3 research outputs found
Relationship between Knowledge, Attitude, Behavior, and Needle Stick Injury among Nurses at Cilegon Public Hospital, Banten
Background: Needle stick injury is one of the greatest risks faced by nurses. Deadly blood borne pathogens contaminating needle stick injuries may lead to a serious or fatal infection. This study aimed to examine the relationship between knowledge, attitude, behavior, and needle stick injury among nurse at Cilegon Regional Public Hospital.
Subject and Method: This was cross sectional study conducted at Cilegon Regional Public Hospital, Banten, from January to July 2018. Total of 51 nurses at emergency department and central surgical installation were selected for this study by total sampling. The dependent variable was needle stick injury. The independent variables were knowledge, attitude, and behavior. Data was collected by a set of questionnaire and bivariate analysis was performed by chi-square.
Results: Poor knowledge (OR= 20.00; 95% CI= 2.07 to 193.17; p=0.004), poor attitude (OR= 4.28; 95% CI= 1.13 to 16.23; p=0.038), and reckless behavior (OR= 20.40; 95% CI= 4.08 to 101.94; p<0.001) were associated with increased risk of needle stick injury.
Conclusion: Knowledge, attitude, and behavior are associated with needle stick injury.
Keywords: knowledge, attitude, behavior, needle stick injury
Potret Kemiskinan Perempuan
Buku Bunga Rampai ini merupakan kumpulan tulisan personil WRI yang menyoroti berbagai persoalan yang dihadapi perempuan yang akhirnya memunculkan kemiskinan. Buku ini memperlihatkan beberapa gambaran dari situasi kemiskinan yang dihadapi perempuan yang secara cukup rinci coba untuk dipaparkan. Dan melalui buku ini diantarkan sebuah Kenyataan bahwa sekalipun sudah dilahirkan berbagai landasan hukum untuk meningkatkan kesetaraan gender di Indonesia, masih saja persoalan kemiskinan yang berbasis gender belum dapat teratasi.
Dengan adanya buku ini, harapannya Women Research Institute sebagai sebuah lembaga yang mengupayakan pengembangan konsep tata pemerintahan yang adil gender, dapat mengkontribusikan pemikiran guna menggugah kesadaran semua pihak, termasuk para pengambil keputusan dan pembuat kebijakan. Sehingga, perspektif keadilan gender tercermin dalam kebijakan publik baik dalam bentuk Undang-Undang, Peraturan Daerah maupun Anggaran Daerah yang pada gilirannya dapat bermanfaat untuk mengurangi kemiskinan yang dihadapi perempuan di Indonesia.
Judul-judul tulisan dalam buku Bunga Rampai:
Strategi Mengentaskan Kemiskinan Berbasis Gender
Human Development Index dan Ketimpangan Gender
Lebih Mudah Mencari Uang daripada Bertahan Hidup, Persoalan Perempuan Buruh Migran
Upaya Penanggulangan Angka Kematian Ibu: Agenda Mendesak bagi Pemerintah Pusat dan Daerah
Perlindungan Buruh Perempuan dan Kebijakan Ketenagakerjaan Indonesia
Situasi Pekerja Rumah Tangga (PRT) di Indonesia
MANAJEMEN PEMASARAN JASA
Sebagai pelaku usaha di bidang jasa, Kita wajib melakukan manajemen pemasaran jasa. Manajemen ini sangat penting dilakukan karena persaingan di luar sana sangat ketat. Jika kita tidak mempunyai manajemen dengan baik, maka produk jasa yang ditawarkan tersebut akan tenggelam dengan sendirinya. Hal inilah yang nantinya akan menyebabkan usaha kita gulung tikar secara perlahan karena tidak mampu memanajemen jasa dengan baik. Manajemen pemasaran jasa merupakan sebuah proses pengelolaan pemasaran atau marketing produk jasa yang dilakukan oleh penyedia jasa dengan tujuan produk jasa miliknya bisa dikenal masyarakat dengan baik sehingga mendorong mereka untuk menggunakan jasa tersebut. Manajemen pemasaran jasa ini tentunya akan berbeda dengan manajemen pemasaran produk karena karakteristik antara produk dan jasa memang berbeda pula. Dalam manajemen pemasaran jasa, sistem pemasaran yang harus dilakukan tidak hanya dipahami oleh penyedia jasa atau pimpinan perusahaan saja. Akan tetapi, semua karyawan juga harus terlibat dalam pemasaran tersebut. Perusahaan dan para karyawan yang menyediakan jasa harus bisa meyakinkan calon pengguna jasa bahwa jasa yang mereka tawarkan memang benar-benar bisa memenuhi kebutuhan mereka. Manajemen pemasaran jasa yang akan Kita lakukan tidak boleh dijalankan dengan asal-asalan saja. Oleh karena itu, seorang manajer pemasaran atau pemilik usaha harus mampu menjalankan manajemen pemasaran dengan strategi yang matang. Tanpa adanya strategi pemasaran, maka manajemen pemasaran yang kita lakukan akan menemui banyak kegagalan. Pastikan bahwa strategi yang Kita gunakan sesuai dengan kondisi sekitar pada saat itu. Hal ini nantinya berpengaruh terhadap laku atau tidaknya produk jasa milik kita