3 research outputs found

    Edukasi Senam Hamil Pada Ibu Hamil Trimester III Sebagai Persiapan Persalinan Di TPMB Lia Maria Bandar Lampung

    No full text
    Senam hamil merupakan suatu metode penting untuk mempertahankan atau memperbaiki keseimbangan fisik ibu hamil dan merupakan terapi latihan yang diberikan pada ibu hamil. Manfaat senam hamil diantaranya  selama kala I dapat menurunkan insidensi partus lama, mengurangi rasa sakit dan menurunkan kecemasan ibu dalam menghadapi proses persalinan, karena latihan latihan senam hamil yang rutin dapat mempengaruhi elastisitas otot dan ligamen yang ada di panggul, serta mengatur teknik pernafasan dan memperbaiki sikap tubuh. Manfaat senam hamil selama kala II dapat membantu ibu menjalani persalinan yang normal dengan lama persalinan yang normal pula, karena pada senam hamil ibu telah dibimbing cara mengejan dan mengatur napas, mengatur kontraksi dan relaksasi serta melatih kelenturan otot-otot dinding perut dan dasar panggul sehingga memudahkan proses persalinan. Selama persalinana kala III dan kala IV latihan senam hamil sangat bermanfaat dalam mencegah perdarahan berlebihan, karena dapat meningkatkan kemampuan mengkoordinasikan kekuatan kontraksi otot Rahim. Tujuan Penelitian: Dengan adanya edukasi senam hamil ini, diharapkan para ibu hamil hamil dapat mengetahui manfaat dari senam hamil dan dapat mempraktian langsung guna mempermudah ibu pada saat menjelang persalinan. Metedologi: Metode yang digunakan yaitu praktik senam hamil pada ibu hamil di TPMB Lia Maria Bandar Lampung. Waktu pelaksanaan dilakukan pada hari Kamis/ 12 Januari 2023. Hasil Telah dilakukan praktik senam hamil di TPMB Lia Maria Bandar Lampung pada hari Kamis/ 12 Januari 2023. Jumlah peserta ibu hamil yang mengikuti senam hamil yaitu sebanyak 7 orang, dimana seluruh ibu hamil yang melakukan senam hamil seluruhnya pada kehamilan Trimester III.  Kesimpulan: Kegiatan ini berjalan sesuai yang direncanakan dan berjalan lancar dari awal hingga akhir acara. Para ibu hamil dapat mempraktikkan langsung tahapan di setiap gerakan senam hami

    Efektivitas Konseling Seksual Model PLISSIT terhadap Fungsi Seksual Perempuan dengan Kanker Payudara: Literatur Review

    No full text
    ABSTRACT As one of the most common treatments for breast cancer, mastectomy has adverse effects on the quality of sexual life and sexual functioning in the impacted women. Various strategies have therefore been proposed to resolve their sexual problems. To identify the effectiveness of sexual counseling using the PLISSIT Model on the sexual function of women with breast cancer. The database used to identify suitable articles obtained from Scopus, PubMed, ProQuest, CINAHL, and Science Direct was limited from 2011-2019, English, and full text articles. The literature review used the keywords breast cancer, sexual function, sexual counseling model, sexual health models. 7 articles met the inclusion criteria. PLISSIT stands for four level of intervention, namely Permission, Limited Information, Specific Suggestions, and Intensive Care. This model is designed for sexual problems, including nursing care measures in the sexual dimension. The frequency of counseling sessions was conducted once a week, for five weeks, with a duration of approximately 90-120 minutes. The PLISSIT Model is effective in improving sexual function in women with breast cancer. Application of the PLISSIT model approach, namely Permission, Limited Information, Specific Suggestions, and Intensive Care to be used in dealing with sexual function problems in women with breast cancer Keywords: Breast Cancer, PLISSIT Model , Sexual Counseling Model, Sexual Function  ABSTRAK Sebagai salah satu pengobatan kanker payudara yang paling umum, mastektomi memiliki dampak yang negatif pada kualitas kehidupan seksual dan fungsi seksual pada perempuan yang menjalaninya. Berbagai strategi telah diusulkan untuk menyelesaikan masalah seksual pada perempuan dengan kanker payudara. untuk mengidentifikasi efektivitas dari konseling seksual dengan menggunakan model PLISSIT terhadap fungsi seksual perempuan yang menderita kanker payudara. Database digunakan untuk mengidentifikasi artikel yang sesuai diperoleh dari Scopus, PubMed, ProQuest, CINAHL, dan Science Direct terbatas untuk tahun 2011 hingga 2019, bahasa Inggris dan teks lengkap. Tinjauan literatur menggunakan kata kunci fungsi seksual, kanker payudara, model konseling seksual, model kesehatan seksual. Dalam pencarian artikel menggunakan. 7 artikel memenuhi kriteria inkulusi. PLISSIT adalah singkatan dari empat tingkat intervensi yaitu Permission, Limited Information, Specific Suggestions, and Intensive Care. Model ini dirancang untuk masalah seksual, termasuk tindakan asuhan keperawatan dalam dimensi seksual. Frekuensi sesi konseling dilakukan seminggu sekali, selama lima minggu, dengan durasi kurang lebih 90-120 menit. Model PLISSIT efektif dalam meningkatkan fungsi seksual pada perempuan dengan kanker payudara. Penerapan pendekatan model PLISSIT yakni Permission, Limited Information, Specific Suggestions, and Intensive Care dalam digunakan dalam menangani masalah fungsi seksual pada perempuan dengan kanker payudara. Kata Kunci: Fungsi Seksual, Kanker Payudara, Model Konseling Seksual, Model PLISSI

