1 research outputs found

    City Branding Kota Ternate

    Get PDF
    City branding has become a massive effort by many cities as tourist destinations to promote the city nationally and internationally. Ambon City, the Capital of Maluku Province, known as the “City of Music,” and the City of Solo with “Solo the Spirit of Java,” are examples of city branding. In North Maluku Province, Ternate City has a long history of colonialism, international trade, and a developing city. Unfortunately, inconsistencies still exist in how the city should be known. This study aims to identify and define city branding by using the constructivist grounded theory method. The themes identified were quality tourism, economic value, community engagement, stakeholder consensus, legendary ancient leadership, and historic and renowned commodity. Six main themes are theoretically based on how to branding Ternate city and involving seven important participants. These themes are then used to define the branding of Ternate City. Current research offers a testable model to brand a place or city based on the identified subjects. At the same time, potential future studies are also suggested regarding the weaknesses of the current study.City branding telah menjadi upaya besar-besaran oleh banyak kota sebagai tujuan wisata untuk mempromosikan kota secara nasional dan internasional. Kota Ambon, Ibukota Provinsi Maluku yang dikenal sebagai “Kota Musik”, dan Kota Solo dengan “Solo the Spirit of Java” adalah contoh dari city branding. Di Provinsi Maluku Utara, Kota Ternate memiliki sejarah panjang kolonialisme, perdagangan internasional, dan kota berkembang. Sayangnya, masih ada inkonsistensi dalam bagaimana kota itu seharusnya dikenal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan city branding dengan menggunakan metode konstruktivis grounded theory. Tema yang diidentifikasi adalah pariwisata berkualitas, nilai ekonomi, keterlibatan masyarakat, konsensus pemangku kepentingan, kepemimpinan kuno yang legendaris, dan komoditas bersejarah dan terkenal. Enam tema utama tersebut secara teoritis didasarkan pada bagaimana branding kota Ternate dan melibatkan tujuh partisipan penting. Tema-tema tersebut kemudian digunakan untuk mendefinisikan branding Kota Ternate. Penelitian saat ini menawarkan model yang dapat diuji untuk branding suatu tempat atau kota berdasarkan tema yang diidentifikasi. Pada saat yang sama, studi masa depan yang potensial juga disarankan mengenai kelemahan dari studi saat ini
    corecore