3 research outputs found

    Pengaruh Penambahan Ekstrak Kayu Secang Dan Ekstrak Daun Stevia Terhadap Aktivitas Antioksidan Dan Kadar Gula Total Pada Yoghurt Sebagai Alternatif Minuman Bagi Penderita Diabetes Melitus Tipe 2

    Full text link
    Latar Belakang: Penatalaksanaan diet diabetes melitus tipe 2 dapat dilakukan dengan meningkatkan asupan antioksidan serta memperhatikan jumlah dan jenis karbohidrat yang dikonsumsi terutama asupan gula sederhana. Yoghurt, ekstrak kayu secang, dan ekstrak daun stevia merupakan bahan alami tinggi antioksidan dan rendah gula total yang dapat dijadikan pangan fungsional sebagai alternatif minuman untuk penderita DM tipe 2.Tujuan: Menganalisis pengaruh penambahan ekstrak kayu secang dan ekstrak daun stevia pada yoghurt terhadap aktivitas antioksidan, gula total dan sifat organoleptik yang meliputi warna, aroma, dan rasa yoghurt.Metode: Merupakan penelitian eksperimental rancangan acak lengkap dua faktorial yaitu penambahan ekstrak kayu secang (0%; 0,25% dan 0,5 %) dan ekstrak daun stevia (0% dan 0,25%) pada yoghurt. Analisis statistik untuk aktivitas antioksidan dan gula total menggunakan uji One Way ANOVA dilanjutkan uji Tukey, sedangkan analisis organoleptik menggunakan uji FriedmanTest dilanjutkan uji Wilcoxon.Hasil: Yoghurt dengan kombinasi penambahan ekstrak kayu secang 0,25% dan ekstrak daun stevia 0,25% paling disukai panelis untuk parameter warna, aroma dan rasa. Minuman ini memiliki aktivitas antioksidan 36,55%; dan kadar gula total 4,94%. Simpulan: Penambahan ekstrak kayu secang dan ekstrak daun stevia pada yoghurt dapat meningkatkan aktivitas antioksidan dan organoleptik produk secara signifikan sehingga minuma ini dapat dijadikan salah satu alternatif pilihan bagi diabetes mellitus tipe 2. Meskipun kadar gula total meningkat ketika esktrak daun stevia ditambahkan pada yoghurt akan tetapi masih dalam batas aman untuk konsumsi pasien diabetes elitus tipe 2

    Komposisi Proksimat, Kandungan Kalsium dan Karakteristik Organoleptik Snack Bar Pisang Raja dan Kacang Kedelai sebagai Alternatif Makanan Selingan Balita

    Full text link
    Asupan gizi makro dan mikro yang tidak terpenuhi dapat meningkatkan risiko terjadinya stunting Balita. Makanan selingan perlu diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi Balita. Pisang raja dan kacang kedelai mengandung tinggi protein dan kalsium sehingga pembuatan snack bar pisang raja dan kacang kedelai diharapkan menjadi makanan selingan Balita dengan kandungan gizi dan karakteristik organoleptik yang baik. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental rancangan acak lengkap satu faktor dengan perbandingan variasi pisang raja dan kacang kedelai F1(9:1), F2(4:1) dan F3 (7:3). Analisis statistik komposisi proksimat, kandungan kalsium dan karakteristik organoleptik berdistribusi normal diuji dengan One Way ANOVA serta uji lanjut Duncan dan apabila berdistribusi tidak normal diuji dengan Kruskall-Wallis serta uji lanjut Mann-Whitney. Formula terbaik menggunakan metode De Garmo. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh formulasi pisang raja dan kacang kedelai terhadap kandungan protein, lemak, karbohidrat, air, abu, serat pangan, dan kalsium (p<0,05). Karakteristik organoleptik pada parameter rasa (p=0.028) dan tekstur (p=0.017) juga menunjukan ada perbedaan yang signifikan. Formula snack bar terbaik yang dapat memenuhi kebutuhan makanan selingan pada Balita adalah snack bar F2 dengan kandungan lemak 4 g, karbohidrat 18,08 g, serat pangan 3,27 g dan kalsium 617 mg
    corecore