasien dalam kondisi terminal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan peran perawat pada perawatan paliatif pada pasien kondisi terminal. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional. Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu desain penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan observasional. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum perawat yang memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 90 orang dengan presentase 97,8%, perawat yang memiliki pengetahuan yang cukup sebanyak 1 orang dengan presentase 1,1%, dan perawat yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 1 orang dengan presentase 1,1%, total responden adalah 92 orang. Hasil penelitian ini didapatkan ada 90 responden yang memiliki pengetahuan yang baik akan tetapi ada hanya ada 76 responden yang memiliki peran yang baik, dengan begitu ada 14 responden yang memiliki pengetahuan baik tetapi memiliki peran yang cukup

    PENGUATAN KEMPAMPUAN CARING SPIRITUAL DAN TEKNIK RELAKSASI OTOT PROGRESIF BAGI KADER WARGA PEDULI AIDS (WPA) GENUKSARI SEMARANG

    Get PDF
    Pendahuluan: Orang dengan HIV/AIDS biasanya mengalami krisis sikap dan perilaku pada dirinya, keluarga dan masyarakat. Salah satu bentuk krisis tersebut yaitu kecemasan. Hal tersebut dibuktikan dengan penelitian sebelumnya bahwa fase kecemasan pada ODHA yang sifatnya kronis akan berlanjut hingga depresi dan bubuh diri. Untuk itu perlu penanganan yang tidak mengesampingkan pendekatan biopsikososio sipiritual. Wilayah Kelurahan Genuksari Kota Semarang menjadi salah satu area yang digarap kota Semarang untuk pelayanan kesehatan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Kondisi penderita HIV AIDS di wilayah ini masih banyak yang cenderung tertutup atas status HIV AIDS yang dideritanya karena stigma masyarakat. Kader kesehatan telah dibentuk di wilayah tersebut dengan nama Warga Peduli AIDS (WPA). Namun kader belum banyak mendapatkan penguatan kemampuan carings spiritual dan penanganan kecemasan ODHA dengan teknik relaksasi otot progresif. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini yaitu untuk membekali kader WPA kemampuan caring spiritual dan teknik relaksasi otot progresif. Metodologi: metode kegiatan yang dilakukan meliputi dua fase yaitu survey & sosialisasi serta pemberian materi dengan cara  ceramah dan demonstrasi. Hasil: Kemampuan kader WPA dalam memahami caring spiritual antara sebelum dan sesudah pengabdian mengalami peningkatan. Diskusi: Kader WPA masih memerlukan pendampingan dalam penerapan caring spiritual dan teknik relaksasi otot progresif

    HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNITE RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

    Get PDF
    Pendahuluan: Pasien di Intesive Care Unit (ICU) yaitu pasien yang memerlukan intervensi medis segera, pemantauan terus-menerus, hal ini dilakukan agar pasien dapat terhendar dari penurunan fisiologis dan pemberian terapi dengan tepat. Pada kondisi tersebut perilaku caring perawat sangat dibutuhkan oleh keluarga pasien, karena keluarga orang paling dekat dengan pasien, dan juga keluarga merupakan perawat utama bagi pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di ruang intensive care unite (ICU). Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan korelasi dengan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, dengan kriteria inklusi (keluarga pasien yang berada diruang tunggu ICU, keuarga pasien yang merupakan keluarga inti atau penanggunga jawab) dan eksklusi (keluarga pasien yang tidak bersedia menjadi responden dan keluarga pasien saat keadaan berduak) jumlah responden sebanyak 83 respoden, dan data penelitian dinilai menggunakan uji gamma. Hasil: Mayoritas responden memiliki perilaku caring cukup sebanyak 72 (86,7%) responden, dan tingkat kecemasan keluarga pasien dengan kecemasan berat 70 (84,3%) responden. Simpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara perilaku caring perawat dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di ICU dengan p value = 0,004. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai data dan informasi dasar dalam melakukan penelitian lebih lanjut. Kata Kunci : Perilaku caring perawat, tingkat kecemasan keluarga pasien

    EMPOWERMENT OF HEALTH CADRES IN EARLY DETECTION OF PATIENT’S AT RISK CHRONIC KIDNEY DISEASE

    Get PDF
    Pendahuluan :Penyakit ginjal kronik dapat berkembang mencapai stadium akhir tanpa disadari sebelumnya. Penyebab utamanya adalah diabetes melitus dan hipertensi.  Jika sudah mencapai  stadium akhir maka harus dilakukan terapi pengganti ginjal dan yang paling banyak digunakan adalah hemodialisis.  Terapi ini tidak menyembuhkan atau  memulihkan penyakit ginjal, merupakan treatmen yang penuh dengan sressor dan menyebabkan perubahan pada kualitas hidup. Desa Kedunguter merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Karangtengah,  Terdapat dua penyakit tidak menular yang jumlahnya lebih banyak dibanding dengan penyakit tidak menular lainnya yaitu Diabetes Mellitus (DM) dan hipertensi. Jumlah penderita DM sebanyak 46 orang (1,54%) dan jumlah penderita hipertensi sebanyak 775 orang (25,98%). Secara spesifik belum dilakukan deteksi dini. Kegiatan perlu melibatkan kader kesehatan.  Metode : Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Desa Kedunguter Kecamatan Karangtengah Kabupaten Demak,  diikuti oleh 25 pasien baik itu DM maupun hipertensi dan melibatkan 4 kader kesehatan. Kegiatan pengabdian meliputi deteksi dini pada kelompok resiko. Sebelum dilakukan deteksi dini, terlebih dahulu dilakukan training kepada kader kesehatan. Dilakukan pemberian materi kepada kader kesehatan dilanjutkan dengan diskusi terkait dengan materi yang diberikan. Hasil dan rekomendasi: sebagian besar pasien yang berpartisipasi berjenis kelamin perempuan (96%), usia rata-rata 61,08 tahun, rata-rata tekanan darah sistolik 161,76 mmHg, tekanan darah diastolik 96 mmHg dan gula darah sewaktu 155,8 mg/dL. Sebagian besar pasien belum belum merasakan keluhan seperti mual, muntah, edema, keletihan, gatal, kulit kering, sesak nafas, sering terbangun pada malam hari dan cegukan.  Deteksi dini dengan memberdayakan kader kesehatan sebagai kelompok pendamping perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit ginjal kronik

