EVALUASI EFEK ANTIPIRETIK AKAR PAKIS TANGKUR (Polypodium feei METT) PADA MENCIT YANG TERINDUKSI VAKSIN DTP-HB

Fever is a state where the body's core temperature rises above normal levels. In healthy adults, the average oral temperature is around 37°C. Fever is not harmful but in certain circumstances this response is undesirable because it interferes with normal activities. The research method used is True Experimental with Posttest Only Control Group Design approach as the research design. The purpose of this study was to assess the antipyretic effect of tangkur fern root on mice induced by DTP-HB vaccine. The results showed that the extract and water fraction of tangkur fern root had antipyretic effects by reducing the fever temperature of mice during the observation time for 240 minutes. Overall, this study proves that the ethanol extract at a dose of 100 mg/kgBB is an effective dose as a candidate for antipyretic drugs.Demam adalah keadaan di mana suhu inti tubuh naik di atas level normal. Pada individu dewasa yang sehat, suhu rata-rata mulut adalah sekitar 37°C. Demam tidak merugikan namun dalam keadaan tertentu respon ini tidak diinginkan karena mengganggu aktifitas normal. Metode penelitian yang digunakkan yaitu True Experimental dengan pendekatan Posttest Only Control Group Design sebagai desain penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efek antipiretik dari akar pakis tangkur pada mencit yang diinduksi vaksin DTP-HB. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak dan fraksi air akas pakis tangkur memiliki efek antipiretik dengan cara menurunkan suhu demam mencit selama waktu pengamatan selama 240 menit. Secara keseluruhan penelitian ini membuktikan bahwa ektrak etanol dosis 100 mg/kgBB merupakan dosis yang efektif sebagai calon kandidat obat antipiretik