    Menelisik Penerapan Competency Based Human Resource Management di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Jungutbatu

    No full text
    LPD Desa Adat Jungutbatu is a village financial institution in Jungutbatu Village, Nusa Penida Subdistrict, Klungkung Regency. However, public interest in the existence of LPD Jungutbatu village has not been maximized because the services of LPD Desa Adat Jungutbatu are less competitive with other local banks in Jungutbatu Village by having superior quality of human resources. LPD Desa Adat Jungutbatu needs to be more concerned about developing and existing in competition with local bank competitors, namely by enhancing the quality of human resources. The purpose of this study is to discover the competency based human resource management (CBHRM) implementation system in LPD Desa AdatJungutbatu. The system's implementation can increase staff performance, allowing for improved customer service. This study takes a qualitative approach to data collection, with techniques such as observation, interviews, and documentation being used. The results revealed that the implementation of CBHRM in the LPD Desa Adat Jungutbatu had not been properly implemented, owing to internal LPD parties' failure to pay attention to aspects of CBHRM, such as the recruitment process still referring to the official Banjar”, employee education is still low, and training and development employees cannot be implemented evenly, resulting in inequity in the implementation of CBHRM in the LPD Desa AdatJungutbatu.  ABSTRAK LPD Desa Adat Jungutbatu merupakan lembaga keuangan desa yang terletak di Desa Jungutbatu, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Namun, tingkat ketertarikan masyarakat terhadap keberadaan LPD Desa Adat Jungutbatu belum maksimal dikarenakan pelayanan dari LPD Desa Adat Jungutbatu kalah bersaing dengan bank lokal lainya yang ada di Desa Jungutbatu dengan memiliki kualitas SDM serta pelayanan yang lebih unggul. Hal yang perlu menjadi perhatian lebih bagi LPD Desa Jungutbatu untuk berkembang dan eksis dalam persaingan dengan kompetitor bank lokal, yaitu dengan meningkatkan kualitas SDM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem Penerapan Competency Based Human Resource Management (CBHRM) di LPD Desa Adat Jungutbatu, adanya penerapan system dapat meningkatkan kinerja karyawan agar mampu memberikan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan CBHRM di LPD Desa Adat Jungutbatu belum dilaksanakan dengan baik, hal tersebut dikarenkan pihak internal dari LPD tidak memperhatikan aspek-aspek dari CBHRM, pada proses rekrutmen masih mengacu pada banjar dinas, pendidikan yang dimiliki karyawan masih rendah, pelatihan dan pengembangan karyawan belum dapat dilaksanakan secara merata, Sehingga kedepan LPD Desa Adat Jungutbatu, diperlukan lebih memperhatikan serta memaksimalkan aspek-aspek penting pada CBHRM
    corecore