7 research outputs found

    Menurunkan Cost of Quality Pada Proses Cutting and Crimping Di Mesin Opr-rs 6w Pada PT. Sumitomo Wiring System Batam Indonesia

    Full text link
    PT. Sumitomo Wiring System Batam Indonesia merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur perakitan kabel (wire) untuk produk mobil yang bermerk TOYOTA dan MITSUBISHI yang berpusat di Negara Jepang.Pada salah satu proses produksi yaitu cutting dan crimping selalu ada material defect yang di hasilkan oleh mesin OPR-RS 6W yang sudah berumur sekitar 10 tahun sejak pertama kali di gunakan oleh PT.SWSBI. Mesin tersebut dalam kondisi setengah pakai second) dari salah satu Perusahaan wiring system yang ada di Jepang.Sebagai salah satu Perusahaan kelas dunia PT.SWSBI tidak ada henti-hentinya untuk melakukan improvement.Hal ini dilakukan untuk bisa bertahan dalam menghadapi setiap persaingan yang semakin ketat.Terutama untuk masalah kualitas dan kuantitas.Masalah kualitas di pelanggan adalah hal yang sangat ditakuti oleh semua pihak di PT.SWSBI.Hal ini sangat beralasan karena jika misalnya kita membeli wiring harnes dan ternyata tidak terpasang terminal maka tidak terjadi sambungan arus listrik dan mobil tidak bisa bekerja dengan maksimal dan bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi tidak terpasangan terminal dengan metode Lean Manufacturning. Lean Manufacturing adalah metode yang cocok digunakan oleh Perusahaan untuk mengidentifikasi tingkat pemborosan terutama pada wire yang defect disamping itu juga diperlukan Otomasi Industri yang didalamnya terdapat alat bantu yang bisa digunaka pada mesin OPR-RS 6W yaitu suatu alat yang berbasis PLC.Dalam hal ini alat tersebut adalah sebuah sensor yang dapat mendeteksi suatu defect (dalam hal ini defect no terminal). Dengan menggunakan metode Lean Manufakturing dan Otomasi Industri maka membantu Perusahaan dalam mengurangi jumlah defect yang lolos ke inspection cutting and crimping maupun ke proses lain yang saling berkaitan (proses-proses yang ada di Perusahaan) sesuai yang ditargetkan oleh Perusahaan dan lebih penting lagi dapat mencegah custumer claim. Hasil penelitian dari penulis yang lakukan dapat mengurangi defect no terminal yang lolos ke inpection cutting dan crimping kurang dari 75% sudah bisa terlaksana

    Analisa Percobaan Terhadap Tingkat Cacat Malformbond (Golf Ball) Pada Proses Wire Bond Di Mesin Sinkawa (Utc-wb) Dengan Metode Anova Experiments Analysis of Malformbond Defect (Golf Ball) for Wire Bond Process in Sinkawa Machine (Utc –Wb) by Anova Method