    Potret Kebutuhan Spiritual Pasien HIV/AIDS

    Get PDF
    Pendahuluan: Kasus penyakit gangguan sistem imun yang semakin banyak ditemukan adalah HIV/AIDS. Salah satu dampak yang dapat muncul pada kasus penyakit ini adalah masalah spiritual bagi Orang dengan HIV AIDS (ODHA) tersebut. Aspek kebutuhan spiritual menjadi penting untuk diketahui guna memberikan pelayanan yang holistik. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan spiritual pasien HIV/AIDS. Metodologi: Desain penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif, menggunakan pendekatan cross sectional study. 85 ODHA di Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah Semarang terlibat sebagai responden, yang diambil menggunakan teknik consecutive sampling.Hasil: Potret kebutuhan spiritual pada ODHA didapatkan indikator agama/religi merupakan kebutuhan yang paling dibutuhkan. Sedangkan indikator kebutuhan spiritual yang paling sedikit dibutuhkan adalah indikator eksistensi. Diskusi: Perawat atau tenaga kesehatan lain, diharapkan memperhatikan pemenuhan kebutuhan spiritual ODHA sebagai salah satu bentuk intervensi tambahan. Pemberian edukasi atau bimbingan tentang cara memenuhi kebutuhan spiritual juga perlu diberikan kepada ODHA.Kata kunci: HIV/AIDS, Kebutuhan Spiritua

    MODERN WOUND IRRIGATION DEVICE (MWID) REDUCE THE NUMBER OF BACTERIA IN DIABETIC ULCER PATIENTS

    Get PDF
    Background and Purpose: One of the micro-vascular complications in patients with diabetes mellitus is a diabetic ulcer. One of he goals of care in diabetic ulcers is to reduce infection in the wound area by doing a cleansing method particularly utilizing irrigation techniques. Irrigation technique aims to reduce the number of bacteria in the wound, so that the inflammatory process is expected to be more quickly achieved. Many diabetic ulcer care-related research but researches on irrigation tools on diabetic ulcers are very minimal. This study aims to determine the effect of Modern Wound Irrigation Device (MWID) to decrease the amount of bacteria on patients with diabetic ulcers. Method: This study was utilized quasi-experimental post test only with control group design. A total of 20 respondents in this study were divided into 10 respondents for intervention group that was given wound care using MWID. 10 respondents as control group that was given manual irrigation wound care. Results: The average number of bacteria in intervention group is 30,4x109 colonies/ml, while the average number of bacteria for control group is 59x109 colonies/ml. Analysis with independent t test was found that there is no significant difference between the average number of bacteria on the intervention and control groups with p value of (0.001 < 0.005). Conclusion and recommendation: the use of MWID for current wound irrigation is proven can reduce the amount of bacteria on diabetic ulcers as compared with manual irrigation technique. Further developmental researches utilize MWID tool is to modify the output of irrigation to reduce anaerobic bacteria for gangrene wound.Key words: Diabetic Ulcer, Wound irrigation, amount of bacteri

    GAMBARAN AKTIVITAS FISIK DAN TINGKAT KENYAMANAN PASIEN DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER

    Get PDF
    Pendahuluan: Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit yang disebabkan oleh plak yang menumpuk di pembuluh darah koroner sehingga dapat mengakibatkan penyempitan atau penyumbatan yang menyuplai oksigen (O2) ke otot jantung. Sehingga pasien disarankan untuk melakukan latihan aktivitas fisik. Salah satu masalah yang disebabkan karena ketidaknyamanan yaitu nyeri dada yang dirasakan pada pasien Penyakit Jantung Koroner. Metode: penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, dengan kriterian inklusi dan eksklusi jumlah responden sebanyak 186 responden, dan data penelitian menggunakan distribusi frekuensi. Hasil: Mayoritas responden yaitu berjenis kelamin laki-laki, usia rata-rata 60 tahun, klasifikasi penyakit yaitu atherosclerotic heart disease, aktivitas pasien rendah (54,3%), dan tingkat kenyamanan pasien psiko-spiritual (52,7%) responden. Simpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usia, jenis kelamin, dan karakteristik penyakit dapat mempengaruhi penyakit jantung koroner. Aktivitas fisik dapat meningkatkan sistem kerja jantung untuk mempertahankan kenyamanan pasien. Kata Kunci: Penyakit Jantung Koroner; Aktivitas Fisik; Tingkat Kenyamana
    corecore