    Full text link
    PT.Infineon Technologies merupakan salah satu Perusahaaan manufacturing dengan hasil produksi berupa Integrated Circuit (IC). PT. Infineon Technologies Batam membagi proses produksinya menjadi beberapa departement, salah satunya yaitu departement perakitanyang terdiri dari beberapa proses pula, dan salah satunya yaitu proses wire bonding. Pada proses wire bonding diperiode minggu ke 40 - 52 ditemui cacat malformbond yang berasal dari mesin Sinkawa (UTC-WB) dengan wire size 50 µm. Dampak yang ditimbulkan dari cacat malformbond tersebut berpengaruh buruk dimana tingkat kualitas pada proses produksi sebesar 99,6 % yang diasumsikan bahwa 0,4 % adalah sebagai rejectpart yang di scrab. Cacat malformbond merupakan cacat yang sifatnya un-reworkable atau tidak dapat diperbaiki lagi. Cacat malformbond memberikan kontribusi sebesar 70% dari jumlah reject keseluruhan yang terjadi.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Analysis of Variance (ANOVA) yang digunakan untuk melihat perbandingan rata – rata beberapa kelompok. Tujuan analisa variansi adalah untuk menentukan apakah ada perbedaan antara beberapa perlakuan atau percobaan yang dilakukan hanyalah sebagai akibat dari variasi acak saja ataukah memang juga ada sumbangan dari variasi sitematik dalam jenis perlakuan untuk mengurangi jumlah cacat. Percobaan yang dilakukan adalah sebanyak 3 jenis, yaitu menaikkan paramater wire tensioner, penggunaan jig EFO untuk pemasangan electrode, dan menaikkan parameter wire tensioner serta menggunakan jig EFO.Hasil dari penelitian ini adalah memilih salah satu dari 3 percobaan yang dilakukan untuk menunjukkan tingkat pencapaian yield yang lebih baik dibanding yield sebelum percobaan. Percobaan yang terpilih adalah percobaan 3 yaitu menaikkan parameter wire tensioer serta menggunakan jig EFO electrode yang hasilnya adalah peninggkatan yield sebesar 1% menjadi 99.11% dari yield sebelum percobaan. Kata kunci: malformbond, yield, ANOVA,tingkat cacat PT.Infineon Technologies is one of the manufacturing firms with produce Integrated Circuit (IC). PT. Infineon Technologies Batam divide the production process into several departments, one of which is assembly department that consists of several process anyway, and one of them is wire bonding process. In the process of wire bonding period of weeks to 40-52 found defective malformbond coming from Sinkawa machibe (UTC-WB) with a wire size of 50 lm. The impact of the malformbond defects which adversely affect the level of quality in the production process 99,6% assumed that 0.4% is as reject part that in scrap. Malformbond defects are defects that are un-reworkable or cannot be repaired anymore. Malformbond defects accounted for 70% of the overall amount reject happened.The method used in this research is Analysis of Variance (ANOVA) was used to compare the average some groups. The objective of variance analysis is to determine whether there are differences between treatments or experiments carried out only as a result of random variation alone or is also a contribution of variations systematically in this type of treatment to reduce the number of defects. Experiments carried out is as much as three types, namely raising the wire tensioner parameters, use jig for mounting EFO electrode, and raise the tensioner and wire parameters using a jig EFO.The results of this research is to choose one of three experiments carried out to demonstrate the level of achievement of a better yield than the yield before the experiment. The experiments were selected were 3 trials of raising tensioer wire parameters using a jig EFO electrode and the result is increase yield from 1% to 99.11% of the yield before the experiment

    Analisa Pengendalian Proyek Kapal Ahts H 7050 Dengan Metode Earned Value (Studi Kasus Di PT Batamec Shipyard)

    Full text link
    Konsep “earned value“ merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pengelompokan proyek yang mengintegrasikan biaya dan waktu. Dengan menyajikan tiga dimensi yaitu: plan value, earned value dan actual cost dimana dari ketiga unsur tersebut kita bisa menghitung indeks hasil kerja biaya ( Cost Peformance Indeks / CPI) sebesar 1,16 atau Cost varian sebesar 233.206danindekshasilkerjawaktu(SchedulePerformanceIndeks/SPI)untukkeseluruhanproyeksebesar0.785danSchedulevariansebesar− 233.206 dan indeks hasil kerja waktu ( Schedule Performance Indeks/ SPI) untuk keseluruhan proyek sebesar 0.785 dan Schedule varian sebesar - 465.326 . Hasil dari informasi kinerja biaya dan waktu tersebut juga bisa digunakan sebagai early warning jika terdapat inefisiensi kinerja dalam penyelesaian proyek dapat dicegah serta proyek dapat diselesaikan tepat waktu.Pembangunan kapal Tug Boat AHTS H-7050 dengan metode earned value management selama 16 bulan peninjauan ini didapat indeks kinerja untuk SPI dan CPI yang menunjukan pada bulan Oktober 2009 sampai Januari 2011, CPI bernilai diatas angka satu ( > 1 ) yang menjelaskan bahwa proyek mengalami penghematan dan SPI dibawah angka satu ( < 1 ) berarti jadwal pekerjaan lebih lambat dari rencana
    corecore